NovelToon NovelToon
Pelakor Itu Sahabatku

Pelakor Itu Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Dinni Iskandar

Alina tidak menyangka sahabat yang dia kira baik dan pengertian telah menghancurkan biduk rumah tangga yang telah di jalin Alina selama tiga tahun lamanya. Lenna adalah sahabat Alin. mereka berdua telah menjalin persahabatan sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. ternyata Lenna menyukai suami Alin sejak lama. Lenna merasa tidak adil kenapa Alin bisa mendapat seorang pria tampan dan kaya seperti Revan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinni Iskandar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.28 kalau hamil gimana

Sore telah menjelang tiba, awan hitam mulai menutupi sebagain permukaan langit, seperti akan hujan turun...

Seorang wanita cantik memakai dress hitam mulai bersiap akan pulang.

Hari ini, ia benar-benar sibuk memberikan instruksi kepada para tukang dan penata ruangan, meskipun belum benar-benar rapi dan tertata. Esok ia akan membenahinya lagi

Sebuah mobil taksi online telah berhenti tepat didepan butik milik Alina, dengan sabar sang sopir menunggu pemilik butik untuk mengunci pintunya.

Setelah beberapa menit, akhirnya Alina berjalan mendekat kearah taksi pesananya. "Maaf ya, Pak. nunggu lama" ucap Alin merasa tak enak hati

"Iya, gak papa kok mbak"

Mobil pun melaju membelah lalu jalanan lalu lintas yang tidak pernah sepi pengendara. Sekilas ia melirik jam yang melingkar ditangannya, pukul 17.15 menit, Alin mencoba menghubungi sang suami tercinta.

[ Mas, hati-hati ya pulangnya, kayaknya hujan gak lama lagi turun deh ] send

Tidak butuh lama, pesannya sudah dibalas oleh Revan

[ Iya, Sayang. Kamu udah pulang belum? ]

[ Ini, Aku lagi dijalan, Mas ]

[ Sayang, Mas nanti jangan nunggu telat. Lembur ]

Alina menghela nafas, ia membuang pandangannya keluar jendela mobil. Tampaknya ia kecewa, sebab Revan sekarang nampak begitu sibuk. Akhirnya ia membalas pesan sang suami dengan singkat

[ Iya, Mas ]

Ia meletakkan kembali ponsel didalam tasnya. Pandangannya ia lempar kembali keluar jendela.

Setelah hampir 1 jam perjalanan, akhirnya ia sampai dirumah. Tepat setelah ia sampai rumah, hujan mulai turun. Setelah membayar ongkos taksi, ia segera melangkah masuk kedalam. Ia selalu membawa kunci cadangan agar tidak terlalu merepotkan sang asisten rumah tangganya.

Kaki jenjangnya melangkah pelan menaikin anak tangga satu persatu. Sunyi. Itu yang kini Alina rasakan, setelah sampai didalam kamar, ia langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

Ia menghela nafas memandang langit-langit kamarnya, entah kenapa Alina merasakan ada yang hilang dari dirinya. "Seandainya aku hamil, aku pasti gak akan kesepian kayak gini" ucapnya didalam hati.

Setelah puas meratapi diri, ia gegas menuju kamar mandi untuk menghilangkan penat dan rasa lelah yang menderanya. Ia berniat berendam saja untuk beberapa saat.

Diluar rumah, nampaknya hujan telah mengguyur bumi, namun itu tidak mengurungkan niat Alina untuk berendam air hangat, ia begitu menikmati berendamnya dengan diiringi musik kesukaannya 'Happier'

0000~

Ditempat lain, Revan telah berada disebuah hotel xxx, ia memutuskan untuk kencang dengan sang sahabat istrinya, sepertinya ia telah kecanduan dengan Lenna. Lenna mampu mengimbanginya dalam permaianan ranjangnya.

Saat ini jam sudah menujukkan pukul 7 malam, ia dan Lenna berangkat dari kantor sejak tadi sore, setelah Alina mengirim pesan untuk Revan.

Dibalik selimut hotel yang tebal, pasangan kekasih tengah memadu kasih. Bunyi air hujan turun seolah musik yang mengiringi pasangan yang tengah mendaki puncak gunung.

Keduanya telah bermandikan peluh, olahraga yang amat sangat digemari oleh Revan saat ini. "Kamu selalu bisa bikin aku terbang, Sayang" ia meracau dibawah tubuh Lenna. Tubuh sexy Lenna bergoyang-goyang dengan lihainya.

Entah sampai beberapa lama keduanya melakukan penyatuan, hingga tengah malam keduanya masih bergelut dengan selimut hotel.

Seperti biasanya, Revan dan Lenna akan melakukannya berulang-ulang. Nampaknya mereka tidak merasa puas sama sekali.

"Mas, kalau aku hamil gimana?" tanya Lenna, ia tengah tidur lengan kokoh Revan sebagai bantal, tangannya mengusap lembut dada bidang milik Revan

Pertanyaan itu seketika membuat Revan menolehkan kepalanya kearah Lenna. "Gak mungkin, Len. Mas selalu memakai pengaman" jawabnya santai

Seketika membuat Lenna tersenyum mendengar jawaban Revan yang santai, "Yakin, Mas? kalau misalkan aku hamil gimana?"

"Gak akan mungkin, Len"

"Tapi kamu tadi gak pakai pengaman, Mas"

Ucapan Lenna membuat Revan tersentak, lalu bangkit dan duduk. Wajahnya nampak panik,

"Astaga!! kok kamu gak bilang? kamu sengaja ya?" ucapnya dengan nada sedikit membentak. Membuat Lenna terhenyak, matanya berkaca-kaca lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat, pertanda ia juga tidak tahu.

Helaan nafas terdengar dari mulut Revan, isak tangis kecil terdengar dari mulut Lenna. Revan segera meraih tubuh sexy itu dan memeluknya. Ia merasa bersalah karena telah membentaknya.

"Aahhh.. Sial! gimana kalau sampai Lenna hamil" batinnya

Tanpa sepengetahuan Revan, Lenna mengulum senyumnya didalam pelukkan Revan, ia telah berhasil menyabotase pengaman milik Revan.

"Kalau seandainya aku hamil anaknya, Mas Revan mungkin akan lebih memilih aku" ucapnya dalam hati.

"Yaudah yuk, kita pulang sekarang. Ini kayaknya udah hampir jam 2" kata Revan, melepaskan pelukkannya. Lenna mengangguk lalu pergi kekamar mandi untuk sekedar mencuci bagaian area sensitifnya saja

Setelah siap, keduanya gegas meninggalkan hotel, lalu mobil melaju dengan kecepatan sedikit kencang, mobil dan motor sudah tidak terlalu padat jadi mobil bisa lebih sedikit mengebut

00~

Beberapa jam sebelumnya, jam menunjukkan pukul 10 malam, namun Revan belum ada tanda-tandanya akan pulang, ia meringkuk kedinginan didalam selimut tebalnya.

Hujan diluar membuat cuaca menjadi dingin, kilat sesekali menerangi ruang kamar yang redup, seolah menertawakan Alina yang kedinginan seorang diri.

Tidak butuh lama, matanya tampak begitu berat, ia sepertinya sudah tidak bisa menahan lagi rasa kantuknya. Akhirnya ia benar-benar tertidur dengan nyenyak

****

Entah jam berapa saat ini, namun ia merasakan ada sebuah tangan yang tengah melingkar diperut rampingnya. Ia mencoba membalikkan badan, hidungnya mencium bau tubuh seseorang yang sangat ia kenali. Ya, tubuh suaminya..

Alina tampak memejamkan matanya kembali, merasakan hangatnya pelukkan sang suami. Tidak terasa ia telah tertidur kembali dengan memeluk erat pinggang Revan.

***

Keesok paginya, Alina terbangun dengan rasa malas, ia enggan untuk bangun atau sekedar menggeser tubuhnya. Ia sedang menikmati hangatnya tubuh Revan.

Ia mengusap dada Revan, membuat sang empunya terbangun. Terdengar erangan dari mulut Revan, dan seketika membuat usapan tangan Alin berhenti karena takut sang suami terbangun

"Sayang" ucap Revan dengan suara parau, membuat Alin mendongakkan kepalanya menatap wajah suaminya.

"Udah bangun, Mas? maaf ya, aku ganggu kamu" ucapnya dengan nada menyesal. Membuat semakin erat memeluknya

"Enggak kok, Sayang"

Akhirnya Alin kembali masuk kedalam pelukkan suaminya, namun Alin merasakan keanehan pada suaminya.

Biasanya Revan tidak tahan untuk tidak menyentuhnya, namun entah akhir-akhir ini Revan seolah kehilangan nafsunya.

Alin mulai bertanya-tanya, "Apa aku harus cari tahu?" ia mulai memikirkannya.

"Sayang? diajak ngomong kok diem aja" kata Revan membuat Alin tersentak

"Hah.. Emang Mas omong apa?" tanya Alin balik.

"Gimana sama butik kamu"

"Oo... Lancar kok, Mas. mungkin lusa atau 3 hari lagi udah bisa dibuka"

"Syukurlah kalau lancar, kalau butuh apa-apa bilang sama Mas ya?" ucap Revan mengecup pelan kening Alin.

"Iya" jawab Alin, masih memeluk Revan dan mencium dada bidangnya.

******

Alin dan Revan tengah menikmati sarapan paginya, tanpa Alina sadari, sejak tadi Revan selalu memperhatikannya. Ada terselip rasa bersalah didalam hatinya, ia mengutuk diri karena telah menduakan sosok istri yang lemah lembut dan penyayang seperti Alina.

"Maaf ya, Sayang" ucap Revan tiba-tiba, membuat Alina melihat kearah suaminya itu.

"Maaf untuk apa?" jawab alin dengan dahi berkerut penuh tanya.

CUP.

Satu kecupan Revan berikan untuk Alina. "Jangan tinggalin, Mas ya? apapun yang terjadi" ucapan Revan semakin membuat Alin tidak mengerti

"Kamu, kenapa sih, Mas? aneh banget deh"

"Gak ada apa-apa" ia mengusap kepala istrinya.

"Sial.. gimana kalau seandainya Lenna hamil?" ucapnya dalam hati, "Aku gak mau kehilangan Alin"

"Ya, Aku harus pasti in kalau Lenna gak hamil" batin Revan terus berbisik.

Setelah beberapa menit kemudian, Revan telah menyudahi sarapannya, ia tampak lesu dan tidak bersemangat seperti biasanya.

"Kenapa si, Mas? kok kayaknya lesu banget sih. Yang semangat dong" ujar Alin memberi semangat untuk suaminya

"Iya, Sayang" ia kembali mengecup kening Alin. Sebelum benar-benar pergi berangkat kekantor, Revan memeluk erat tubuh Alin, seolah ia tidak ingin berpisah dari sang istri

1
Triyas Hayu
wuiihhh akirnya menuju konflik yang sesungguhnya keren tor
Queen Hinata: maaf y kak, terkesan lambat konfliknya. makasih udh mampir kak
total 1 replies
Siti Nafiah
semangat thor,,lanjut trs up nya
Queen Hinata: makasih kak.
total 1 replies
Triyas Hayu
keren tor mulai muncul nih konfliknya up banyak dong tor
Queen Hinata: makasih kak udah setia baca
total 1 replies
Siti Nafiah
kpn ketahuannya thor,,jgn lama2
Queen Hinata: sabar ya kak
total 1 replies
Triyas Hayu
keren tor 👏
Queen Hinata: Makasih kak/Rose//Rose/
ditunggu kelanjutannya yaa
total 1 replies
Triyas Hayu
makin seru tor ceritanya gak sabar ngu kelanjutannya..
Queen Hinata: makasih kak... tetap nantikan kelanjutannya ya kak
total 1 replies
Siti Nafiah
up trs dong thor
Siti Nafiah
up nya jangan cuma 1 thor
Queen Hinata: iya kak, sabar dulu ya. insyaallah besok kalau sempet up 2 bab.
makasih udah mampir kak
total 1 replies
Triyas Hayu
semangat up tor 👏
Queen Hinata: makasih kak
total 1 replies
Triyas Hayu
tor up yang banyak dong tor..semangat up ya tor
Queen Hinata: ok kak...
makasih udah mampir
total 1 replies
Triyas Hayu
semangat up tor
Queen Hinata: Ashiap kak. Makasih udah mampir, ditunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
merry jen
karma bntrr lgg otw moga cepat gk macet biar Revan Lena dpt karma yaa
Queen Hinata: sabar ya kak. ini belum masuk konfliknya kak
total 1 replies
Pitri Nurhasanah
menarik
Queen Hinata: makasih banyak kak. ditunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
Mutiara 123
bikin penasaran, cpt kelanjutannya gak sabar nunggu bkn greget
Queen Hinata: sabar ya kak hehehe
total 1 replies
Mutiara 123
aku yang baca slalu dag dig dug ,, moga cpt terbongkar
Queen Hinata: ini sebenarnya belum masuk kedalam konfliknya loh kak. ini masih awal-awal perselingkuhan suami dan sahabatnya /Grin/
total 1 replies
Sunarmi Narmi
Revan baik apanya sdh pny istri lihat yg seksi matanya lngsung.ijo...dah jelek ahklaknya Revan..
Queen Hinata: iya nih si Revan emg minta dihajar.
Terimakasih sudah mampir kak/Drool/
total 1 replies
Nurhaedah Syarif
lanjut
Queen Hinata: ashiap kak/Drool/
total 1 replies
🏹💕mycupidaneko💘🐈
Ingin baca lagi!
Queen Hinata: makasih kak. ikutin terus yaa/Smile/
total 1 replies
Talklesswinmore
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Queen Hinata: makasih banyak kakak. /Drool/jangan lupa terus ikutin ya?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!