NovelToon NovelToon
Penyesalan Sang Suami Jahanam

Penyesalan Sang Suami Jahanam

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Permainan Kematian
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lyoralina

Semua yang masih bersama memang pasti seakan tiada artinya. Penyesalan akan terasakan ketika apa yang biasa bersama sudah HILANG.
Andrian menyesali segala perbuatannya yang sudah menyiksa Lasya, istrinya. Sampai akhir dia di sadarkan, jika penyelamat dia saat kecelakaan adalah Lasya bukan Bianka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyoralina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Setelah pertengkaran mereka di kantor kemarin. Andrian yang sudah sangat jengah dengan desakan papa-nya, akhirnya memutuskan pergi dan menyetujui liburan ini. Dia dan Lasya sekarang duduk berdua di pesawat jet milik keluarga Hendrik. Pesawat ini akan mengarah ke Saint Lucia, Karibia.

Lasya menoleh menatap sang suami. Dia memberanikan diri, melingkarkan tangannya ke lengan Andrian.

" Mas.." Desisnya sembari menyandarkan kepala ke bahu Andrian.

" Terimakasih ya kamu sudah mau pergi."

Andrian hanya diam saja. Dia tidak menjawab malah menatap fokus lembaran yang di bawa olehnya.

" Oh ya mas. Aku lihat di gambar, Saint Lucia di sana pantai nya sangat bagus lo. Kita nanti berenang bareng ya!"

" Cih, kayak anak kecil."

Perasaan Lasya seketika berbunga-bunga ketika Andrian membalas ucapannya. Ya walaupun ini bisa di katakan hal wajar dan umum, tapi bagi Lasya ini adalah hal langka.

" Nggak apa-apa. Aku memang kayak anak kecil kok. Nanti kita berenang bareng ya! Atau kamu mau naik perahu, aku mau kok."

" Diam, suaramu bikin sakit telinga."

Lasya menghela napas kecil. Dia duduk tegak sesaat menatap Andrian lalu kembali bergelendotan.

Perjalanan beberapa lama akhirnya selesai. Mereka saat ini sudah sampai di Saint Lucia. Lasya menatap penuh takjub pemandangan yang ada di depan matanya.

Birunya laut, putihnya pasir pantai. Serta hijaunya pepohonan, terlihat begitu indah dari Vila.

Suasana ini sangat tenang dan menyenangkan.

" Mas.."

Lasya menoleh ingin mengajak Andrian melihat pemandangan ini. Tapi ternyata Andrian sudah tidak ada di sana, dia sudah masuk ke dalam Vila.

Lasya menyusul.

" Mas.."

Terlihat Andrian sudah tiduran di kasur. Dia memejamkan mata.

Lasya melangkah maju, dia ikut duduk di kasur.

" Kamu mau tidur?"

Tanyanya, mencoba melakukan basa-basi.

Andrian diam, dia tetap masih menutup matanya.

" Padahal di luar bagus banget lo."

" Apa nggak sayang mas anggurin gitu aja pemandangannya. Kenapa nggak kita coba ke pantai mas?"

Bujuk rayu Lasya ucapkan. Berharap suaminya ini akan bangun dan menarik tangannya, membawanya ke pantai, bermain pasir dan lari-larian di tepian.

Tapi harapan hanyalah sebatas harapan. Lasya harus menelan pil pahit karena Andrian yang sama sekali tidak memberikan respon.

Tak mau menyia-nyiakan pemandangan ini. Lasya menoleh memperhatikan ke arah balkon. Dia tersenyum, beranjak bangun dan menggeser pintu balkon.

Seketika terpaan angin segar menyapa. Hembusan angin menerbangkan surai rambutnya.

Ini sangat tenang. Lasya berjalan ke pinggiran balkon. Dia memegangi pinggiran balkon, memejamkan mata dengan bahagia menikmati suasana.

DRRT ..

DRRT..

Lasya menunduk dan merogoh tas nya saat suara deringan ponselnya terdengar.

" Mama.." gumamnya sendiri.

Dia tersenyum tipis dan menggeser tombol ke warna hijau.

" Hallo mama."

Lasya dan mama Danita sudah tersambung dalam saluran videocall.

" Kamu sudah sampai?"

Lasya mengangguk. " Iya ma, aku dan mas Andrian baru saja sampai. Mama lihat deh, di sini tempatnya cantik banget ma. Di sini juga sepi, rasanya kayak aku punya pulau pribadi." Kekeh Lasya. Dia dengan bangga menunjukkan pemandangan ini.

" Bagus!" Balas mama Danita.

" Dimana Andrian?"

" Oh mas Andrian sedang istirahat ma. Dia kayaknya kecapean deh. Ya maklum, dia sangat sibuk di kantor."

" Kamu nggak istirahat?"

" Nanti, aku masih mau lihat pemandangan ini ma."

Mama Danita berdecak kecil. " Pemandangan kan nanti bisa di lihat lagi. Seharusnya kamu tuh temani suami kamu. Kalian tuh seharusnya tidur bersama. Mama harap pulang dari liburan ini kamu sudah hamil. Mama jadi bisa punya cucu."

" Iya semoga ma."

Lasya dengan santai membalasnya. Senyuman di wajahnya tak luntur sama sekali.

" Ya udah cepetan dekatin suami mu sana. Tugas utama mu di sana itu bulan madu. Bukan melototin pantai."

" Iya ma!"

" Ya sudah, mama tutup teleponnya ya."

Lasya mengangguk. Dia melambaikan tangan sebelum panggilan ini terputus.

" Mama benar. Aku harus fokus ke mas Andrian." Gumam Lasya di dalam hatinya.

Dia berbalik, mendekati ranjang dan ikut merebakan diri di sebelah Andrian.

" Mas, kamu beneran udah tidur ya?"

Karena Andrian diam, Lasya memeluk suaminya. Dia meletakkan tangannya di atas dada kekar Andrian. Dia mendekatkan dirinya sampai tidak ada lagi jarak di antara mereka.

Jam terus berputar. Lasya yang lelah kini tanpa sadar sudah benar-benar mengarungi dunia mimpi.

Mendengar napas yang berhembus teratur. Andrian langsung membuka matanya. Dia sejak tadi hanya sebatas pura-pura. Sejujurnya dia enggan berinteraksi lebih dengan Lasya.

Andrian sudah beranjak bangun. Dia melangkah menuju balkon. Dia berdiri tegak di sana dengan tatapan kosong. Ke dua tangannya dia masukkan ke dalam saku celana.

" Bawakan alkohol ke kamar." Titahnya menelpon seseorang.

Setelah mengatakan ini dia menyimpan ponselnya lagi. Kembali menatap lurus ke depan dengan wajah datar.

Tok..

Tok..

Tak membutuhkan waktu lama, suara ketukan pintu terdengar.

Andrian diam dan berdiri di tempat.

" Tuan, ini minuman yang anda mau."

Seorang pria datang ke kamar Andrian dengan membawa sebotol vodka berwarna kuning.

Dia meletakkan botol ini ke meja.

" Apa ada yang anda perlukan lagi?"

" Kamu pergi saja."

" Baik tuan."

Pria ini berbalik, dia keluar dari sana dan melangkah dengan cepat menuruni tangga. Langkahnya ini berhenti. Dia bersembunyi di bawah tangga, menelpon seseorang.

" Lapor tuan. Tuan Andra baru saja minta kepada saya sebotol minuman whisky."

(".....")

" Baik tuan. Saya akan laporkan apa saja sesuai permintaan anda."

Panggilan sudah terputus. Pak Bagus segera menyimpan teleponnya kembali. Mendongak ke atas memastikan kalau tidak ada yang mendengar ucapannya.

Di area balkon.

Andrian duduk di sana dengan tatapan yang terus menatap ke arah depan. Dengan di temani sebotol vodka, dia terus menenggak minuman ini. Raut wajahnya teramat sangat datar nan dingin.

Dia bosan di sini, dia tidak merasa nyaman berada di Vila berdua hanya dengan Lasya.

" Ergh.."

Lasya terbangun saat dia merasakan ada sesuatu yang mengganggunya.

" Ergh.."

Sentuhan-sentuhan ini seketika membuatnya dia membuka mata. Dia kaget, sangat kaget saat melihat Andrian sudah berada di atasnya.

Pria ini sangat bau. Aroma alkohol menguar dengan sangat hebat.

" Mas, kamu mabuk."

" Diam."

Andrian memegang leher Lasya seolah mencekek.

" Mas!"

Lasya tahu akan ke arah mana ini. Lasya memegangi tangan Andrian yang ada di lehernya. Dia menatap Andrian dengan begitu lekat.

" Kamu mau melakukan sekarang." Imbuh Lasya.

Mendengar ini, Andrian seketika menyeringai. Dia melayang kan tatapan sinis dan becinya.

" Itu yang kamu mau, bitch."

Bak sebuah hantaman batu besar. Dada Lasya seketika terasa sesak saat Andrian memanggilnya dengan kata yang tak pantas.

" Mas, aku Lasya. Kamu orang yang pertama kali tidur dengan ku. Kenapa kamu bisa memanggilku seolah aku ini adalah pelacur."

" Kamu memang pelacur."

SREK...

Andrian menunduk.

Dia menyobek baju Lasya. Melayangkan ciuman panas dan kasar di bibir Lasya.

Lasya kesakitan. Dia ingin meminta Andrian melakukan ini dengan lembut, tapi dia seketika sadar juga, kalau Andrian memang seperti ini dari awal.

" Ergh.."

Lasya mengenggam erat baju Andrian saat tiba-tiba Andrian mengigit bibir bawahnya dengan keras. Ini sakit, Lasya sampai merintih.

Andrian mengakhiri ciuman ini. Dia masih berada di atas Lasya, menatap dengan senyuman sinis ketika darah di bibir Lasya keluar.

" Kamu pantas!"

1
merry jen
pergi lh lasyaa lkiimu dh selingkhh ituu tguu ap lgg sii
Lyoralina: tunggu kesabaran habis🤣
total 1 replies
Sumar Sutinah
Luar biasa
merry jen
kpn pergi lasyaa yaa ,mana Andrian dhh tdrr drngnn bianka klo pishh nntii lbhh baik Ladya jgn baliknn sm laki y yg jhnmm ituu mndgnn sm cwo lain ajj,,dhh selingkhh UD tahap jauhh kdrtt lgg 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
merry jen
kpnn lasya pergii dr hdp andriann itu jhtt bgtt istri jatuh Krn ulhh y buknn y dtlonginn mlh dibiarin ,,dah selingkh lgg ,,pergi las ngpnn hdp dengn laki lkii jhtt kyk bgtuu si,,
Lyoralina: Dia bakalan pergi klu dah nyerah🥲 masih pengantin baru😅
total 1 replies
Tirah Suranti
lanjutan nya mana nich ko ngilang yaa
Tirah Suranti
Ada lanjutannya gak ..ko ngilang yaa
Lyoralina: udah up looo... baca lagi yuk
total 1 replies
Herul anam
huh belum apa " dah bersambung
Tirah Suranti
lanjutan nya mana nich
Lyoralina: udah, sambung yuk... lanjut terus gas pokonya
total 1 replies
minsook123
Langsung kebawa suasana.
Yuuko Ichihara
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Lyoralina: utututu🤣
total 1 replies
Eulalia
Selesai baca, aku langsung dapet mood bagus. Terima kasih thor!
Lyoralina: terima kasih kembali syg
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!