Sejak awal pernikahan,kehadiran Deandra tak pernah di anggap oleh suaminya, bagi athar dia hanyalah istri di atas kertas, terlebih statusnya hanya sebagai "pengganti" kakaknya yang seharusnya menikah dengan athar namun menghilang di hari pernikahan dan Dea lah yang akhirnya menjadi istrinya athar.
Berbagai usaha telah Deandra lakukan untuk meluluhkan hati sang suami, namun tak pernah terlihat sama sekali di mata athar.
Hingga akhirnya kesabaran Deandra mulai terkikis dan dia memilih untuk menyerah lalu mulai merubah sikapnya sama seperti sikap athar padanya, hal itu membuat athar merasa kehilangan, seperti ada sesuatu yang kurang yang selalu mengisi kesehariannya.
Perlahan sikap athar mulai berubah untuk meluluhkan sikap deandra kembali, di tambah persaingan cinta yang tanpa diduga muncul, membuat keduanya mulai menyadari perasaan masing-masing, lalu bagaimana kah akhirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Sepupu? " Athar menyahut ucapan Dea dengan wajah masam dan lirikan mata tajam menujukkan pria itu sangat tidak suka dengan pengakuan yang di berikan sang istri. Pertama, tentu saja karena itu sebuah kebohongan, seolah- seolah Dea tak ingin mengakui dirinya sebagai suami di depan teman- teman wanita itu dan yang terakhir dan yang paling membuat athar dongkol adalah wajah ceria di sertai senyuman dari gery yang sebelumnya terlihat khawatir karena kedatangannya seakan lelaki itu merasa sangat lega karena jawaban Dea.
"Ck begini saja kau sudah senang? apa menurut mu dengan begitu kau bisa dengan mudah mendekati dera- ku? tentu saja itu tak akan pernah terjadi! " jerit hati athar yang ingin sekali langsung dia ungkapan secara terang-terangan di depan wajah gery saat ini. Namun saat melihat raut wajah gelisah Dea, athar akhirnya memilih diam dan mencoba mengikuti arus permainan istrinya yang nakal itu.
"Ya, s- sepupu. " Dea berseru. "habislah." dalam hati ia merintih, pasti setelah ini akan ada drama panjang akibat kebohongan yang tanpa sengaja di ciptakan olehnya apalagi dengan tatapan masam athar yang sejak tadi mengarah padanya.
Mata desty dengan cepat berbinar. "Kenapa kamu gak pernah bilang punya sepupu setampan ini Dea? "
"Des, eling toh! " tegur susan yang langsung keluar logat Jawa nya.
"gak apa- apa San, sekali doang ini, " kelakar desty di sambut tawa yang lain.
"Oh ya siapa namanya mas ganteng? " Desty yang Kesemsem pada ketampanan athar langsung mengajak kenalan pria itu, sambil mengedipkan mata kiri nya.
"Athar."
Seraya memberitahu kan namanya, athar menyambut uluran tangan Desty.
"Owh namanya mas athar, namanya aja ganteng apalagi orangnya." Ting! desty mengedipkan lagi sebelah matanya.
Susan yang melihatnya sudah hampir menyerah menghadapi sahabatnya yang malu- maluin itu, dia hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Kalau saya susan, temannya Dea salam kenal mas athar, " ujar susan lebih kalem tak seperti desty yang bar- bar.
Athar juga menyambut ukuran tangan Susan, sambil berfikir teman- teman istrinya ini unik- unik di sisi lain ia senang karena Dea memiliki teman dan tak kesepian.
Sampai ketika gery juga mengulurkan tangan untuk mengajak berkenalan dirinya, athar sontak memicingkan mata.
"Gery."
"Athar."
Ada aura permusuhan yang kental saat keduanya saling berjabat tangan.
"Ya sudah, silahkan masuk, " tukas Dea, yang tak ingin Gery dan athar justru ribut di sini.
Desty dan susan mengangguk begitu juga dengan Gery. Diam-diam athar mengeraskan rahang gelagatnya menujukkan pria yang waspada dan cemburu saat wanita nya secara terang-terangan di lirik oleh pria lain di depan matanya.
Saat gery dan Dea melakukan kontak mata yang cukup intens, athar yang kesal melihat nya langsung berdeham keras.
"Ekhem! " dehemannnya sontak membuat mereka terkejut.
"Eh mas athar tidak apa- apa? " tanya desty.
Athar tersenyum. " oh saya tidak apa- apa, silakan masuk saja."
"Baik kalau begitu. "
Desty yang lainnya pun masuk ke dalam, namun athar dengan cepat menarik lengan Dea hingga membuat wanita itu sedikit tersentak hampir menurut dadanya.
"Mas?" Dea mengesah pelan.
"Sepupu ya? hmm. " mata elang athar lekat menatap sang istri.
"Aku terlalu gugup untuk menjawab tadi dan mereka juga belum tahu tentang kehidupan ku. "
"lalu apa yang harus ku lakukan untuk istri ku yang nakal ini? yang tidak mengakui suaminya sendiri di depan teman- temannya. "
Athar semakin mendekat mengikis jarak di antara mereka, lengan kekar athar kini sudah berpindah ke pinggang ramping Dea namun dengan cepat Dea membenturkan dahinya sendiri ke dahi pria itu hingga membuat athar mengaduh.
"Awww, sakit sayang. " rintih Athar memegangi kepala nya.
"Rasain, emangnya enak? lagian aku belum memaafkan mu jadi stop berfikir kita dekat! " tandas Dea lalu masuk ke dalam menyusul yang lain, athar hanya diam memandangi punggung Dea yang menjauh sambil mengusap- usap jidatnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Maaf ya jeng, jika kedatangan yang mendadak ini menganggu, " ucap wanita paruh baya dengan dandanannya menor dan pakaian glamor yang tak lain dan tak bukan adalah ibunya ranty, nyonya fani.
"Tentu saja tidak jeng fani, aku malahan sangat senang kamu datang, " ujar nyonya gina di sertai senyuman hangat nya, sekarang mereka sedang berkumpul di meja ruang tamu bersama ranty juga tentunya.
"Haah, kamu tahu kan jeng, semenjak aku menikah lagi dan memiliki keluarga baru waktu ku jadi tersita banyak jadi baru sempat mengunjungi mu lagi. "
"Tidak apa- apa saya sangat mengerti jeng fani. " Nyonya gina membalas dengan kekehan kecil.
"Oh ya soal ranty, maaf jadi merepotkan mu jeng, kamu tahu sendiri Ranty tak mungkin tinggal bersama ku di rumah papa barunya, dan aku merasa tak tenang kalau harus membiarkan nya tinggal sendiri di apartemen, untungnya ada jeng gina yang bersedia membawa ranty tinggal disini. "
Tutur kata nyonya fani memang sebelas duabelas dengan ranty begitu lembut dan manis hingga membuat orang-orang seperti nyonya gina ini mudah terpengaruh dengan ucapan mereka.
"Tentu saja jeng fani, sejak dulu ranty sudah ku anggap seperti anakku sendiri, dia sudah seperti putri bagiku, " ujar Gina seraya mengusap pipi ranty dengan teramat sayang.
Ranty tersenyum dengan perlakuan gina, nyonya fani melihat itu dan menganggap puterinya telah berhasil membuat gina selalu berada di pihaknya.Sekarang tinggal membereskan athar saja.
"Aku senang mendengar nya, " ucap fani lantas mereka pun mengobrol banyak hal di selingi oleh canda tawa.
Bella yang berada tak jauh dari ruang tamu mendengar obrolan mereka merasa begitu muak, ingin rasanya dia pergi dari rumah yang terasa pengap.
"Oh ya di mana athar?" tanya nyonya fani di sela obrolan mereka, tiba-tiba suasana terasa canggung, nyonya gina mendadak gugup.
"Ah athar, dia--"
"Dia sedang bersama si upik abu itu mah, " ranty menyahut cepat.
"Bagaimana kamu bisa tahu ran? " nyonya gina mendengar nya, terkejut. dia menghela nafas. "tadinya ibu tidak ingin memberitahu kan ini karena pasti akan menyakiti mu. "
Wajah ranty berubah masam. " aku mengetahuinya sejak malam dinner itu. "
"Ck, si anak harram itu ternyata tak kapok- kapoknya dalam membuat masalah, " sahut nyonya fani yang memang sangat membenci dea, dia tak akan melupakan bagaimana ibu gadis itu yang telah merebut suaminya dari sisinya jadi dia tak akan membiarkan itu terjadi pada putrinya juga.
"Mamah benar, si perempuan pengganti itu memang harus cepat di singkirkan. "
"Stop memanggil kak dea " si pengganti. " Ucapan tiba-tiba yang datang dari bella membuat mereka bertiga menoleh terkejut. "kamu tuh yang sebenarnya benalu! " lanjut nya menatap ranty dengan sengit. muak sudah dirinya terus berdiam diri mendengar ibu dan anak itu terus menjelekkan kakak iparnya.
"Bella jangan kurang ajar sama calon kakak iparmu! " bentak Nyonya gina menegur keras bella.
"Hah calon kakak ipar? aku tak salah dengar bu? " bella tertawa sarkas. "Kakak ipar ku cuma kak dea bukan yang lain. "
"Lagian ibu aneh anak orang lain di sayang tapi giliran menantu sendiri di benci. " tukas bella yang sudah sangat jengkel dengan sikap ibunya.
"Dia itu cuma pengganti, sejak awal kita sudah sepakat status nya sebagai istri athar akan berakhir kalau ranty sudah kembali. Jadi jaga ucapan mu! " nyonya gina masih saja berkelit.
"Terserah deh apa kata ibu. " bella sudah lelah dengan pola pikir ibunya itu.
"Yang penting ku peringatkan ya pada padamu ranty. " bella mengatakannya sambil menunjuk wajah ranty. "Sekarang hubungan kak Dea dan bang athar sudah semakin dekat lebih dari yang kau kira, jadi kubur dalam- dalam keinginan mu untuk memisahkan mereka karena itu tak akan pernah terjadi dan bang athar tidak akan pernah membiarkan rencana busuk mu itu berhasil! "
*
*
*
Bersambung
semua hal2 baiknya..