Zhou Yu adalah Seorang jenius bela diri terbaik di generasinya, Dengan bakat yang luar biasa, Ia bertekad menjadi yang terkuat di tengah gejolak dunia persilatan
Menyusuri sungai dan lautan darah, Demi untuk melindungi kedua gurunya, sekte, dan orang-orang terkasih
Tapi siapa sangka semesta punya tujuan yang berbeda, Memaksanya untuk melampaui batasan
mengguncang langit menggetarkan bumi dengan pedang di genggaman
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perampok II
Meskipun melawan anak muda, semua perampok itu tidak memiliki etika pendekar dalam bertarung sama sekali. Mereka menyerang Jiang Feng dan lainnya dengan cara mengkeroyok, sehingga membuat Jiang Feng dan yang lainnya semakin terdesak karena kalah jumlah dan kemampuan
"Senior Jiang..." Yuan Qixue dan Qiong Lin berteriak histeris melihat Jiang Feng terlempar dan muntah darah, keduanya segera menghampiri Jiang Feng tanpa memperdulikan lawan yang sedang mereka hadapi
Jiang Feng mengatur nafasnya, ia merasa dadanya seperti dipukul sebuah palu besar. Ia juga kesulitan saat ini karena harus bertarung sambil berusaha melindungi kedua adik seperguruannya "Kalian larilah, aku akan menahan mereka hingga kalian cukup jauh, laporkan semua ini kepada para tetua.." Yuan Qixue dan Qiong Lin ingin menangis, mereka enggan meninggalkan kakak seperguruannya itu
"Menahan kami? berdiri pun tidak mampu, mau berusahan menahan kami..." pria botak tertawa keras dengan nada mengejek yang di ikuti semua anak buahnya "Kalian jangan berpikir kemana-mana gadis kecil, meskipun kalian masih kecil kurasa lumayan untuk menemaniku malam ini, jadi menyerahlah dan ikut aku " pria botak menjilat bibirnya dengan wajah binal
Yuan Qixue dan Qiong Lin semakin ketakutan ketika pria botak berjalan mendekat sedangkan Jiang Feng berusaha keras berdiri namun gagal, pria botak semakin mendekat sambil tertawa keras seperti orang gila
'splash'
Namun tiba-tiba sebuah anak panah meluncur tepat ke arah kepala pria botak namun berhasil di hindarinya tepat waktu sehingga anak panah tersebut menancap ke tanah
pria botak meraih anak panah yang hampir mengenainya sebelum meraung marah "Siapa yang berani menembakan anak panah ke arahku, keluar kau pengecut.."
Setelah ucapan pria botak berakhir tiba-tiba seorang pemuda bertopeng memakai jubah putih dengan pedang besar bertengger di punggungnya muncul di antara pria botak dan ketiga saudara seperguruan tersebut "Pengecut? bukankah kalian yang pengecut? mengkeroyok tiga anak kecil..." pemuda bertopeng berkata dengan dingin
***
Selama satu minggu Zhou Yu berlatih Pemahaman Pedang I di dalam cincin ruang, sehingga membuat kemampuan Zhou Yu dalam bermain pedang meningkat sangat pesat setelah mempelajari semua gerakan dari Kitab Pemahaman Pedang I
"Kitab ini benar-benar luar biasa, kemampuan bermain pedangku meningkat sampai tahap ini.." Zhou Yu menggelengkan kepala dengan takjub
"Sepertinya kitab-kitab ini sengaja di simpan tepat di samping Kitab Raja Harimau untuk di jadikan pondasi jurus Raja Harimau..."
Zhou Yu berasumsi kitab-kitab tersebut sengaja di siapkan untuk menjadi pondasi jurus Raja Harimau bukan tanpa alasan. Ketiga kitab itu ternyata berhubungan satu sama lain
Zhou Yu telah mempelajari kitab paling dasar dan ternyata kedua kitab lainnya adalah lanjutan dari kitab tersebut, karena memiliki nama 'Kitab Pemahaman Pedang II dan Kitab Pemahaman Pedang III'
Setelah mempelajari Kitab Pemahaman Pedang I pula lah Zhou Yu akhirnya sedikit mengerti tentang jurus yang di ajarkan Kitab Raja Harimau
Zhou Yu mengakhiri latihannya dan keluar dari cincin ruang, setelah keluar dari dalam cincin ruang ternyata di dunia luar sudah siang hari. Karena saat Zhou Yu masuk ke dalam cincin ruang memang pada saat masih dini hari
Perbedaan waktu yang signifikan antara dunia luar dan cincin ruang sangat membantu Zhou Yu dalam latihannya, ia sangat senang mengetahui kemampuan bermain pedangnya meningkat hanya dalam waktu tujuh jam jika di hitung oleh waktu dunia tempatnya tinggal
Zhou Yu keluar kamarnya berniat untuk mengisi perut dan meminta ijin pergi ke kota membeli bahan-bahan untuk membuat pil, namun setelah berada di luar kamar Zhou Yu memerhatikan bahwa rumahnya terasa sepi dan setelah mecari ke seluruh rumah, Zhou Yu menemukan kedua gurunya tengah pergi
Pada akhirnya Zhou Yu melewatkan sarapannya dan memilih segera pergi ke kota, Zhou Yu melesat dengan kecepatan tinggi menuju kota namun saat baru separuh jalan menuju kota, Zhou Yu mendengar sebuah pertarungan terjadi di depannya
Indera Zhou Yu sangat tajam karena rajin mengkonsumsi Ginseng Air dan Ginseng Darah secara rutin sehingga ia bisa melihat hingga beberapa ratus meter dengan jelas dan pendengarannya pun sama menganggumkannya
Sehingga tidak heran ia bisa mengetahui ada sebuah pertarungan meskipun dari jarak yang cukup jauh dengan tempat kejadian
Zhou Yu menambah kecepatannya kemudian melesat dengan kecepatan tinggi menuju sumber suara pertempuran yang di dengarnya, setelah menempuh jaraknya cukup untuk bisa di tangkap matanya, Zhou Yu melihat tiga murid sektenya sedang di keroyok oleh gerombolan perampok, meraka semua akhirnya terkepung dan tidak bisa bertarung lagi
Zhou Yu segera mengeluarkan busur dan anak panahnya dari cincin ruang dan menembakan menuju kepala pria botak yang sedang menghampiri ketiga murid sektenya. Anak panah Zhou Yu melesat sangat cepat dan sulit di tangkap oleh mata namun berhasil di hindari tepat waktu oleh pria botak itu
Zhou Yu terkejut anak panahnya dengan mudah di hindari oleh pria botak tersebut "Setidaknya pria botak itu harus berada pada tingkat Pendekar Ahli, tapi bagaimana bisa seorang Pendekar Ahli menjadi perampok..."
Pria botak meraih panah yang hampir mengenainya sebelum meraung marah "Siapa yang berani menembakan anak panah ke arahku, keluar kau pengecut.."
Zhou Yu melesat dengan ilmu meringankan tubuhnya, muncul di antara pria botak dan ketiga saudara seperguruannya " Pengecut? bukankah kalian yang pengecut? mengkeroyok tiga anak kecil..." Zhou Yu berkata dengan dingin
***
Ikuti juga akun penulis @Sagara12ads
Kocak banget si author