Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
" ti....tidak apa apa om bias he he he tertawa kecil Dinda
"bagaimana kamu belum jawab permintaan ku sayang, aku sudah tidak kuat ini ucap Arif sambil mencium Dinda dan memegang kemaluan nya
"ih... Om masih jam berapa ini Lo. Ya pemanasan dulu lah, ucap Dinda sambil menahan tubuh Arif
"ah.... Kamu ini. Apa perlu pemanasan juga sih sayang keluh Arif
"iya lah... Biar agak tahan lama gitu Lo bisik Dinda
"ohhh... Begitu ya sayang. terus bagaimana cara pemanasan nya, tanya Arif
"iya minum alkohol dulu apa goyang dulu begitu om... Ucap Dinda
"baik lah ayo kita goyang dulu ucap Arif
Arif bangkit dari duduk nya dan Dinda juga begitu lalu mereka melakukan goyang,
Sedang Arif yang tidak tahu minum sekali minum dia mulai sempoyongan, semakin seru goyang mereka dan di ikuti oleh beberapa pengunjung cape
Alunan musik yang begitu syahdu dan begitu happy sehingga mereka semua tidak menghiraukan orang yang teriak teriak di depan.
Hoy berisik teriak seorang wanita dengan menarik kan daster nyaa
Melihat orang yang didalam tidak menghiraukan kan wanita itu langsung masuk begitu saja, dan mematikan musik nya
semua orang melihat kearah wanita itu dengan tatapan yang jengkel
"apa kalian semua tuli ucap wanita itu sambil menenteng pisau dapur kearah semua orang
" buk apa apa an ibu ini ucap suami nya sambil memegangi tangan istri nya
"aku sudah muak dengan tingkah semua orang ini, apa diaa tidak tahu dan tidak punya otak, kalau didepan sana ada anak kecil terganggu dengan kalian semua ucap ibu Fatih dengan amarah yang meluap luap
Dinda lalu mendekati ibu itu dan yang lain mundur
"maaf buk ini sudah menjadi budaya kami jawab Dinda berdiri di depan ibu Fatih dan suami nya Joni
"budaya macam apa yang kamu lakukan ha.... jawab ibu Fatih menatap tajam kearah Dinda
"iya seperti yang anda lihat ucap Dinda santai sambil menghadap kearah kanan kiri nya
"kalian semua hanya memikirkan kan diri sendiri tanpa memikirkan kan orang lain. Apa kah ini yang dinama kan baik sesama tetangga ha... Tanya ibu Fatih sambil menunjuk kearah Dinda
"sudah buk ayo pergi ajak suami nya
"apa apa an bapak ini ha.... Kamu enak disini bisa lihat wanita yang seksi seksi, tanpa berpikir anak bini mu ucap ibu Fatih dengan sorot mata yang tajam
"terus ibu mintak apa tanya Dinda menatap tajam kearah Fatih
"berhenti dan tutup cafe ini atau akan saya lapor kan kalian semua ke polisi, dengan alasan mengusik ketenangan orang ancam ibu Fatih
Mendengar ancaman itu semua pengunjung ribut dan ada yang pergi meningal kan cafe
"jika anda mau silah kan lapor kan saja kami siap ucap Dinda tanpa rasa takut dengan ancaman
"memang kamu berhati batu ucap Fatih.
"memang iya buk emang kenapa, menantang Dinda
"sudah buk ayo pulang ajak suami nya
"ingat pelacur akan saya lapor kan kalian ke polisi biar tahu rasa kamu ancam ibu Fatih sambil berjalan keluar di tarik oleh suami nya
" silah kan jika ibu mau teriak Dinda dari dalam cafe
"dasar kamu pelacur murahan teriak ibu Fatih
"sudah buk ucap suami nya sambil menarik istri nya
Fatih dan suami nya berjalan pulang dengan hati yang jengkel dan amarah yang besar, berjalan pulang dengan omel omel ke suami nya
Sedang Dinda duduk di sofa dengan tangan kedua memegang kepala nya. sebenar nya Dinda juga takut jika Fatih benar benar lapor ke polisi dan menutup cafe nya
Dinda merenung sambil menunggu ibu nya yang tak kunjung datang sedang kedua mbk nya entah kemana pergi nya
Pikiran Dinda melayang air mata jatuh membasahi pipi nya, dengan tubuh yang lemas dan rasa takut menghampiri Dinda nekat melangkah kan kaki untuk menutup rolling nya.
setelah menutup rolling Dinda bersandar pada rolling dan duduk sambil memegangi kepala nya
"ya tuhan malang sekali nasib hamba ini, apa kah aku akan trus begini? Kenapa aku terlahir sebagai orang yang hina ya tuhan?
Air mati terus mengalir deras membasahi pipi Dinda, Dinda teringat dengan niat jahat nya kepada Azzam.
apa kah ini karma ku, telah menyakiti mu mas Azzam, maaf kan aku mas gumam Dinda
"kemana kalian mbk, apa kalian sudah tidak sayang pada ku?
Baru satu malam belum ada Dinda ditingal kan sudah kebingungan, menyelesaikan kan masalah itu
Dinda mencoba bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju kamar nya dengan air mata