Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.30
"Apa maksudnya ini?"tanya Zoana berapi api setelah Zalina masuk dengan melewatinya begitu saja.
Dan yang membuatnya semakin dibakar api amarah adalah,saat melihat bagaimana Tio mencium mesra dan memanggil Zalina dengan sebutan 'Sayang'.
Ditambah lagi dengan Zalina yang pergi masuk kedalam rumah lebih dalam dan menuju kekamar utama dimana itu adalah kamar Tio.
Tio sendiri menanggapi santai amarah mantan kekasihnya itu.Tio berjalan santai melewatinya begitu saja wanita yang terlihat begitu emosi itu,lalu duduk santai disofa ruang tamu rumahnya.
"Duduklah,dan katakan ada apa kamu kemari?"tanya Tio setelah menjatuhkan bokongnya disofa itu.
"Apa maksudnya ini sayang?kenapa Zalina ada disini dan kalian____"Zoana tak kuasa melanjutkan ucapan nya karena dadanya terasa begitu sesak saat menyaksikan adegan mesra Tio dan sang anak.
"Berhenti memanggil ku sayang.Kita sudah lama selesai"ucap Tio dengan nada yang begitu ketus.
"Tapi___"
"Ingat Ana,kita sudah berakhir saat kamu pergi begitu saja meninggalkanku tepat saat aku akan mengucapkan qobul atas namamu di hari pernikahan kita"
"Maafkan aku Tio,aku___"
Lagi lagi ucapan Zoana terhenti saat rumah itu kedatangan tamu seorang kurir yang mengirimkan pesanan yang dipesan Tio sehari sebelum kepulangan nya dari Bandung.
Tok tok tok...
"Permisi Pak,saya mengantarkan pesanan anda"ucap seorang pemuda yang berdiri dibalik pintu rumah besar itu.
"Oh iya Mas silahkan masuk,tolong sekalian dipasangkan ya"jawab Tio bangkit dari duduknya untuk menghampiri sang kurir dan mengabaikan keberadaan Zoana yang tengah menuntut penjelasan.
"Ini mau dipasang dimana ya Pak?"
"Pasang disana saja Mas,lukisan nya sekalian turunin dan diganti sama foto ini"titah Tio menunjuk sebuah dinding tepat dibelakang sofa yang tadi Tio duduki.
"Baik Pak"
Deg...
Lagi lagi jantung Zoana berdenyut bagaikan berhenti berdetak saat salah satu dari kurir itu membuka pembungkus sebuah bingkai berukuran raksasa yang baru saja dibawa masuk oleh 2 orang kurir itu.
Dimana didalam bingkai itu nampak sebuah foto pernikahan antara Zalina dan juga Tio yang di ambil sebelum acara resepsi pernikahan diantara keduanya berlangsung.
Didalam foto itu nampak Tio tengah memeluk mesra pinggang Zalina dengan satu tangannya,sedangkan tangan lain nya menyentuh wajah cantik Zalina yang berbalut gaun pengantin indah nan cantik bak putri dinegri dongeng.
Keduanya nampak beradu pandang,menambah kesan romantis diantara kedua pengantin itu.kemesraan mereka pun nampak begitu alami.Padahal realitanya foto itu diambil atas paksaan Bu Retno dan Tio begitu emosi hingga memeluk pinggang Zalina dengan paksa.
Zalina sendiri menatap wajah tampan Tio penuh dengan rasa takut.Tapi entah mengapa saat foto itu dicetak dan dipasangkai dibingkai foto tersebut menjadi sebuah foto yang begitu bagus dan estentik.
Benar benar sebuah foto yang begitu cantik untuk dipajang dan dipamerkan disebuah rumah mewah milik Brahmantio Nugroho.
"Permisi,saya minta ijin foto ya Pak.Sebagai bukti jika barang telah sampai pada pemiliknya"
"Oh silahkan Mas"
Salah satu kurir itu pun mengambil sebuah ponsel dari tas slempang kecil yang dia pakai lalu mempotret foto bingkai yang sudah terpasang rapih didinding rumah itu.
"Tugas kami selesai ya pak,kami permisi"
"Iya Mas,terima kasih ya.Ini terima untuk uang rokok"ucap Tio memberi beberapa lembar uang pada kedua kurir itu.
"Wah terima kasih banyak Pak.Kalau begitu kami permisi"
"Iya Mas,silahkan.Sama sama"
Tio pun kembali ketempat duduknya semula,menatap dingin dan datar wanita yang kini juga tengah menatap dirinya.
Dari sorot matanya,terlihat begitu jelas jika wanita bernama Zoana itu tengah menuntut penjelasan dari pria yang kini duduk bersebrangan dengan dirinya.
"Sudah jelaskan?dengan melihat foto diatas,seharusnya kamu bisa menyimpulkan sendiri kenapa putrimu ada disini bersama denganku?"
"Tapi kenapa Tio?kenapa harus dia?"
"Memangnya harus siapa?siapa yang harus menanggung tanggung jawab atas rasa malu yang telah kamu ciptakan,untuk keluargaku dan juga keluargamu sendiri?dalam waktu yang begitu mendesak,hanya dia yang maju menyerahkan dirinya untuk bertanggung jawab agar dua keluarga tidak mendapat malu dihari yang sakral itu"
"Hanya dia yang tidak memikirkan masa depan nya dan mengajukan diri untuk menggantikanmu agar kami semua yang ada digedung itu tidak dipermalukan oleh tindakan konyolmu".
.
🌸🌸🌸