Dave Grohl Mahardika pria berusia 28 tahun yang merupakan mafia yah terkenal kejam dan pembawaan yang sangat dingin.Tak ada wanita yang bisa menaklukkan kulkas dua pintu itu.
Hingga suatu hari kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi seorang gadis.Prinsip menikah setelah adiknya menikah itu hancur sudah.
Bagaimana rumah tangganya?, apakah akan ada cinta atau justru berpisah?.Yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orangtua Dave dan Daveena
"Maksud kamu--
"Iya Aunty...dia menghampiri Daveena dan mengarang cerita kalau aku yang membawa Daveena pergi.Yang benar saja anak usia 8 tahun bisa membawa kabur adiknya yang masih berusia 2 bulan",jawab Dave.
"Kamu percaya wanita itu sayang?",tanya Fira dengan lembut pada Daveena.
"Tidak Bunda,aku sudah tau kebenarannya.Kenapa mereka tega memfitnah Mas Dave.Apa tujuannya?",tanya Daveena.
"Kamu tau dari mana sayang?",tanya Fira menatap intens putri angkatnya itu.
"A-aku...mencaritahu sendiri,Bun",jawab Daveena membuat Dave terkejut akan jawaban Daveena.
"Davee--
"Mas maaf.Aku awalnya hanya ingin tau bagaimana wajah kedua orangtua kita karena Mas tidak pernah menunjukkan foto mereka",ujar Daveena.
"Bukan tidak pernah,Mas memang tak memiliki foto mereka",jawab Dave.
"Lalu kamu maunya gimana Daveena?",tanya Fira.
"Daveena,kamu kesini?", Zavier yang baru saja keluar dari ruangan kerjanya bergabung dengan ketiganya di ruang tengah.
"Iya Daddy,sama Mas Dave",jawab Daveena menyalami punggung tangan Zavier.
"Ada apa Dave?",tanya Zavier.
"Mereka kembali, Uncle",jawab Dave.
"Mereka--orangtua kalian?",tanya Zavier diangguki oleh Dave.
Zavier menghembuskan nafas panjangnya,ia tau suatu saat ini akan terjadi dan kenyataanya begitu.
"Ikut Uncle sebentar Dave",ujar Zavier bangkit dari duduknya kembali ke ruang kerjanya.
Dave mengikuti Zavier ke ruang kerja pria paruh baya itu.Dave menatap punggung Zavier yang membelakanginya saat pertama masuk.
"Dave... Uncle sudah tau kedatangannya beberapa bulan yang lalu di Indo.Apa rencana kamu selanjutnya?",tanya Zavier.
"Menjauhkan Daveena dari mereka Uncle",jawab Dave.
"Kamu yakin?,Daveena pasti ingin dekat dengan mereka",tanya Zavier.
"Daveena tak membutuhkan mereka lagi Uncle.Bagi Daveena Uncle dan Aunty adalah kedua orangtuanya.Kecuali kalian tak lagi mau menyayangi adikku",jawab Dave dengan wajah dinginnya dan itu sudah biasa bagi Zavier.
"Daveena putri kami sampai kapanpun,dia adalah menjadi obat bagi kami saat merindukan Zahira.Kamu lihat bagaimana kedekatan Auntymu dengan Daveena.Mereka layaknya ibu dan anak.Tak ada yang menduga jika Daveena putri angkat kami karena tak ada sekat diantara kami pada Daveena", ucap Zavier.
Terimakasih Uncle,kalau bukan karena kalian kami pasti sudah menjadi gelandangan saat ini",jawab Dave.
"Kamu juga putraku sama akan halnya Zaki.Kalian bahkan memiliki sifat yang sama yaitu sama sama dingin dan datar.Mungkin karena kalian tumbuh bersama",ujar Zavier.
Dave menangguk pelan,sikap dinginnya ini dia memiliki alasan untuk itu.Jika Zaki memang pembawaan dari lahir atau lebih tepatnya keturunan.Karena Kakek Zaki memiliki sifat yang sama dengan Zaki.Namun jika dirinya adalah sebuah keadaan yang memaksanya menjadi dingin dan datar.
"Kamu sudah bertemu mereka?",tanya Zavier.
"Belum,tapi sepertinya aku harus menemui mereka",ujar Dave.
Zavier mengangguk pelan,ia tak ingin ikut campur terlalu jauh dengan urusan pribadi Dave.
" Oh ya...Juwita bekerja diperusahaanmu?",tanya Zavier.
"Ya...",angguk Dave.
"Tadi sore Uncle bertemu dengannya saat mengunjungi perusahaanmu.Uncle ada sedikit urusan dengan Robert",ujar Zavier menjelaskan.
"Orangtuanya tak lagi mempedulikannya saat dia kabur dari rumah dan hampir membuat malu mereka", sambung Zavier membuat Dave menoleh.
"Bukankah Kakaknya sudah menggantikannya?",tanya Dave.
"Ya... pernikahan mereka sangat buruk.Pria itu ingin Juwita yang menjadi istrinya.Sampai sekarang pria itu masih mencari keberadaan Juwita",jawab Zavier.
Dave terkejut mendengar ucapan Zavier.Berarti Juwita dalam keadaan bahaya saat ini.
"Uncle berencana mengenalkannya dengan seseorang yang nantinya bisa melindunginya",ujar Zavier.
"Maksud Uncle?",tanya Dave.
"Ya mungkin dengan mencarikan Juwita calon suami.Dengan begitu pria itu tak akan lagi menganggunya",jawab Zavier membuat Dave mengepalkan kedua tangannya.
"Uncle berniat menjodohkan Juwita sama akan halnya dengan adik sepupu Uncle itu?",tanya Dave dengan wajahnya dinginnya.
"Tidak...hanya mengenalkan saja setelah itu terserah Juwita",jawab Zavier.
"Atau...kamu saja, bagaimana?. Bukankah kamu belum memiliki kekasih.Siapa tau kalian jodoh",ujar Zavier.
"Baiklah...",jawab Dave mengangguk pelan.
"Kamu setuju?",tanya Zavier.
"Iya...",jawab Dave.
Dave tak memiliki cara lain selain ini,tak akan ada pria yang mau menerima Juwita setelah kejadian malam itu.Dirinya,ya hanya dirinya yang bisa menerimanya.
"Uncle sangat percaya padamu.Kamu pasti bisa menjaga keponakan Uncle",ujar Zavier.
"Kapan kamu bisa menemui Juwita?",tanya Zavier.
"Uncle atur saja,aku akan meluangkan waktu",jawab Dave.
"Ya baiklah.Akhirnya beban pikiran Uncle sedikit berkurang", ujar Zavier.
"Aku titip Daveena disini dulu Uncle.Aku ada sedikit urusan", ucap Dave.
"Ya... pergi!,Daveena aman bersama kami. Sebentar lagi Kinar dan Zaki datang, mereka lagi berkunjung ke rumah Mamanya Kinar bersama sikembar",jawab Zavier.
"Ya..."
***
Dave melangkah memasuki sebuah restoran yang tampak sudah sepi pengunjung.Dengan langkah tegap dan sorot mata yang dingin pria itu berjalan menuju meja dimana sepasang suami istri tengah menatap kedatangannya.
Dave mendudukkan bokongnya di hadapan mereka.Tak ada senyuman satu binar kebahagiaan yang ada di dalam hatinya adalah kebencian.
"Akhirnya aku bertemu denganmu juga putraku.Kau tumbuh menjadi pria yang sangat tampan dan sepertinya kau sukses sekarang",ujar pria baya yang menyebut Dave sebagai putranya.
"Jauhi adikku!",ujar Dave the point.
"What?,kalian anak anak kami, bagaimana bisa kau meminta kami menjauhi kalian?",jawab pria paruh baya itu sementara istrinya terus menatap Dave tanpa bersuara.
"Bukankah 20 tahun ini kalian sudah menjauhi kami?",ujar Dave telak.
"Maaf kami untuk itu Nak,saat ini kami tidak memiliki cara lain selain meninggalkan kalian untuk keselamatan kalian",ujar wanita paruh baya yang memiliki kulit putih persis adiknya.
"Binatang saja tidak akan pernah meninggalkan anak anaknya walau dia dalam keadaan bahaya sekalipun.Tapi kalian yang memiliki akal yang sempurna rela meninggalkan kedua anak kalian hanya karena masalah kalian takut hidup miskin",ujar Dave dengan begitu menohok.
"Dave--
"Jangan pernah menyebut namaku!,kalian tak pantas untuk itu",ujar Dave.
"Tapi Nak.Kami saat itu ingin--
"Jangan membual,aku sudah mengetahui semuanya alasan kalian pergi meninggalkan kami.Jangan pernah melemparkan kesalahan kalian padaku dengan mengatakan aku yang membawa pergi adikku dari kalian.Adikku gadis yang sangat pintar tanpa aku beritahu di sudah mengetahui kebenarannya",ujar Dave dengan tatapan menghunusnya.
"Nak--
"Sekali lagi kalian menganggu kehidupan kami aku akan--
"Aku bisa menghancurkan perusahaanmu dalam sekejap mata Dave jika kau berani mengancamku",ujar pria paruh baya itu.
Dave tersenyum miring dengan tatapan menakutkan.Pria paruh baya itu tersentak kaget melihat aura sang putra."Lakukan saja,jika kalian tak ingin organ tubuh kalian berakhir di pasar gelap",jawab Dave membuat pria paruh baya itu merinding.
"Kami ini orangtua ka--
"Orangtuaku sudah lama mati di sini",ujar Dave menunjuk dada sebelah kirinya lalu pergi meninggalkan kedua.
"Aku tidak main main dengan apa yang aku ucapkan Dave", teriak pria paruh baya itu.
Dave menghentikan langkahnya."Kalian pikir aku juga main main",jawab Dave tanpa menoleh sedikitpun kebelakang.
...****************...