Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28 Memulai dari Awal
Setelah melakukan Konfrensi Pers pagi tadi semua berita yang memfitnah Nayya dengan kejam seketika berhenti dan meredam.
Diganti dengan pemberitaan betapa gentle nya seorang Sean yang tidak pernah lelah untuk selalu berjuang demi cintanya pada gadis seorang Nayya.
Berita yang sebelumnya menyinyir dan menjudge Nayya berubah menjadi memuja-muji pasangan yang sedang viral di berbagai mancanegara itu.
"Kamu belum tidur sayang". ucap Sean saat melihat Nayya sedang berada dibalkon kamarnya sendirian.
Dengan terpaan angin malam yang begitu dingin menyeruak masuk sampai ketulang, remang-remang lampu jalan makin menambah kesan romantis.
Sean melingkarkan tangan nya pada perut rata milik Nayya dari belakang. Sesekali ia mengusel dileher jenjang mulus, wanita yang selalu berhasil membuat dirinya menegang saat tengah bersamanya.
"Kamu wangi sekali". sambungnya kemudian saat mencium aroma bubble gum ciri khas Nayya.
Nayya membalikan badannya, lalu mengalungkan kedua tangan nya pada leher tegap pria tampan itu.
"Kakak dari mana saja"? tanya Nayya yang melihat Sean belum mengganti kemeja kerjanya.
"Kakak habis ketemu klien bersama Arga, maaf telah membuatmu menunggu lama dan kesepian". jawabnya sembari mengelus kedua pipi Nayya.
"Udah makan malam"? tanya Nayya kembali.
Sean tersenyum jahil, lalu menarik pinggang Nayya kedalam pelukan nya. Nayya kaget saat tubuhnya sudah diangkat dan digendong oleh Sean ala koala.
"Kakak". pekik Nayya.
"Aku mau makan Kamu aja malam ini". bisik Sean.
Seketika pipin nya merona, lalu ia menyembunyikan wajahnya pada dada bidangnya Sean.
Pria itu tersenyum kala melihat sikap malu-malunya Nayya, dengan pelan ia membawa Nayya masuk kedalam kamar, lalu ia baringkan diatas tempat tidur dengan begitu lembut. Nayya begitu terpesona saat menatap wajah tampan Sean sedang membuka satu persatu kancing kemejanya.
"Kenapa? Kamu gugup sayang"? goda Sean.
Nayya langsung berbalik dan memeluk bantal yang ada disampingnya. Sean terkekeh kemudian dengan penuh cinta ia kecup puncak kepalanya Nayya.
"Aku mau mandi dulu, tunggu sebentar hmm".
Nayya mengangguk, tanpa melihat ke arah Sean.
"Jangan tidur dulu". bisiknya kembali, kemudian ia langsung melangkah lebar masuk kamar mandi.
Setelah Sean pergi, Nayya menyentuh wajahnya yang merasa begitu panas. Gadis itu juga menarik nafasnya dalam-dalam lalu menstabilkan detak jantungnya yang menggemuruh hebat.
"Kau benar-benar sudah gila Nayya". batin nya.
Ceklek ...
10 menit kemudian, Sean terlihat keluar dari dalam kamar mandi. Pria tampan itu hanya memakai boxer tanpa atasan hingga menampilkan tubuh atletis dan perut kotak-kotaknya yang begitu sexi.
Sean melihat kamar itu kosong, wanita cantik yang sudah ia suruh menunggu tadi, ternyata tidak ada didalam kamarnya. Pria tampan itu pun keluar untuk mencari keberadaan wanita cantiknya.
Nayya menelan ludahnya, saat Sean menyugar rambutnya yang basah kebelakang. Gadis cantik itu langsung memalingkan wajahnya, dari pandangan yang begitu indah sekali menurutnya.
Mengapa Nayya baru sadar, bahwa Sean memiliki paras setampan itu?
Kemana saja dirinya selama ini?
Sean bahkan sangat tampan dan dewasa tentunya sangat menggoda setiap kaum hawa melihatnya.
Sungguh ciptaan Tuhan ini begitu sempurna.
"Kamu sedang apa"? tanya Sean yang melihat Nayya begitu sibuk berkutat didapur.
"Sini duduk, minum dulu lemon tea hangatnya". jawabnya dengan menarik satu kursi meja makan.
"Kakak kelihatan capek banget, makanya Aku buatin minuman hangat buat kakak". ucap Nayya sembari memberi secangkir lemon tea hangat pada Sean.
"Disini mulai memasuki musim dingin dan lusa kita akan merayakan tahun baru". sambungnya lagi.
"Ahh iya, Aku sampai lupa kalau lusa kita sudah berganti tahun. Berarti usiaku akan bertambah satu angka lagi dong". keluh Sean dengan sengaja.
Nayya mengernyitkan dahinya, menatap Sean dengan penuh selidik. Sean meminum habis lemon tea buatan kekasihnya itu. Pria itu sudah mengklaim Nayya sebagai kekasihnya sejak pertemuan pertamanya setelah 10 tahun di Jakarta.
"Sini Aku keringin dulu rambutnya". ucap Nayya.
Dengan penuh perhatian Nayya mengeringkan rambut Sean menggunakan handuk kecil yang ada diatas punggung pria tampan itu.
."Nayy". panggil Sean pelan.
"Hmm". Nayya menoleh dan menatap mata Sean.
"Kenapa Kamu pergi 3 bulan lalu"? keluh Sean.
"Maaf". lirih Nayya dengan wajah yang ditekuk.
"Apa Kamu masih belum percaya dengan semua rasa cinta Aku untuk Kamu". balas Sean pelan.
Nayya menggeleng cepat, ia langsung melingkarkan kedua tangan nya pada perut Sean yang polos.
"Aku hanya butuh waktu kemarin kak". jawabnya.
"Emang harus pergi sejauh ini"? tanya Sean dingin.
"Kau tahu, Aku sudah seperti orang yang hampir kehilangan kewarasan. Aku begitu takut tidak bisa melihat wajahmu lagi, perasaanku lebih sakit ketimbang berpisah denganmu 10 tahun lalu".
"Aku sempat berpikir ingin menyerah saat melihat foto Kamu bersama pria lain yang telah diambil diam-diam oleh Arga. Untungnya pria itu adalah Victor sepupu Kamu". sambungnya kemudian.
"Sekali lagi, Aku benar-benar minta maaf".
"Aku sudah lama mengikuti tes beasiswa disini Kak, jauh sebelum kakak datang. Waktunya saja yang tidak tepat saat kita berdua dipertemukan kembali".
"Jujur Aku gak bermaksud buat ninggalin atau jauhin Kamu, Aku hanya perlu memastikan sesuatu".
"Sungguh Aku tidak ingin mengecewakanmu kak, Aku ingin benar-benar memantapkan hati ini hanya untuk Kamu seorang saja, tidak ada yang lain lagi". jawab Nayya dengan mata yang sudah mengembun.
"Hey kenapa jadi sedih begini, Apa Aku terlalu keras dan menyakitimu hmm"? tanya Sean dengan lembut.
"Maafkan Aku yang terlalu egois ini Kak". lirih Nayya.
"Kamu boleh egois sesuka hatimu, asal jangan pernah ada niat untuk tinggalin Aku lagi". jawabnya.
Air mata yang ia tahan sejak tadi akhirnya tumpah didalam dada bidang polos Sean. Nayya memeluk pria itu dengan begitu erat, gadis itu benar-benar hilang kendali saat merasakan tubuh hangat Sean.
"Nayy". lirih Sean, tubuhnya mulai memanas kala Nayya memeluknya begitu erat.
"Hmm". Nayya mendongak, dengan lembut Sean mulai menghapus air matanya.
"Sorry, I Love You". bisik Nayya tepat didepan wajah tampan nya Sean. Sang empu terkesima saat mendengar ucapan cinta dari Nayya yang dari dulu ingin ia dengar secara langsung dari bibirnya.
"I Love You more". balas Sean tepat didepan bibir mungil yang sedikit bervolume itu.
"Kita bisa memulainya dari awal kembali, boleh"? tanya Sean dengan mata yang sudah sayu.
Nayya tidak menjawab, ia langsung menarik tengkuk Sean, lalu menciumnya lebih dulu dengan begitu lembut. Ahh lagi-lagi Sean selalu mendapat suprise dari wanita cantik ini, seringai tipis terbit diwajahnya.
Sean membalas ciuman itu, lalu menerobos masuk kedalam mulutnya Nayya. Sean melumat, membelit lidah gadis itu dengan begitu menuntut.
"Eugghh". Nayya melenguh saat tangan besar itu mulai menyingkap benda segitiga dibawah sana.
"Kakak". lirih Nayya sembari menahan tangan Sean yang ingin memasukkan jari tangannya.
Please support yang baiknya ..
jangan lupa Vote, Like dan commentnya ...