NovelToon NovelToon
Sistem Villain Sejati

Sistem Villain Sejati

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Iblis / Mengubah Takdir / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nov Tomic

Genre: Action, Drama, Fantasy, Psychological, System

Seluruh siswa kelas 3A tidak pernah menyangka kalau hidup mereka akan berubah drastis ketika sebuah ritual aneh menarik mereka ke dunia lain. Diberikan gelar sebagai "Pahlawan Terpilih," mereka semua mendapat misi mulia untuk mengalahkan sang Raja Iblis dan menyelamatkan dunia asing tersebut. Di antara mereka ada Hayato, siswa yang dikenal pendiam namun selalu memiliki sisi perhatian pada teman-temannya.

Namun, takdir Hayato justru terpecah dari jalur yang diharapkan. Ketika yang lain menerima berkat dan senjata legendaris untuk menjadi pahlawan, Hayato mendapati dirinya sendirian di ruangan gelap. Di sana, ia bertemu langsung dengan sang Raja Iblis—penguasa kegelapan yang terkenal kejam. Alih-alih membunuhnya, Raja Iblis memberikan tawaran yang tak bisa Hayato tolak: menjadikannya "Villain Sejati" untuk menggantikan posisinya dalam tiga tahun mendatang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nov Tomic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

— BAB 4 — Sistem Villain Sejati Part 1 —

Setelah semua yang kualami sejak datang ke dunia ini, akhirnya aku mulai memahami satu hal penting tentang sistem yang selalu muncul di depanku ini: ia memiliki nama. Sistem Villain Sejati, begitulah layar ini menyebutnya.

Aku menghela napas panjang, duduk bersandar pada batang pohon besar yang tumbang di tepi hutan. Selama beberapa jam terakhir, aku terus berlatih, mencoba memahami dan menguasai setiap skill yang ada di layar statusku—layar yang terus berkembang seiring dengan perjalananku. Kini, aku sudah naik ke level lima, angka yang mungkin tak terlalu mengesankan, tapi cukup membuatku merasa sedikit lebih kuat.

[Status Ditampilkan!]

[Level: 5]

[Nama: Hayato]

[Umur: 18 Tahun]

[Stamina: 65]

[Attack: 54]

[Defense: 40]

[Speed: 48]

[Tipe: Calon Raja Iblis]

[Skill: Adaptasi Kegelapan, Gigitan Kegelapan, Manipulasi Racun, Memasak]

[ - Slot 1: -]

[ - Slot 2: -]

[ - Slot 3: -]

[Misi: Tekan Untuk Membuka!]

Biarkan aku mengulang dan menjelaskan tentang semua skill yang kumiliki, agar aku semakin memahami setiap langkah yang harus kulakukan dengan skill-skill itu. Rasanya percuma saja, jika aku mempunyai banyak skill, tetapi aku tidak bisa memahaminya.

Adaptasi Kegelapan: Kemampuan ini membuatku bisa bertahan dalam situasi penuh tekanan. Skill ini seakan mampu membaca ancaman di sekitarku dan memberiku cara beradaptasi, seperti saat aku melawan serigala beberapa waktu lalu. Dengan kemampuan ini, aku bahkan bisa mempelajari skill baru dari musuh yang kulawan.

Gigitan Kegelapan: Kekuatan gigitan tajam yang kudapat setelah bertarung dengan serigala, kekuatan yang sangat berguna jika aku terjebak dalam pertempuran jarak dekat. Gigitan ini mengingatkanku akan ketegangan ketika harus menghadapi mereka.

Manipulasi Racun: Kemampuan unik ini muncul setelah aku nyaris mati keracunan akibat salah memasak daging serigala. Kini aku bisa mengendalikan racun di tubuhku, tetapi hanya dengan konsentrasi yang cukup kuat. Aku masih harus berlatih lebih jauh untuk menguasai skill ini sepenuhnya.

Memasak: Skill ini membuatku bisa menyiapkan makanan dengan lebih aman. Kupikir skill ini adalah penyelamatku di dunia yang penuh bahaya ini. Setidaknya aku tidak akan mengulang kesalahan fatal seperti sebelumnya.

Selain itu, ada satu menu tambahan yang baru saja muncul di layar statusku setelah aku mencapai level lima. Aku menatapnya—menu bertuliskan Misi. Setelah beberapa lama hidup dengan layar status ini, aku paham bahwa setiap ikon atau menu di sini pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu. Aku mengetuk menu Misi dengan jari, dan sederet perintah langsung muncul. Sebagian besar misi masih terkunci, hanya bisa diakses setelah mencapai level tertentu. Namun, satu misi sudah terbuka, tampak mencolok dan jelas.

[Misi Aktif]

[ - Bunuh 10 Monster Dalam Waktu 5 Menit!]

[ - Hadiah: Tas Hitam Kecil]

Aku merenungkan misi ini. Lima menit untuk membunuh sepuluh monster? Cukup menantang, tetapi aku tidak bisa menyangkal betapa bergunanya tas yang dijanjikan sebagai hadiah. Dalam perjalananku sejauh ini, membawa banyak barang telah menjadi masalah yang nyata. Tas dengan kapasitas besar akan sangat membantu. Tapi masalahnya adalah, sejauh ini hutan ini hanya dihuni oleh serigala-serigala, dan aku butuh musuh yang lebih beragam.

“Hutan ini sepertinya memang wilayah kekuasaan serigala…” gumamku, melihat bayangan beberapa serigala di kejauhan. Mereka tampak mengawasi dengan waspada, namun tak ada yang mendekat.

Untuk menemukan monster lain, tampaknya aku harus melangkah lebih jauh, keluar dari batas yang selama ini kugunakan sebagai tempat perlindungan sementara.

Waktu terus berlalu. Langit mulai berwarna keemasan, matahari yang mulai terbenam menciptakan bayangan panjang di hutan. Cahaya yang tersisa mulai meredup, dan suhu di sekitarku perlahan terasa semakin dingin. Semilir angin malam menyusup ke dalam pakaian, membuatku bergidik. Aku baru menyadari betapa lelah tubuhku setelah seharian berkeliaran, berburu, dan berlatih. Aku juga mulai menyadari bahwa ketika kegelapan menyelimuti hutan ini, visibilitasku berkurang drastis. Hanya beberapa langkah dari tempatku duduk, segalanya tampak seperti menyatu dalam kegelapan yang pekat.

Pikiranku sibuk memikirkan apa yang harus kulakukan berikutnya ketika tiba-tiba sebuah layar kecil muncul di depanku, memunculkan tulisan yang cukup mencolok.

[Selamat! Kamu telah memperoleh skill baru: Penglihatan Malam]

Aku terdiam, lalu berkedip beberapa kali, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Aku melihat ke sekeliling, dan keadaan yang tadinya gelap gulita kini perlahan terlihat lebih jelas. Detail di sekitar hutan ini—pepohonan, bebatuan, dan bahkan bayangan burung malam yang terbang di antara dahan—tampak lebih nyata dan jelas dalam penglihatanku.

"Penglihatan malam, huh? Ini... benar-benar skill yang berguna," gumamku, merasa bersyukur sekaligus takjub dengan kemampuanku yang terus bertambah.

Aku menatap hutan yang mulai berpendar dalam warna keabu-abuan, merasa lebih percaya diri untuk melanjutkan perjalananku. Tetapi, ketika hendak melangkah lebih jauh, tubuhku mulai memberontak. Kelelahan seolah menindihku, setiap otot terasa berat, dan kepalaku mulai berdenyut. Sehari yang penuh dengan pertempuran dan pelatihan akhirnya membebani fisikku.

Tanpa sadar, aku jatuh terduduk di rerumputan, berusaha menahan kantuk yang mulai menyerang. Rasanya sulit sekali untuk sekadar membuka mata, dan tubuhku mulai tak sanggup menahan. Aku ingin sekali mendirikan tenda atau setidaknya menyalakan api unggun untuk keamanan, tapi tenagaku seakan habis, menyisakan rasa kantuk yang menuntutku untuk segera menyerah.

“Nanti… aku… akan… lanjutkan…” ucapku lirih, suara yang samar seiring mataku yang perlahan terpejam. Kesadaranku perlahan menghilang, dan aku terlelap di bawah langit malam, dikelilingi oleh bayangan pohon-pohon yang menjulang di sekeliling.

Aku tertidur di alam liar, tanpa perlindungan, di tempat asing yang penuh dengan bahaya.

Tapi, apa-apaan ini? Rasanya aku tidak dibiarkan untuk tidur dengan tenang. Aku tersentak bangun, napasku terengah-engah, kesadaranku kembali perlahan. Tubuhku terasa seperti tersengat api yang membakar, dan rasa sakit yang menyiksa segera menyebar dari lengan kiriku.

Aku berusaha bergerak, tetapi ada sesuatu yang terasa menancap di kulitku—sesuatu yang tajam dan dingin. Ketika menoleh, rasa terkejut langsung menyergapku. Penglihatan malam membuat semua itu menjadi semakin buruk, karena aku dapat melihat bagaimana serigala itu menyerangku dengan cara yang sadis.

Seekor serigala tengah menggeram, mulutnya mencengkeram lengan kiriku. Rahangnya yang kuat menancapkan giginya dalam-dalam hingga darah mulai mengalir deras dari luka terbuka itu. Pendarahan yang hebat membuat kulitku terasa dingin, sementara rasa sakitnya benar-benar menyiksa, seperti ribuan duri yang mencabik dagingku. Sakitnya begitu luar biasa sampai aku berteriak sekuat tenaga, suara yang menggetarkan malam yang sunyi.

“Lepaskan!” Teriakanku menggema di antara pepohonan, namun serigala itu seolah tak menggubris, memperdalam gigitan yang membuat darah semakin mengalir deras.

Aku meronta, mencoba menyingkirkan hewan buas itu dari tubuhku. Namun, saat mencoba menendang, tenagaku justru melemah karena pendarahan yang semakin parah. Tubuhku mulai gemetar, lelah, dan pikiran pun mulai terpecah—antara melawan atau menyerah pada rasa sakit yang terus mendera.

1
Z Uli
lanjut
Nov Tomic: siap🫡
total 1 replies
Ftomic
mantap ini idenya rada fresh, biasanya MC ke Isekai kalo ga dibuang ya dapat skill cheat, tapi yg ini eksekusinya lebih bagus karena MC bakal jadi raja iblis. semangat Thor semoga konsisten!/Plusone/
Nov Tomic: terima kasih
total 1 replies
FJ
🌹🌹 buat author semangat yahhh
Nov Tomic: terima kasih
total 1 replies
FJ
ditengah tengah kebingungan malah terpilih jadi raja iblis, apa karena dia jahat yah makanya di pilih??
Nov Tomic: hmmm🤔
total 1 replies
Imel • DUBY
komen pertama nih
Nov Tomic: wah terima kasih yah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!