Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.21
Pagi itu sebelum keduanya melakukan aktifitas seperti biasa,mereka mengawalinya dengan pergulatan panas terlebih dahulu.
Hawa panas pun seketika menyeruak diseluruh ruang kamar saat keduanya melakukan penyatuan kembali dipagi hari.
Entah mengapa tubuh Zalina seolah menjadi candu untuk Tio.Bagaikan ada yang kurang jika belum menyentuh tubuh gadis belia yang sudah resmi menjadi istrinya itu.
Kedua pasutribitu kini keluar dari kamar dengan bergandengan tangan.Keduanya kini bahkan melakukan itu meski pun tidak ada kedua orang tua mereka disana.
Kini keduanya murni melakukan nya demi memperbaiki hubungan rumah tangga mereka yang awlanya begitu berantakan dan tidak terarah entah akan seperti apa nantinya.
Namun kini semua sudah berubah,Tio yang melihat betapa tulusnya Zalina selama ini pada akhirnya luluh juga oleh pesona dan ketulusan seorang gadis bernama Zalina Gladisty.
Seorang gadis yang harus rela menikah diusia muda dengan seorang pria yang lebih pantas menjadi ayahnya namun kini menjadi suaminya.
Awalnya,Tio mengira jika Zalina akan bersikap manja dan merepotkan dirinya yang cukup lumayan sibuk didunia kerja.
Namun setelah hidup bersama selama beberapa saat Tio melihat jika Zalina bnegitu berbeda dengan mantan pacaranya Zoana yang tidak lain adalah ibu kandung dari Zalina sendiri.
"Selamat pagi Bi,masak apa nih?"tanya Zalina sembari melepas tautan tangannya ditangan sang suami lalu memghampiri Bi Nani yang tengah sibuk menyiapkan sarapan dimeja makan untuk majikan nya.
Bi Nani sendiri hanya tersenyum tipis saat melihat kemesraan sang majikan bersama dengan istrinya,yang mereka pamerkan pagi ini dirumah itu.
"Biasa Non ada nasi goreng,ayam goreng,ikan goreng,udang gorengv tepung,ada roti panggang juga,trus sama jus kesukaan Non dan kopi buat Tuan"jelas Bi Nani mendikte satu persatu menu makan yang tersedia untuk sarapan pagi ini.
"Wah kumplit sekali Bi,jadi nggak sabar buat makan,oh iya maaf ya tadi tidak sempat bantuin Bibi buat nyiapin ini semua"sesal Zalina yang pagi ini absen dari kegiatan nya menyiapkan menu sarapan pagi ini karena ulah suaminya yang kembali menyerangnya dengan sebuah serangan penuh rasa nikmat.
"Kenapa harus minta maaf?kamu majikan disini,mau bantuin atau nggak bukan masalah jadi tidak perlu minta maaf"ujar Tio sembari menyeruput kopi hangat yang sudah disediakan oleh Bi Nani tadi sebelum keduanya turun untuk sarapan.
"Ya sudah ayo Bibi juga ikut sarapan ya"
"Iya Baik Nyonya muda,saya kebelakang dulu sudah ditunggu sama yang lain buat sarapan bersama"
"Iya baik Bi,silahkan"
Zalina pun mulai menyiapkan menu makanan untuk suaminya.Tio sendiri hanya menatap intens pergerakan Zalina yang tengah menyiapkan satu porsi makanan untuk dia makan pagi ini.
Tio baru menyadari jika istri kecilnya itu begitu cantik dan menawan.Meski tanpa makeup tebal seperti yang dipakai oleh Zoana dulu saat mereka amsih berpacaran.
Tio merutuki kebodohan nya saat mengingat bagaimana dulu dia memperlakukan Zalina dengan kasar,bahkan tidak segan segan menyakiti gadis belia itu.
Namun Tio bersyukur karena dia menyadari perasaan nya pada Zalina sebelum Tio menyakitinya terlalu dalam dan lama.
"Ayo Mas dimakan,malah bengong"cebik Zalina yang melihat Tio hanya diam dengan mata yang menatap dirinya begitu intens.
"Suapin"
"Isstt,maja banget sih"
"Biarin,manaja sama istri ini"
"Malu sama umur"
"Oh jadi kamu malu punya suami tua kaya aku?"
"Bukan gitu,ya malu itu lihat kelakuan Mas yang kaya anak kecil"
"Biarin,sama istri sendiri ini.Emang kamu mau kalau Mas manja sama istri orang"
"Astaghfirullah al adzim,ngomong nya kok gitu?Naudzubillah Mas ih,amit amit"
"Ya sudah kalau gitu,ayo cepat suapin bentar lagi aku ada rapat penting"
Tidak mau berdebat lagi Zalina pun akhirnya mengalah dan mulai menyendokkan nasi yang ada dipiring Tio dan juga lauknya lalu menyuapi suami tuanya itu.
Dan tanpa merasa jijik atau risih,Zalina pun ikut makan dengan menggunakan sendok yang sama dengan yang dipakai Zalina untuk menyuapi suami.
Setelah menyelesaikan sarapan keduanya pun kompak pergi bersama.Sebelum pergi kekantor Tio memilih mengantarkan Zalina pergi kekampusnya lalu setelahnya melajukan mobil hitam miliknya ke arah kantor.
.
🌸🌸🌸