Benar kata peribahasa.
Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah. Itu lah yang terjadi pada Bu Arum, Ibu dari tiga orang anak. Setelah kematian suami, ketiga anaknya malah tidak ada yang bersedia membawa Bu Arum untuk tinggal bersama mereka padahal kehidupan ketiganya lebih dari mampu untuk merawat Ibu mereka.
Sampai akhirnya Bu Arum dipertemukan kembali dengan pria di masa lalu, di masa-masa remaja dulu. Cinta bersemi meski di usia lanjut, apa Bu Arum akan menikah kembali di usianya yang sudah tak lagi muda saat ia begitu dicintai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Masih Betah Jadi Duda dan Janda.
Tiga tahun kemudian...
Kehidupan semua orang terus berlanjut, Mita kabarnya sudah berhasil menjalani pengobatan dan mantan suaminya setia mendampingi wanita berusia 38 tahun itu. Mita bahkan tak pernah memangil-manggil nama Pak Agam lagi.
Entahlah... Apa wanita itu benar-benar sudah sembuh dan tak ada lagi obsesi pada Pak Agam?
Sementara Izy semakin disibukkan dengan kuliahnya, semakin kesini sifat tomboy nya semakin berkurang dan gadis itu selalu mencoba memakai dress atau semacam pakaian perempuan. Ia mulai berubah demi seseorang, ada perasaan yang seharusnya tak ia rasakan pada Ahmad.
Ya, gadis yang kini berusia 22 tahun itu memendam rasa pada kakak tirinya karena seringnya bersama di satu rumah apalagi Ahmad masih betah menduda.
Malam itu, semua orang makan malam berkumpul di meja makan.
"Aku mau lanjut kuliah ke luar negeri setelah lulus S1 dua bulan lagi," Izy mencoba ingin melepaskan perasaannya pada kakak tirinya dengan menjauh, dia akan pergi sejauh mungkin.
"Loh, kok Ayah baru denger. Kenapa harus keluar negeri, Nak? Di Indonesia juga bisa, kan?"
"Izy ingin mengalami 4 musim, Yah. Enak kali ya, tinggal di luar negeri seraya memperdalam ilmu komunikasi."
"Nak..." Bu Arum bisa merasakan sesuatu yang tak beres, setelah menjadi ibu sambung selama tiga tahun ini Bu Arum seperti mempunyai ikatan batin.
"Bu, Izy baik-baik aja. Cuman, Izy pengen kuliah sekalian cari pacar bule." Gadis itu terkekeh, akhirnya semua orang ikut tertawa.
"Ada-ada aja kamu, Dek!" Ahmad yang duduk di samping Izy mengacak-acak rambut adik tirinya tanpa pria dewasa itu sadari kalau selama ini kelakuannya membuat jantung Izy tak aman.
"Ish! Aku bukan gadis kecil lagi! Jangan sembarangan ngacak rambut panjangku!"
Ya, gadis itu kini tampak feminim dengan rambut panjangnya.
"Dih! Adek siapa yang makin cantik ini!" Ahmad malah semakin mencandai Izy, dia mencubit pipi mulus gadis itu.
"Ateu Izy tantik deh!" celetuk Anin, usia anak itu kini 5 tahun menginjak enam tahun. Selama tiga tahun ini bahkan Astri tak pernah menanyakan kabar Anin.
"Masa?" Izy menguyel-uyel pipi Anin yang berisi, gemes dia. "Anin juga cantik loh, tapi cantikan Tante sih..."
"Enyak aja, tantikan Anin lah..." gadis kecil itu cemberut seraya bersedekap.
Semua orang di meja makan pun tertawa, bahkan Shanum sendiri sudah menjadi wanita mandiri dengan bekerja di perusahaan ayah sambungnya. Usia Shanum saat ini 26 tahun, dia juga masih betah menjanda sama seperti kakak perempuannya, Yasmin.
.
.
.
Di perusahaan Yasmin sudah bekerja menjadi karyawan tetap, selama tiga tahun ia bekerja keras sebagai single mother bagi anaknya. Gajinya bahkan sudah 20 juta sebulan, dia menjadi wanita karir sukses.
Lantas, bagaimana keadaan Halim setelah bercerai dari Yasmin?
Tiga tahun lalu setelah kasus Shanum selesai dengan Doni dihukum selama 7 tahun penjara, Ahmad menceritakan tentang Yasmin pada Bu Arum dan Pak Agam.
Layaknya pada Shanum, bagi Pak Agam Yasmin adalah putrinya juga. Pak Agam langsung mencaritahu informasi tentang rumah tangga Yasmin dan Halim dan mengetahui perselingkuhan Halim sampai menikahi wanita lain.
Apa yang dilakukan Pak Agam? Sama seperti pada perusahaan Doni, Pak Agam mencari celah untuk menghancurkan perusahaan laki-laki itu karena dari informasi ternyata Halim banyak mengucurkan uang untuk istri sirinya sampai-sampai Yasmin harus selalu berhemat, bahkan selama beberapa bulan Yasmin tak mengirimkan uang pada Bu Arum di kampung.
Tak sampai satu tahun, Perusahaan Halim di akuisisi oleh partner Pak Agam yang membantu Pak Agam. Kini, Halim bukan lagi pemilik perusahaan dan hanya pegawai biasa dengan gaji dibawah 5 juta.
Kehidupan Yasmin tiga tahun ini semakin naik, dia sukses dalam berkarir namun lain lagi dengan Halim yang kehidupannya hancur karena istri sirinya yang akhirnya dinikahi sah setelah Halim dan Yasmin resmi bercerai itu menuntut banyak hal akan tetapi Halim tak mampu memberikan.
Rumah tangga Halim bersama istri barunya hancur, karena istri barunya memilih meninggalkan Halim dengan anak mereka yang saat itu berusia 2 tahun.
Selama satu tahun ini setelah sendiri, Halim selalu mendatangi Yasmin untuk meminta rujuk. Namun Yasmin menolak mentah-mentah, dia tak akan jadi wanita bodoh dengan menerima kembali pria yang pernah berkhianat.
"Yas..." seperti hari itu, Halim menunggu Yasmin pulang kerja di depan rumah.
"Apa lagi sih?" Yasmin tak pernah memberikan respon baik, dia tak ingin Halim besar kepala.
"Abang mau ketemu Lily, tadi nggak boleh masuk sama satpam."
"Baru sekarang-sekarang ini kan kamu inget putrimu! Kemana aja selama ini?!"
"Abang kan udah bilang, Abang lagi banyak masalah. Abang juga sibuk ngurus anak Abang sama Sintia, wanita brengseek itu ninggalin anak kami yang masih balita sama Abang."
"Aku nggak perduli, jangan ceritakan tentang kehidupan sengsara mu padaku Bang! Ini sudah sore, aku juga capek... jadwalkan lagi kalau mau ketemu Lily! Lagian dia kayaknya udah lupa sama Bapaknya, maklum udah bertahun-tahun nggak kamu temuin. Umur Lily udah 8 tahun, dia udah ngerti mana yang sayang dan perhatian sama dia mana yang enggak! Aku nggak pernah ngehasut Lily, jadi jangan berpikir macam-macam sama aku!"
"Yas, apa nggak ada kesempatan bagi kita bersama lagi. Kita bisa sama-sama merawat anak-anak kita!"
"Anak-anak kita? Maksud Bang Halim, anakmu dari si pelakor itu! Maaf ya, Bang! Anak situ kali, bukan anakku! Sebaiknya Abang pergi, aku mau istirahat!"
Yasmin menutup gerbang rumahnya, mengunci dari dalam. Halim hanya bisa menatap nanar mantan istrinya yang kini terlihat lebih cantik dengan hijab, seraya menyesali pengkhianatan nya pada wanita itu.