(Alur luar negeri ya)
Seorang veteran perang ditugaskan melindungi pengusaha sukses di Milan, Italia. Dia pun langsung terlibat konflik dengan sekelompok mafia yang mengincar keluarga pengusaha tersebut.
Jangan lupa subsribe dan berikan ulasan bintang lima😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Shut up!
"Jaga jarak, Nona!" tegas Arion pada Luc yang berjalan disampingnya saat mereka masuk ke rumah sakit.
"You're so fuc*king!" umpat Luc pada Arion dengan perasaan jengkel luar biasa. "Anggap saja saat ini kau sedang tidak bertugas!" lanjutnya, tidak mempedulikan peringatan Arion, ia tetap berjalan di samping pria jangkung dan gagah itu.
"Nona..." Arion kembali memperingatkan Luc.
"Shut up! Aku bukan putri raja jadi kau tidak perlu memperlakukan seperti ini!" balas Luc kembali mengumpati Arion dengan kata-kata kasar. Wanita itu menatap Arion dengan tajam, dan penuh permusuhan.
Arion mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, kesabarannya saat ini sedang uji, jika Luc bukan wanita mungkin ia sudah memukulnya. Benar-Benar sial! umpatnya di dalam hati.
"Pikirkan putrimu saja, Pak Tua!" lanjut Luc, terus berjalan di samping Arion. Hingga langkah mereka terhenti di depan ruang ICU.
Luc memicingkan kedua matanya, saat melihat wanita cantik yang ia yakini adalah istri Arion, dan tatapannya beralih pada seorang pria muda yang berdiri tak jauh dari wanita itu. Luc menoleh menatap Arion yang terlihat mengeraskan rahang, seperti sedang menahan amarah.
Sepertinya rumah tangga mereka sedang tidak baik-baik saja, pikir Luc, mulai kepo.
"Vic, kau membawa pria itu ke sini!" ucap Arion sangat dingin dan penuh emosi. Tidak menyangka jika istrinya membawa selingkuhannya ke rumah sakit. Padahal mereka belum resmi bercerai.
"Lalu siapa dia?!" Vicky tidak menjawab pertanyaan suaminya, malah melontarkan pertanyaan lain sambil menatap tajam pada wanita muda, cantik, dan sexy yang berdiri di dekat suaminya. Tatapan Vicky seolah ingin menguliti Luc hidup-hidup, di tambah lagi ia melihat Luc memakai jas Arion. Dadanya tiba-tiba terasa panas, dan tidak terima suaminya berdekatan dengan wanita lain.
Arion hanya melirik Luc yang berdiri di sampingnya sekilas, tanpa menjelaskan apa pun.
"BODOH!" Luc mengumpati Arion di dalam hati. "Kenapa dia malah diam dan tidak menjawab pertanyaan istri sialannya itu!" maki Luc di dalam hati, geram sekali pada Arion yang diam saja padahal sudah jelas Vicky membawa pria lain ke rumah sakit.
Vicky masih menatap Luc dengan tajam. Sedangkan Luc sendiri jadi tidak tahan dan risih pada wanita tua itu. Ia pun akhirnya mengambil perannya dengan sangat apik.
Luc tersenyum semanis mungkin, lalu mengulurkan tangannya pada Vicky.
Vicky menatap tangan Luc yang terulur padanya, lalu menjabat tangan tersebut tanpa keraguan. Kemudian kedua wanita itu saling memperkenalkan diri.
"Vicky!"
"Luc! Aku ke sini karena menemani Arion untuk menjenguk putrinya," jawab Luc tersenyum manis.
"Apa hubunganmu dengan Arion?" tanya Vicky tak tanggung-tanggung.
Luc tersenyum lalu dengan sengaja memeluk lengan kekar Arion. "Apakah kau membutuhkan penjelasan lagi?" tanya Luc dengan sinis.
Arion terkejut dengan tindakan sang nona muda, ia ingin melepaskan tangannya, namun ditahan Luc.
"Kau pikir hanya kau saja yang bisa bermain api? Kau salah besar, Nyonya!" balas Luc sambil tersenyum penuh kemenangan saat melihat nenek sihir itu sangat kesal dan menyesal.
Vicky mengeraskan rahangnya dengan kuat, pantas saja suaminya tidak pernah marah ataupun membahas perselingkuhannya. Oh ... ternyata suaminya juga mempunyai wanita lain di luar sana, dan sialnya wanita itu masih sangat muda, cantik, sexy, dan sepertinya bukan dari kalangan rakyat biasa.
Arion berdecak kesal, lalu menarik tangannya yang masih di peluk nona muda, "Anda berhutang penjelasan padaku, Nona!" bisik Arion, datar.
"Okay! Kau juga berhutang budi padaku, karena aku sudah menyelamatkan harga dirimu yang diinjak-injak istrimu!" balas Luc berbisik sambil tersenyum miring, namun tatapan matanya mengarah pada Vicky yang masih menatapnya tajam.
"Lupakan semua ini! Sekarang bagaimana bisa Vittoria masuk ruang ICU?!" tanya Arion seraya memajukan langkahnya, berdiri di depan pintu ruang ICU menatap putrinya dari kaca pintu. Hati orang tua mana yang tidak sedih melihat putrinya tak berdaya di ruang ICU dengan berbagai peralatan medis menempel di badan.
Vicky membuang nafas kasar, sebelum menjawa pertanyaan suaminya, "aku menemukan Vittoria tidak sadarkan diri di dalam kamar," jelasnya tanpa keraguan.
"Apakah sebelumnya kau tidak melihat tanda-tanda Vittoria akan kambuh? Kenapa kau bisa lalai seperti ini! Oh ... ataukah kau sedang asyik bercinta dengan kekasih barumu itu hingga kau mengabaikan Vitto!" Arion mengeluarkan segala emosinya seraya menunjuk pria muda yang sejak tadi diam di dekat Vicky.
"Hei! Semua ini adalah musibah untuk kita, jadi tidak ada guna kau menyalahkan aku!" balas Vicky tak kalah kesal.
Tak berselang lama dokter keluar dari ruang ICU tersebut, ia menatap Vicky dan Arion secara bergantian, "semua pasien di rumah sakit ini membutuhkan ketenangan, jadi simpan suara kalian!" tegur dokter tersebut sedikit kesal.
"Maaf," jawab Arion.
"Kalian ikut ke ruanganku. Masalah kesehatan Viitoria sangat serius!" Dokter itu berjalan mendahului menuju ruangannya, dan diikuti Vicky dan Arion. Sedangkan Luc dan pria selingkuhan Vicky menunggu di depan ruang ICU.
"Hai, kau sangat cantik," puji pria itu pada Luc.
"Diam, dan simpan bualanmu untuk wanita tua itu!" balas Luc dengan lantang.
"Woah! Galak sekali, tapi aku suka!" balas pria itu seraya menelisik penampilan Luc dari atas sampai bawah.
"Sayangnya aku tidak suka padamu! Kau hanyalah seonggok sosis kecil yang tidak berguna! Jadi diam atau aku akan meledakkan kepalamu yang kosong itu!" sentak Luc, kesal dan penuh kebencian.