NovelToon NovelToon
Bayang Perang Di Ujung Senja

Bayang Perang Di Ujung Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zylan Rahrezi

Kerajaan Avaris yang dipimpin oleh Raja Darius telah menjadi kekuatan besar di benua Estherya. Namun, ancaman datang dari Kekaisaran Zorath yang dipimpin oleh Kaisar Ignatius, seorang jenderal yang haus kekuasaan. Di tengah konflik ini, seorang prajurit muda bernama Kael, yang berasal dari desa terpencil, mendapati dirinya terjebak di antara intrik politik dan peperangan besar. Dengan bakat taktisnya yang luar biasa, Kael perlahan naik pangkat, tetapi ia harus menghadapi dilema moral: apakah kemenangan layak dicapai dengan cara apa pun?

Novel ini akan memuat konflik epik, strategi perang yang mendetail, dan dinamika karakter yang mendalam. Setiap bab akan menghadirkan pertempuran sengit, perencanaan taktis, serta perkembangan karakter yang realistis dan emosional.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zylan Rahrezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak Kegelapan yang Lebih Tua

Bab 24: Jejak Kegelapan yang Lebih Tua

Kael dan timnya merasa seolah dunia mereka bergeser begitu cepat. Setelah pertemuan yang mengejutkan dengan sosok misterius yang mengaku sebagai Kael pertama, mereka diberitahu tentang tempat yang harus mereka tuju. Tempat yang tersembunyi, jauh dari jangkauan kekuatan yang ada. Tujuan mereka adalah mencari kunci untuk menghentikan ancaman dari Kegelapan yang lebih tua, yang bisa menghancurkan dunia.

Perjalanan mereka kali ini berbeda. Bukan hanya perjalanan fisik yang harus mereka hadapi, tetapi juga perjalanan mental dan emosional yang lebih menantang. Kael tahu bahwa setiap langkah yang mereka ambil bisa membawa mereka lebih dekat ke kehancuran, atau mungkin kepada penyelamatan dunia. Tetapi rasa takut itu tidak bisa menghentikan mereka. Mereka sudah melangkah terlalu jauh.

"Tempat yang kita tuju sangat berbahaya," kata Aria, berjalan berdampingan dengan Kael, "Kita harus lebih berhati-hati."

Kael mengangguk pelan, matanya fokus pada jalan yang terjal di depan mereka. "Aku tahu, Aria. Tapi kita tidak punya pilihan lain. Kita harus menuju tempat itu, mencari jawaban yang bisa menyelamatkan dunia."

Mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat yang tidak pernah terdengar sebelumnya—sebuah gua bawah tanah yang tersembunyi di antara pegunungan yang dilapisi kabut tebal. Tempat itu konon merupakan rumah bagi entitas yang lebih tua, yang kekuatannya telah mengubah wajah dunia. Setiap langkah semakin terasa berat seiring mereka semakin mendekati tujuan.

Gua itu sangat gelap, bahkan dengan kekuatan mereka yang bisa memanipulasi cahaya, mereka merasa seolah-olah ada sesuatu yang menekan mereka dari segala arah. Suara-suara aneh terdengar, seolah ada sesuatu yang bergerak di kegelapan. Kael merasakan getaran yang sangat kuat di udara, seolah-olah seluruh dunia berusaha menahan mereka untuk tidak masuk lebih dalam.

"Apakah kamu merasa itu?" tanya Rian, yang berjalan di belakang Kael, suaranya gemetar.

"Ya," jawab Kael, "Ini bukan hanya kegelapan biasa. Ini adalah energi yang sudah ada sejak zaman dulu."

Sesaat kemudian, mereka tiba di bagian dalam gua yang lebih luas. Batu-batu hitam yang terbuat dari bahan yang tidak dikenal tertanam di dinding, dan pada setiap batu, terdapat ukiran yang aneh dan menakutkan. Kael merasakan dorongan kuat untuk menyentuh batu itu, tetapi ada perasaan yang menghalangi. Itu bukan hanya sekadar batu, melainkan semacam perangkap yang terhubung langsung dengan kekuatan yang lebih besar.

"Jangan sentuh itu," kata pria misterius yang mereka temui sebelumnya, yang ternyata bukan hanya seorang pejuang dari masa lalu, tetapi juga penjaga dari garis keturunan yang telah lama terlupakan. "Batu-batu ini adalah kunci untuk membuka pintu ke dunia yang lebih gelap."

Kael menatapnya dengan penuh perhatian. "Jadi, kita harus menghancurkannya?"

Pria itu menggelengkan kepala. "Tidak, hancurkan batu itu, dan kalian akan membuka gerbang yang tak terduga. Kunci untuk menghentikan Kegelapan yang lebih tua bukan dengan menghancurkan batu-batu ini, tetapi dengan memahaminya."

Kael mengerutkan kening. "Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

Pria itu menarik napas dalam-dalam. "Ikuti jejak yang sudah ditinggalkan di sini. Batu-batu ini adalah petunjuk. Mereka membawa kita lebih dekat ke kebenaran yang tersembunyi."

Dengan hati-hati, mereka melangkah lebih jauh, mempelajari simbol-simbol yang terukir di batu-batu itu. Setiap ukiran tampaknya memiliki makna yang lebih dalam, membimbing mereka menuju sesuatu yang lebih besar. Kael bisa merasakan bahwa mereka sedang mengarah pada suatu tempat yang akan mengungkap lebih banyak tentang asal-usul Kegelapan yang lebih tua.

Namun, perjalanan mereka tidak mudah. Setiap kali mereka mencoba mendekati batu-batu itu, energi dari dalam gua berusaha menolak mereka. Ada kekuatan yang tak terlihat yang berusaha menghalangi mereka. Mereka harus lebih berhati-hati, karena setiap langkah yang salah bisa berakhir dengan bencana.

Sebuah suara bergema di dalam gua, membuat hati mereka berdegup kencang. "Kalian tidak akan pernah bisa menghentikannya," suara itu berkata. "Kegelapan ini akan selalu ada, dan tidak ada yang bisa mengubah takdir dunia."

Kael memalingkan wajahnya, mencoba mencari sumber suara itu. "Siapa kamu?"

Suara itu tertawa sinis. "Aku adalah bagian dari Kegelapan yang lebih tua. Aku telah ada sejak dunia ini terbentuk. Tidak ada yang bisa menghentikan apa yang akan datang."

Rian menggenggam pedangnya dengan erat. "Kami akan melawanmu."

"Perjuangan kalian sia-sia," jawab suara itu dengan penuh keyakinan. "Kegelapan tidak bisa dihentikan, hanya bisa dikendalikan. Dan kalian sudah terlalu terlambat."

Kael tahu bahwa mereka berada di ujung dari sesuatu yang sangat besar, dan Kegelapan yang lebih tua tidak akan mudah ditaklukkan. Tapi dia juga tahu satu hal yang pasti—mereka tidak akan menyerah begitu saja. Dunia ini layak untuk diperjuangkan, dan mereka akan terus berjuang, tak peduli seberapa besar ancaman yang menghadang.

1
Roni Sakroni
mantap bagus critanya
Roni Sakroni
dmn ibunya kael...??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!