Gagal menikah yang kedua kalinya membuat Raisa Marwa memberanikan diri melamar Satria Langit Bos dikantornya yang terkenal playboy.
Bagaimana perasaan Satria?
Bagaimana juga dengan kekasihnya Satria yang bernama Rega?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Ramadhan langsung bicara kepada Isna mengenai dirinya,dia sudah memutuskan untuk mengajar disekolah milik Abah.
"Is,aku sudah memutuskan untuk mengajar."kata Ramadhan
"Apa maksudmu?"tanya Isna
"Ya aku mau menjadi guru sepertimu."jawab Ramadhan
"Apa kamu sudah gila?"tanya Isna
"Iya mungkin."jawab Ramadhan dengan ekspresi datar
Isna merasa tidak tahan hidup dengan Ramadhan,ingin rasanya pergi meninggalkannya tapi kemana dia tidak memiliki saudara selain Abah dan Raisa.
Isna melepaskan kekesalannya dengan memainkan ponselnya,di mencoba mencari pekerjaan di tempat lain.
Dia berusaha mengingatnya,perusahaan milik satria mungkin bisa menjadi batu loncatan.
****
Dua hari istirahat full membuat badan Raisa sedikit pegal karena terlalu sering berbaring.Dia mencoba untuk turun dari ranjang pelan-pelan dan berjalan kekamar mandi.Mungkin berendam dengan air hangat bisa menghilangkan pegal dibadannya.
"Mungkin ini bisa membantu."lirihnya
"Sayang!"panggil Satria
"Apa?"tanya Raisa
"Mami sama Papi dibawah ayo cepetan,malah berendam."kata Satria mengambil handuk
"Apaan sih,iya tunggu dulu aku pakai baju dulu."kata Raisa
"Cepetan."kata Satria
"Iya."bentar lagi
Raisa buru-buru memakai baju dan hijabnya memoleskan bedak tipis dan memberi sedikit sentuhan dipipi dan bibirnya.
"Ayo."kata Raisa menarik tangan Satria
Orang tua dan Kakak Satria baru saja mendarat,mereka buru-buru pulang setelah mendengar Satria anaknya meninggalkan dunia malam dan menikah.
Saat Raisa turun menarik tangan Satria mereka bertiga terus memperhatikan,Rasanya sangat mustahil Satria bisa diperlakukan seperti itu.
"Mam,Satria seperti hewan peliharaan saja."kata Tamara
"Siapa gadis yang benar-benar membuatnya kehilangan kekuatannya?"tanya Mami
Mereka benar-benar melongo melihat Satria memiliki istri sangat cantik,Mami mendekat dan menepuk pipi Raisa,rasanya kenyal dan dia hidup.
"Au,sakit."kata Raisa mengelus pipinya
"Mami apaan sih."kata Satria menampik tangan Mami
"Ini yang semalam?"tanya Mami
"Iya."jawab Satria
"Ini lebih cantik."kata Mami
"Mam,sudah nanti Raisa takut."pinta Satria
Mami menarik Raisa dan mengajaknya duduk disofa,mengajaknya ngobrol dan memberinya kejutan.
Raisa merasa keluarga Satria sangat unik,mereka sangat ramah bahkan lebih senang bercanda.
"Cerita sama Mami,bagaimana caranya kalian kenal?"tanya Mami
"Aku bekerja dibagian administrasi diperusahaan Presdir."jawab Raisa
"Presdir?"tanya Mami
"Iya."jawab Raisa
Mami langsung beranjak mengambil bantal untuk dilempar kearah Satria,Raisa mencoba untuk kembali menenangkan namun Mami sudah merasa kesal kepada anaknya.
"Apa lagi sih Mam?"tanya Satria
"Presdir,panggilan macam apa itu?apa kamu tidak memanggilnya sayang?"tanya Mami
"Mam,sudah.Aku memangilnya sayang setiap hari tapi Raisa lebih senang memanggilku Bos atau Presdir."kata Satria
"Ah,benarkah?"tanya Mami
"Dia lebih mesra memanggilku Bos."jawab Satria
Mami kembali mendekati Raisa yang saat ini sedang ngobrol dengan Tamara,Kakak Satria tidak kalah seru dari Mami.Dia memilih meneruskan pekerjaan Papi diperusahaan dan sekarang terbukti dia menjadi wanita yang sangat berpengaruh.
"Raisa bisa lanjutkan ceritanya?"tanya Mami
"Aku mengundang Presdir keacara pernikahanku,namun pengantin laki-laki tidak datang dan aku memintanya untuk menikahiku."kata Raisa
Tamara menjatuhkan ponsel yang dipegangnya,hanya dengan cara itu Satria bisa berubah 180°,meninggalkan dunia malam dan dunia wanita.
"Kamu melakukan dengan sengaja atau tidak?"tanya Tamara
"Aku menunjuknya dengan acak,karena disitu aku hanya mengenal Presdir."kata Raisa
"Apa yang terjadi selanjutnya?"tanya Mami
"Dia lari dan mengurung diri dikamar mandi sampai malam Mam."jawab Satria
"Pergi sana,aku gak nanya kamu."kata Mami melempar bantal
"Iya iya."jawab Satria
Satria meninggalkan Mami dan Raisa karena harus menemui Papi,sudah lama rasanya tidak mengobrol dengannya.
"Papi kenapa lebih kalem kali ini?"tanya Satria
"Apa Papi harus marah sama anak Papi yang sudah berubah menjadi baik?"tanya Papi
"Ah, begitu ya.Semua terjadi begitu saja."kata Satria
"Apa kamu mencintainya?"tanya Papi
"Mungkin."jawab Satria
"Apa.orang tuanya menerimamu?"tanya Papi
"Ceritanya panjang Pi."jawab Satria
Mami masih penasaran dengan malam pertamanya Raisa dan Satria,apa mungkin Satria bisa bermain lembut melihat sebelumnya dia suka gonta ganti pasangan.
"Apa dia kasar?"tanya Mami
"Udah jawab aja."kata Tamara
"Iya,paginya aku gak bisa bangun dan dia harus puasa selama seminggu."jawab Raisa malu
"Puasa?apa dia tahan?"tanya Tamara
"Buktinya dia menemaniku selama seminggu."jawab Raisa
"Benarkah."tanya Mami dan Tamara bareng
"Benarlah."jawab Satria tiba-tiba duduk didekat Raisa
Mami dan Kakak tertawa mendengarnya,mereka sama-sama tidak percaya dengan perubahan yang terjadi pada Satria.
"Mam,mau hadiah gak?"tanya Satria
"Mau,mana?"tanya Mami
"Disini."jawab Satria mengelus perut istrinya
"Ahhhhh,benarkah?ada cucu Mami didalamnya?"tanya Mami
Mami sangat Exited mendengarnya,namun Sean datang dengan membisikkan sesuatu ditelinga Satria dan wajahnya Satria langsung berubah.
"Dimana dia sekarang?"tanya Satria
"Masih dicari Bos."jawab Sean
"Cari sampai ketemu meski harus masuk kelubang semut."perintah Satria
"Siap Bos."jawab Sean
Satria mendekati Raisa yang masih diajak ngobrol sama Mami dan Kakak.
Mengapa dia tidak memberitahunya kalau Rega yang sudah membuatnya kesakitan dan hampir kehilangan bayinya,bayiku dia anakku.
