NovelToon NovelToon
Retaknya Sebuah Kaca

Retaknya Sebuah Kaca

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Arrafa Aris

Pernikahan yang didasari sebuah syarat, keterpaksaan dan tanpa cinta, membuat Azzura Zahra menjadi pelampiasan kekejaman sang suami yang tak berperasaan. Bahkan dengan teganya sering membawa sang kekasih ke rumah mereka hanya untuk menyakiti perasaannya.

Bukan cuma sakit fisik tapi juga psikis hingga Azzura berada di titik yang membuatnya benar-benar lelah dan menyerah lalu memilih menjauh dari kehidupan Close. Di saat Azzura sudah menjauh dan tidak berada di sisi Close, barulah Close menyadari betapa berartinya dan pentingnya Azzura dalam kehidupannya.

Karena merasakan penyesalan yang begitu mendalam, akhirnya Close mencari keberadaan Azzura dan ingin menebus semua kesalahannya pada Azzura.

"Apa kamu pernah melihat retaknya sebuah kaca lalu pecah? Kaca itu memang masih bisa di satukan lagi. Tapi tetap saja sudah tidak sempurna bahkan masih terlihat goresan retaknya. Seperti itu lah diriku sekarang. Aku sudah memaafkan, tapi tetap saja goresan luka itu tetap membekas." Azzura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arrafa Aris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. RSK

Ketika tiba di kediamannya, waktu telah menunjukkan pukul 22:30. Azzura menghela nafas memandangi mobil Close sudah terparkir rapi di garasi.

Gadis itu memberi salam sesaat setelah membuka pintu. Dijawab atau tidak, Azzura tak ambil pusing.

Ketika berada di ruang tamu, gendang telinganya langsung disapa dengan suara khas orang sedang bercinta.

Pandangannya tertuju ke lantai dua tepatnya di kamar Close. Entah itu disengaja atau tidak pintu sang empunya kamar tak tertutup rapat.

Semakin lama suara itu semakin terdengar jelas. lenguhan, desa*han serta erangan saling bersahutan.

Dan, benar saja, Close dan Laura sedang bergumul ria di kamar itu, tanpa memperdulikan kehadiran Azzura sang istri sah.

Azzura merasa jijik mendengar suara khas itu. Ia membekap mulutnya merasakan mual. Gadis itu langsung berlari ke arah dapur kemudian memuntahkan semua isi perutnya di wastafel.

Close dan Laura saling berpandangan takala mendengar suara seseorang sedang muntah. Pergumulan panas pasangan kekasih itu seketika terganggu.

Close merasa jengkel sekaligus menuntaskan hasratnya lebih cepat. Erangan nikmat pria itu seketika memenuhi kamar. Dengan cepat, ia meraih handuk lalu melilitkan di pinggang.

Ia pun segera menuruni anak tangga lalu menghampiri Azzura yang terlihat masih memuntahkan isi perutnya.

Setelah selesai memuntahkan isi perutnya, Azzura membersihkan wajah. Baru saja ia akan berbalik, Close langsung menarik rambutnya. Mendorong sang istri sehingga perutnya membentur meja.

"Aakhh, Close?" rintih Azzura sambil memegang perut.

Plak! Plak!

Dua tamparan keras kembali mendarat di kedua pipi mulus Azzura.

"Katakan! Anak siapa yang sedang kamu kandung!" bentak Close lalu kembali menarik rambut Azzura.

"Lepasin!" Azzura memegang tangan Close.

"Kamu belum menjawabku! Cepat katakan kamu hamil anak siapa, hah! Apa kamu menikah denganku karena ingin menjebakku!" bentak Close lagi kemudian mendorong Azzura hingga terjatuh.

"Aku nggak hamil anak siapa-siapa, aku hanya mual," jelas Azzura.

Namun, Close yang seperti orang kesetanan tak mempercayai ucapan Azzura ia malah menginjak perut sang istri tanpa belas kasih.

"Aakkkh, Close, s-sakit." Azzura memegang kaki Close yang berada di atas perutnya sambil menahan sakit.

"Sakit? Biarkan janin yang ada di dalam perutmu ini, mati! Bahkan aku nggak sudi jika dia hidup!" ucap Close semakin menekan telapak kakinya di atas perut Azzura.

Mendengar ucapan keji sang suami, Azzura tersenyum sinis sekaligus menatap tajam mata suaminya.

Tatapan tajam Azzura yang terlihat seolah menantang sang suami, membuat pria itu jengkel. Ia semakin menekan telapak kakinya sehingga membuat Azzura mengerang kesakitan.

Wajah Azzura memerah menahan sakit sembari terbatuk-batuk. Close tersenyum puas lalu menarik kakinya.

Pria itu kemudian berjongkok. Mencengkeram kuat pipi Azzura dengan rahang mengetat.

"Jika sampai kamu beneran hamil, aku akan membuatmu lebih sakit dari ini. Bahkan nggak akan segan membunuh janinmu!" ancam Close.

Azzura bergeming tak menanggapi melainkan meringis menahan sakit.

Laura yang sejak tadi menyaksikan Azzura di siksa oleh Close, tersenyum puas.

"Rasain!! Siapa suruh mengganggu kesenangan kami?" ejek Laura lalu tertawa puas.

Ia langsung memeluk Close lalu mendaratkan kecupan di bibir, begitu sang kekasih menghampirinya.

Azzura menatap jijik keduanya. Sepeninggal Close dan Laura, gadis malang itu perlahan merangkak menghampiri pintu kamar. Dengan tangan gemetaran, ia membuka pintu.

Air mata Azzura langsung mengalir deras. Ia terisak sambil membekap mulut. Gadis berhijab itu, merasakan perutnya begitu sakit.

Namun, yang paling membuatnya sakit adalah, ucapan kejam, keji serta tak berperi kemanusiaan dari Close. Serta perbuatan terlarang yang dilakukan suami juga kekasihnya di rumah itu.

"Kalian berdua manusia laknat, menjijikkan!" maki Azzura dengan tersengal-sengal.

Lama ia duduk sambil menangis meratapi nasibnya. Sebelum akhirnya, ia meraih handuk juga pakaian lalu ke kamar mandi.

Satu jam berlalu ....

Tanpa memperdulikan suami juga gundiknya yang sedang bermesraan di ruang tamu, Azzura memilih memasak untuk dirinya sendiri.

Aroma kopi serta harumnya bau masakan Azzura, seketika menyebar. Sehingga membuat perut pasangan haram itu merasakan lapar.

'Harum kopi dan bumbu masakannya membuatku lapar,' batin Close lalu melirik Laura.

Sedangkan Azzura, setelah masakannya matang, ia membersihkan semua wadah. Setelah itu, sang barista membawa makanannya masuk ke dalam kamar.

Dengan lahap ia menyantap capcay buatannya sembari meraih ponselnya yang bergetar.

"Yoga," gumamnya lalu membiarkan benda itu terus bergetar hingga berhenti dengan sendirinya.

Setelah menghabiskan makanan juga kopinya, Azzura merapikan kasur lipatnya.

"Azzura, ingat, sesakit apapun siksaan dari pria keji itu, jangan pernah meneteskan air matamu." Azzura memperingati dirinya sendiri.

Ia memejamkan mata sembari mengusap perutnya yang masih terasa sakit. Tak lama berselang gadis malang itu pun tertidur.

Sedangkan Close dan Laura kini sudah berada kembali di dalam kamar. Melanjutkan tidur di kasur empuk yang sangat jauh berbeda dengan kasur milik Azzura.

Beberapa menit kemudian ...

Laura sudah tertidur sambil memeluk Close. Sedangkan yang di peluk masih belum bisa memejamkan matanya.

Penyiksaan yang baru saja ia lakukan pada Azzura kembali membayanginya. Perlahan ia melepas pelukan Laura. Meraih rokok beserta pemantiknya dari meja nakas.

Setelah membakar rokok, Close memilih ke lantai satu lalu ke pinggir kolam renang. Seketika ia langsung teringat kejadian semalam. Dengan teganya menceburkan Azzura ke dalam kolam itu bahkan menahan kepalanya untuk memberi efek jera.

Setelah menghabiskan satu batang rokok, pria itu kembali ke dapur sekaligus menghentikan langkah tepat di depan pintu kamar Azzura.

Ia menatap pintu itu lalu berucap lirih, "Apa dia baik-baik saja?"

Close memutar handle pintu sekaligus ingin mengetahui keadaan Azzura. Namun kecewa karena pintu itu terkunci.

Pria blasteran itu tertunduk lesu mengingat kejadian barusan. Betapa beringasnya ia menyakiti Azzura tanpa belas kasihan.

Satu kata yang menyelimuti dirinya kini.

Menyesal ....

Namun, apa hendak dikata semuanya telah terjadi. Ia menyakiti Azzura bukan cuma fisik tapi juga batin sang istri.

Bukan orang tua Azzura yang menyakitinya melainkan suaminya.

Miris ....

Satu kata yang kini mewakili Azzura.

Azzura, ia bukan tak mampu membalas semua perbuatan keji suaminya. Akan tetapi, sang barista masih menghargai serta menghormati Close sebagai imamnya.

Namun, entah sampai kapan Azzura mampu bertahan. Kesabaran seseorang pasti ada batasnya, akan ada di titik lelah dan pada akhirnya memilih menyerah.🍂

...🌿................🌿....

Jangan lupa masukkan sebagai favorit ya 🙏. Bantu like, vote dan komen, setidaknya readers terkasih telah membantu ikut mempromosikan karya author. Terima kasih ... 🙏☺️😘

1
Tuti irfan
Luar biasa
Thewie
laki2 anjing gayanya menyesal,khilaf..keparat kau close. tutup ajalah kau kayak namamu
Juniati Juniati
😭😭😭😭
Thewie
kok ada bawang merahnya Thor 😭😭😭😭
ay Susie
piye tow kiiiihhhhh
Surati
bagus
Epifania R
biarkan saja dia sekalian masuk RSJ
Epifania R
semoga azzura bahagia
Epifania R
jangan mau zu
Epifania R
rasaakan
Epifania R
lanjut
Epifania R
siapa yang datang
Epifania R
makin penasaran
Epifania R
massa mau saingan sama anak sendiri
Epifania R
mau kemana zurra
Epifania R
😭😭😭😭😭
Epifania R
😭😭😭
Epifania R
maaf tiada guna
Epifania R
😭😭
Epifania R
taunya cuman menebak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!