Akibat salah sasaran Nano menghabiskan satu malam dengan pria yang tidak dia kenal. Hingga dia hamil dan melahirkan dua orang anak kembar laki-laki yang genius!
Siapa kira-kira yang mengambil mahkota Nano dan siapa ayah kandung si kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternano-nano
Sebelumnya, saat di pesawat si kembar tidak mau lepas dari Desmon. Mereka terus memeluk Desmon karena takut papa mereka akan hilang lagi.
Desmon membelai rambut keduanya yang saat ini berada disisi kanan dan kirinya.
"Jadi katakan, bagaimana hidup kalian selama ini tanpa papa?" tanya Desmon kemudian.
Si kembar menceritakan semuanya bagaimana hidup mereka dan menceritakan bagaimana mama mereka selama ini merawat mereka.
"Mama selama ini jadi mama sekaligus papa kami," ucap si kembar.
Yang mana membuat Desmon semakin penasaran dengan sosok Nano, wanita misterius yang selama ini dia cari, wanita yang tidak bisa membuat birahinya tersalurkan karena kutukannya.
"Pantas saja aku tidak menemukannya di Ibukota selama ini ternyata kau sembunyi di Surabaya," gumam Desmon dalam hatinya.
Saat pesawat mendarat, Desmon memerintahkan Lucas untuk mengantar Bu Sri ke rumahnya sementara dia dan si kembar naik mobil jemputan menuju rumah yang si kembar tinggali bersama Nano.
"Papa, kami punya banyak penemuan di rumah," ucap Raka saat di perjalanan.
"Pokoknya papa harus melihatnya," timpal Riki.
Dan Desmon yang mendengar itu merasa bangga pada dirinya karena bisa menghasilkan bibit premium yang menghasilkan anak-anak jenius.
Saat sampai di rumah mereka, si kembar segera berlari dan berteriak memanggil mama mereka.
Dan tak lama pintu rumah itu terbuka menampilkan sosok cantik Nano yang hanya memakai bathrobe. Yang mana membuat Desmon menelan salivanya serak, Nano semakin seksi dimata Desmon.
"Hai," sapa Desmon.
Nano langsung menarik kedua anaknya ke pelukannya karena ketakutan. "Jangan ambil anak-anakku!"
"Aku tidak akan mengambil mereka darimu tapi kita perlu bicara!" ucap Desmon dengan mendekati Nano dan kedua anaknya.
Melihat Desmon semakin mendekatinya, tubuh Nano semakin gemetaran. Rasa trauma 7 tahun lalu mulai menghampirinya lagi, Nano segera menjauhi Desmon dengan membawa si kembar bersamanya.
"Jangan mendekat!" pekik Nano.
Desmon mengernyit keheranan melihat respon Nano padanya. "Apa kau tidak ingin dekat dengan pria tampan? Tidak kah kau ingat peristiwa 7 tahun lalu?"
"Si kembar hasil dari peristiwa itu kan?"
Nano menggigit bibir bawahnya untuk melawan rasa ketakutan dalam dirinya.
"Jangan membicarakan hal itu di depan mereka," ucap Nano kemudian.
"Maka dari itu kita perlu bicara berdua," sahut Desmon dengan mendekati Nano lagi. Kali ini Desmon memegang tangan wanita itu supaya Nano tidak bisa menjauhinya.
"Lepaskan!" ronta Nano.
Desmon menulikan telinganya, dia justru menarik Nano supaya lebih dekat dengannya. Yang mana membuat tubuh Nano semakin gemetaran dan pada akhirnya Nano tak sadarkan diri.
"Mama!" pekik si kembar melihat mamanya pingsan.
Nano pingsan ditangkap oleh Desmon dan pria itu semakin kebingungan dan bertanya pada kedua anaknya. "Apa papa jelek?" tanyanya.
Karena Desmon mengira Nano pingsan sebab melihat dia yang jelek.
Si kembar menggeleng dan menyuruh papanya untuk membawa Nano ke kamar mama mereka. Desmon membawa Nano dengan menggendong wanita itu, setelah sampai di kamar Desmon segera membaringkan tubuh Nano diatas ranjang.
"Ambilkan air putih untuk mama kalian," ucap Desmon pada kedua anaknya.
Si kembar yang panik segera ke dapur untuk mengambil air putih, sementara Desmon yang masih di kamar menatap Nano yang tali bathrobenya akan terlepas.
Desmon ingin mengencangkan tali bathrobe itu tapi jiwa mesumnya kembali meronta, sebelum dia mengencangkan tali bathrobe itu dia mengintip tubuh Nano sejenak.
Tubuh Desmon memanas melihat tubuh Nano yang indah tanpa mengenakan pakaian dalam. Dan benda keramatnya yang 7 tahun ini mati suri tiba-tiba saja menegang kembali.
"Oh my God! Aku merasa ternano-nano!" gumam Desmon merasakan celananya sangat sesak.