Akibat salah sasaran Nano menghabiskan satu malam dengan pria yang tidak dia kenal. Hingga dia hamil dan melahirkan dua orang anak kembar laki-laki yang genius!
Siapa kira-kira yang mengambil mahkota Nano dan siapa ayah kandung si kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelajaran Ketiga
Hari itu, Nano dan si kembar sudah sampai di Ibukota. Mereka menginap di salah satu hotel karena Nano belum memiliki tujuan tinggal, sudah 7 tahun lamanya dia meninggalkan Ibukota dan ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki lagi disana.
Nano membawa si kembar ke sebuah pemakaman, disana Nano mulai menangis melihat makam kedua orangtuanya yang saling berdampingan.
"Ayah, ibu. Aku datang membawa kedua cucu kalian," ucapnya dengan isak tangis. "Mereka sangat tampan dan Tuhan menganugerahi kejeniusan pada mereka!"
"Aku harap Ayah dan Ibu melihat mereka di surga!"
Mendengar itu, si kembar langsung memeluk mama mereka. "Kami berjanji akan melindungi mama!"
Setelah dari pemakaman, Nano dan si kembar berada di sebuah warteg. Itu adalah warteg yang dulu sering Nano datangi bersama ayahnya ketika masih hidup.
"Enak kan?" tanya Nano pada kedua anak kembarnya.
Si kembar mengangguk bersama dan menikmati makanan mereka. Sampai beberapa menit kemudian Nano kaget karena Lucas tiba-tiba muncul disana. Rupanya si kembar menghubungi Lucas saat di pemakaman sebelumnya.
"Kalian memang kembara kembar nakal," gerutu Nano.
Si kembar tertawa cekikikan. "Kami tidak ingin papa hilang lagi!"
Tentu saja mereka juga tahu kabar mengenai Desmon yang akan menikahi Jeni dan itu semakin menambah daftar pertanyaan mereka. Sebenarnya apa yang terjadi pada orangtuanya? Kenapa mereka tidak mempunyai keluarga seperti teman-temannya?
"Ayo Nyonya, Tuan Muda," ajak Lucas untuk menaiki mobil.
Lucas membawa mereka ke gedung perusahaan Cullen inc karena Desmon saat ini ada disana.
Masalah datang silih berganti, Robert dan Malika masih terbaring lemah dengan anggota tubuh yang tidak bisa mereka gerakkan. Desmon sudah mendatangkan Dokter ahli saraf terbaik tapi keadaan orangtuanya tidak kunjung mengalami perubahan, saat dilakukan CT scan keadaan tubuh mereka normal rupanya racun itu tidak terdeteksi oleh medis dan satu-satunya jalan Desmon harus menikahi Jeni supaya bisa mendapat penawarnya.
Bukan hanya itu, disaat dirinya sedang sibuk mengurus sakit orangtuanya justru perusahaannya mengalami cracking sehingga semua data perusahaannya dicuri yang mana membuat Desmon mengalami kerugian yang besar.
Desmon tampak memijit pelipisnya di ruangannya, karena sampai sekarang departemen IT belum bisa memulihkan keadaan.
Sampai pintu ruangan itu terbuka dan teriakan kedua anak yang membuyarkan lamunannya.
"Papa!" teriak si kembar sambil berlari menghambur memeluk Desmon.
Desmon tentu saja terkejut bukan main si kembar ada di kantornya karena memang Lucas tidak memberitahunya.
"Kalian ada disini?" tanya Desmon yang masih tidak percaya.
"Kenapa papa tidak memberi kabar pada kami, kami mengira papa hilang lagi," jawab si kembar.
"Oh, maafkan papa!" ucap Desmon yang merasa bersalah. Karena memang dia berniat menjemput si kembar jika masalahnya semua terselesaikan.
Sementara Nano yang masih diluar ruangan Desmon tampak mendengarkan penjelasan dari Lucas, masalah apa saja yang dihadapi Desmon sampai tidak menghubungi dirinya dan si kembar.
"Terimakasih penjelasannya," ucap Nano setelah itu dia menyusul si kembar ke ruangan Desmon.
Sebelum masuk dia menarik nafasnya dalam-dalam, Nano berusaha melawan rasa takutnya.
"Mama yang mengajak kami mendatangi papa," ucap si kembar yang berada di pangkuan Desmon.
"Benarkah?"
Bersamaan dengan itu, Nano membuka pintu dan masuk kedalam yang mana membuat Desmon berdiri dari tempatnya dan mendekati wanita itu.
"Kau datang?" tanya Desmon kemudian.
Nano mengangguk. "Aku ingin bertanggung jawab!"
Mendengar itu, Desmon langsung menarik Nano ke kamar pribadinya yang ada diruang kerjanya di kantor.
"Katakan lagi!" titah Desmon saat mereka sudah ada didalam sana.
"Aku ingin bertanggung jawab!" ucap Nano sekali lagi.
Dan tanpa Nano duga, Desmon langsung menyingkap kaos yang dikenakannya hingga naik keatas.
"Kau mau apa?" tanya Nano panik.
Desmon menyeringai. "Memberikanmu pelajaran ketiga!"