Bijak dalam membaca😊
❗HANYA HALUAN AUTHOR, DAN NOVEL INI TIDAK MENGENAL AGAMA APAPUN❗
"Ahh..! " pekik Reqy sambil membuang jutaan kecebong ke dalam kantung pengamannya di dalam sana. Setelah itu bergegas mengeluarkan uang warna merah dari pouch bagnya dan mengusir wanita itu.
Reqy Sebanan adalah seorang duda matang, berusia 38 tahun yang dipecundangi oleh istri yang sangat dicintainya 10 tahun yang lalu. Reqy tahu istrinya mendesah di bawah kungkungan laki-laki lain, tapi dia tak bisa melakukan apapun.
Cinta yang teramat dalam membuat Reqy membiarkan dan memendamnya dalam hati, sampai talak itu jatuh ketika istri yang dicintainya berani menampar putra mereka.
Hingga Reqy dipertemukan dengan daun muda 19 tahun dari desa yang membuatnya kelimpungan.
Bagaimana kisah hot duda satu ini?
Ikuti ceritanya
by : Roro Halus
❗DILARANG PLAGIAT ❗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Selamanya
'Aku harus tau yang sebenarnya, Aku tidak bisa melepaskan Nia begitu saja jika itu bukan keinginan Nia!' batin Eja.
Eja yang yang tak memiliki pilihan lain pun memutuskan untuk pulang!
Nurut pada orang tuanya!
Eja bertekad akan mencari Nia dengan caranya sendiri dan akan menemukan sang pemilik hatinya itu!
Hari itu juga Eja bersiap dan mempersiapkan beberapa orang untuk tetap mencari keberadaan Nia, membayar dengan bayaran tinggi.
Eja sangat yakin jika istri tercintanya tidak kabur darinya!
Eja juga tidak percaya jika Nia akan mengkhianatinya.
Eja memilih menyelidiki sendiri dan tidak mau menggugat cerai Nia tanpa mendebat daddynya karena Eja akan membuktikan istrinya tidak bersalah.
Untuk perihal kesucian atau benih orang lain, Eja yakin daddy dan mommynya akan tetap menerima Nia seperti dulu karena Eja sangat mencintai Nia!
Eja berangkat ke New York hari itu juga sebelum masalah ini berbuntut panjang!
Walaupun dengan hati yang patah.
Sakit sekali!
Apalagi saat membayangkan Nia yang baru saja selesai melahirkan!
Dinginnya dan mendung hari itu seolah mendukung Eja untuk bisa bersedih hari itu dan bertekad bangkit esok hari dengan semangat baru, belajar banyak hal agar bisa melindungi wanita yang disayanginya.
Wanita yang dicintai sejak kecil!
"Hallo, Tuan!" sapa seseorang di seberang panggilan Eja yang tengah di mobil menuju bandara.
"Sesuai perintah dan jangan percaya pada siapapun, tetap amati dan periksa!" titah Eja.
"Iya, Tuan!" jawabnya.
Tut!
********
Sedangkan di sebuah Villa di pinggiran kota, Nia tengah menatap Reqy dengan penuh kibaran peperangan dan sorot mata penuh amarah.
Nia yang tengah menyusui baby Rain itu menatap kesal Reqy yang duduk santai di sofa kamar, sambil memandang Nia.
"Pak, saya stress kalau bapak lihatin! Asi saya gak mau keluar!" kata Nia ketus.
"Mana bisa begitu!" jawab Reqy santai.
"Makanya kalau mengaku punya anak, harusnya bapak tau lah perihal seperti itu. Mood ibu menyusui harus dijaga demi kelancaran Asi!" jawab Nia masih saja ketus.
Reqy pun diam-diam mencari di internet apakah benar yang Nia katakan apa tidak.
Dan benar ucapan Nia!
Reqy kemudian memilih berdiri dan pergi keluar dari kamar itu.
"Huh! Akhirnya. Terbebas dari pak duda tua itu!" gumam Nia yang sangat kesal dengan Reqy sejak pagi-pagi buta saat pertama kali membuka mata.
Flashback#
Oek! Oek! Oek!
"Awwww, Rain!" seru Nia saat membuka mata karena mendengar tangisan baby Rain.
Perasaan Nia aneh saat merasakan ada tangan besar yang melingkar di perutnya yang besar karena masih di balut korset setelah melahirkan, sehingga sesaknya berlipat.
"Mas Eja, Jangan gini! Sesak!" kata Nia mendayu membangunkan seseorang di sebelahnya karena Nia.
Tanpa sadar!
Karena ruangan masih gelap!
Dan Nia masih belum mengetahui, pikirnya sedang di ruang rawat inap dengan sang suami!
"Shhhhhhh ... Sana!" kesal Reqy langsung mengambil tangannya dan berdiri menyalakan lampu di kamar itu.
Reqy sangat kesal mendengar Nia memanggil Reza dengan suara mendayu dan panggilan yang sangat mesra menurut Reqy.
Bahkan Nia tidak memanggilnya demikian!
'Mas Eja ...! Jijik kali! Mas Eja, Mas Eja ... Mas Eja burik!' batin Reqy menggerutu kesal.
Klek!
"Aaaaaaaaaaa ... P--pak Reqy!" teriak Nia sampai terjungkat karena terkejut melihat Reqy.
'Apa pak Reqy sudah mati? Jadi aku bisa lihat hantunya sekarang? Astaga pak Reqy, mati muda?' batin Nia menerka-nerka.
"Maaf hantu pak Reqy, jangan ganggu saya. Bapak yang tidak bertanggungjawab! Kenapa saya yang bapak hantui!" jawab Nia sambil menelungkupkan tangan di atas kepalanya.
Nia ingat terkahir kali ada di rumah sakit sedang melakukan pemeriksaan di laboratorium.
"Hantu?" gumam Reqy menjawab racauan Nia.
"I--iya P--pak hantu, jangan ganggu Nia!" jawab Nia sambil terus menangkupkan tangan seolah sedang memohon pada hantu itu.
"Niaaaaaaaa!? Kamu keterlaluan!" pekik Reqy.
Deg! Deg! Deg!
Nia pun terkejut dengan suara Reqy yang menggelegar hingga jantungnya berdebar.
Barulah Nia yakin jika ini bukan hantu pak Reqy!
"B—bapak! A—apa maksudnya ini? Kenapa saya ada di sini?" tanya Nia gelagapan sambil melihat Reqy.
"Mulai sekarang kamu akan ada disini, bersama saya selamanya. Merawat putri kita bersama papa kandungnya bukan daddy abal-abal!"
"Ha ... Daddy abal-abal?" kata Nia.
"Ya! Daddy abal-abal macam Reza burik!" jawab Reqy kesal.
"Jaga mulut bapak ya! Dia suamiku! Dia laki-laki yang merawat aku dan anakku! Dia tampan, tulus, lembut, penuh kasih sayang. Yang burik itu bapak!" teriak Nia dengan mata menyala pada Reqy.
Nia tidak terima jika sang suami di katai burik oleh Reqy!
Marah!
Tentu saja Nia membela suami yang berhati malaikat itu.
Tanpa Eja, Nia tidak akan menjalani kehamilan yang menyenangkan!
Sedangkan Reqy sangat panas hati saat Nia memuja laki-laki lain di depannya dengan sangat detail dan membuat amarahnya memuncak.
"Berani kamu melotot pada saya?!" pekik Reqy tak mau kalah.
"Kenapa saya tidak berani dengan laki-laki penculik, macam bapak!" pekik Nia kesal sambil menghampiri putrinya.
Nia merasa sia-sia berdebat dengan laki-laki gila menurutnya. Tidak akan pernah selesai berdebat dengan laki-laki angkuh macam Reqy.
Arogant!
Tidak tahu diri!
"Kamu memang milik saya, Rain putri saya bukan milik Reza burik itu! Jadi seharusnya kamu disini bersama saya!" jawab Reqy kesal dengan menahan amarahnya pada Nia mengingat ada baby Rain yang sedang menangis.
"Gila!" pekik Nia, "Aku jelas milik, Mas Reza! Aku istri SAH suamiku! Bapak psikopat!" jawab Nia kesal sambil menggendong baby Rain.
Menimangnya karena sedang menangis.
"Pergilah, Pak! Rain butuh minum susu!" kata Nia dengan ketus.
"Saya akan tetap disini, Susuilah Rain!" jawab Reqy sambil duduk di sofa panjang itu.
"Bapak gila ya! Bayi saya kelaparan dan bapak tidak mau pergi! Saya istri orang lain, Pak!" pekik Nia sudah sangat kesal dengan tingkah Reqy yang super astral itu.
"Mulai hari ini sampai selamanya, kamu adalah wanitaku! Milikku! Kamu, aku, dan baby Rain akan selama disini!"
"Makhluk Asal gila! Dasar Psikopat! psikopat gila!" pekik Nia frustasi.
Benar-benar bicara dengan orang macam Reqy membuat Nia mati lebih cepat!
Namun, Nia sudah sangat tidak tega melihat baby Rain terus menangis dan akhirnya mau tidak mau membuka kaca matanya dan memberikan asupan gizi pada baby Rain.
"Nah, nurut kan enak!"
Bersambung...
lanjut update gak, ni? 😄
