Menikah Dengan Tuan Muda Dingin

Karin menuju ke ruang Perawatan maia,yang terdapat temannya Gina sedang duduk didepannya Dan tengah menunggu untuk sadar

"Gina!!"Seru Karin yang disampingnya nampak Bara menemaninya,Gina nampak terkejut melihat Bara ada disana

"Karin,Aku fikir kamu sendirian datang kesini"ucap Gina dengan Nada terbata Bata

"tidak gin...tadi siang Aku cidera kaki makanya tadi Aku di antar oleh Bara,tadi dia ada pertemuan dengan temannya,makanya Baru kelihatan sekarang,aku harus pulang gin..bagaimana apa.gapapa Aku tinggal?"ucap karina

"ya tuhan karena terlalu khawatir keadaan maia Aku sampai tidak perhatikan kamu Karin kalau kakimu juga cidera Aku minta maaf ya"ucap Gina yang menghampiri Karin Dan juga Bara

"Iya gapapa kok Aku ngerti kamu saja tidak peduli dirimu yang memakai sandal berbeda kan karena saking paniknya pasti"Karina memegang tangan Gina,Dan Gina langsung beralih ke kakinya

dengan terkekeh"kau benar Karin,ya tuhan Aku tidak menyadarinya"ucap Gina

"ya sudah tidak papa besok Aku akan kesini lagi kalau terjadi sesuatu Segera kasih tau ya?Aku pamit pulang dulu"

"Iya Karin Kamu tenang saja orang tua maia juga perjalanan Mau kesini nanti Aku sampaikan ke orang tua maia kalo kamu yang menanggung maia"ucap Gina dengan mengangguk pelan

"ya sudah terserah kau saja gin Aku tidak bisa lama udah Berasa pegel ini"terkekeh Dan menunjuk ke arah gipnya kemudian Karina cipika cipiki dengan temannya Gina

Setelah berpamitan Dan Saat ini berjalan di koridor rumah sakit

"apa setiap Bertemu teman mu harus ya pelukan Dan ciuman Seperti itu?"Tanya bara

"pelukan itu salam kehangatan,Dan ciuman kan berbagai macam Bara tadi kan cuma untuk salam perpisahan memang kebanyakan wanita Seperti itu"ungkap Karina

"Kenapa nanya soal itu,memang cowok salam perpisahannya gimana?"Tanya Karin memancing reaksi Bara

Bara kemudian menghentikan langkah Karin Dan Segera memeluk Karin persis Seperti seorang pria memeluk erat sahabat yang telah lama tidak Bertemu

sambil menepuk nepuk punggung Karin dengan satu tangan yang merangkul tubuh mungil tersebut

"Seperti itu saja kalau cowok!"ucap Bara seraya berjalan kembali

Karina hanya diam mematung

"Aku tidak menyangka Kenapa di praktekan beneran sih!!"monolog dalam hati

Karina pun berjalan cepat Dengan menyeret kaki nya terpincang pincang menyusul Bara yang sudah jauh

♥♥♥♥

keesokan harinya Karina Dan Bara berpamitan untuk pulang ke mansion dengan Bara yang hendak ke kantor

"mama terima kasih atas semuanya ya Mah,Karin pamit pulang dulu ya Mah!"ucap Karin

"Iya nak kamu hati hati,nurut Apa Kata suami ya Karin yang akur jangan bertengkar lama-lama,pokoknya harus baik baikan terus biar Cepet ngasih cucu buat mama!"ucap mama sila yang membuat Karina Salah tingkah Dan membuat papa juna serta Bara tersenyum.

"buat nak Bara yang Sabar menghadapi Karina ya Dia masih belum dewasa mohon di maklumi Jika Dia masih terkesan manja ya nak,karna memang Kami selalu memanjakannya tapi Dia Anak yang baik kok,Tolong jaga Dia ya nak Dia pelita Kami!"mama sila dengan segala petuahnya untuk Bara

"baik ma Bara akan jaga Karina dengan hidup Bara Mah,Dan Bara akan berusaha membujuk karina jika dia marah doain Bara Dan Karina ya Mah"Seru Bara yang di pandang Karina

"Kata-Kata Bara mengandung bawang bikin baper aja!padahal aslinya dia nyebelin"ungkap hati Karina setelah mendengar ucapan bara

papa juna pun menambahkan"jangan terlalu sibuk dengan pekerjaan Bara,Kami harus bisa membagi waktu pekerjaan Dan juga keluarga kalau sudah tidak ada cinta kamu bisa pulangkan Karina ke rumah nya ini mengerti!"tambah papa juna

"baik pa Bara mengerti"ucapnya seraya melihat Karin sekilas

setelah berpamitan Bara Dan kaRina menuju Mobil,Dan Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang

di tengah tengah perjalanan

"Ayo Kita Sarapan!"ucap Bara

Karina yang sibuk berbalas chat dengan temannya hanya mengangguk saja

"kau Mau Sarapan apa?"Tanya Bara lagi

"bagaimana kalau bubur ayam sepertinya enak"ucap Karin

"oke"Kata Bara

kemudian Mobil melaju ke tempat yang menjual bubur ayam di Pagi Hari itu

"oh astaga Bara ramai Sekali Kita tidak akan mendapatkan tempat duduk Jika kesana,Aku tidak akan kuat dengan kondisiku yang Seperti ini"ucap Karina

"baiklah kau tunggu saja disini biar Aku yang pesan kesana"ucap Bara

dengan penuh senyum Dan anggukan"Aku setuju"ucap Karina

Bara kemudian keluar dari Mobil Dan menuju ke pedagang bubur yang sedang ramai itu

setelah memesan Dua porsI bubur,Bara menunggu pesanannya dengan berdiri Seperti yang lain yang sedang mengantri

Bara jarang Sekali turun langsung Dan memesan Seperti ini biasanya Dia menyuruh Faris untuk membelikannya namun Kali ini berbeda,Dia bersedia mengantri dengan yang lain hanya untuk seorang Karina

banyak pasang mata melihat penampilan Bara yang persis Seperti orang kantoran Dan penuh kewibawaan,banyak yang terpesona Dan tersenyum kepadanya terutama kaum perempuan

Karina yang tengah duduk di Mobil menghentikan ponselnya Dan menatap Bara dari kejauhan

pandangan jalang mengarah ke arah Bara yang benar benar menjadi tontonan hangat disana,ada rasa Cemburu di hati Karin Saat melihat para wanita mengagumi suaminya

"dasar tebar pesona"marah Karin lalu keluar dari Mobil

Saat Dia hendak turun Dia lupa Jika kaki nya tengah cidera diapun hampir terjatuh namun ada tangan yang Segera menangkap Dan memeluknya

Bara melihat istrinya tengah di peluk seorang pria mengepalkan tangannya dari kejauhan

"lagi lagi orang itu,Dia benar benar membuat darahku mendidih"Kata hati Bara

seorang pedagang menyadarkan Bara Dan memberikan pesanan Bara,meskipun Bara diantrian yang kesekian namun karena wibawanya Dia di beri pelayanan yang Lebih layaknya tamu kehormatan

setelah Bara menerimanya Dia membayar dengan Dua lembar uang berwarna merah Dia berucap"ambil saja kembaliannya".ucapnya Dan Segera menghampiri Karina

Karina yang masih terkejut melihat yang menolongnya adalah rama Dia merasa Salah tingkah"kak rama,terima kasih kakak sudah menolong Karin lagi"katanya

"Kita Bertemu lagi Karin,sepertinya Aku ditakdirkan memang untuk menolongmu!"Kata rama membuat Karin tersenyum malu

"kak rama bisa saja"ucapnya

"kau Mau kemana Karin,kau selalu terburu buru Dan tidak berhati hati,Jika Aku tidak menangkapmu kau bisa terjatuh kembali Dan cidera kakimu pasti akan tambah parah"ucap rama yang di dengar Bara

"Karin Aku sudah bilang kau di dalam Mobil saja,kau tidak perlu turun"ucap Bara dengan memandang tajam ke arah rama

"Dan kau(menunjuk rama)apa yang kau lakukan disini,kau mengikuti Kami?"Tanya Bara yang masih mengibarkan bendera perang ke arah rama

"Aku tadi ingin menghampirimu Aku fikir akan lama Dan pasti kau bosan maafkan Aku ya,oh ya Bara tadi Aku hampir terjatuh Dan kak rama yang menolongku jadi jangan Salah paham dulu ya Dia tidak mengikuti Kita"ucap Karin dengan meyakinkan suami kontraknya

"baiklah terima kasih sudah menolong ISTRI Ku Kami pamit dulu"ucap Bara dengan menekankan Kata istri menjelaskan hubungan mereka kepada rama

rama hanya mengangguk Dan berkata"jaga Dia baik baik Dia selalu kesakitan bila memperdulikan dirimu,tetapi Aku yang selalu harus menolong"ucap rama membalas tatapan Bara

Karina yang melihat mereka hendak saling pukul langsung Mendekati Bara Dan mengajaknya untuk masuk ke Mobil

kemudian Bara menghidupkan mobilnya Dan langsung membawa Karina pulang

rama hanya menatap Mobil Karina yang sudah menjauh"Jika berpacaran bisa putus menikah pun juga bisa cerai,Aku akan tunggu jandamu Karina"gumam rama lirih

di dalam Mobil suasana nampak hening,tidak ada pembicaraan Sama Sekali

hingga tibalah di mansion mereka Karina hendak turun dari mobil namun tangannya di cegah oleh Bara

"ada apa Bara?"Tanya Karin

kira kira apa yang Bara ingin sampaikan ya...

Kita simak cerita selanjutnya see you