Perjodohan adalah takdir,semua akan berjalan seperti air mengalir.Demikian juga dengan tokoh yang namanya Yulia.
Yulia merupakan seorang gadis belia cantik nan rupawan,ia harus menderita di jodohkan oleh orang tuanya di masa masih ABG dengan seorang pria yang sudah berumur tua atau kakek kekek.
memiliki suami yang sudah tua banyak kendala dan penderitaan, apa lagi dia di nikahi dengan cara di madu.
Akhirnya rumah tangganya harus hancur gara gara hal yang sepele yang tak masuk akal.
Akhirnya mereka hidup masing masing walaupun berakhir dengan penderitaan bagi semuanya, namun ada titik kebahagiaan setelah mereka berpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15 BERITA BURUK
Mbah salam masuk ke kamarnya, dipikirannya mulai terbayang keberhasilan yang dia inginkan. Mbah Salam akan segera menyiapkan trik supaya istri dan keluarganya menerima perselingkuhan itu. dia ingin berniat mencoba kemampuannya dalam bidang kebatinan. keinginannya untuk mendapatkan Yuli bukannya hal yang ringan. Mbah Salam menganggap itu adalah hal yang berat karena dia harus bisa meluruhkan hati oleh sekaligus meluluhkan hati istrinya, supaya tidak terjadi perang dunia ke-3 di antara mereka. dia membayangkan jika untuk urusan menundukkan hati Yuli itu hal yang mudah, namun jika untuk menundukkan hati istrinya itu hal yang susah. dia juga berpikiran tidak mungkin ke sananya itu tidak ada masalah, namun pasti banyak masalah. Mbah Salam berpikir sudah seharusnya mengantisipasi semua itu dengan jalan yang terbaik dan tidak menjadikan permasalahan baru di keluarganya.
di dalam kamar Mbah Salam melakukan ritual kembali Dia menjadikan segelas air di dalam sebotol minuman mineral. assalamualaikum bakar kemenyan doa pun dia panjatkan ritual pun dimulai. perbuatan Mbah Salam bagi istri dan keluarganya sudah tidak aneh lagi dan sudah biasa dilakukan. setelah selesai melakukan ritual Mbah Salam meniupkannya kepada sebuah air di dalam botol mineral yang telah dia siapkan.
setelah semuanya selesai ya keluar dari kamarnya dengan membawa air mineral tersebut dan langsung pergi ke dapur, namun sebelumnya dia melihat sekelilingnya aman atau tidak. setelah merasa aman kemudian bahasa Arab menaburkan air tersebut ke dalam teko dan juga tambahan air. ketika menaburkan air itu ke dalam tempayan tiba-tiba istrinya datang menghampirinya lalu bertanya,
"Mbah emangnya ada apa kok air tempayan kita dicampurkan dengan air sarat"
"sudahlah kamu jangan banyak ngomong ini demi keamanan kita juga, aku melihat ada sesuatu yang bisa meracuni rumah kita.semoga dengan adanya syariat dari air ini rumah kita menjadi aman tentram dan damai".
"iya deh mah terserah mbak aja yang penting kita semuanya selamat Soalnya Abah yang lebih tahu segala-galanya".
"iya deh pokoknya kamu mah diam aja terserah mbah saja".
"ya iyalah kan Mbah yang lebih sakti hahaha".
Mbah salam menuju ruangan keluarganya.dia menghisap rokoknya sambil meminum kopi hitamnya.
sementara itu, di tempat lain setelah kepergian Mbah salam yuli merasa agak sedikit risau dan bersedih, sungguh aneh perasaan tersebut muncul secara tiba-tiba menggantikan rasa benci kepadanya. Yuli merasa kasihan kepada Mbah Salam karena kebaikannya terhadap diri dan keluarganya tidak dapat di bayar dengan materi.
perasaan tersebut Yuli alihkan dengan membereskan pakaiannya yang ada di lemari. semua pakaian yang telah di jemurnya tadi pagi di bereskannya semua dirapikan di dalam lemari.
Ketika Yuli sedang asyik bekerja tiba-tiba ponselnya berdering, setelah dilihatnya ternyata ada pesan chat yang masuk melalui aplikasi WA. Yuli membukanya ternyata Rudi mengecatnya.
pada awalnya Yuli merasa enggan membalasnya, namun dia merasa sedikit iba dan kasihan sekaligus sebagai teman curhatnya untuk melampiaskan unek-unek yang ada di hatinya. isi cat itu adalah sebagai berikut,
"halo yul apa kabar, lagi apa nih?"
"kabar gue baik rud, gue lagi merindukan seseorang nih".
"asik siapa tuh, gue kali ya yang lo rindukan".
"yah mungkin bisa jadi ,bisa ngga, memangnya kenapa kok lu pede banget sih?"
"jelas gue pede Yul, secara gue kan ganteng bukan orang jelek jadi kepercayaan diri gue jelas tinggi".
"oh gitu ya rud, jika gue rindu sama lu gimana?"
"ya nggak gimana-gimana, cuman gue bangga aja, berarti muka gue banyak yang ngefans".
"terus jika gue nggak gimana?"
"ya gue bersedih sekali, karena yang gue harapkan itu adalah elu".
"kok gue sih, kan kita belum jadian. kapan lu nembak gue?"
"yah kalau nembak sih nggak, siapa tahu lu mengerti tentang keadaan gue".
ngertiin gimana, orang jadian juga kagak".
"ya udah jadian aja sekarang gue lebih senang kok kalau kalau lu yang nembak duluan"
"enak aja Rudi, memangnya gue cewek apaan, gue itu bukan cewek murahan bro, jadi maaf aja nggak seperti yang lu harapkan".
"iya deh nona manis, gue juga sadar siapa gue".
"ya jelas lu harus sadar akan kesalahan elu di masa lalu, kenapa lu beralih hati pada temanku sendiri di saat gue lagi sayang kepada dirimu?"
"maafkan aku Yul, waktu itu gue khilaf deh, dan sebagai rasa maaf gue lu mau dibeliin apa? mumpung gue ada di luar kota nih , besok gue pulang. elu mau oleh-oleh apa?"
"gue nggak mau oleh oleh dari elu, melihat elu selamat saja sampai ke sini gue sudah senang".
"oh gitu terima kasih ya dari doanya semoga gue selamat besok sampai tujuan"
"ya sama-sama ya".
"terus besok kita bisa ketemuan nggak kalau seandainya gue udah pulang dan ada di rumah?".
"ya itu terserah elu, bentuk rumah gue selalu terbuka untuk siapa saja, kecuali untuk seorang pencuri itu sangat gue tutup sekali"
"asik Oke deh terima kasih sayang".
"sayang apanya sayang pret, sudah dulu deh gue lagi kerja nih mengganggu aja lu"
Yuli mematikan data ponselnya sehingga pesan-pesan WhatsApp tidak bisa masuk hp-nya.
Yuli meneruskan lagi pekerjaannya. hingga akhirnya dirinya terserang oleh penyakit ngantuk. Yuli dah tidur pulas hingga pagi hari.
keesokan paginya ketika Yuli masih terlelap tidur,bapak aep sudah terbangun terlebih dahulu. setelah membersihkan badannya lalu Salat subuh,pak aep berniat untuk mulai berolahraga karena dia merasa sudah agak baikan dan untuk melatih kakinya supaya lebih lancar dalam berjalan kaki.
setelah agak sedikit lelah Pak Aep kemudian beristirahat di kursi di teras rumah. Pak Aep memanggil istrinya,
"Bu Ibu sini sebentar"
Ibu Aminah pun datang menghampiri Aep lalu berkata,
"ada apa sih Pak pagi-pagi udah manggil ibu kan jadi khawatir takutnya ke bapak jatuh".
"nggak Bu Alhamdulillah bapak sudah mulai agak sembuh. cuman bapak ingin sekali minum kopi sambil ngerokok".
"oh begitu, siap ibu akan bikinkan bapak segelas kopi spesial, yaitu kopi Hitam kesukaan bapak"
"iya Bu terima kasih, tapi bapak ingin sekali merokok sebab sudah lama bapak tidak menghisap rokok"
"waduh pokoknya nggak ada Pak harus beli dulu ke warung, mana Ibu lupa lagi nyimpen uang yang kemarin, gimana ini?"
"coba Yuli bangunin, siapa tahu dia masih pegang uang Bu!"
"iya deh Pak nanti akan saya bangunin"
Ibu Aminah pergi ke dapur untuk membuatkan kopi,sementara pak Aep menunggunya teras rumah. setelah semuanya siap kopi pun dibawa ke depan dan langsung dihidangkan kepada bapak Aep. Ibu Aminah pergi ke kamar Yuli, dia bermaksud untuk membangunkannya. ternyata Yuli sudah terjaga dari tidurnya, namun ingatannya belum sepenuhnya pulih. Ibu min berkata,
"bangun Neng, bangun Neng ini sudah siang,"
"sudah jam berapa ini Bu?"
"sudah jam 06.30 sudah siang Neng bangun"..
Yuli bangkit dari tidurnya, kemudian dia pun duduk di atas kasur.
"yul bapakmu pengen merokok lu punya uang nggak? stock wahai ibu sudah habis walaupun ada sedikit Ibu lupa menyimpannya"
"ada Bu kalau nggak salah pilih juga nggak tahu berapa jumlahnya".
"coba deh kamu ambil sekalian kamu belikan rokok buat ayahmu"
"baik Bu, tapi Yuli mau ke kamar mandi dulu ya, mau cuci muka dulu kan malu Bu"
"iya atuh Neng masa perawan ibu keluar belepotan iler"
Yuli pergi ke kamar mandi untuk membersihkan mukanya terlebih dahulu lalu dia mengambil dompetnya. setelah diperiksa di dalam dompet tersebut hanya tersisa uang satu lembar berwarna hijau. Yuli pun segera pergi ke warung untuk membeli rokok buat ayahnya.
sesampainya di warung suasana tidak begitu ramai hanya ada ibu pemilik warung dan juga seorang gadis. tiba-tiba gadis itu menyapa Yuli,
"hai Yul kamu ke mana aja, kok gue baru lihat lu, emangnya lu sakit apa"
"hai juga sin, gue kemarin sakit 2 hari jadi nggak bisa ke mana mana sin"
"emangnya lu sakit apa Yul?"
"gue sakit muntaber, tapi sekarang gue udah sembuh"
"lu berobat di mana Yul?.
"gue nggak ke mana-mana, gue diobati sama Mbah Salam"
"siapa dia Yul"
"itu yang ngobatin bokap gue".
"terus keadaan bokap lu gimana sekarang?"
"bokap gue udah sembuh, makanya dia sekarang pengen merokok".
"oh syukur terus kamu mau beli apa sekarang?"
"nah itu dia gue pengen beli rokok buat bokap"
"oh iya deh silakan, tapi ngomong-ngomong kapan Mbah Salam ke sini lagi?"
"nggak tahu juga sin, tapi dia juga pasti ke sini lagi sin, kan Mbah Salam akan mengobati bokap lagi"
"oh kalau begitu entar kabari aku ya jika dia berada di rumah lu"
"iya sin".
Sinta pergi meninggalkan Yuli karena dia dipanggil oleh ibunya , sedangkan Yuli langsung masuk ke dalam warung lalu ibu warung pun bertanya,
"Neng Yuli mau beli apa?"
"beli rokok Djarum Bu setengah aja"
"tumben beli rokok separo memangnya buat siapa Neng?"
"buat bapak"
"memangnya bapak udah sembuh?"
"sudah Bu, makanya sekarang Dia pengen merokok"
"oh gitu ya ini Neng rokoknya" .
setelah membayar rokok telepon langsung pulang ke rumahnya dan menyerahkan rokok tersebut kepada ayahnya.
Yuli masuk ke dalam kamarnya lalu ia mengambil ponselnya. dia melihat ada lima panggilan tak terjawab, nomor tersebut tidak dikenalnya. tiba-tiba ponselnya pun berdering lagi, lalu Yuli pun mengangkatnya.
"halo siapa ini?"
"apakah betul ini dengan keluarga bapak Aep?"
"betul sekali Pak, maaf ini dari siapa ya?"
"maaf Mbak kami dari pihak kepolisian, kami menemukan saudara Zainal terlibat kecelakaan di jalan Sudirman semalam".
"apa Pak, nggak salah nih?"
"enggak mbak, sekarang korban ada di rumah sakit RSCM".
"baik Pak kami akan ke sana".
Yuli melempar ponselnya ke kasur, lalu dia menangis histeris.
ibunya menjadi kaget setelah mendengar tangisan Yuli, lalu ibunya langsung menghampiri dan bertanya,
"kamu kenapa Yul, memangnya ada apa kok kamu nangis begitu?"
Yuli tidak menjawab pertanyaan ibunya, tapi malah dia memeluk ibunya, lalu berkata,
"buka Zainal Bu kak Zaenal kecelakaan"
"apa, di mana"
"kak Zaenal kecelakaan Bu sekarang dia ada di rumah sakit RSCM".
"kamu tahu dari mana jangan sok tahu lu"
"tadi pihak polisi menelpon ke ponsel Yuli".
tiba-tiba ilmunya pun menangis tersedu-sedu, tangisan mereka terdengar sampai keluar rumah. pada waktu itu kebetulan Pak RT sedang melewati rumah Yuli, dia hendak menuju ke pasar. namun setelah mendengar suara tangisan yang berasal dari rumah Yuli dia pun berhenti lalu menghampiri rumah tersebut. Pak RT khawatir jikalau terjadi sesuatu dengan bapak Aep.
sedangkan bapak Aep tidak mendengar suara tangisan Yuli dan ibunya dikarenakan terhalang oleh tiga ruangan.
Pak RT bertanya kepada Pak Aep,
"pak aep siapa yang menangis di rumah,?"
"nggak tahu Pak memangnya siapa yang menangis".