Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.
Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.
Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23 Tabrak lari Ayana
Seketika wajah Sheila berubah menjadi masam ketika mendengar anak Nabila menginginkan makanan bekas dirinya, ada-ada saja. Sheila sangat tidak suka jika harus di suruh berdekatan dengan Nabila apalagi harus berkomunikasi dengan nya secara langsung seperti saat ini, shilla memang tidak terlalu suka dengan Nabila tapi di sisi lain perempuan ini juga tidak tega menolak permintaan anak Nabila.
"Ada-ada saja anakmu itu Bi, masak iya dia menginginkan makanan bekas saya!" kesal Sheila.
"Ya aku nggak tahu, itukan keinginan dari keponakan Kakak," sahut Abi.
"Kamu mau makan apa?" tanya Sheila dengan nada datarnya.
"Terserah Kak Sheila saja, apapun yang di makan kak shilla pasti akan aku makan," sahut Nabila, sedikit agak menahan malu.
"Ya, sudah, ayo ikut dengan ku!" ajak Sheila dengan nada yang begitu malas.
Abi beserta ibu dan neneknya hanya menatap kepergian dua perempuan muda itu, pasalnya mereka sangat tahu kalau Sheila tidak begitu suka dengan kehadiran Nabila, mudah-mudahan saja kehamilan Nabila kali ini membuka mata hati Sheila untuk tidak membenci Nabila.
"Mam, Nek, itu gimana kak Sheila dan istriku berduaan masak di biarin saja aku tidak mau ya, kalau sampai kak shilla menyakiti hati istriku," ucap Abi harap-harap cemas.
"Kamu tenang dulu Nak. Sheila tidak seburuk itu, meskipun dirinya tidak menyukai Nabila tapi mama yakin dia tidak akan menyakiti anak yang ada di dalam kandungan istrimu," terang mama Delisa.
"Tapi aku nya yang nggak tenang Mam," sahut Abi dengan wajah cemasnya.
"Berikan mereka berdua ruang Nak, sesungguhnya mereka hanya butuh komunikasi lebih untuk mengakrabkan diri," ucap nenek Mawar.
Sejenak Abi berpikir dengan ucapan kedua perempuan beda generasi di hadapannya itu, yang di katakan mereka ada benarnya juga apalagi Abi sangat mengenal kakak iparnya yang memang sangat judes dan tidak mudah akrab dengan orang baru, apalagi dengan istrinya yang memang pada sebelumnya shilla tidak pernah mengenal Nabila sama sekali.
Di ruang makan saat ini shilla sedang memakan pizza kesukaan dirinya tidak tahu kenapa saat ini Nabila meneguk air liurnya sendiri ketika melihat shilla memakan sepotong pizza tersebut.
"Ini, buat kamu," ucap Sheila masih dengan nada datarnya.
"Iya, Kak, terima kasih," sahut Nabila dengan senyum mengembangnya.
Nabila begitu menikmati makanan sisa dari kakak iparnya itu, tidak tahu kenapa bekas gigitan shilla terasa begitu nikmat di lidahnya bahkan dirinya tidak merasa jijik sama sekali, Nabila begitu lahap sampai-sampai Shilla merasa heran dengan yang di alami Nabila saat ini.
"Bil, kamu tidak merasa jijik makan-makanan bekas gigitan ku?" tanya Sheila.
"Enggak Kak," jawab Nabila singkat, lalu melanjutkan kembali makannya.
Nabila makan begitu lahap hingga pada akhirnya pizza satu kotak habis dia santap sedangkan sheila hanya menggigit sedikit saja dari setiap potong pizza tersebut, perut Nabila sudah merasa kenyang seketika itu dia ingin minum tapi posisi air dekat dengan sheila tidak tahu kenapa wanita judes itu melihat Nabila yang celingukan mencari air, akhirnya dia tuangkan begitu saja.
"Ini air mu." Ucapnya datar lalu melenggang pergi.
"Sebelumnya terima kasih ya, Kak," sahut Nabila.
"Heeemb." Hanya itu balasan dari Sheila.
"Kak, Sheila, " panggil Nabila.
"Ada apa lagi," sahut Sheila sambil menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang arah Nabila.
"Kalau aku setiap hari datang kesini untuk meminta bekas makan Kakak apa Kakak mau?" tanya Nabila sambil menahan malu.
"Terserah kamu saja," sahut Sheila lalu melanjutkan kembali langkahnya yang sempat terhenti begitu saja.
Nabila merasa begitu bahagia tidak tahu kenapa meskipun jawaban kakak iparnya begitu menjengkelkan tapi dirinya sangat tahu kalau sebenarnya iparnya itu memiliki watak yang tidak tega'an terhadap anak kecil, setelah kenyang menghabiskan pizzanya kini Nabila sudah berkumpul kembali dengan suami dan juga keluarga lainnya di ruang keluarga sambil menikmati acara TV kesukaan mereka.
"Ya sudah Nek, Mam, Kak Shilla kalau begitu kita pamit kasihan anak-anak terlalu lama kita tinggal," pamit Abi.
"Ya, sudah Nak lain kali kalau kesini ajak ketiga anakmu itu, mereka sangat menggemaskan," ucap Mama Delisa.
"Iya, Bi mereka itu sudah menjadi bagian keluarga kita jadi usahakan kalau kesini mengajak mereka bertiga," sahut Nenek Mawar.
"Ya sudah kalau begitu kita pamit," tukas Abi.
Nabila tidak lupa berpamitan dengan ketiga wanita beda usia tersebut, dan juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada kakak iparnya yang sudah iklas membantu dirinya, setelah keluar dari rumah mertuanya, saat ini mereka sudah ada di perjalanan pulang, Nabila begitu heran tiba-tiba saja mendapatkan telepon dari baby sitter anaknya,
"Halo assalamualaikum Ibu," ucap baby sitter tersebut terlihat panik.
"Iya, Sus. Ada apa?" tanya Nabila.
"Ayana Ibu, dia mengalami tabrak lari dan sekarang ada di rumah sakit Harapan," ucap baby sitter tersebut,
"Ya sudah kami akan segera kesana," ucap Nabila lalu mengakhiri panggilannya.
Nabila begitu tercekat mendengar berita ini bibirnya seakan kaku lidahnya seperti tercekat, hanya untuk berbicara kepada suaminya.
"Sayang ada apa katakan," ucap Abi.
"Ayana Bang, Ayana," ungkap Nabila.
"Iya, ada apa dengan putriku?" tanya Abi.
"Ayana menjadi korban tabrak lari Abang," ucap Nabila.
Abi refleks menginjak pedal rem nya mendadak, ketika mendengar kabar dari istrinya tentang Ayana, beruntung mereka menggunakan Seatbelt kalau tidak mungkin kepala mereka sudah terbentur di dinding kaca depan mereka, Abi begitu terkejut, tidak tahu mengapa dirinya merasa dunianya seakan runtuh begitu saja mendengar kabar kurang mengenakkan tentang putrinya.
Seketika Abi langsung menyetir kembali mobilnya menuju ke rumah sakit yang sudah di sebutkan tadi dirinya melajukan mobilnya dengan kecepatan yang begitu tinggi, sehingga dirinya tidak lama untuk menuju rumah sakit tersebut, di dalam rumah sakit Abi dan Nabila begitu panik ketika melihat tubuh kecil itu berbaring di ranjang rumah sakit dengan penuh ketidak berdayanya, seketika dokter datang menghampiri orang tuanya, untuk menyampaikan perihal yang terkait dengan pasiennya.
"Bapak, Ibu apa kalian orang tua dari Ananda Ayana?" tanya Dokter tersebut.
"Iya, benar kami memang orang tuanya," Jawab Abi.
"Bapak putri bapak kehilangan banyak darah, sedangkan golongan darah anak bapak adalah O negatif dan kebetulan stok di rumah sakit ini sedang habis, jalan satu-satunya hanya bapak sendiri yang bisa menolong putri anda," jelas dokter tersebut.
Deg!
Dunia Abi dan Nabila seakan berhenti begitu saja mendengar ucapan dari Dokter tersebut, di sini tangis Abi seketika pecah perannya sebagai seorang ayah sambung sedang di uji dia sangat tahu kalau golongan darah yang di miliki oleh anak sambungnya itu sangat langkah maka dari itu jalan satu-satunya, dia harus menghubungi ayah kandung dari putrinya itu.
"Sayang kamu masih menyimpan Nomor ataupun media sosial tentang Ayah kandung dari putriku?" tanya Abi.
"Sudah aku blok tapi aku ingat akun sosial medianya mudah-mudahan saja masih aktif," jawab Nabila dengan gemetar dia tidak tahu harus berbuat apa dalam keadaan mencengkram seperti ini.
A****ku kasi double up ya semoga kakak-kakak suka jangan lupa tekan tombol like dan tinggalkan jejak di kolom komentar, terima kasih, dan selamat membaca....
TAMAT
❤❤❤❤
siap OTW