kisah seorang pria miskin yang berhasil menjadi seorang Kultivator karena bertemu dengan roh Dewa yang belum diketahui dari mana datang nya, tapi roh itu mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa...
Pria miskin tersebut bernama Chen Feng, yang masih berusia 15 tahun, bagaimana kisah perjalanan Chen Feng untuk menjadi seorang Kultivator terkuat ,
Apakah dia mampu untuk menghadapi segala rintangan yang datang menghadang..
Inilah kisah Cheng Feng, sang pewaris tahta surgawi....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan Chen Feng
"Sudah sudah, jangan diteruskan perdebatan nya lagi, dan untuk mu Patriak Ma, disaat seperti ini jangan lah cekcok dan membuat gaduh di tempat keluarga Yan, lihat lah situasi nya"
"Hah..! " Patriak Ma mulai mendengus kesal,
Hingga kembali membuat patriak Yan merasa marah..
"Maaf sekalian semua, tapi saya sebagai Patriak tidak mengizinkan keluarga Ma untuk masuk kedalam rumah keluarga Yan" ucap Patriak Yan tegas.
"Iya, tidak masalah, jangan kau fikir kami pun mau masuk kedalam rumah mu itu, ayo kita pergi sekarang juga" ajak Patriak Ma kepada seluruh anggota keluarga nya..
Dan setelah kepergian keluarga Ma, keluarga Yan pun melanjutkan acara pemakaman, hingga tak terasa hari pun sudah semakin sore, tamu tamu yang hadir di pemakaman Yan Hao dan Yan Ji pun sudah pada kembali pulang,
Dan pada saat acara makan malam, mereka pun kembali berdiskusi di aula, mereka sedang menerka nerka bahwasanya keluarga Ma lah yang ada dibalik semua ini, hingga detik kemudian, suara suara mulai bergemuruh untuk menyerang dan menghabisi keluarga Ma
"Baiklah.. kelihatan nya semua ini memang tidak terhindar kan lagi" kata Patriak Yan
"Ayo kita susun rencana penyerangan"jawab Teteua Yan Dao menimpali
Membuat mereka semua kembali berseru
" Musnah kan keluarga Ma, musnahkan keluarga Ma" ucap mereka semangat penuh dendam
****
Sementara itu, Chen Feng yang sudah sampai di persimpangan antara kerajaan Xuan Yan Dan kota Lange pun memilih untuk beristirahat dan mampir di sebuah kedai yang ada di persimpangan itu,
Pelayan kedai itu pun yang melihat kedatangan Chen Feng langsung menyambut nya dengan ramah..
"Tuan muda, ayo masuk , mau duduk dimana tuan muda? " tanya pelayan tersebut
"Ehmm.. dibawah terlalu ramai, bagaimana kalau di atas saja? "
"Oh, tentu saja boleh, mari naik tuan muda" jawab sang pelayan ramah, membuat orang orang yang duduk mulai memperhatikan ke arah Chen Feng
"Disini tuan muda" suara pelayan itu memecahkan fokus Chen Feng yang juga sedang memperhatikan orang orang, Chen Feng pun berterima kasih kepada pelayan itu
"Terimakasih paman"
"Baik tuan muda, tuan muda mau makan apa ? "
"Emm.... nasi daging dan sup paman" Jawab Chen Feng
"Oh, kalau begitu tunggu disini sebentar lagi ya tuan, pesanan akan segera datang, oya tuan minuman nya apa ini tuan, ? "
"Paman menyediakan apa saja? " tanya Chen Feng
"Oohh.... anda harus mencoba arak kami jika begitu"
"Okey, kalau begitu sebotol arak saja paman"
"Baik baik, sebotol arak akan segera tiba " jerit pelayan itu
Tak lama kemudian, pesanan Chen Feng pun datang dan Chen Feng menikmati hidangan itu, dan saat dia akan segera selesai, ada sekelompok orang yang datang tiba tiba ke arah meja nya, dan karena hanya tersisa sedikit sop di Mangkuk, Chen Feng pun dengan cepat menghabisi nya
Sebagian orang itu langsung duduk disamping Chen Feng ,sedangkan salah seorang di antara mereka meminta izin kepada Chen Feng
"Tuan,apakah kami boleh duduk disini? " tanya orang itu
"Ya tentu saja " jawab Chen Feng ramah
Dan setelah mendapat kan izin maka mereka memanggil teman nya yang lain untuk duduk
"Tuan putri, silahkan duduk" ucap pelayan itu kepada seorang wanita..
Chen Feng pun menoleh dan ia terkejut melihat bahwasanya itu adalah wanita yang ada di sungai tadi..
"Kacau.. pasti wanita itu akan mengamuk lagi" gumam Chen Feng panik
Rombongan wanita itu pun duduk dan langsung menyantap makanan, kemudian Chen Feng melambaikan tangan nya ke arah pelayan sebagai isyarat
"Tuan.. tuan, saya sudah selesai"
Chen Feng memberikan uang kepada pelayan itu , hingga tak lama pelayan itu mulai menatap wajah Chen Feng
"Tuan, ini kebanyakan" kata pelayan itu
Chen Feng memberikan bahasa isyarat , menandakan jika semua yang ada di meja itu, termasuk punya wanita yang sedang asik makan tersebut juga dia yang membayarnya
"Baik tuan, ini cukup" Jawab pelayan yang mengerti
Chen Feng mengangguk pelan tanpa mengeluarkan suara sedikit pun, karena dia tidak mau jika wanita itu mengenali suara nya,
Tapi ketika Chen Feng hendak pergi, pria berbadan tegap yang duduk di depan nya malah menyapa Chen Feng..
"Tuan, terimakasih atas kebaikan tuan"
Chen Feng lalu melambaikan tangan nya pertanda baik baik, lalu wanita itu mendongak kan wajah nya sambil berkata kepada pria berbadan tegap itu
"Kenapa kau mengucapkan Terimakasih kepada pria itu Yunda( nama pria berbadan tegap)
"Maaf tuan putri , itu karena beliau lah yang telah mentraktir kita"
"Apa..! mentraktir? " wanita itu terkejut dan langsung berdiri untuk memanggil pria itu
"Hei tuan, " panggil wanita itu
"Maaf, ini saya kembali kan uang anda, saya tidak bisa menerima traktiran anda itu" teriak Wanita itu..
Tapi Chen Feng masih tidak berbalik sedikit pun, dia tetap jalan ke arah depan untuk keluar dari kedai sambil melambai kan tangan nya..
Namun wanita itu malah mengejar nya sampai keluar dari kedai, dan ia pun memegang tangan Chen Feng secara tiba tiba..
"Tuan saya ingin mengembalikan uang tuan"
Chen Feng masih diam tak menjawab, membuat wanita itu penasaran dan menghadap tepat di depan nya dan detik kemudian..
"Kau....! " ucap wanita itu terkejut
"Hahhahaaa..... " Chen Feng mengeluarkan tawa nya yang sedari tadi sudah tidak dapat dia tahan
Membuat wanita itu merasa kesal dan juga marah
"Dasar kau bajingan! " teriak wanita itu yang hendak mencabut pedang nya,
Lalu dengan cepat Chen Feng memegang tangan wanita yang hendak mencabut pedang nya itu
"Jangan... jangan disini, ini tempat usaha orang, kalau kau menebas sembarangan akan banyak barang yang hancur, " ucap Chen Feng memperingatkan
"Akun tidak perduli, aku bisa mengganti semua nya" Jawab wanita itu
"Iya kalau barang, kalau nyawa yang hilang, bagaimana cara mu untuk mengganti nya? " tanya Chen Feng lagi," sudah ya aku jamin saat itu sebenarnya hanya salah paham, aku berani bersumpah , tapi kalau kau tidak percaya kau boleh melakukan apa yang kau mau nona, tapi jangan sekarang... karena aku masih memiliki janji kepada seseorang " ucap Chen Feng
"Jadi Kapan itu? " tanya Wanita itu tanpa sadar, membuat dirinya merutuki kebodohan nya sendiri..
"Apa yang ku katakan, peduli apa aku dengan ucapan nya itu, dasar payah" gumam Wanita itu didalam hati nya...
"Aku tidak tahu, tapi aku janji kalau aku bisa kembali hidup hidup maka aku akan menemui mu, sebutkan nama dan asal mu, dimana kau tinggal? " tanya Chen Feng
"Nama ku Yun Zhi, kalau kau ingin mencari ku, aku ada dikerajaan Xuan Yan" jawab wanita itu yang langsung membalikkan tubuh nya pergi meninggalkan Chen Feng dengan raut wajah memerah
"Oya, nama ku adalah Chen Feng" teriak Chen Feng kepada wanita itu
"Chen Feng, " gumam Yun Zhi
Lalu ia kembali membalikkan tubuh nya untuk menatap Chen Feng dari kejauhan..
"Chen Feng kau harus kembali hidup hidup, ingat itu, karena nyawa mu adalah milik ku" kata Yan Zhi
"Ehm... baiklah aku akan berusaha kembali hidup hidup" jawab Chen Feng
Sedangkan di dalam hati nya , ia pun mulai berfikir, " kenapa aku mengatakan janji itu ya"
Lalu Chen Feng pun melanjutkan perjalanan nya menuju ke kota Lange....
off lah baca nya