Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.
Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.
Padahal sebelum menikah dengan Romi, Ghea lebih dulu dijodohkan dengan Gibran. Tapi Gibran menolak perjodohan itu tanpa ingin tau dulu siapa yang dijodohkan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pejalanan Menuju Luar Kota
Reno ingin memberitahu Gibran bahwa dia sudah menyuruh teman-temannya untuk memata-matai hotel milik sahabatnya Romi yang ada di depan mini market itu.
"Hai Bran, tadi gue sudah menyuruh teman-teman gue yang kerja di mini market itu buat... "
Gibran langsung membekap mulut Reno karena Dia tidak ingin Ghea tau tentang hal yang belum pasti itu. Dia akan mengatakannya kepada Ghea kalau sudah terbukti Romi selingkuh.
"Mmm... mmmphhh... " Reno memukul-mukul tangan Gibran.
"Ada apa ini?" tanya Ghea, dia kaget karena melihat Gibran membekap mulut Reno.
Gibran langsung melepaskan tangannya yang membekap mulut Reno itu "Oh tidak ada apa-apa kok hehe... Biasalah kita sering bercanda seperti ini."
"Hmmm....Ya sudah, ayo kita berangkat, siang banget ini!" kata Ghea sambil masuk ke dalam mobil, dia memilih duduk di belakang.
Reno dan Gibran pun menyusul masuk ke dalam mobil, mereka duduk di kursi bagian depan. Dan Reno yang menyetir mobil itu.
Hari ini sebenarnya pikiran Ghea lagi kacau tidak menentu, keinginannya untuk bercerai dengan Romi ternyata sulit sekali.
Apa yang harus aku lakukan? Haruskah nanti aku berbicara lagi sama Mas Romi? hati Ghea bertanya-tanya.
Sementara Gibran, matanya masih berat karena semalam dia tidak bisa tidur gara-gara pikirannya yang kacau itu.
Reno mencoba membuka pembicaraan agar tidak terasa sepi, sambil fokus menyetir mobil "Bro, kemarin ada si Milly belanja ke mini market, dia titip salam buat lu."
"Milly yang mana?' tanya Gibran dengan mata terpenjam.
" Ya ampun, masa lu lupa? Saking banyak mantannya ya lu!"
Gibran jadi salah tingkah dikatakan punya banyak mantan di depan Ghea sampai dia membuka matanya yang padahal masih mengantuk saat itu, "Hhh.. lu ngomong apa sih!"
Reno gak peka juga, "Itu lho si Milly mantan lu waktu SMA yang nangis sampai kejang-kejang gara-gara diputusin sama lu!"
"Hahaha..." Ghea tertawa kecil mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Dia jadi sedikit terhibur dengan perkataan Reno itu.
"Hhh...." Gibran mendengus kesal karena dia tidak ingin Ghea mengetahui keburukannya itu.
"Lebih baik kita membicarakan hal lain!" bisiknya pada Reno.
"Gibran punya berapa mantan?" Tiba-tiba Ghea menanyakan hal itu pada Reno.
"Mmmm... banyak sih, waktu SMA aja lebih dari selusin, belum lagi di Amerika, terus cewek yang di Klub ... "
Gibran memotong pembicaraan Reno, "Jangan dipercaya omongan si Reno, aku tipe setia, aku akan setia menunggu jandamu Ghea hehe." canda Gibran sambil menoleh ke Ghea yang duduk di belakangnya.
Reno merasa mual mendengarnya.
"Sayangnya aku tidak ingin ditunggu playboy sepertimu," Ghea menanggapi candaan Gibran itu membuat Gibran cemberut, padahal hanya candaan tapi rasanya nyelekit di hati.
"Pasti seru sekali kalau ada reunian para mantan Gibran ya!" kata Ghea sambil nyengir.
Reno tertawa "Wah benar juga tuh, pasti rame auto ada Perang Dunia lagi hahaha... bakal ada jambak-jambakan masal!"
Padahal Ghea dan Reno baru pertama kali bertemu tapi kompak banget meledek Gibran.
Gibran pasrah saja, "Hm... ya begitulah, mungkin sudah jalan takdirku yang mendapat kutukan jadi cowok ganteng, jadi kalian harus bisa tahan sebisa mungkin."
Reno jadi mual, "Kalian? hhh... Gue normal kali,"
"Lah elu belum pernah pacaran, jangan-jangan lu naksir sama gue ya... hiihh!" Gibran merinding.
"Ih najis gue naksir sama lu,"
Ghea tertawa lagi sampai perutnya sakit mendengar pembicaraan mereka, ternyata Gibran somplak juga kalau ada temannya.
Reno menyadari ternyata dia sudah merusak reputasi sahabatnya itu, jadi dia ingin berbalik memuji Gibran "Tapi yang aku salut dari si Gibran ini. seplayboy-playboynya dia, dia itu masih kuat mempertahankan keperjakaannya. katanya itu buat orang yang dicintainya nanti."
Perkataan Reno membuat suasana seketika menjadi hening dan menimbulkan hawa panas. Reno jadi kebingungan melihat ekspresi mereka yang langsung diam, padahal Reno rasa tidak ada yang salah dengan ucapannya itu.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat! ...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya. ...
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya! ...
