Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 1 Terungkap semua nya
"Apa maksud semua ini Mas Raka.."
"Maaf Zah..."
Azizah menatap nanar sepasang manusia yang berada di depan nya sekarang ini. Banyak pernyataan dalam benak wanita cantik yang tepat pukul dua belas malam nanti genap berusia dua puluh lima tahun itu, pasal nya saat ini sangat suami pulang dengan membawa seorang wanita yang sedang hamil besar.
"Aku harap kamu bisa menerima semua keputusan ku nanti," ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami Azizah.
"Keputusan apa yang mas Raka maksud, Zizah tidak mengerti. Dan wanita ini siapa mas, kenapa dia datang ke sini bersama mas Raka?"
Jujur saat ini perasaan Azizah sudah tidak menentu, segala pikiran buruk sudah menguasai otak nya saat ini. Namun sebisa mungkin wanita dengan balutan gamis Lilac dengan hijab bergo rumahan dengan warna senada itu tetep berusaha untuk tetap bersikap tenang.
"Kenalkan aku Rania istri pertama mas Raka.."
Duaaaar,
"Istri pertama mas Raka?" beo Azizah.
"Benar Zah, dia adalah istri pertama ku Rania Putri," kali ini Raka yang berkata dan membenarkan apa yang Azizah dengar tadi.
"Rania aku nikahi jauh sebelum kita menikah. Aku dan Rania terpaksa menikah secara diam - diam tanpa restu dari mama dan papa. Karena selama ini mama dan papa tidak pernah merestui hubungan kami. Dan tidak lama setelah kami menikah, aku harus mengikuti keinginan mama dan papa untuk menikahi mu. Entah apa yang menjadi alasan kedua orang tua memilih kamu yang pada awal nya aku sendiri tidak mengenal mu. Tapi yang jelas kamu merupakan wanita yang di pilih kedua orang tua ku untuk menjadi istriku. Saat itu aku tidak mempunyai pilihan lain untuk menolak pernikahan itu, banyak hal yang membuat ku akhir nya menuruti semua keinginan mama dan papa. Yang pertama karena aku tidak ingin di cap menjadi anak yang durhaka, kedua karena dengan menikah dengan kamu aku bisa menutupi pernikahan ku dengan Rania, dan yang ketiga karena aku tidak ingin di coret dari ahli waris mama dan papa," jelas Raka dengan begitu tenang dan tidak ada rasa bersalah sama sekali.
Tes,
Air mata Azizah seketika luruh di pipi mulus nya, betapa hancur sekali hati nya saat ini. Pernikahan yang dia kira baik - baik saja selama ini ternyata menyimpan banyak kebohongan yang suami nya ciptakan. Memang benar ada nya dia menikah dengan Raka karena perjodohan, lebih tepat nya karena balas Budi keluarga Raka kepada almarhum kedua orang tua Azizah. Untuk peri hal balas budi seperti apa baik Azizah dan Raka pun tidak tahu menahu, karena baik orang tua Raka maupun ayah ibu nya Azizah tidak ada yang memberi tahu hal itu.
Azizah merasa di awal mereka di pertemukan Raka menerima dengan ikhlas perjodohan itu. Karena memang dari awal Raka tidak menunjukkan tanda - tanda penolakan ataupun ketidaksukaan nya pada Azizah. Sehingga membuat wanita berjilbab itu menerima dengan ikhlas perjodohan itu.
Dari awal pertemuan nya dengan Raka, Azizah sendiri sudah langsung jatuh cinta. Siapa sih yang tidak akan jatuh hati pada seorang Raka Abdillah lulusan terbaik dari salah satu universitas Kairo, berwajah tampan, berwibawa dan yang paling membuat Azizah tambah tertarik pada laki - laki itu adalah pengetahuan Raka tentang agama nya, jelas itu yang membuat Raka mendapatkan point plus di mata seorang Nur Azizah yang notabene hanya gadis kampung biasa lulusan diploma tiga.
Namun apa yang barusan suami nya katakan ini sungguh membuat hati nya hancur seketika, selama ini pernikahan macam apa yang dia jalani ini. Bahkan selama menjalani pernikahan hampir tiga tahun ini tidak ada hal yang mencurigakan sama sekali yang Raka tunjukkan. Sungguh suami nya sangat pintar sekali menutupi semua kebusukan nya.
Raka selalu menjalankan peran nya sebagai seorang suami memberi nafkah lahir dan batin yang sesuai dengan syariat Islam sebelum kelahiran sang buah hati mereka. Namun sebenarnya ada hal yang membuat Azizah bertanya - tanya karena setelah anak mereka lahir, Raka sudah tidak menjalankan kewajiban nya sebagai seorang suami dengan memberikan nafkah batin untuk Azizah. Setiap Azizah mempertanyakan hal itu Raka selalu menghindar dengan alasan sedang capek, sedang stres dengan banyak nya pekerjaan dan masih banyak alasan lain.
Azizah sendiri selalu berpikir positif untuk hal itu, dia memaklumi menjadi seorang arsitek itu pasti pekerjaan nya sangat banyak dan sibuk terlebih setelah Raka menikahi Azizah, banyak perusahaan besar yang memakai jasa Raka untuk proyek - proyek besar.
Raka sendiri juga tidak dekat dengan anak semata wayangnya Rizki Pratama buah hati nya bersama Azizah.
"Kenapa kamu begitu tega pada ku Mas, apa salah ku selama ini?" tanya Azizah dengan bibir bergetar menahan Isak tangis nya.
Raka menghela nafas nya perlahan, di tatap nya wanita cantik yang hampir tiga tahun ini menyandang gelar istri sah nya itu. Ada sedikit rasa bersalah dalam hati nya, namun seketika perasaan itu dia hempaskan jauh - jauh. Perpisahan itu adalah tujuan utama yang harus dia raih setelah kematian kedua orang tua nya tujuh hari yang lalu akibat kecelakaan.
"Kamu tidak salah apa pun Zah," jawab Raka dengan dingin.
"Selama ini aku hanya pura - pura menjalankan pernikahan kita ini karena semata - mata demi alasan yang aku sampaikan tadi. Dan sekarang sudah waktu nya aku mengakhiri semua nya. Toh, mama dan papa sekarang sudah tidak ada, jadi tidak ada lagi penghalang untuk kita berpisah. Dan aku juga sudah mendapatkan apa yang ingin aku dapatkan, " lanjut Raka.
Laki - laki itu langsung memeluk Rania dari samping dan menghadiahi kecupan lembut di dahi wanita hamil itu. Tak lupa dia usap lembut perut Rania yang sudah terlihat membuncit.
Lagi - lagi hati Azizah terasa sakit sekali seperti di hujam ribuan pisau sekaligus.
"Kenapa kamu jahat sekali mas, jika kamu tidak menginginkan pernikahan ini kenapa dulu kamu tidak menolak perjodohan diantara kita? Kenapa mas !" kata Azizah dengan nada yang sedikit meninggi.
"Karena mas Raka sangat mencintai ku sehingga mas Raka menuruti semua yang aku katakan pada nya, untuk menikahi kamu supaya mas Raka tidak di coret dari ahli waris keluarga Abdillah," kali ini Rania yang angkat bicara.
"Diam kamu pelakor!" ucap Azizah dengan nada yang penuh emosi dan penekanan di setiap ucapan nya.
"Hah...kamu bilang apa tadi? Pelakor? Hahahaha ..kamu tidak sadar, di sini siapa yang jadi pelakor nya? Kamu Nur Azizah..." ejek Rania
Deg,
Azizah langsung menatap Rania dengan nyalang, wanita itu kemudian berkata dengan senyuman sinis," mana ada istri yang baik - baik menyuruh suami nya untuk menikah lagi hanya karena takut jika suami nya akan kehilangan hak waris dari keluarga nya. Jadi wanita seperti itu yang kamu pilih selama ini tuan Raka Abdillah?"
"Nur Azizah jaga ucapan mu !"