NovelToon NovelToon
Simpanan Tuan Anjelo

Simpanan Tuan Anjelo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:47.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ama Apr

Zeona Ancala berusaha membebaskan Kakaknya dari jeratan dunia hina. Sekuat tenaga dia melakukan segala cara, namun tidak semudah membalikan telapak tangan.

Karena si pemilik tempat bordir bukanlah wanita sembarangan. Dia punya bekingan yang kuat. Yang akhirnya membuat Zeona putus asa.

Di tengah rasa putus asanya, Zeona tak sengaja bertemu dengan CEO kaya raya dan punya kekuasaan yang tidak disangka.

"Saya bersedia membantumu membebaskan Kakakmu dari rumah bordir milik Miss Helena, tapi bantuan saya tidaklah gratis, Zeona Ancala. Ada harga yang harus kamu bayar," ujar Anjelo Raizel Holand seraya melemparkan smirk pada Zeona.

Zeona menelan ludah kasar, " M-maksud T-Tuan ... Saya harus membayarnya?"

"No!" Anjelo menggelengkan kepalanya. "Saya tidak butuh uang kamu!" Anjelo merunduk. Mensejajarkan kepalanya tepat di telinga Zeona.

Seketika tubuh Zeona menegang, mendengar apa yang dibisikan Anjelo kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ama Apr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

"Tuan, saya masuk dulu!" Zeona melepas seat belt setelah berkata demikian pada Anjelo. 

"Jangan lama-lama, Zeona!" pesannya dengan tatapan tajam. 

"I-iya, Tuan." Keluar dari dalam mobil. Berjalan tergesa-gesa masuk ke dalam club. 

"Eh, Zeo, tumben telat!" Lila menyapa seraya mengikat rambutnya bagai ekor kuda sehingga terpampanglah tanda merah yang tersebar di lehernya. 

"Iya, ada halangan sedikit." Zeona menanggapi. "Mm ... La, Bu Emily ada di ruangannya nggak?" 

"Ada. Mau ngapain sih nanyain Bu Emily? Lo mau kasbon ya?" tebak Lila asal-asalan. 

"Bukan. Aku mau ngasih surat pengunduran diri!" Seketika mata Lila langsung melotot sempurna. Bibir bergincunya terbuka lebar. 

"Lo mau resign?!" todongnya dengan wajah syok tak terkira. 

Zeona mengangguk. "Iya, La. Aku mau berhenti dari sini."

"Kenapa?! Bukannya lo butuh duit buat membebaskan Kakak lo dari rumah bor dir." 

"Kakakku udah bebas, La. Dia sekarang udah tinggal lagi bersamaku." 

"Oh, syukurlah. Tapi kok bisa bebas, bukannya harus ada uang dua milyar dulu ya?" Lila bertanya dengan alis mencureng. 

Zeona tergemap. Dia memutar otak mencari jawaban yang pas agar Lila tak bertanya lagi. "Mm ... itu La. Kakakku dipulangkan karena dia sakit." Semakin melebar mata Lila mendengar jawaban Zeona. 

"Sakit?!" ulangnya. "Apa Kakaknya Zeona kena HIV ya?" Lila menebak-nebak dalam batinnya. Ingin bertanya demikian, tapi takut menyinggung perasaan Zeona. 

"Iya La. Kakakku mengidap kanker rahim!" Tebakannya langsung dipatahkan oleh jawaban Zeona. 

"Ya Tuhan ... Zeo!" Lila merengkuh tubuh Zeona. "Aku turut prihatin. Semoga Kakakmu cepat sembuh." Doanya dengan tulus.

"Aamiin. Makasih atas doanya, La. Aku ke ruangan Bu Emily dulu ya?" 

Lila menganggukkan kepala. 

Tak ada kendala yang dihadapi Zeona. Si pemilik club langsung menyetujui pengunduran dirinya. Hanya saja, Zeona tidak mendapatkan pesangon. Tapi itu tak jadi masalah. Zeona tak terlalu ambil pusing karena kini, dia punya uang di dalam kartu debit yang kemarin diberikan Anjelo. Setidaknya, dia tidak akan kesusahan untuk membiayai pengobatan kakaknya. 

Setelah berpamitan pada semua rekan kerjanya, Zeona pun keluar dari tempat hiburan malam tersebut. Saat akan menuju mobil Anjelo, langkah Zeona seketika terhenti karena melihat Anjelo sedang berbincang dengan seorang lelaki. 

Sambil menunggu lelaki itu pergi, Zeona merogoh ponselnya untuk membuang rasa jenuh. Ternyata pas layar ponsel itu menyala. Ada pesan masuk dari Anjelo. 

Tuan Anjelo: Jangan menghampiri saya dulu, Zeona. Ada Fabian! 

Kini gadis berdress hitam itu tahu jika lelaki yang sedang mengobrol dengan Anjelo adalah Fabian. Si Bos kaya raya yang selalu jadi incaran para wanita di club malam Emilya. 

"Duh, terus aku harus nunggu di mana?" Zeona bermonolog. Dia melirik kanan kiri, lalu bola matanya tertuju pada minimarket yang ada di seberang club. Beranjak pergi dari tempatnya sambil mengirimkan pesan pada Anjelo. 

Zeona: Tuan, saya tunggu di minimarket di depan club. 

Pesan itu langsung dibaca. Dan langsung mendapat balasan. 

Tuan Anjelo: Ya. 

Membeli minuman dingin dan sekantong keripik kentang. Zeona duduk di kursi yang ada di teras minimarket. Menghirup udara malam yang sungguh tidak sejuk karena sudah terpapar asap kendaraan. 

Di parkiran club malam, Anjelo asyik berbincang dengan Fabian. Sahabat sekaligus koleganya. 

"Jel, inget nggak sama waitress di club ini yang bernama Zeona?" Jantung Anjelo hampir loncat dari tempatnya. Namun lelaki itu tetap berusaha menunjukkan wajah tenangnya. 

"Hm. Yang waktu itu nolak lu 'kan?" cibir Anjelo memberikan ejekan. 

"Anj___ lu!" sungut Fabian menoyor lengan atas Anjelo. 

"Emang kenapa sama dia?" 

"Semenjak malam itu, gua jadi ingat dia terus, Jel. Kayaknya gua jatuh cinta sama dia!" 

"DAMN!" Umpatan itu terlontar nyaring, tapi hanya di dalam hati. Yang terlontar dari bibir Anjelo adalah kata yang lain lagi. "Bangke lu!" Agak keras Anjelo menonjok perut Fabian sehingga membuat lelaki berkemeja merah marun itu meringis kesakitan. 

"Ah, si*lan lu! Tonjokkan lu kenceng banget, bab*!" Fabian menggerutu. 

"Siapa suruh ngomong asal-asalan! Mau poligami lu?!" Anjelo berkata sarkas. Perkataan itu seolah menyindir dirinya sendiri. 

"Pengennya sih iya. Tapi kayaknya Zeona nggak suka sama gua. Buktinya kemarin malam, pas gua ajak ngobrol ... dia malah tergesa-gesa ninggalin meja gua. Kayak lihat hantu aja tuh anak!" Tergelak kencang Fabian di akhir ucapannya. 

"Lu lebih menyeramkan dari hantu! Penjahat kel amin lu!" Ejekan demi ejekan terus keluar dari bibir Anjelo. Membuat Fabian mendengus sebal. 

"Terus aja ngehina gua! Kayak lu nggak doyan aja sama barang belah vertikal," cibir Fabian memelototkan mata. 

"Cih! Gua emang doyan. Tapi nggak kayak lu. Yang suka coblos sana coblos sini. Cuk--"

"Cukup satu lubang maksud lu?" Fabian memotong ucapan Anjelo dengan cepat. "Jangan so suci lah Jel! Gua tahu, kalau diam-diam di belakang Vivian, lu juga suka masukin batang lu ke lubang yang lain. Apalagi lu sama Vivian 'kan jarang iya-iyaan." Fabian tertawa puas di akhir ucapannya. 

"Bab*! Jangan asal nuduh lu ya!" 

"Gua nggak asal nuduh. Buktinya gua pernah mergokin lu lagi masukin tuh batang ke lubang kunci. Bhahahaha ..." Tawa Fabian mengudara memecah keheningan malam. 

"Si anj___! Lelucon lu receh banget kunyuk!" Anjelo yang tadi sempat ketar-ketir, kini merasa lega. Dia kira Fabian mengetahui hubungannya dengan Zeona, ternyata bapak anak dua itu hanya bercanda. "Gua balik dulu Fab!" Anjelo mengeluarkan kunci mobilnya. 

"Lah, bukannya lu mau ajojing! Kok malah pulang?!" Fabian menatap cengo. 

"Maleslah! Mood gua udah ancur duluan gara-gara berdebat sama lu!" 

"Cih! Nggak usah ngeles lu! Gua tahu kalau punya lu bangun 'kan ... gara-gara ngobrolin gituan? Lu engas ya?" Kembali, tawa kencang Fabian mengangkasa. 

"Serah lu deh! Gua males ngeladenin omongan lu yang isinya tentang nge ue dan nge ue!" Anjelo langsung masuk ke dalam mobilnya. Tak menghiraukan Fabian yang memanggil-manggil namanya. 

Begitulah Fabian dan Anjelo. Jika mereka bertemu berdua, maka sikap asli mereka akan keluar. Heboh dan banyak bicara. Berbeda ketika mereka berada di hadapan para kolega bisnis. Tegas dan tidak banyak bicara. 

Keduanya terlihat seperti kulkas dua pintu. Dingin dan misterius. 

Detik menjelma menjadi menit. Hampir setengah jam Zeona menunggu kedatangan Anjelo, namun lelaki bertubuh kekar itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Membuat Zeona gelisah. "Tuan Anjelo ke mana sih?" desis gadis itu sambil mengeluarkan ponsel berniat menghubungi Anjelo. 

Baru akan mengklik nomor Anjelo, suara klakson mobil menghentikan kegiatan itu. Zeona mengalihkan pandangan dari layar ponsel ke arah mobil yang berhenti di depan minimarket. 

Zeona bangkit berdiri. Mengambil bungkus keripik kentang dan botol bekas minumannya. Lalu membuangnya ke tempat sampah, setelahnya, barulah dia masuk ke dalam mobil Anjelo. 

Mobil pun melaju meninggalkan area minimarket. 

"Pengunduran dirimu langsung disetujui?" Anjelo membuka suara setelah cukup lama mengatupkan bibir. 

"Langsung, Tuan. Bu Emily tidak keberatan. Tapi ya begitu ... saya tidak mendapatkan pesangon. Hanya gaji dua minggu yang dibayarkan," terang Zeona apa adanya. 

"Hm, itu lebih baik Zeona. Karena tempat itu terlalu berbahaya untukmu. Club malam itu sarangnya lelaki gila selang ka ngan," ujar Anjelo. 

"Iya, Tuan. Saya juga sebenarnya tidak nyaman bekerja di tempat itu." Zeona menimpali. 

Tak terasa, perjalanan mereka sudah sampai di tempat yang dituju. Keduanya keluar dari mobil. Seperti biasa, mereka berdua tidak pernah masuk secara bersamaan. Anjelo masuk duluan, barulah setelah sepuluh menit berlalu, Zeona menyusul. 

Masuk ke dalam apartemen, Zeona dikagetkan dengan Anjelo yang langsung menarik tangannya. Membanting tubuh ramping itu ke atas sofa. Lalu menaunginya. Mencek*k leher Zeona sampai gadis itu mengeluarkan air mata. 

1
Wanda Ani
kak cerita nya seru bgt sukaaaaa
Ama Apr: Makasih Kk🥰
total 1 replies
Desli Gunde
next
Ama Apr: Besok ya Kk
total 1 replies
Desli Gunde
bagus
Ama Apr: Makasih Kk🥰
total 1 replies
Su Santi
sedih
Ama Apr: Makasih Kk
total 1 replies
Su Santi
air mataku tak berhenti bacanya
Ama Apr: 🥺 makasih Kk sudah ikut merasa sedih atas kepergian Zalina
total 1 replies
Badri A54
lanjut torr aduhh baperr
Ama Apr: Makasih Kk
Besok ya🥰
total 1 replies
partini
holang kayah kehabisan baterai mau keluar negri lagi
lanjut Thor
Ama Apr: Hahaha
ada udang dibalik bakwan Kak🤣
Siap, besok ya
total 1 replies
partini
dag Dig dug nih Thor lanjut pls
Ama Apr: Besok ya Kak🥰
total 1 replies
partini
jangan di bikin lompat 5 th kedepan ya Thor dah banyak cerita seperti itu
Ama Apr: Haha, tidak Kak
Nggak kepikiran ke arah sana kok😅
total 1 replies
partini
ceritanya bikin makin penasaran
Ama Apr: Makasih Kk
total 1 replies
partini
lampir datang lanjut Thor
Ama Apr: Besok ya Kak
total 1 replies
partini
lanjut ,cuma video bertemu Kurang YESS deh toh
Ama Apr: Haha, besok dilanjut lagi Kak yg gurih gurih nyonyy nya🤣
partini: kurang gurih😁😁😁
total 3 replies
ikamel
bagus ceritanya
Ama Apr: Terima kasih Kak🥰
total 1 replies
Wanda Ani
lamjut kakaka
Ama Apr: Besok ya Kak🥰
total 1 replies
partini
👍👍👍
partini
makin menarik
Ama Apr: Makasih Kk🥰
total 1 replies
اختی وحی
jngn dibikin muter² thor, emaknya malah dibikin bodoh
Ama Apr: Nanti juga dia sadar sendir. Biasalah Bu Indi masih syok kan dia sayang banget sama Vivian
total 1 replies
Wanda Ani
ayo kak lanjut lagi yg buanyak hehehe
seru
aku zuka
Ama Apr: Siap Kk🥰
Makasih
total 1 replies
partini
ga sabar nunggu besok
Ama Apr: Makasih Kk🥰
total 1 replies
partini
penasaran lanjut Thor 👍👍
Ama Apr: Siap, besok ya Kak/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!