Shanum mendapat kabar bahwa ayahnya sakit. Demi menuruti permintaan sang ayah, ia pun harus rela menjalani perjodohan dengan seorang pria.
Siapa sangka pria yang dijodohkan dengan dirinya adalah Arga, mantan kekasih Shanum yang pernah menggores luka mendalam di masa silam. Membuat Shanum trauma untuk menjalin cinta lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Tinggal Serumah
Arga sedari tadi mondar-mandir ke toilet. Pria itu benar-benar kesal dengan istrinya karena telah mengerjainya dengan memberikan makanan pedas.
"Awas saja, kamu Shanum. Aku akan membalasmu nanti karena kamu telah membuatku ... Awww, perutku ...," ucap Arga memegangi perutnya dan kembali masuk ke dalam toilet.
Sementara di waktu yang bersamaan, Shanum tertawa keras. Wanita itu tampak terlihat sangat puas karena telah mengerjai suaminya itu.
"Rasakan Arga! Lagi pula sekali-kali kamu memang harus diberikan pelajaran supaya tidak terlalu menjadi pria yang br*ngsek," gumam Shanum yang masih tertawa geli sembari memegangi perutnya.
Saat Shanum masuk ke kamarnya, Ia melihat Arga dengan tatapan membunuh. Pria itu langsung menarik paksa tangan Shanum untuk masuk ke dalam ruangan tersebut dan menutup pintunya.
"Hei! Apa yang kamu lakukan?! Jangan macam-macam ya? Atau aku akan melaporkan kamu ke polisi!" ancam Shanum.
"Laporkan saja, silakan." Arga mengendikkan bahunya, seolah menantang wanita yang ada di hadapannya.
"Kamu ...." Shanum menggeram kesal, saat Arga dengan sengaja menyudutkan istrinya itu dan mengunci dengan kedua tangannya.
"Lepaskan!" tukas Shanum.
"Kamu sengaja kan memberikan aku makanan pedas tadi?" tanya Arga.
"Kalau iya memangnya kenapa?"
"Oh, jadi kamu sudah berani cari-cari masalah denganku. Baiklah, aku akan membalasmu."
Arga mendekatkan wajahnya pada Shanum. Shanum membelalakkan matanya melihat Arga yang terlihat hendak menciumnya itu.
"Arga, jangan macam-macam!" Shanum memperingatkan pria tersebut.
"Kamu yang lebih dulu mencari masalah," ujar Arga menyeringai.
"Arga, ingat perjanjian kita!!"
Pria itu mengabaikan peringatan dari Shanum. Ia masih mendekatkan wajahnya pada istrinya itu. Dan sesaat kemudian ...
Buggghhh ...
"Awwww ...." Arga langsung menjauh sembari memegang keningnya. Pria tersebut meringis kesakitan karena Shanum membenturkan keningnya pada kening suaminya itu.
"Kamu ...." Arga menunjuk Shanum dengan sebelah tangannya yang masih memegangi kening. Ia seolah kehabisan kata-kata karena ulah sang istri yang telah menyakiti fisiknya sebanyak dua kali.
"Apa?! Bukankah sudah kuperingatkan! Kalau kamu berani macam-macam, kamu juga akan menanggung akibatnya. Perlu diingat, perjanjian pranikah yang kamu tanda tangani jangan hanya sekedar dibaca saja, tetapi juga perlu dipahami!" tukas Shanum yang langsung meningge
okkkalkan Arga pergi dengan perasaan yang kesal.
Sementara Arga, pria itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. "Padahal aku hanya bercanda, bukan serius. Aku juga tidak akan melakukan hal itu padamu," gumam Arga.
....
Hari pun menjelang sore, Shanum baru saja pulang dari salon. Hal ini ia lakukan karena ingin menjernihkan pikirannya dari suaminya yang menyebalkan itu.
Saat ia berjalan menuju ke ruang tengah, Shanum tertegun mendapati ibu, ayah, dan suaminya duduk di sofa dengan semua mata memandang ke arahnya.
"Ada apa?" tanya Shanum kebingungan sembari mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Shanum, duduklah dulu, Nak. Mama dan papa ingin menyampaikan sesuatu padamu," ucap Bu Lina.
Shanum perlahan menjatuhkan bokongnya ke sofa. Matanya masih menatap ketiga orang yang ada di hadapannya secara bergantian.
"Mama mau bilang apa?" tanya Shanum.
"Mulai sekarang, kamu tinggallah di rumah Arga, Nak." Pak Bayu membuka suara, mengutarakan apa yang hendak diucapkan olehnya pada Shanum.
"Apa?!" Shanum tercengang, ia seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya itu.
"Pa, papa bercanda kan?" tanya Shanum memastikan.
"Tidak, Nak. Sudah sepantasnya kamu ikut bersama suamimu." Kali ini Bu Lina lah yang menjawab ucapan putrinya itu.
Shanum mengarahkan pandangannya pada Arga. Ia melihat Arga menyeringai, membuat Shanum mengerti mengapa kedua orang tuanya berucap demikian, tentu saja karena Arga yang sudah membujuknya.
"Ma, Pa, tolong pikirkan baik-baik. Shanum ingin tetap tinggal di sini. Lagi pula tidak enak dengan mama mertua nantinya di sana," ujar Shanum yang masih berusaha untuk menentang perintah dari orang tuanya itu.
"Kamu tenang saja, Istriku. Aku sudah memiliki rumah sendiri. Jadi, kita akan menikmati waktu berdua di sana nantinya," ucap Arga dengan menggunakan bahasa yang lemah lembut di depan mertuanya itu.
"Yabg benar bertiga dengan Moza," celetuk Bu Lina.
Mulut Shanum menganga, ia tak menyangka jika ibunya tahu tentang Moza.
"Jadi, selama ini mama ...." Shanum benar-benar tak habis pikir bagaimana bisa kedua orang tuanya menjodohkan dirinya dengan pria b*jingan seperti Arga.
"Mama tahu dengan Moza?" tanya Shanum mencoba memastikan.
"Iya."
"Dia hamil, Ma."
"Iya, mama tahu. Moza sedang hamil muda. Jadi, nanti kamu tidak akan kesepian di sana. Kamu bisa berteman baik dengan Moza nantinya," ucap Bu Lina.
Sementara Shanum, ia hanya bisa menatap kosong ke depan. Saat ini, ia sudah membayangkan bagaimana hidup akur bersama wanita yang dicintai oleh suaminya itu.
"Dasar Arga br*ngsek!" umpat Shanum dalam hati.
Maafkan aku ya gengs, karena membuat kalian menunggu sampai bertahun-tahun 😅 Terima kasih banyak buat kalian yang sudah membaca karyaku sampai selesai. Berkat dukungan dari kalian, aku bisa menamatkan kisah Arga dan Shanum. Berat sih, sangat berat namatinnya karena aku dilanda mager bgt, ngga cuma itu aja aku juga males mikir. Astaga🤦....
Sebenarnya kisah Shanum dan Arga ini diambil sedikit dari kisahku, dimana aku yang sampai saat ini masih menjadi pejuang garis dua. Semoga saja ya, Allah mempercepat karena umurku hampir kepala 3😅
Intinya aku berterima kasih sebanyak-banyaknya sama kalian, tanpa kalian aku hanyalah remahan rengginang yang berada di kaleng Khong Guan. Udah dulu ceramahnya, semoga kita berjumpa lagi di karya aku yang lainnya. Biar ngga bosen nunggu, baca aja yg tamat wkwkwk. Itu pun kalau kalian berkenan hahaha ....
Udah ya, udah sangat panjang. Ngetiknya di kolom komentar biar nanti jadi top komen wkwkwkw. Sekian dan terima kasih. Ketjup manjahhh dari othor termager ini 💋💋💋💋💋♥️♥️♥️