CINDERELLA SOMPLAK!!

Qars (Mansion) Lulu•

Lulu tengah duduk di ruang tamu di temani Yanti yang sedang berkunjung ke rumahnya, mereka tengah menikmati teh sambil menonton drama yang mereka suka dan sedikit menggibah yang unfaedah..

📨Ping...

Pesan masuk ke ponsel Lulu, orang suruhannya mengabarkan jika menantunya itu pergi ke Abudhabi menyetir mobil sendirian tanpa di dampingi supir. Membuat Lulu bingung dan bertanya tanya dalam hati ada keperluan apa menantunya itu pergi ke luar kota?

''Apa kau baik-baik saja?'' Tanya Yanti melihat sahabatnya seperti orang kebingungan..

Lulu menoleh dan menaruh ponselnya lalu menceritakan kecurigaannya pada Maria menantunya, Yanti yang mendengar keluh kesah bestie nya hanya menggelengkan kepala sambil terkekeh..

''Bukankah sudah aku bilang sejak awal jika menantu mu itu tidak rebes eh salah beres, coba kamu bicarakan dengan Gano secara perlahan siapa tau dia terbuka hatinya.''

Huufffttthh.. Lulu membuang nafas dengan lemas, ''Itu satu hal yang mustahil di lakukan Yan, kau kan tau jika Gano sangat mencintai Maria. Dia tidak akan percaya omongan orang begitu saja tanpa ada nya bukti yang akurat dan detail, paling tidak dia harus melihat dengan kedua bola mata sendiri baru dia akan percaya.'' Tutur Lulu..

''Kumpulkan saja dulu bukti sebanyak banyaknya, setelah itu coba nasihati Gano secara perlahan percaya atau tidak itu urusan belakangan, Yang terpenting adalah selamatkan hidup Gano dari wanita dajjal seperti Maria.''

Lulu diam sambil menganggukkan kepalanya..

•

•

•

HOTEL CyL•

Setelah mengendarai mobil selama 1jam 20mnt akhirnya Maria sampai di hotel yang dia tuju, Maria keluar dari mobil sambil melempar kunci pada pelayan untuk memarkirkan mobilnya seperti biasa..

Kurang dari lima menit Maria masuk kedalam loby, seorang pria tampan yang sedang duduk membaca koran berdiri lalu berjalan di belakang Maria. Dia adalah Gustaf, seorang pria simpanan Maria selama ini yang menjadi ban serep jika Maria tidak puas dengan Gano.

Maria dan Gustaf masuk kedalam lift bersama beberapa orang, mereka berdua seperti orang yang tidak memiliki hubungan bahkan tidak tegur sapa jika berada di ruangan terbuka..

Tingg..

Pintu lift terbuka, Maria dan Gustaf pun keluar dari dalam lift menuju kamar yang sudah mereka pesan. Gustaf yang peka terhadap sekitar, ia merasa ada yang membuntuti mereka namun saat Gustaf menoleh kebelakang tidak ada siapapun..

Tak mau ambil pusing, Gustaf pun masuk kedalam kamar nomer 320. Sedangkan orang suruhannya Lulu langsung pergi setelah mendapatkan poto Gustaf dan kemana pria itu masuk..

Sementara di dalam kamar kedua sejoli itu sedang berciuman di balik pintu, nafas keduanya saling memburu saat bibir mereka saling mencicipi satu sama lain..

Maria yang sudah tidak tahan langsung membuka kancing baju yang di pakai Gustaf, begitu pun Gustaf membuka gaun yang di pakai Maria dan membuang baju itu ke sembarang arah..

Mereka berdua berjalan ke arah ranjang tanpa melepaskan pergulatan bibir mereka..

Bruuugh...

Maria mendorong tubuh Gustaf ke atas ranjang, lalu ia naik ke atas paha dan mencumbu area dada kekar milik Gustaf dengan sensual dan menggairahkan. Hingga Gustaf tak bisa mengontrol hawa panas dalam tubuhnya yang sudah berkobar seperti api yang siap melahap apapun yang ada di depannya..

Sukarela penuh damba mereka lakukan tanpa paksaan, mendaki gunung terjal menggapai nirwana hingga goncangan-goncangan dari keduanya membuat ranjang ikut bergoyang..

Mata mereka saling pandang menyelami dengan darai butiran keringat dari keduanya menjadi saksi perselingkuhan mereka hingga keduanya mencapai puncak kenikmatan. Hingga di sisi lain Gano yang sedang berada di kantor tidak sengaja menyenggol gelas yang ada di mejanya..

Praaangg...

Gelas itu jatuh ke lantai bersamaan Gustaf mengerang nikmat mencapai puncaknya...

Arghhh..

•

•

•

Di sisi lain di Kontrakan baru Cinderella dan Agam..

Cinderella dan Agam berkacak pinggang setelah semua barang yang mereka di beli sudah tertata rapih. Seperti kasur dengan ukuran 180×200, kulkas, tv, dispenser, dan ***** bengeknya yang lain sebagainya semua di beli oleh Cinderella dengan kalap..

Maklum perempuan kalau belanja memang seperti itu..

Namun yang membuat Agam menyengitkan dahinya adalah, semua barang yang di beli Cinderella berwarna pink. Bertolak belakang dengan Agam yang lebih suka simple dan tidak mencolok..

Namun apa lah daya jika sekarang Agam tidak bisa melakukan apapun, hingga dia pasrah karna percuma berdebat dengan Cinderella yang membuat ia tidak akan menang sampai kapan pun..

''Ahhh akhirnya beres juga, hey Wan Abud ini mandi duluuuu keringat mu bau sekali.'' Cinderella memberikan anduk berwarna pink pada Agam.

''Ya ampunnn pink lagi? selera dan kelakuan mu itu tidak konsisten! ahhh sudah lah percuma berbicara dengan mu!'' Ketus Agam pasrah melangkah ke kamar mandi dengan kesal karna handuknya harus berwarna pink.

Braaaakk!!!

Agam membanting pintu kamar mandi dengan kasar, sementara Cinderella hanya tersenyum senang karna sudah membuat Agam dongkol dan kesal..

Sebenarnya Cinderella pun tidak suka warna pink, namun apalah daya jika Cinderella sengaja memilih warna pink karna dia ingin sekali melihat Agam kesal dan marah-marah..

"Emang di kerjain heheheh." Gumam Cinderella dalam hati sambil terkekeh lalu membuka tas miliknya mengambil bingkai poto dirinya dan sang Bunda, Cinderella merabah poto itu lalu menciumnya..

''Bundaa Ella rindu, Ella tidak tau apakah pernikahan yang Ella jalani akan terus atau putus di jalan. Tapi Ella janji selama si Wan Abud itu berprilaku baik dan jinak, maka Ella juga akan baik padanya walau mungkin Ella akan sering mengerjainya.''

Cup..

Cinderella mencium bingkai poto itu lalu memajangnya di dinding, tak lama ponsel Cinderella berbunyi dan ternyata sang ayah yang menelpon..

Cinderella diam melihat layar ponselnya cukup lama, Cinderella masih marah dengan sang ayah yang tega mengusirnya dari rumah. Ella pun mengabaikan panggilan telpon dari ayahnya lalu berjalan ke luar rumah untuk menghirup angin segar..

•

•

•

Sedangkan di kantor milik Gano•

Ia tengah mengobrol dengan sang ibu lewat sambungan telpon, Lulu meminta Gano untuk pulang ke Qars (Mansion), karna ada sesuatu yang ingin dia bicarakan dan diskusikan..

''Ada apa Mom menyuruhku untuk pukang? Apakah ada hal penting?'' Tanya Gano.

''Heh jangan ngelunjak yaa, masa Mom menyuruh mu pulang harus ada hal penting! mentang-mentang sekarang sudah memiliki istri kamu jarang pulang.''

''Eeh jangan marah donk Mom, baik-baik Gano akan pulang setelah pekerjaan Gano selesai ok.''

''Yaa itu lebih baik, jangan melupakan istrimu dan bawa dia juga kemari.''

''Mom, Maria tidak ada di rumah.''

''Kemana dia?'' Tany Lulu yang pura-pura tidak tau kemana menantunya itu pergi..

''Dia sedang bertemu dengan teman-temannya.'' Jawan Gano.

''Apa kau yakin dia pergi dengan teman-teman nya?''

''Tentu saja yakin Mom, dia selalu terbuka padaku.'' Ujar Gano yang sebenarnya tidak mengetahui jika istrinya sedang bermesraan di sebuah hotel..

''Ahh baiklah jika istri mu sedang pergi, kamu saja yang kesini.''

''Oke.''

Tuuuttt..

Keduanya bersamaan mematikan sambungan telponnya, sedangkan Lulu menghela nafas karna anaknya begitu percaya dengan Maria..

Beberapa menit yang lalu, Lulu mendapatkan pesan dari orang suruhannya jika menantunya itu masuk kedalam hotel dengan seorang pria.. Namun yang membuat Lulu terkejut adalah pria yang di kirimkan oleh orang suruhannya ada pria sama yang menubruknya sewaktu di dalam butik..

Lulu pun menghubungi Omar da meminta bantuannya, untuk meminta rekaman Cctv di butik dan hotel miliknya.. Yaa tanpa Maria ketahui jika Hotel dimana dia dan selingkuhan sedang melakukan perpepewan ada hotel milik keluarga Arrasid..

•

...•••••...

...JANGAN LIKE.KOMEN.VOTE...

...BUNGANYA SEKALIAN....