NovelToon NovelToon
Kembalinya Dewa Penjaga Langit

Kembalinya Dewa Penjaga Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Murid Genius / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Pusaka Ajaib
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: LevzaaOP

Di dunia kultivasi yang dilanda konflik antara Ras Manusia dan Ras Iblis, Dewa Bin Jue dari Sekte Pedang Langit menjadi harapan terakhir umat manusia. Setelah bersembunyi di Gua Abadi, Dewa Bin Jue meninggal dan menciptakan warisan Pedang Langit sebelum Dewa Iblis Yu Zheng menyerang.

Di Benua Huang Zhou, pemuda jenius Luo Xinfen kehilangan kemampuan kultivasi akibat pengkhianatan tunangannya, Wei Ling. Dalam pencariannya untuk memulihkan kekuatannya, Luo Xinfen menemukan gua misterius yang menyimpan rahasia kuno. Di sana, ia bertemu dengan suara Dewa Bin Jue yang memberinya Pedang Langit.

Dengan warisan legendaris ini, Luo Xinfen bersiap untuk menghadapi tantangan, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan, dan menyelamatkan dunia manusia dari ancaman Ras Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LevzaaOP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 28 I Pertemuan dan Perpisahan Mengharukan

Setelah mendengarkan kisah tersebut. Luo Baixun bekata, “Kristal Surga Biru adalah artefak legendaris yang membawa tanggung jawab besar. Kau harus menjaga kekuatan itu dengan bijak dan jangan sembarangan menggunakannya, Xinfen ayah tahu bahwa kau memiliki kekuatan dan kebijaksanaan untuk melakukannya.”

“Iya Ayah aku akan memastikan artefak ini hanya digunakan untuk tujuan yang benar.” Jawab Luo Xinfen dengan penuh keyakinan.

Ibunya menambahkan. “Minggu depan adalah hari satu tahun perjanjianmu dengan tetua Sekte Pedang Kilat, sebelum kau pergi ke sekte, habiskanlah waktu bersama kami, Ibumu baru sampe di kediaman Xinfen, dan kami ingin melihatmu beristirahat dan menikmati kedamaian di rumah.”

Luo Xinfen mengangguk, menyadari  betapa berharga waktu yang ia miliki bersama keluarganya saat ini. Beberapa hari ke depan, ia menghabiskan waktu di kediaman Luo, menjalani Latihan ringan dan menghabiskan waktu dengan keluarganya. Dia juga menyempatkan diri untuk mempelajari lebih dalam Kristal Surga Biru. Memahami energi yang mengalir di dalamnya, sebagaimana diajarkan oleh Dewa Bin Jue.

Dalam momen tenang di suatu pagi, Luo Xinfen duduk di taman keluarga, memandangi langit dan berpikir tentang masa depan. Sebentar lagi, tetua dari Sekte Pedang Kilat akan datang menjemputnya, dan perjalanan berikutnya akan membawa tantangan baru. Namun, dengan dukungan keluarganya dan kekuatan yang dia miliki, Luo Xinfen merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

Pagi itu suasana kediaman Keluarga Luo dipenuhi harapan sekaligus kesedihan. Luo Xinfen, setelah menjalani waktu yang berharga bersama keluarganya, kini harus Bersiap untuk masuk ke sekte. Tepat pada waktu yang telah dijanjikan, tetua Qian dari Sekte Pedang Kilat datang menjemputnya dengan menunggangi seekor hewan legendaris Naga Angin Hitam. Hewan tersebut memiliki tubuh besar dengan sisik hitam berkilauan yang memancarkan aura kekuatan dan keagungan, seakan menunjukkan status dan kekuatan dari tetua Qian.

Ketika Naga Angin Hitam mendarat di halaman kediaman, suara angin berdesir membuat dedaunan bergoyang. Para pelayan dan Keluarga Luo yang menyaksikan pemandangan itu terpukau, beberapa dari mereka belum pernah melihat hewan seagung itu dari dekat. Tetua Qian turun dari punggung Naga Angin Hitam dengan sikap tenang. Auranya penuh wibawa dan kekuatan. Wajahnya menunjukkan senyum lembut ketika melihat Luo Xinfen bersama keluarganya.

Tetua Qian, “Xinfen lama tidak bertemu.”

“Tetua Qian hari ini tepat satu tahun pertemuan dan perjanjian kita.” Ucap Xinfen sambil membungkuk memberi hormat.

“Xinfen……. Ternyata kamu sudah masuk Tingkat Menengah Tahap Ke-7!” Ucap Tetua Qian kaget melihat perkembangan Xinfen, “Setahun lalu kamu masih berada di Tingkat Dasar Tahap ke-9 dan sekarang dalam jangka waktu satu tahun kamu telah mencapai Tingkat Menengah Tahap Ke-7 di umur 18 tahun. Xinfen kamu memang jenius.”

“Saya hanya anak biasa dari Klan Luo Tetua Qian, Terima kasih atas pujiannya tetua.” Ucap Xinfe.

“Xinfen sesampainya kita di Sekte aku akan memberitahukan ketua sekte, ketika dia mendengar kabar ini pasti akan Bahagia sepertiku.” Ucap Tetua Qian.

Luo Xinfen merasa terhoramt dan sedikit tersipu mendengar pujian dari Tetua Qian. Tetua yang dihormati ini jarang sekali menunjukkan kekaguman, terutama terhadap murid baru. Kata-katanya memberikan dorongan kepercayaan diri yang besar bagi Luo Xinfen, meskipun ia tetap menjaga kerendahan hatinya.

Tetua Qian melanjutkan, “Xinfen, sebelum kita berangkat, izinkan aku mengingatkanmu bahwa perjalanan ini bukan hanya soal meningkatkan kekuatan, tetapi juga membentuk jati dirimu. Di Sekte Pedang Kilat, banyak tantangan yang akan menguji kesabaran, kecerdasan dan tekadmu.”

Luo Xinfen mengangguk penuh keyakinan, lalu berbalik menghadap Jiang Ren. Dengan nada lembut namun penuh makna, ia berkata, "Jiang Ren, aku meminta satu amanat besar darimu. Selama aku pergi, jagalah Ayah, Ibu, dan seluruh keluarga kita. Lindungi kediaman ini seperti engkau melindungi nyawamu sendiri."

Jiang Ren menunduk dalam-dalam, menunjukkan penghormatannya, dan menjawab dengan penuh keyakinan, "Tenang saja, Tuan Muda. Saya bersumpah akan melindungi seluruh Keluarga Luo dengan segenap kemampuan saya. Tidak akan ada bahaya yang menyentuh keluarga ini selama saya masih berdiri di sini."

Luo Baixun, ayahnya, menepuk bahu Xinfen dengan penuh kebanggaan, menatapnya dalam-dalam sebelum berkata, "Ingatlah, Xinfen, kekuatan sejati tidak hanya datang dari latihan dan kekuatan fisik. Hati yang teguh dan niat yang benar adalah sumber dari segala kekuatanmu. Kami percaya padamu dan selalu mendoakan keselamatan serta kesuksesanmu."

Ibunya, dengan mata berkaca-kaca namun penuh senyum kasih, menambahkan, "Xinfen, kau selalu membawa kehormatan bagi keluarga ini. Jadilah dirimu sendiri, dan ikuti jalanmu dengan hati yang penuh kebaikan."

Setelah berpamitan dengan keluarganya, Luo Xinfen naik ke punggung Naga Angin Hitam bersama Tetua Qian. Dengan satu sapuan sayap raksasanya, Naga Angin Hitam terbang melesat ke angkasa, meninggalkan kediaman Keluarga Luo di bawah mereka.

Sambil memandang keluarganya yang semakin jauh, Xinfen menyimpan janji dalam hatinya ia akan kembali sebagai pribadi yang lebih kuat dan bijaksana, membawa kehormatan yang lebih besar untuk keluarga dan klannya. Di sampingnya, Tetua Qian hanya tersenyum, mengamati pemuda berbakat yang siap mengukir jalannya sendiri di Sekte Pedang Kilat.

Perjalanan menuju Sekte Pedang Kilat dari atas punggung Naga Angin Hitam memberikan Luo Xinfen pemandangan yang mengagumkan, mengungkap luasnya dunia yang harus ia jelajahi dan tantangan besar yang menunggunya. Terbang melintasi pegunungan tinggi, lembah hijau, dan sungai-sungai yang berkelok, hati Xinfen berdebar dengan semangat dan tekad.

Tetua Qian, yang duduk dengan tenang di depannya, sesekali melirik ke arah Xinfen. “Xinfen, kau tahu, Sekte Pedang Kilat tidak hanya mencari bakat yang kuat, tetapi juga mereka yang berjiwa besar dan memiliki kebijaksanaan untuk memimpin,” ujarnya sambil memperhatikan ekspresi muridnya.

“Terima kasih atas nasihatnya, Tetua Qian. Saya akan melakukan yang terbaik untuk mencapai harapan sekte,” jawab Luo Xinfen dengan penuh penghormatan.

Tetua Qian tersenyum, lalu melanjutkan, “Di dalam sekte, kau akan bertemu dengan murid-murid lain yang juga memiliki bakat luar biasa. Ingatlah untuk tidak hanya mengandalkan kekuatanmu, tetapi juga menjalin persahabatan.”

Dalam waktu singkat, bayangan megah Sekte Pedang Kilat mulai terlihat di cakrawala. Markas itu berdiri kokoh di puncak pegunungan tinggi, dengan menara-menara menjulang dan pemandangan yang seolah menguasai dunia di bawahnya. Sesampainya di Sekte Pedang Kilat, Luo Xinfen terpesona melihat kemegahan dan kedisiplinan tempat tersebut. Pintu gerbang sekte dihiasi ukiran naga dan pedang yang melambangkan kekuatan dan kehormatan, sementara murid-murid sibuk berlatih di pelataran dengan penuh semangat. Setiap langkah di sekte itu terasa penuh tantangan dan janji akan perkembangan kekuatan yang besar.

"Xinfen," ujar Tetua Qian, "Sekte Pedang Kilat ini memiliki dua kelompok murid, yaitu Murid Dalam dan Murid Luar. Murid Luar adalah mereka yang baru bergabung dan masih harus membuktikan diri. Mereka biasanya mendapatkan fasilitas dan akses latihan yang terbatas. Sementara itu, Murid Dalam adalah murid yang telah menunjukkan potensi besar dan lulus ujian ketat. Mereka mendapatkan akses penuh ke ruang latihan khusus, teknik tingkat lanjut, serta hak istimewa lainnya."

Luo Xinfen mendengarkan dengan serius, menyadari pentingnya setiap kata. Ia tahu bahwa posisinya sebagai murid baru membuatnya masih berada di posisi awal, dan ia harus bekerja keras untuk mencapai status Murid Dalam.

Tetua Qian melanjutkan, "Selain itu, sekte ini menggunakan sistem poin untuk memberikan hadiah atau sumber daya kepada para murid. Setiap kali kamu menyelesaikan tugas tertentu atau berpartisipasi dalam latihan bersama, kamu akan mendapatkan poin. Poin ini bisa ditukarkan dengan pil kultivasi, senjata, dan teknik-teknik khusus. Semakin tinggi poin yang kau kumpulkan, semakin besar akses yang akan kamu miliki."

1
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎
Alrez
Akhirnya di Sekteee🔥🔥, lanjut thorr
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎
Aman 2016
mantul Thor
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Aman 2016
laaaannnjjjuuuuuuttt Thor
Aman 2016
mantab Thor lanjut
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Urraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Urraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Saiful Badri
/Drool//Drool//Drool/
Alrez
🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!