Awalnya pertemuan tak sengaja dan berujung di ranjang tetangga.
Saking kesepiannya, Intan Novalia berselingkuh dengan tetangganya yaitu seorang dosen bernama Doni pratama.
Keseringan di tinggal dinas oleh sang suami yaitu Indra Arshaka. Intan, secara diam-diam menduakan suaminya sendiri tanpa sepengetahuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 13
Plakkk
Terdengar suara tamparan keras yang menggema di seluruh ruangan.
Ya, Intan memberikan sebuah tamparan keras untuk sang adik ipar yang berprilaku tak sopan padanya. Bukan hanya itu, Linda bahkan sudah berani menghinanya dan merendahkannya.
"Apa kau bilang? Aku wanita rendahan?" Ucapnya terkekeh.
Linda hanya menatap Intan sambil memegang pipinya yang terasa panas. Dia bahkan mengeraskan rahangnya dan menatap sang kakak ipar dengan tatapan tajam.
Dalam hati Linda pun berkata-kata, kenapa wanita gila ini berani menamparku? Memangnya siapa dia? Isi hati dan fikirannya saat ini benar-benar kacau saat menatap Intan.
"Kau.. Berani sekali kau menamparku, hah?!"
"Terus? Apa kau mau ngadu pada ibumu? Ah.. Atau pada Indra? Silahkan. Kali ini aku tidak akan tinggal diam, aku cukup bosan di tindas oleh kalian!!" Teriaknya dengan keras.
Adu mulut pun terjadi antara Intan dan Linda. Biasanya Intan selalu diam dan mengalah saat adik ipar dan ibu mertuanya kerap kali menyinggungnya. Namun, entah angin dari mana, kali ini dia mencoba memberanikan dirinya untuk melawan mereka berdua.
"Pergi dari sini, atau aku menyeredmu!" Pekiknya memerintah.
"What? Kau berani mengusirku, kakak ipar? Hari ini kau cukup bersikap sombong, ya? Awas kau, aku......"
"Apa?! Kau fikir aku takut? Aku akan mengadukanmu pada Indra, kalau kamu selalu main ke bar dan minum-minum alkohol disana." Ucapnya sedikit mengancam.
Deg
Linda langsung mengalihkan pandangannya, dalam hatinya pun bertanya-tanya. Dari mana Intan tahu semuanya? Dan gawat, jika sampai kakak iparnya ini mengadu pada Indra. Habislah Linda.
"K-kau...."
Srettt
Saat itu juga, dengan perasaan emosi, Linda langsung pergi menuju pintu untuk keluar dari apartemen Intan.
Brakh
"Huft.."
Intan mencoba menghela nafasnya sejenak.
"Apa yang harus kulakukan? Bagaimana selanjutnya aku menghadapi mereka, kenapa hidupku seperti ini." Gumamnya sambil memijit pelipisnya.
Merasa bingung, Intan pun mencoba untuk mencari udara segar, yaitu dengan berjalan-jalan keluar.
Ting
Tiba-tiba, suara notif pesan muncul dari ponsel Intan.
Langkah Intan pun berhenti. Dia segera merogoh ponselnya dan melihat siapa yang mengirim pesan padanya.
"Eh, ini....?"
Mata Intan terbelalak saat membaca pesan dari seseorang yang tak lain adalah Doni. Pesan tersebut berisi.
'Pagi, mbak Intan. Apa kamu tidur dengan nyenyak semalam? Aku merindukanmu. Kenapa semalam tidak kesini, padahal aku ingin melanjutkan sesuatu yang belum kita selesaikan'
"D-dia.. Apa dia sudah gila? Bagaimana jika pesannya terbaca oleh mas Indra!" Gumamnya sambil melotot dengan isi pesan tersebut.
Saat itu juga, Intan lebih memilih menyimpan kembali ponselnya di saku, lalu melangkahkan kakinya untuk keluar dari apartemen.
"Mana mungkin aku tidak merindukannya. Aku hanya takut ketahuan saja--eh....." Intan tiba-tiba memicingkan matanya saat melihat seseorang yang tak asing baginya.
Dan tak jauh disana.
"Kenapa dengan pipimu? Sepertinya itu sakit?" Tanya Doni penasaran saat melihat pipi Linda yang memerah.
"Ah, tidak papa.. Aku tak sengaja tadi menepuk nyamuk di pipiku dengan keras." Ucapnya sambil menggelayut manja di tangan Doni.
Doni pun mencoba mengusap pipi Linda yang seperti terasa panas karena saking merahnya. "Apakah sakit?"
"Hm, sedikit." Mengangguk pelan. Ya, tamparan yang di layangkan Intan benar-benar membuat pipinya memerah dan terasa panas.
Pandangan Linda tiba-tiba berhenti pada seseorang yang sekarang sedang menatap ke arahnya. "Ck, kenapa dia menatap ke arahku?" Gumamnya yang masih terdengar.
"Apa kamu bicara sesuatu?" Tanya Doni.
"Tidak, aku hanya merasa risih dengan tatapan seseorang yang ada di depan sana."
Doni pun langsung menoleh ke arah seseorang yang di maksud Linda. "Siapa maksud........"
Deg