"Aliza suka kak diva!!"
"gue gak suka Aliza!!"
"kak diva jahat!!"
"bodo amat"
apakah seorang Aliza akan melelehkan hati seorang ketua OSIS yang terkenal dingin dan cuek itu?atau Aliza akan menyerah dengan cintanya itu?
"Aliza,kenapa ngejauh?"
"kak diva udah pacaran sama Dania"
"itu bohong sayang"
"pret"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akuadalahorang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ribut, chapter 19
"Hello, my name is Chiki Chiki! Cha cha!!"
Aliza dan Cesya menari dengan riang di sepanjang koridor sambil menuju kelas mereka. Aliza terlihat asyik memegang ponselnya, melakukan video call dengan Diva. Tidak heran jika Diva tertawa melihat tingkah Aliza dan Cesya, yang memang selalu punya cara unik untuk membuat suasana jadi heboh. Sesekali, Cesya merangkul Aliza dengan akrab.
"Za, kemarin gue lihat grup sekolah. Katanya si Carissa suka sama Bagas. Itu bener gak sih?" tanya Cesya sambil melirik Aliza.
Aliza hanya terdiam sejenak sebelum menjawab santai, "Meneketehe."
Cesya memasang ekspresi datar mendengar jawaban itu. "Gue kira lo tau."
"Heh! Gue tuh bukan paparazzi yang harus tau semua gosip di sekolah," balas Aliza sambil melirik Cesya.
"Biasanya juga lo yang tau," sindir Cesya sambil menggelengkan kepala.
"Kagak, bjir. Males gue liat grup sekolah. Kemarin aja kepencet doang makanya gue baca," jawab Aliza sambil mengangguk kecil.
Mereka akhirnya tiba di kelas dan langsung duduk di bangku mereka. Tapi ada yang aneh pagi itu. Velyn dan Zia, yang biasanya paling rajin datang ke kelas, justru belum terlihat. Padahal hari ini mereka berdua bagian piket.
"Lah, pada ke mana tuh bocah?" Cesya menengok ke belakang, memastikan lagi bahwa kelas memang masih kosong.
Aliza hanya mengangkat bahu sambil bersandar di kursi, ikut merasa heran.
Di Lorong Sekolah
Velyn dan Zia berjalan bersama menuju sekolah. Karena rumah mereka berdekatan, mereka sering pergi bersama, apalagi hari ini mereka mendapat jadwal piket. Saat melintasi lorong sekolah, mata mereka tertuju pada Carissa yang sedang bersama Dania. Mereka hanya berniat melewati keduanya tanpa banyak bicara, tapi tiba-tiba Carissa memancing perhatian.
"Lo suka sama Bagas, kan?" tanya Carissa sambil berbalik, menatap Velyn dan Zia.
Langkah mereka terhenti. Velyn menatap Carissa dengan dingin, tapi Carissa tidak berhenti di situ.
"Gue kemarin ciuman sama Bagas di belakang sekolah," kata Carissa dengan nada angkuh. Dia berjalan mendekati Velyn bersama Dania. "Jangan harap lo bisa milikin Bagas karena..." Carissa menyeringai. "Bagas milik gue!"
Tangan Velyn mengepal kuat, menahan emosinya.
"Mau lo ciuman atau ngelakuin apapun juga, itu bukan urusan gue. Gue sama Bagas cuma teman baik, titik," jawab Velyn tegas.
Namun, Carissa hanya tertawa mengejek. "Teman baik? Masa sih? Kemarin katanya lo nembak Bagas lewat chat? Hahaha!"
Plak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Carissa.
"Gue gak pernah jatuhin harga diri gue cuma karena cowok!" bentak Velyn dengan suara penuh emosi.
Dania, yang sejak tadi diam, ikut membuka suara. "Tapi lo suka kan sama Bagas?" tanyanya, mencoba memanaskan suasana.
"Lo jangan ikut campur, bacot!" Zia menyela dengan tatapan tajam ke arah Dania.
"Mau gue suka atau enggak, itu bukan urusan lo, ngerti?" tegas Velyn sambil menahan napasnya yang mulai tersengal. Dia berbalik hendak pergi, namun Carissa menarik tangannya, lagi-lagi mencoba menahan.
"Jauhin Bagas, atau lo keluar dari sekolah ini!" ancam Carissa dengan nada meremehkan.
Velyn tertawa sinis, diikuti oleh Zia. "Mentang-mentang lo anak kepala sekolah, lo pikir lo bisa seenaknya begitu?"
Wajah Carissa dan Dania berubah seketika. Tidak ada yang bisa menjawab.
"Kita di sini sama-sama cari ilmu, bukan cari ribut sama oatVelyn dan Zia berangkat sekolah bersama karena mereka dekat rumahnya dan sama sama akan piket sekolah juga. Saat di lorong sekolah mereka melihat Danja bersama Carissa,mereka hanya melewati Dania namun tiba tiba carissa memancing emosi velyn
"Lo suka sama Bagas?"tanya Carissa balik badan melihat velyn dan Zia tiba tiba berhenti
"Gue kemarin ciuman sama Bagas dibelakang sekolah,jangan harap Lo bisa milikin Bagas karena..."Carisa berjalan kearah velyn dan Zia bersama Dania
"Bagas milik gue!"sambung Carissa,velyn melihat carissa dengan mengeplkan tangannya
"Mau Lo ciuman atau ngelakuin apa pun juga itu bukan urusan gue,,,gue sama Bagas hanya sekedar teman baik doang"Carissa tertawa mendengar nya
"Teman baik?masa?kemarin katanya Lo nembak Bagas di chat?hahahahah"
Plakk
"Gue gak pernah jatuhin harga diri karena cowok!"bentak velyn yang sedari tadi menahan emosi
"Tapi Lo Suka kan sama Bagas?"tanya Dania memancing keributan
"Bacot Lo jangan ikut campur!"Zia menatap tajam Dania
"Mau gue suka atau enggak itu bukan urusan Lo,paham?"velyn ingin pergi namun lagi lagi ditahan
"Jauhin Bagas atau Lo keluar dari sekolah ini"velyn tertawa bersama Zia
"Mentang mentang Lo anak kepsek Lo bisa seenaknya gitu?"carissa dan Dania terdiam
"Kita disini sama sama cari ilmu bukan cari ribut sama Lo pada"
"Gue bilangin jangan deketin Bagas!bagas milik gue!!"Carissa Tidak terima
"Ya terus mau Lo apa hah?!!"teriak velyn ke Carissa
"Velyn Carissa!!!"," sambung Zia tajam.
Carissa tidak menyerah. "Gue bilangin sekali lagi: jangan deketin Bagas! Bagas itu milik gue!"
Velyn mendekat dengan sorot mata tajam, nyaris menantang. "Ya terus? Lo mau apa, hah?" serunya keras, suaranya menggema di lorong.
"Velyn! Carissa!"
Tiba-tiba suara seorang guru menggema, menghentikan ketegangan di antara mereka. Ke empat gadis itu sontak menoleh, dengan wajah yang masih dipenuhi emosi.
Aliza dan cesya keluar kelas karena sudah waktunya untuk istirahat,mereka mencari keberadaan velyn dan Zia namun tak kunjung ketemu. Ditelepon pun tidak menjawab sama sekali,diperjalanan mereka ketemu dengan Nathan dan diva yang menuju lapangan outdoor
"Bang!!"Aliza dan cesya pun lari kearah mereka yang sudah diam di tempat karena teriakan dari Aliza
"Lo liat Zia sama velyn gak?gue nyari nyari gak ketemu"Aliza ngossan ngossan,diva pun ngasih minuman bekas dirinya dan Aliza minum
"Zia sama velyn dihukum sama guru BK"cesya dan Aliza melihat diva
"Kenapa bisa?sekarang mereka dimana?"tanya cesya panik melihat kedua temannya yang jarang dihukum sekarang dihukum
"Tuh,sekarang ribut lagi"Aliza geleng kepala lalu lari kearah mereka
"Aliza gue capek!!"cesya teriak namun ikut lari juga
Dania mendorong Zia keras namun Aliza mendorong balik Dania tak kalah keras. Dania menatap tajam Aliza
"Kenapa?!!gak suka Lo?!"nantang Aliza menatap tajam Dania,
"Jangan ikut campur!"
"Jangan ikut campur?terus Lo gak ikut campur dalam urusan velyn sama Carissa gitu?iya?!"
Semua orang melihat Aliza dan Dania yang ribut,kalau mereka sudah ribut pasti akan booming satu sekolah.
"Aliza udah"Nathan menarik Aliza,Aliza menghempaskan tangan Nathan kasar lalu menatap tajam Dania
"Udahhh"diva memeluk Aliza sambil mundur beberapa langkah dari sana
"Dia nyari ribut muluu!"diva ngangguk berusaha menenangkan Aliza
"Yak!adek gue!"Nathan ingin kesana namun ditahan cesya
"Urusin dulu tuh yang ribut"ucap cesya polos
"Lo yang ribut dongo"sela velyn membuat cesya ketawa kecil
"Udahh okeee"Aliza ngangguk memeluk diva