Karena menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, Khavi Zean Rakhayasha terpaksa harus kabur dari rumah dan mengganti identitasnya.
Namun di tengah pelarian nya, Khavi harus terjebak menjadi bodyguard seorang Nona muda arogan bernama Shena Athalia Sarfaraz.
Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Namun, ada satu fakta yang menjadi penghalang cinta keduanya. Mereka sama-sama telah dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.
Akankah cinta mereka bersatu?
Atau justru harus gagal sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa Kamu Ninggalin Aku?
Flashback
"Om, aku ingin meminta bantuanmu," ucap Shena.
"Apapun untuk mu, Princess." ucap Gavin, pria yang dipanggil Om itu menganggukkan kepalanya.
Shena menyerahkan sebuah flashdisk pada Om nya itu. Tanpa banyak tanya, Om Gavin langsung menerima flashdisk itu dan memeriksanya.
Om Gavin melebarkan bola matanya saat melihat isi flashdisk itu. "Kamu ingin Om melakukan apa pada flashdisk ini, Princess?"
Om Gavin sebenarnya mengerti maksud Princess nya, hanya saja dia ingin memastikan keinginan Princess kesayangannya itu sesuai dengan apa yang dia fikirkan.
"Ckk," Shena berdecak sambil memutar bola matanya malas. "Om mengerti maksudku." Shena menatap tajam Om kesayangannya.
Om Gavin tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya. "Baiklah, kapan Om harus mengeksekusinya?"
"Saat aku bilang, lakukan! Maka Om harus melakukannya saat itu juga."
Flashback off
Shena tersenyum smirk menatap pria paruh baya di depannya. Pria yang merupakan ayah angkat mantan sahabatnya.
"Sekarang kamu tidak akan lolos dariku, dasar gadis ingusan!" Umpat Tuan Munaf.
Shena hanya tersenyum mendengar umpatan pria paruh baya itu. Wanita cantik itu sama sekali tidak merasa takut dengan Tuan Munaf.
"Aku akan menghabisi mu hari ini juga, karena kamu sudah berani mengusik ketenangan wanita ku!" Ancam Tuan Munaf.
Lagi-lagi Shena hanya tersenyum mendengar ancaman dari ayah angkat mantan sahabatnya itu. "Silahkan, kalau anda bisa. Sebelum anda berhasil menghabisi ku, aku sudah lebih dulu menghancurkan mu!"
"Apa maksud---"
Bugh
Tanpa aba-aba, Shena memberikan pukulan keras pada rahang pria paruh baya itu.
"Kurang ajar!! Berani sekali kau memukul ku, gadis ingusan!" Murka Tuan Munaf.
Perkelahian pun tak bisa terhindarkan. Ke-duanya saling memukul tanpa ada yang mengalah.
"Terimalah ini karena kau sudah berani membuat Zean koma."
Bugh
Bugh
Mendapat hantaman bertubi-tubi dari Shena, membuat Tuan Munaf naik darah.
"Kurang ajar! Dasar gadis sialan!"
Bugh
Tuan Munaf memukul Shena tepat di pelipis nya. Membuat wanita cantik itu terhuyung sambil memegang pelipis nya yang memar dan mengeluarkan darah.
"Shitt!!"
Shena menatap nyalang pria paruh baya di depannya, matanya yang memerah menandakan amarah wanita cantik itu sudah diambang batasnya.
Tuan Munaf tiba-tiba saja merasa terintimidasi dengan tatapan tak biasa wanita cantik itu. Tatapan matanya yang tajam bak ujung tombak yang siap memburu mangsanya, membuat nyali pria tua itu sedikit menciut. Namun dalam otaknya terus yakin bahwa wanita cantik di depannya itu hanya gadis ingusan yang tidak ada apa-apa nya.
Saat hendak kembali menyerang Shena, tiba-tiba saja ponselnya berdering.
"Hallo...."
Entah apa yang dibicarakan seseorang dengan Tuan Munaf di seberang telponnya. Yang pasti raut terkejut Tuan Munaf berhasil membuat Shena tersenyum puas.
"Kenapa, Tuan Munaf ?" Shena tertawa puas melihat wajah pria tua di depannya. "Apa beritanya sudah meledak?" Ejek Shena.
Asisten Tuan Munaf mengabarkan bahwa saat ini berita tentang skandal gelap Tuan Munaf bersama anak angkatnya baru saja viral dan menjadi hot line di sosial media. Menurut Tuan Munaf, tidak ada orang yang mampu melakukan hal itu, kecuali orang-orang yang sangat berpengaruh.
"Siapa kamu sebenarnya?" Pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Tuan Munaf.
Hanya Shena yang mengetahui skandal dirinya dengan anak tirinya. Namun tidak mungkin Shena bisa melakukan hal itu jika tidak ada orang berpengaruh yang membantunya.
Tuan Munaf menatap lekat wajah Shena, dan tiba-tiba saja wajah wanita cantik itu mengingatkan dia pada seseorang.
"Apa kamu---"
"Aku Shena Sarfaraz, putri Kaisar Kawindra."
Deg... deg... deg.
"𝘒𝘢𝘸𝘪𝘯𝘥𝘳𝘢."
Jantung Tuan Munaf tiba-tiba saja bergetar hebat saat mendengar nama Kawindra. Hanya ada satu nama Kawindra yang sangat disegani dan ditakuti siapapun. Tuan Munaf sangat tau siapa sosok Kaisar Kawindra, seorang dokter yang merangkap sebagai pengusaha dan pebisnis nomor satu di negara ini. Siapapun yang berurusan dengannya, maka pilihannya cuma dua, cacat atau mati.
Tuan Munaf tidak bisa berkata-kata lagi. Bukan hanya lidah nya yang kelu, tapi seluruh tubuhnya bergetar hebat. Pria paruh baya itu ketakutan andai Tuan Kawindra tahu tentang perbuatannya pada Princess kesayangannya.
"Maaf... maafkan saya, Nona."
Tidak ada ucapan lain selain kata maaf yang keluar dari mulut pria paruh baya itu.
Shena mengepalkan erat tangannya, matanya memerah dengan rahang yang mulai mengeras. Mendengar kata maaf keluar dari mulut Tuan Munaf, membuat hati Shena kian meradang.
"Maaf, anda bilang?" Shena menarik napasnya sambil mendongakkan wajahnya. Wanita cantik itu berusaha sekuat tenaga untuk menahan air matanya supaya tidak tumpah.
Mengingat apa yang telah Tuan Munaf lakukan padanya, membuat Shena tidak bisa lagi menahan amarahnya. Walaupun bukan dirinya yang kena, tetapi karena perbuatan Tuan Munaf lah bodyguard nya harus mengalami kecelakaan, bahkan sampai terbaring koma di rumah sakit.
"Berulang kali anda berusaha melenyapkan ku, dan sekarang anda sudah membuat bodyguard ku koma di rumah sakit. Dan anda hanya bilang, maaf?" Teriak Shena. Wanita cantik itu sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya.
Tuan Munaf hanya tertunduk lesu mendengar amukan dari Shena. Tanpa berniat membalas atau membela diri, Tuan Munaf hanya bisa merutuki kebodohannya yang sudah berurusan dengan keluarga Kawindra. Entah seperti apa nasibnya kedepannya nanti.
Bugh
Bugh
Bugh
Shena memberikan pukulan bertubi-tubi pada pria paruh baya itu. Tuan Munaf tidak membela diri, pria tua itu membiarkan saja wanita cantik itu menghajarnya.
"Cukup, Princess!"
Tiba-tiba saja, seseorang menghentikan Shena yang sedang menghajar Tuan Munaf dengan brutal nya. Entah datangnya dari mana, namun Gavin datang di waktu yang tepat. Jika terlambat sedikit saja, mungkin Shena sudah dinyatakan sebagai pembunuh.
Gavin memeluk Shena, mengusap punggung wanita cantik itu. Mencoba memberikan ketenangan pada Princess nya. Dirasa sudah cukup tenang, Om kesayangan Shena itu melerai pelukan nya. "Tunggulah di mobil!"
Shena menurut dan membiarkan Om nya itu yang menyelesaikan masalah nya.
Gavin menatap remeh Tuan Munaf yang sudah terkapar lemah tak berdaya akibat serangan Shena yang bertubi-tubi. Dalam hati pria matang itu tersenyum puas melihat kemampuan Princess nya yang semakin luar biasa. "𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦𝘴𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢."
...----------------...
Gavin membawa Shena ke rumah sakit, sepanjang perjalanan Shena hanya diam tanpa berbicara sepatah katapun.
Saat sampai di rumah sakit, Shena tidak langsung mengobati luka nya. Wanita cantik itu malah menuju ke ruangan tempat Khavi di rawat.
Ceklek
Saat membuka pintu ruangan, yang pertama Shena lihat adalah ranjang pasien yang tertata rapi. Shena mengernyitkan keningnya bingung. "𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳?"
Belum sempat Shena menanyakan kebingungan nya, tiba-tiba saja seorang perawat mengabarkan sesuatu yang membuat Shena menitikkan air matanya.
"𝘡𝘦... 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘪𝘯 𝘢𝘬𝘶?"
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
Jangan lupa tinggalkan jejak😘