NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:112.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Momoy Dandelion

Ralina Elizabeth duduk tertegun di atas ranjang mengenakan gaun pengantinnya. Ia masih tidak percaya statusnya kini telah menjadi istri Tristan Alfred, lelaki yang seharunya menjadi kakak iparnya.

Semua gara-gara Karina, sang kakak yang kabur di hari pernikahan. Ralina terpaksa menggantikan posisi kakaknya.

"Kenapa kamu menghindar?"

Tristan mengulaskan senyuman seringai melihat Ralina yang beringsut mundur menjauhinya. Wanita muda yang seharusnya menjadi adik iparnya itu justru membuatnya bersemangat untuk menggoda. Ia merangkak maju mendekat sementara Ralina terus berusaha mundur.

"Berhenti, Kak! Aku takut ...."

Ralina merasa terpojok. Ia memasang wajah memelas agar lelaki di hadapannya berhenti mendekat.

Senyuman Tristan tampak semakin lebar. "Takut? Kenapa Takut? Aku kan sekarang suamimu," ucapnya lembut.

Ralina menggeleng. "Kak Tristan seharusnya menjadi suami Kak Karina, bukan aku!"

"Tapi mau bagaimana ... Kamu yang sudah aku nikahi, bukan kakakmu," kilah Tristan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Hati yang Terluka

Ralina hanya tertegun saat wajahnya dirias ulang. Awalnya ia kira akan menjadi pendamping pengantin kakaknya. Kini, justru ia sendiri yang menjadi pengantinnya.

"Aduh, cobalah berhenti menangis. Nanti make up nya bisa longsor," tegur sang perias.

Ini sudah kesekian kali make up Ralina diperbaiki karena menangis.

"Iya, maaf. Aku juga sudah berusaha."

Ralina kembali mengusap air mata yang menetes di pipinya. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Kedua orang tuanya membuat ia tidak tega untuk menolak. Di sisi lain, ia bingung untuk menjelaskan semuanya kepada Ares.

Ia belum ingin menikah. Ia masih ingin kuliah dan bersenang-senang menikmati masa mudanya. Namun, tiba-tiba ia harus menikah menggantikan kakaknya.

"Nah, sekarang sudah selesai."

Ralina menatap wajahnya pada cermin. Rasanya masih seperti mimpi, malam ini ia dirias sebagai pengantin mengenakan mahkota dan gaun pengantin. Bahkan gaun yang dikenakannya itu sama persis dengan gaun pengantin yang dilihatnya di butik. Kini gaun itu menempel di badannya.

"Ayo, aku antar ke depan. Orang-orang juga pasti sudah menunggu."

Perias pengantin itu memasangkan kerudung putih transparan menutupi kepala Ralina. Ia menggandeng tangan Ralina. Mereka berjalan keluar ruangan. Di luar sudah ada kedua orang tuanya yang menunggu. Mereka tampak tersenyum senang melihat Ralina keluar.

"Ralina, pasang senyumanmu. Jangan terlihat sedih di hadapan para tamu!" pinta Laurent.

"Ma ... Tapi bagaimana? Seharusnya Kak Karina yang menikah." Ralina masih takut untuk menggantikan kakaknya.

"Sudah, diam! Kamu ikuti saja kemauan mereka." Laurent melotot.

"Kamu jangan memikirkan yang tidak ada. Kamu sudah siap, kan?" tanya John.

Ralina mengangguk.

John memberi isyarat agar Ralina memegang lengannya. "Papa akan mengantarmu ke altar pernikahan. Semua orang sudah menunggu."

Ralina meraih lengan ayahnya. Mereka berjalan beriringan sebagai ayah dan anak.

Pintu terbuka. Suara alunan biola dimainkan menyambut kedatangan mempelai wanita. Semua mata tertuju padanya.

Ralina tak sanggup melihat ke arah mereka. Tatapannya hanya tertuju ke depan menangkap sosok Tristan yang sudah lebih dulu berdiri di depan Altar. Ia mengeratkan pegangannya pada lengan sang ayah.

"Jangan takut, Ralina. Semua akan baik-baik saja," ucap sang ayah lirih.

Tristan masih memasang wajah datarnya menyambut kedatangan Ralina. Prosesi pernikahan tertunda hampir satu jam, wajar saja lelaki itu kesal. Apalagi calon pengantinnya kabur di saat-saat terakhir.

Sang ayah menyerahkan Ralina pada Tristan. Kedua mempelai mengucapkan janji pernikahan di depan pendeta. Mereka saling bertukar cincin.

Usai pendeta memberkati pernikahan mereka, mempelai pria membuka penutup kepala Ralina. Mata mereka saling bertatapan. Rasanya sangat canggung. Dua orang yang tidak ada pendekatan tiba-tiba harus menjadi pasangan.

"Aku akan menciummu," lirih Tristan.

Ralina hanya pasrah. Ia menutup mata berharap bibir mereka hanya saling bersentuhan satu detik. Namun, lelaki itu benar-benar menciumnya di hadapan semua orang. Bukan ciuman yang kilat melainkan ciuman yang mendalam sampai bibirnya terasa dihisap dan dilahap.

Ketika lidah mereka saling bersentuhan, tubuh Ralina seakan tersengat aliran listrik yang membuatnya tampa sadar menggerakkan bibir. Suara sorakan dan tepuk tangan para tamu membuat Ralina tersadar. Reflek ia mendorong sedikit tubuh Tristan agar mau berhenti.

Saat Ralina mengarahkan pandangan ke arah tamu, tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan Ares.

Pemuda itu berdiri di sana, membawa nampan berisikan gelas-gelas mocktail. Menatapnya dengan sendu dan termangu. Ingin rasanya Ralina menangis saat itu juga.

"Kita kembali ke dalam!"

Tristan menggandeng tangan Ralina. Diajaknya sang pengantin wanitanya meninggalkan tempat acara.

Sementara, Ares masih terdiam di tempatnya menatap Ralina hingga gadis itu kembali masuk ke dalam.

Tidak bisa dipercaya, pengantin wanita yang dilihatnya malam ini adalah kekasihnya sendiri. Ralina yang sudah berdandan sebagai pendamping pengantin malah menjadi pengantinnya.

Mata Ares berkaca-kaca. Ia berusaha mengabaikan perasaannya, memasang senyuman palsu dan sapaan ramah melayani tamu-tamu yang hadir di sana.

"Kamu dengar kan ceritanya?"

"Iya, aku dengar tadi di toilet."

"Katanya pengantin wanitanya kabur, kan?"

"Ya! Aku dengar begitu!"

"Itu tadi yang keluar katanya adiknya."

"Oh, adiknya, ya ... Ada mirip-miripnya. Tapi kelihatan masih sangat muda. Apa dia masih SMA?"

"Katanya sudah mahasiswa."

"Oh ... Tapi masih kelihatan muda kalau dibandingkan dengan Pak Tristan."

"Paling mereka hanya menikah formalitas saja."

"Aku rasa juga begitu. Malu kalau sampai ketahuan pengantin wanitanya kabur."

Ares mendengarkan pembicaraan beberapa tamu. Agaknya ia paham kenapa Ralina bisa menjadi pengantin. Ia terkejut mendengar kakaknya Ralina yang kabur.

Selepas mengantarkan minuman, Ares kembali ke tempatnya menjaga stand minuman. Ia menjauhkan diri ke tempat yang gelap di dekat semak-semak. Ia duduk sembari memeluk kedua lutut. Air matanya menetes, ia tak kuasa menahannya lagi.

Dunia terasa begitu kejam kepadanya. Kian hari seolah takdir semakin memperjelas agar dirinya tahu diri. Bahwa Ralina tidak akan pernah bisa bersamanya. Orang kaya dan orang miskin tidak akan bisa bersama.

Selain penghinaan yang ia dapatkan, orang yang dicintainya juga telah menjadi istri orang. Hatinya terasa sangat sakit. Memang seharusnya ia tidak datang ke sana menggantikan temannya. Ia bisa bekerja di restoran atau mencari penumpang lewat ojek online.

Di ruangannya, Ralina menangis tersedu-sedu. Rasa sedihnya meluap. Ia ingin bertemu dengan Ares dan menjelaskan semuanya.

"Hah ... Puas-puaskan saja kalau memang kamu mau menangis. Setidaknya pernikahan ini tetap terlaksana."

Laurent menemani Ralina di sana. Wanita itu tidak melakukan apa-apa selain mendengarkan tangisan putrinya.

"Ma ... Aku tidak mau menikah," rengek Ralina yang masih belum menerima kenyataan.

"Kalau kakakmu ada di sini, mama juga tidak akan menyuruhmu menggantikannya."

"Semua sudah terlanjur. Kamu jangan memperkeruh suasana."

"Tapi aku tidak mau menjadi istrinya ...." Ralina masih mencoba membujuk ibunya agar membantunya.

"Kamu mau ayahmu kena serangan jantung lagi seperti tadi?" Laurent tampak kesal.

Ralina menggeleng. Ia juga takut jika ayahnya akan mati.

"Kalau begitu, terima saja! Jaga sikapmu!" tegas Laurent.

"Pokoknya nanti kalau Tristan atau keluarganya datang menyapamu, jangan pasang wajah cemberut apalagi menangis! Habiskan tangisanmu sekarang!"

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Darmawangsya Darmawangsya
tentu saja kurang sehat.krna tdk bahagia dengan pernikahannya.
Milla
Lanjut thorrr double up dong thorrr 🥰🤗
Eka Bundanedinar
g usah ngurusi mntan kamu tristanndia hanya sampah klo kamu tau dia nyiram ralin kamu psti murka
jls ralin sprti boneka katamu ug boleh banntah jd ya dia pasrah aj
Mommy'ySnowy 💕
d smping ralina blom membuka hati k tristan,tristan dsni jga blom mengungkapkn dgn jujur prasaannya pda ralin,jd smuanya brjln dgn pemikiran msing2,ralin yg blom ikhlas melepaskn ares,ares yg brfikir tristan mmprlakukan ralin dgn buruk,, yahh sblom ada slh stu yg memberikan pnjelasan akn trus brputar dsitu2 aja siihh hbungan kalian.. dsni lh konflik brmunculan,,, aq sbgai pmbac jd geram,pngen ares brnasib baik,pngen ralin sma tristan jga brbahagia dgn rumahtngganya,, heheh
Reni Anjarwani
lanjut thor
Darmawangsya Darmawangsya
kasihan .....
sabar yah ,,
Eka Bundanedinar
mau bagaimanapun kalian udah beda hanya ares tepmpat cerita ralin tp g bisa sekarang
selama tristan gbungkapin isi hatinya mka ralin akn tersiksa dan merasa tersiksa dg prnikahanya eda klo tristan ungkspin isihati klo dia mncintai rali
Ana💞
kenapa Tristan tdk menanyakan kabar istrinya?
Ana💞
sampai" demam di gempur semalaman 😍😍😁
Ana💞
namanya juga MP 😍😍😍
Ana💞
ini mah belah duren 😁😁
Ana💞
untuk apa Ralina pasang tarif?
Ana💞
kenapa kamu tdk paksa istrimu untuk pulang?
Kurnia Damiasih
lanjut toor menunggu upnya jangan lama2
Ana💞
Ralina datang karena ingin membantu ayahnya
Ana💞
Ralina dibutuhkan saat mereka terpojok
Ana💞
Tristan harus cari simpati dari Ralina 😁😁
Ana💞
Ares harus ikhlas ini demi kebaikan Ralina
Ana💞
pasti dia mau menemui Ares
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!