seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 7
Seketika Killa membeku di tempatnya sambil mencerna apa yang telah di katakan ayahnya barusan, apakah dia tengah bermimpi dengan kejadian ini
'apakah ayah berpikir aku sebebas itu' gumamnya dalam hati, hingga tanpa sadar bulir bening keluar dari matanya, Killa menangis dalam diam nya hingga tidak sadar ia terlelap dengan keadaan hati yang terluka dan juga matanya yang terus mengeluarkan bulir-bulir bening ith
'
'
'
Keesokan harinya Killa bangun dan bersiap berangkat sekolah
"Bu Killa berangkat dulu ya, assalamualaikum" kemudian mencium punggung tangan ibunya sambil tersenyum
Ibunya yang melihat Killa ada perubahan di wajahnya pun memperhatikannya dengan lekat sang putri
"kamu kenapa kok matanya bengkaka begini" tanya ibu khawatir
"oh ini kayaknya aku keenakan tidurnya tadi malam bu, makanya bengkak begini"kilah Killa tak mau memberitahukan apa yang kini telah di rasakan
Sakit, tentu itu sangatlah sakit bagi Killa yang notabenenya anak manja dan tak pernah mendapatkan perkataan setajam itu pada keluarganya
"ya sudah kamu segera berangkat itu teman kamu sudah di depan" ucap ibunya sambil mengecup singkat pipi sang putri manjanya
tibalah di sekolah Killa hari ini merupakan Minggu pertama aktif proses belajar mengajar setelah seminggu yang lalu mereka proses perkenalan dengan semua siswa yang ada dan lingkungan baru
Killa yang baru sampai bersama sahabatnya langsung menuju kelas tanpa banyak embel embel singgah ke kantin, karna biasanya mereka asik di kantin pagi hari sebelum bel berbunyi
Namun bel masuk akan segera berbunyi makanya mereka memilih untuk langsung masuk kelas
terlihat seorang guru yang masuk kedalam kelas lengkap dengan peralatan tempurnya untuk memberikan materi kepada siswa/i nya
"baik anak-anak, berhubung Minggu lalu sudah perkenalan jadi ibu tidak perlu lagi mengadakan perkenalan satu satu ya, kita langsung saja masuk materi hari ini''
"Baik bu" jawabnya serempak. Yah mereka telah mengenal siapa yang berdiri di depan mereka saat ini. Dia adalah wali kelas mereka yang bernama ibu sofia
"baik buka halaman pertama, ibu akan menjelaskannya lebih dulu kemudian ibu akan menunjuk satu atau dua orang untuk maju menjelaskan seperti apa yang ibu jelaskan. Olehnya itu semua siswa perlu fokus pada setiap pelajaran saya, karna saya tidak suka ada siswa yang berkegiatan lain selain dari mengerjakan apa yang saya suruh kerjakan. Di pahami semua" dengan nada tegasnya menyampaikan ke semua siswa nya
"iya Bu, jawabnya dengan berbagai ekspresi dari semua siswa yang berada di kelas tersebut. Ada yang merasa terintimidasi dengan kalimat Sofia ada juga yang senang karena inilah seharusnya yang mereka pelajari di sekolah yaitu mencoba tantangan mental. namun ada nih yang lebih para dari dua ekspresi tadi, ia adalah siswa yang jutek acuh tak acuh terhadap pelajaran nya
Sofia pun memulai menjelaskan materi di depan sesuai dengan jadwal pelajaran hari ini, yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) sontak semua mata siswa menatap Bu Sofia sedangn telinga fokus mendengarkan semua penjelasan yang di berikan
Ibu Sofia kemudian berhenti di halaman lima yang terdapat soal latihan tanya jawab yang akan di diskusikan
"baik sebelum kita latihan mengerjakan soal ini untuk didiskusikan, ibu akan menunjuk satu atau dua orang untuk maju kedepan mengulang kembali materi yang telah ibu jelaskan. Sebelum itu ibu bertanya apakah ada yang ingin mencobanya lebih dulu maju menerangkan di sini layaknya seorang guru sekaligus melatih mental" tanya ibu Sofia sontak semua kaget dan pura pura membaca dan juga ada yang terlihat berpikir keras namun nyatanya tidak sama sekali berpikir, itu hanya sebagai akal akalan saja agar bebas dari tatapan Bu Sofia. Namun yang menatap itu hanya tersenyum kecil, beginilah selama masa menjadi murid semua sudah pernah ia lalui dan pura pura saja untuk percaya
"tidak ada ya" tanya sekali lagi ibu Sofia
" saya Bu"
"saya Bu"
jawab mereka serempak sambil mengangkat tangannya tinggi, terlihat semua menatap ke dua orang itu yang ternyata adalah Sofia dan Andre tepat nya ia duduk di kursi belakang Sofia
ibu Sofia tersenyum melihat ke dua muridnya itu
"jadi yang mana dulu nih, Sofia kah atau Andre" tanyanya
"Sofia dulu bu, di mana mana kan yang di utamakan itu perempuan dulu ya" jawabnya sambil tersenyum smrik kearah Sofia
'kita lihat apakah kamu mampu menjelaskannya, kamu terlalu naif ingin mendapatkan perhatian seluruh siswa di sini serta guru'. Duh baru masuk juga sudah ada nih bibit bibit pembully
"oke, baiklah Sofia kamu maju lebih dulu. Alex setelah Sofia kamu maju ya" kemudian mempersilahkan Sofia untuk menjelaskan kembali seluruh materi yang telah di paparkan olehnya.
Sambil memegang spidol pemberian Bu Sofia, kini Killa mulai menjelaskan materi sesuai pemahamannya sendiri tanpa ada nya rasa gugup sama sekali. Justru ia menikmati sewaktu dia menerangkan materi
" baik, terimakasih kepada ibu guru dan juga teman-teman yang tela memberikan kesempatan kepada saya untuk merefleksi kembali apa yang telah di paparkan oleh ibu tadi. Langsung saja negara kesatuan merupakan....." saking asiknya Killa menjelaskan hingga tak terasa bel istirahat akan segera berbunyi, kemudian ia menyelesaikan pemaparan materinya sambil mengucapkan terima kasih kembali
"sekian hasil refleksi dari saya, saya ucapkan terima kasih atas waktu dan tempatnya, saya pamit undur diri" kemudian berjalan mengembalikan spidol yang di pinjam ke meja gurunya dan kembali ke tempat duduknya. kemudian Killa menghela nafasnya dan membuang nya perlahan. Bohong Killa jika tidak gugup persentasi depan kelas dan di tatap semua siswa sekaligus guru di depannya. Namun Killa hanya ingin menguji dan melatih mentalnya agar terbiasa untuk berbicara di depan umum. Karena selama ini Killa sangat jarang berbicara dan tidak pandai bersosialisasi bersama yang lain
"wah, berikan a plus dong untuk temannya, dia telah berhasil melewati tantangan yang saya berikan"ucapnya tersenyum bangga pada Killa
"baik ibu akhiri cukup sampai di sini pertemuan kita hari ini... "
Belum selesai ucapannya telah di potong dengan suara yang sedikit berteriak oleh salah satu siswa nya
"tapikan Bu ada satu lagi yang belum" peringatannya kepada guru
"iya, tapi waktu istirahat sedikit lagi, apa kalian mau saya gunakan jam istirahat kalian. Kalau di setujui ibu akan melanjutkannya"
"jangan Bu, kita istirahat saja" jawab yang lainnya
"ya sudah, kalian boleh keluar"
Belum cukup satu menit Sofia berbicara terdengar sebuah bel istirahat yang sangat nyaring, walaupun begitu tapi bel itu lah yang di tunggu tunggu seluruh siswa
......................
Di kantin
"eh lihat tuh si anak yang baru, sok pintar bangat yah dia, padahal kalau di bandingin Andre masih kalah jauh dia" sambil melirik Killa sekilas,
Mereka adalah teman teman satu sekolahan Andre semasa SMP, dan yang teman kelas Killa memang lebih mayoritas anak SMP sebelah di banding anak SMP nya yang dulu, mereka hanya berjumlah 3 orang didalam kelas yang notabenenya SMP berbeda dengan yang lainnya dan dapat Killa pastikan bahwa mereka telah saling kenal
itulah alasan kenapa temannya yang membully Killa mengatakan dia anak baru
"iya tuh, dia nggak tau aja Andre rengkung 1 umum di sekolahan kita" sambut teman di sebelahnya
Killa dan temannya yang mendengar itu saling bersitatap
"udah nggak apa-apa. Nggak usah di hiraukan, toh juga kita nggak ganggu mereka kok"
"iya sih, tapi mereka kayak nyindir kamu tuh. Padahal kan kamu nggak ada niatan ingin bersaing" ucapnya kepada killa