Setelah bereinkarnasi ke dunia lain, Klein memutuskan untuk merubah hidupnya. Sebagai seorang yang bekerja keras dalam belajar dan akhirnya menjadi pekerja kerah putih yang terus-terusan bekerja lembur sampai kematiannya, di kehidupan ini dia memutuskan-
Tidak akan bekerja dan hidup dengan santai!
Untungnya, Klein bereinkarnasi sebagai pangeran pertama dengan keluarga yang menyayanginya. Belum lagi, dia juga menunjukkan bakat sihir yang sangat luar biasa, langka di antara umat manusia.
Latar belakang hebat dan bakat super, bukankah itu cocok sebagai pahlawan atau semacamnya?
Bahkan jika itu benar, Klein tidak peduli. Dalam hatinya, hanya ada satu tekad yang selalu dia jaga.
‘Di kehidupan ini-‘
‘Aku hanya ingin bermalas-malasan!’
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Untuk Tetap Menghargai
Sekitar satu jam kemudian, Klein mendongak menatap langit sambil memejamkan mata.
“Sudah aku duga akan menjadi seperti ini,” ucapnya sebelum menghela napas panjang.
Tidak jauh darinya, terlihat pemandangan yang begitu berantakan. Ada bekas hangus di mana-mana, ada juga cukup banyak tubuh Dire Timberwolf, tetapi hanya belasan.
Ya. Dalam waktu ini, bukan hanya tidak menghabisi semua musuh. Rekan-rekannya juga merasa kelelahan.
“Kenapa kamu menghela napas di sana?! Lakukan sesuatu yang berguna!” teriak Rachel.
Klein tidak memperhatikan teriakan itu. Dia lebih memperhatikan Arianna yang menopang tubuhnya dengan tongkat. Kedua kakinya gemetar, terlihat lemas seolah akan jatuh kapan saja.
Seperti yang terlihat, ‘Penyihir Matahari Suci’ ini benar-benar hampir kehabisan napas.
Saat itu juga, Klein melihat serigala level 2 melewati Rachel dan bergegas ke arah mereka.
Sebagai tanggapan, Klein berjalan dua langkah dan berhenti tepat di depan Arianna. Dia menunjuk ke arah makhluk itu lalu berbisik, “Slip.”
Bersama dengan bisikan Klein, serigala itu meluncur ke arahnya dengan sangat cepat seolah ada lapisan minyak di bawah kakinya.
Pemuda itu kemudian memegang tongkat sihir seperti tongkat baseball lalu mengayunkannya.
BAM!
Pukulan keras langsung menghancurkan leher Dire Timberwolf level 2 dan membunuhnya di tempat.
Klein menyeka keringat yang tidak ada di dahinya lalu menghela napas panjang.
“Ini benar-benar tugas melelahkan. Tanganku mati rasa,” gumamnya dengan ekspresi tidak berdaya.
Melihat itu, Rachel merasa tekanan darahnya naik karena emosi. Marah karena merasa pemuda itu sedang pamer di depannya.
Gadis itu mengayunkan pedang yang diselimuti oleh energi biru, memenggal kepala Dire Timberwolf level 2 di tempatnya.
“Berhenti pamer dan bertarunglah dengan benar!” teriaknya marah.
Mendengar itu, Klein memutar matanya. Dia jelas tahu kalau ini adalah salah satu ujiannya, yaitu ujian untuk beradaptasi.
Bukan hanya beradaptasi dalam pertempuran, tetapi juga bertarung dalam bentuk tim. Singkatnya, mereka baru bertemu satu hari yang lalu dan belum pernah bertarung bersama. Jadi, sebaik apapun teorinya, pasti ada beberapa kesalahan dalam praktiknya.
Misalnya Arianna yang lepas kendali dan bertarung tidak sesuai dengan rencana, atau Vlad yang sebelumnya terus mengangguk tanda paham tetapi gagal saat melakukannya karena dia tidak memiliki dasar yang baik dalam keterampilannya.
Bisa disingkat dengan satu kata-
Berantakan.
Merasa agak tertekan, Klein akhirnya berkata, “Vlad, tarik dan bawa serigala-serigala itu kemari. Luna, support.”
Mendengar perkataan Klein, Vlad tidak lagi berusaha membunuh para serigala itu dengan keterampilan kasarnya. Sebaliknya, dia menarik perhatian makhluk-makhluk itu dan membawanya mendekat.
Saat itu juga, Luna tidak langsung menembak dengan sihirnya, melainkan melepaskan sihir sederhana yang ternyata cukup berguna.
“Slip,” bisiknya lembut.
Melihat banyak serigala terpeleset dan tergelincir ke arah mereka, Klein kembali berbisik, “Multiple Bubbles.”
Bersamaan dengan kalimat itu, beberapa gelembung besar muncul tepat dimana para serigala meluncur lalu menjebak mereka.
Ketika mereka terangkat ke udara dan tampak kebingungan, Klein melepaskan sihir lain.
“CLEAN!”
Mendengar itu, tiga orang menatap ke arah Klein dengan ekspresi tidak percaya. Namun, pemandangan setelahnya membuat mata mereka terbelalak tidak percaya.
Air dan udara menyelimuti para serigala lalu mulai mencuci tubuhnya.
Pertanyaannya, apa yang terjadi jika putaran menjadi lebih cepat, air dikompresi dan dicampur dengan tekanan udara lalu mencuci dengan rotasi super cepat?
Ya. Itu lebih mirip mesin penggiling alih-alih mesin pencuci.
Di depan mata terkejut orang-orang, tubuh serigala-serigala itu dicabik-cabik oleh air dan udara, kemudian digiling menjadi daging cincang. Akhirnya-
SPLASH!
Puluhan, mungkin ratusan kilogram daging giling bercampur serpihan tulang kecil terciprat ke segala arah. Bau menyengat darah langsung memenuhi udara.
“BLERGH!!”
Pada saat itu, suara muntah terdengar.
Ketika semua orang menoleh, mereka melihat Klein menopang tubuhnya dengan tongkat lalu muntah.
“Omong kosong apa! Ini benar-benar menjijikkan!” ucapnya dengan nada penuh keluhan.
Mendengar itu, sudut bibir orang-orang berkedut.
‘Bukankah itu sihir mu sendiri? Kepada siapa kamu memarahi?’
Orang-orang itu tidak bisa tidak mengeluh dalam hati.
Saat itu juga, melihat pemandangan semacam itu, pemimpin kelompok serigala membuat lolongan sedih lalu segera melarikan diri sejauh mungkin. Makhluk yang awalnya menjadi irasional karena marah benar-benar tersadar lalu lari terbirit-birit karenanya.
Melihat penampilan Klein yang menyedihkan, Luna segera menggunakan sihir air untuk membersihkan area sekitar. Dorong dan buang tubuh serta daging cincang ke semak-semak di kejauhan.
Klein berjongkok, memegang tongkat sambil mengeluh pelan, “Ugh! Aku menggunakan terlalu banyak mana karena aku kira sulit membunuh mereka. Sungguh keterlaluan, kenapa sihir yang aku kembangkan malah mirip sihir yang digunakan para psikopat sakit jiwa?”
Beberapa sihir yang dia gunakan sebelumnya adalah hasil penelitiannya.
Coba buat sihir pelicin menjadi lebih licin dan gunakan secara strategis, buat gerakan lawan kacau sejenak.
Meningkatkan tingkat pertahanan gelembung, sehingga gelembung bisa dijadikan penjara sementara. Bisa dikembangkan lebih lanjut.
Ubah sihir pembersih sederhana menjadi sihir serangan, tetapi karena sedikit gugup malah membuatnya menjadi sihir penggiling daging.
Ini beberapa hasil percobaan yang Klein lakukan ketika bosan.
“Minumlah terlebih dahulu, Master.”
Mendengar itu, Klein menoleh dan melihat Luna memberinya ramuan. Setelah mengambil dan meminumnya, perasaan mual akhirnya sedikit berkurang.
“Terima kasih, Luna,” ucap Klein.
Luna mengangguk, lalu memberi potion untuk mengembalikan sebagian stamina teman-temannya. Selain itu, dia juga menggunakan beberapa sihir penyembuhan untuk membantu rekan lain meringankan luka.
Setelah itu, mereka semua akhirnya bisa beristirahat dengan ekspresi lega.
Ketika duduk di bawah pohon, Klein melihat Arianna yang kelelahan menghampirinya.
“Seperti yang diharapkan dari Penyihir Matahari Hitam, itu sihir yang sangat jahat!” ucapnya sambil mengacungkan jempol.
Mendengar itu, Klein tercengang.
‘Apakah itu bahkan sebuah pujian? Kenapa aku merasa kamu malah ngajak ribut?’
Mengingat perilaku Arianna, Klein menggeleng ringan. Perutnya masih tidak nyaman, jadi lebih baik tidak berdebat dengannya.
“Untuk apa akademi melakukan ujian seperti ini? Mungkinkah ingin melihat batasan kekuatan kita?” tanya Vlad ragu.
“Seharusnya untuk latihan adaptasi lingkungan dan melatih kerja sama tim,” jawab Rachel dengan ekspresi berpikir.
Mendengar itu, Klein mengangguk lalu menggelengkan kepalanya.
“Itu benar, tapi seharusnya bukan tujuan utama,” ucapnya pelan.
“Lalu tujuan utamanya?” Rachel menatap Klein dengan curiga.
“Seharusnya ‘untuk tetap menghargai’ jasa para pendahulu, lebih tepatnya leluhur kita.”
Melihat beberapa orang tampak bingung, Klein menjelaskan.
“Kalian seharusnya tahu seberapa berbahaya hutan ini setelah sehari mencoba. Leluhur kita berada di tempat yang benar-benar liar dan kacau ketika bencana tiba. Sekarang sudah banyak kerajaan dan tempat aman, jadi sebagian besar orang melupakannya.”
“Jadi ujian ini dibuat untuk tetap mengingat serta menghargai jasa mereka, lalu bersyukur telah menerima manfaat dimana kita bisa hidup dengan damai sekarang ini.”
Mendengar itu, orang-orang mengangguk. Ucapan Klein benar, sekarang ini banyak orang yang mengeluh tentang kehidupan, padahal dulu ada yang mengalami lebih berat dari ini.
Jadi, meski berat dan menyakitkan, bukan berarti tidak ada solusi. Selama berjuang, pasti akan ada jalan keluar.
Jangan lupa bersyukur, karena ada banyak orang yang lebih menderita dari kita.
>> Bersambung.