Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulut Pedas Cia
Kini di kantor polisi, penuh dengan orang-orang yang melaporkan Byan. Byan dan anak buahnya, yang hendak kabur. Di tahan oleh Ghava dan Ali, melihat mereka berdua kesusahan. Akhirnya mahasiswa yang melihatnya, ikut membantu.
"KALIAN TIDAK TAU SIAPA AKU HAH?! AYAHKU AKAN MEMBUAT KALIAN SEMUA DIPECAT!!! AKU ADALAH ANAK DARI WAHYU ADIGUNA, ANGGOTA D*R!!!" teriak Byan tak terima, ia menggebrak-gebrak besi jeruji
Para polisi yang meringkus Byan, tak peduli dengan teriakan Byan. Mereka hanya fokus, dengan laporan para korban. Bukan hanya satu, namun lebih dari 15 korban. Dan ada kemungkinan, bila laporan akan bertambah dari korban lain.
"Ck.. benar-benar sudah rusak, pergaulan anak jaman sekarang benar-benar kacau." ujar salah satu polisi
"Dia mengaku anak dari anggota D*R, tapi kelakuan sudah seperti binatang."
"Pro dia, lihat korbannya. Bukan hanya satu atau dua, tapi banyak sekali ini."
Cia, Luna, Ghava dan Ali hanya diam mendengar obrolan para polisi tersebut. Mereka mengawal para korban sampai selesai melapor, karena mereka yakin. Sebentar lagi, ayah dari Byan akan datang bersama pengacaranya.
Seandainya mereka berempat pulang, bisa dipastikan. Para korban akan ditekan dan meminta mereka, untuk membatalkan laporan.
"Tuan muda, nona muda" sapa seorang komandan polisi, bagian kriminal.
Keempat saudara itu berdecak, karena menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana. Sudah dipastikan, hal ini akan menjadi hot news di kampus besok.
"Ehem.. Komandan Bagus, apa kabar?" tanya Ghava
"Alhamdulillah baik, ada apa kalian datang kemari? Apa terjadi masalah besar?" tanya komandan yang bernama Bagus tersebut.
Bagus merupakan anak buah dari Hasimoto, ia yang menginginkan menjadi polisi. Tentu saja di ijinkan oleh Afwa dan Afwi, karena bagaimanapun keluarganya membutuhkan orang dalam untuk meringkus orang-orang bersalah yang memiliki kuasa.
Bukan hanya Bagus, masih banyak anak buah Hasimoto yang kini sukses menjadi seorang pengacara, jaksa, dokter dan lain sebagainya.
"Pria yang sedang berteriak itu masalahnya" jawab Ghava, Bagus menoleh ke belakang.
Ia melihat pemuda tersebut, lalu mengerutkan dahinya.
"Bukankah dia Byan Adiguna, juara taekwondo di pertandingan kemarin kan?" Ghava mengangguk
Bagus bertanya pada anak buahnya, terseret kasus apa anak dari salah satu anggota D*R tersebut. Anak buahnya pun menjelaskan, apa yang sudah dilakukan Byan bersama teman-temannya.
Astaghfirullah... Bagus mengusap dadanya, rusak sudah.
Tiba-tiba keributan terdengar, dari mulai pintu masuk sampai masuk ke dalam.
BRAK
KYAAAA
Perempuan yang sedang memberikan keterangan, terkejut bukan main. Reflek wanita itu berdiri dan mundur, sampai kursi yang ia duduki terguling. Karena pria yang ternyata ayah Byan, menggebrak meja.
"APA-APAAN KALIAN HAH?! BERANI SEKALI KALIAN MENAHAN PUTRAKU, SUDAH BOSAN KERJA KALIAN?" bentak Wahyu
"DAN KAMU, KALIAN... BERANI-BERANINYA MELAPORKAN PUTRAKU, SUDAH TAK INGIN KULIAH. AKU BISA MENGELUARKAN KALIAN DARI KAMPUS, HANYA DALAM HITUNGAN DETIK!!" lanjutnya, menunjuk para wanita, yang melaporkan Byan
Cia pun maju, kini ia berdiri di depan Wahyu.
'WAAHHHH...' ucap ketiga saudarinya, juga Bagus. Mereka berempat memilih untuk diam menyaksikan Cia, mengeluarkan kalimat pedasnya.
"Anda siapa? Datang-datang bikin onar, pake ngancem-ngancem orang segala. Mang situ punya jabatan apa? Presiden?" tanya Cia, dengan wajahnya yang sudah memerah
"Lancang kamu, saya Wahyu Adiguna. Anggota D*R, yang sangat dihormati. Berani kamu membuat masalah dengan anak saya, itu artinya kamu sudah siap keluar dari kampus." jawab Wahyu, Cia mengangkat salah satu alisnya
"Kalo situ anggota D*R, terus saya harus bilang waaww gitu. Dihormati orang yang kaya gimana, orang-orang yang pandai menjilat? Anda bangga dengan apa yang anda punya?" Wahyu mengepalkan kedua tangannya, ia merasa terhina
"Kamu itu bocah bau kencur, mulutmu benar-benar tidak mencerminkan seorang pelajar. Memalukan, bagaimana orang tua kalian mendidik mu?" Cia menatap tajam Wahyu, kedua tangannya mengepal
"Lalu bagaimana dengan anda, datang marah-marah tidak jelas. Sudah seperti anjing menggonggong, karena lapar. Jangan tanyakan bagaimana orang tuaku mendidik ku, yang pasti mereka mengajarkan aku harus menghormati orang yang lebih tua dan menghargai orang yang lebih muda. Tidak seperti anda, yang mengajarkan putranya untuk berbuat asusila. Menjijikkan!!!"
Tak ada ketakutan sama sekali di tatapan mata Cia, ia menatap lurus ke mata Wahyu.
Mendengar ucapan Cia, emosi Wahyu semakin menjadi. Tangan Wahyu terangkat, ia hendak menampar Cia.
Tetapi, saat hampir mengenai pipi Cia. Gerakannya terhenti, Wahyu semakin berang. Ia pun menoleh, melihat siapa yang sudah berani menghalangi apa yang akan ia lakukan.
"Berani tangan ini menyentuh saudariku, KU PATAHKAN TANGANMU SAAT INI JUGA." ucap Ghava, bahkan aura di sekitarnya langsung berubah.
Glek
Susah payah Wahyu menelan Saliva nya, ia bisa merasakan tekanan hebat hanya dari tatapan pemuda di hadapannya.
Ghava melepaskan tangan tersebut, dengan kasar. Wahyu mengusap pergelangan tangannya, yang terasa sakit. Meski ia takut, tapi ia tak gentar dan kembali mengucapkan kata-kata yang membuat Cia semakin berang.
"Cih... Rupanya kalian bersaudara, sama-sama tidak tau sopan santun. Apa orang tua kalian, berasal dari lumpur. Sehingga menghasilkan anak-anak tidak tau tata krama, seperti kalian." ucap Wahyu
"Bila kedua orang tuaku dari lumpur, maka anda berasal dari tinja. Karena sudah mendidik seorang anak, yang sangat bodoh dan otak kotor seperti T*I."
"KURANG AJAR"
"DIAM" bentak Bagus pada akhirnya, semakin di diamkan pria di depannya ini semakin kurang ajar. Enak saja ia menjelek-jelekkan tuannya dan keturunannya. Bagus berjalan mendekati Wahyu, ia berhenti tepat di depan Wahyu.
"Sejak tadi aku mendengar ucapan yang anda keluarkan dari mulut anda, seperti sampah. Apakah mulut anda itu, tempat sampah? Anda mengaku sebagai anggota D*R, tapi anda sama sekali tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat yang bijaksana. Justru anda semakin menjatuhkan harga diri anda sendiri. Asal anda tau, hanya dalam hitungan detik. Apa yang anda miliki, akan hilang dalam sekejap. Apa yang anda banggakan, akan lenyap dalam hitungan detik." ucap Bagus dengan suara datarnya
"SIAPA KAU? BERANI SEKALI MENGANCAM KU!!" tanya Wahyu
"Aku akan mengikuti caramu memperkenalkan diri, AKU ADALAH KOMANDAN POLISI DI SINI. DAN SAYA BISA MEMBUAT ANDA DAN ANAK ANDA, MASUK KE DALAM JERUJI DALAM WAKTU YANG LAMA!!!" jawab Bagus
"Cih... Hanya komandan? Aku bisa membuatmu turun pangkat, bahkan mudah bagiku mengeluarkan kamu. Aku mengenal baik jendral polisi, hanya dengan aduanku. Maka kamu pun akan tersingkir, dalam sekejap."ucap Wahyu angkuh
"Oohh... Jadi anda memiliki pembela, aku tak menyangka ternyata jenderal polisi salah satu sekutu anda. Baiklah" ucap Bagus, membuat Wahyu tersenyum
Ia berpikir, Bagus mundur karena takut dengan siapa ia berurusan.
...****************...
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
semngatt kak lanjut lagiiii💐