NovelToon NovelToon
Warisan Penguasa Alam

Warisan Penguasa Alam

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Sigi Tyo

Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.

Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.

Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Roh Inti Bumi

Beberapa sosok pria dengan kulit putih seputih salju dengan telinga sedikit runcing jika dibandingkan dengan manusia biasa, tengah berdiri di beberapa titik di sebuah istana yang melayang di wilayah tanah dalam.

Mereka tampaknya tengah menjaga istana melayang tersebut.

Tampaknya ada yang tengah berkultivasi tertutup di istana tersebut, atau sedang latihan tertutup.

Istana Melayang adalah salah satu tempat terlarang di wilayah kerajaan Istana Ratu Peri.

Biasanya di istana Melayang para kultivator akan mencari Roh Inti Bumi, sebuah warisan yang memiliki kekuatan untuk meningkatkan kekuatan pemilik unsur elemen tanah.

Putri mahkota Fen Shanming tampak nya tengah berkultivasi di tempat tersebut.

Saat ini putri ras Peri itu tengah duduk dengan aura cahaya yang mengitari tubuhnya, matanya terpejam dengan tanda tanda kehidupan yang sedikit berkurang.

Jika di rasakan mungkin detak jantung nya kini sedikit melambat dan pernafasan nya juga semakin lemah, namun fisik gadis tersebut terlindung oleh cahaya yang melingkupi nya.

Meski fisik Fen Shanming ada di dalam ruang tersebut, namun sesungguhnya jiwa gadis itu tengah ada di tempat lain.

Sebenarnya Istana Melayang merupakan tempat penghubung wilayah itu dengan tempat lain.

Fen Shanming saat ini merasa berada di sebuah bukit yang menghadap ke arah sebuah gunung yang sangat tinggi, gunung tersebut adalah gunung yang terkenal dengan sebutan gunung Tiga Dewa.

Gunung Tiga Dewa sebenarnya adalah gunung yang berada di alam lain, namun keberadaan nya cukup terkenal di Benua Tanah Tengah bukan hanya di dunia peri.

Menurut cerita barang siapa bisa masuk dan memperoleh warisan di gunung tersebut pasti akan menjadi sosok yang tangguh.

Fen Shanming berjalan makin mendekat ke arah gunung tersebut, sebenarnya langkah nya cukup cepat tapi rasanya sangat lama untuk sampai ke sana.

Tiba tiba ratusan anak tangga muncul di bawah kaki Fen Shanming begitu gadis peri itu makin mendekat ke kaki gunung, anak tangga itu sangat lah lebar dalam setiap pijakannya, lebarnya hingga beberapa meter.

Fen Shanming mulai melangkah ke arah anak tangga yang pertama, namun begitu dia menginjakkan kakinya di anak tangga pertama alam seakan berputar, panorama seperti di rubah dan mulai berganti.

Langit menjadi gelap seluruh alam terasa meredup, beberapa sosok terlihat mulai bermunculan di depannya dengan jarak sekitar puluhan meter.

Sosok dengan tudung menutupi seluruh wajah nya itu mulai bergerak dan seperti membentuk formasi.

Formasi itu seperti sengaja menghalangi jalan Fen Shanming.

Dari aura yang terpancar nampak nya sosok sosok tersebut memiliki tingkatan yang sama dengan Fen Shanming, berada di ranah Menengah pertengahan.

Itu sudah cukup menakutkan karena kekuatan tersebut hampir setara dengan kekuatan perguruan Tameng Jiwa.

Gadis berumur 9 tahun itu sedikit menghentikan langkah nya, menatap sosok sosok yang mulai menggerakkan tangan membentuk sebuah gerakan.

Sreet... sreeett....

Sosok sosok bertudung itu mulai menciptakan sebuah sinar yang membentuk sebuah jaring jaring laba laba.

Lama lama jaring jaring itu mendekat ke arah Fen Shanming, mulai melingkupi untuk menjeratnya.

Namun Fen Shanming tetap tenang, gadis cantik itu melambai kan tangan dengan lembut, sebuah kekuatan meledak dari gerakan nya tersebut, dari hempasan ayunan tangan itu sebuah kekuatan mulai tercipta dan melawan jaring jaring laba laba yang mulai melingkupi tubuh Fen Shanming.

Kretek....

Jaring laba laba itu terlihat mulai retak dan hancur di beberapa bagian, tak berhenti sampai di sana kekuatan dari gerakan Fen Shanming makin lama membuat sinar yang membentuk jaring laba laba makin memudar.

Sosok sosok bertudung kembali bergerak, kali ini gerakan mereka makin rumit dan aneh.

Sebuah angin yang membentuk cakar terlihat mulai menyerang ke arah Fen Shanming, serangan tersebut sangat kuat dan mulai mengikis kekuatan Jiwa sang gadis cantik tersebut.

"Cakar Amarah Pemusnah Jiwa..."

Fen Shanming meloncat ke udara, tubuh nya melayang dan berputar di udara, kemudian tanah tempat nya tadi berpijak merekah membetuk tangan tangan yang langsung melesat menyerang sosok sosok bertudung.

Kekuatan Kuasa unsur elemen tanah gadis itu sungguh menakutkan, para sosok bertudung bahkan tak mengantisipasi kecepatan gerakan balasan dari tangan yang terbuat dari tanah tersebut.

Mereka terlempar begitu terhantam tangan tangan dari tanah itu, begitu sosok sosok itu terlempar formasi jebakan yang mereka ciptakan langsung hancur dan sosok sosok tersebut mulai pudar dan menghilang.

Alam sudah kembali seperti semula, Fen Shanming kini sudah kembali melangkah dan berada di anak tangga kedua.

Kembali keanehan terjadi, anak tangga yang lumayan lebar itu mulai bergerak seperti ular, menaiki lereng gunung tersebut bergerak ke atas, seakan mengantarkan gadis peri tersebut ke arah yang lebih tinggi.

Mendekati pertengahan puncak anak tangga yang bergerak selayaknya punggung ular tersebut mulai berhenti.

Alam kembali terdistorsi, Fen Shanming seperti masuk ke mimpi dalam mimpi, dalam alam tersebut semua yang di lihat Fen Shanming tampak memiliki jiwa, bahkan batu dan kerikil yang ada di bawah kakinya juga memiliki nadi kehidupan.

Tiba-tiba di depan Fen Shanming berdiri sesosok bayangan samar, membuat gadis tersebut menghentikan langkah nya kembali.

"Apa kau mencari sebuah warisan?." sosok itu bertanya dengan suara yang menggetarkan alam.

Fen Shanming adalah putri mahkota yang memiliki aura agung, sebuah aura warisan yang terpancar dari tubuh nya seperti kekuatan Garis Darah Keturunan, namun di hadapan sosok yang terlihat sangat samar bahkan lebih buram dari bayangan itu masih juga bergetar.

"Benar aku memang mengharapkan sebuah warisan."

"Apakah warisan itu Roh Inti Bumi?.'' Sosok buram itu kembali bertanya.

"Benar." jawaban singkat Fen Shanming.

Sosok buram itu tertawa dengan nada yang terkesan meremehkan.

" Ha..ha...ha... Kau belum pantas jika mendapat kan Roh Inti Bumi, bahkan mendapat kan bayi Inti Bumi Perunggu pun belum pantas."

Roh inti bumi memang terbagi dalam beberapa tingkatan, Emas, Perak dan Perunggu.

Masing masing tingkatan itu ada yang masih bayi, remaja dan sudah dewasa. Tentu saja kekuatan yang di hasilkan nanti juga akan berbeda.

Meski demikian, jika seseorang bisa mendapatkan roh inti bumi perunggu bayi pun, sudah mampu mengangkat gunung kecil.

Itu jika dia bisa mendapatkan, menaklukan dan menjadikan bayi roh inti bumi perunggu tersebut mengakui nya sebagai 'tuannya'.

Fen Shanming mendesah, semua yang dia alami saat ini sudah pernah di ceritakan oleh sang Ibu Ratu sebelum dia masuk ke istana melayang. Fen Shanming tak kaget dengan jawaban tersebut.

"Apa yang harus aku lakukan agar bisa mendapatkan bayi roh inti bumi?." Fen Shanming bertanya dengan penuh pinta dan pengharapan.

Sosok bayangan samar tersebut terlihat mengangkat wajahnya, tampak menelisik dan tengah menilai.

"Hmm, ras Peri." gumamnya pelan.

Sosok tersebut melambai dan kini di tangannya sudah terdapat sebuah batu sebesar genggaman tangan, lalu memberikannya kepada Fen Shanming.

"Saat ini, inilah yang pantas untuk mu."

Fen Shanming menerima batu tersebut, menatap di kedalaman benda itu dimana disana terdapat jiwa dan nadi kehidupan.

JEENG... JEENG....

Fen Shanming tersentak dan tersadar dari mimpi di dalam mimpi nya.

Dia membuka matanya, saat ini dia sadar tengah berada di dalam salah satu ruang di istana melayang.

Dalam genggaman tangan nya terdapat batu sebesar genggaman tangan orang dewasa, dan batu tersebut terlihat memiliki jiwa dan nadi kehidupan.

Meski hanya sebuah batu, namun itu merupakan sebuah keberhasilan besar, tak semua yang masuk istana melayang akan mendapatkan warisan dari sana.

Batu tersebut adalah bayi Inti Bumi meski golongan nya di bawah tingkatan Emas, Perak bahkan Perunggu.

Jika dia bisa memahami apa yang ada di batu tersebut maka kekuatan unsur elemen tanahnya akan meningkatkan pesat.

_____________

Jangan lupa dukungannya dan tinggal kan jejak nya .....

1
Yuda Suastika
idiooottt..stupid....guuubloookkk thor dan mc nya bukannya dari tadi
Yuda Suastika
membosankan bener idipoootttt thor dan mc nya
Yuda Suastika
woiiiiiii gelang giok mana? sdh digadaikan ya thor otaknya somplak
YUDA SUASTIKA
kapan mc nya pulkam lihat ortunya thor
Yuda Suastika
alkamis gimana thor sdh sampai tingkat brp mc nya
Ahmad Faizurrohman
Luar biasa
Yuda Suastika
ayah dan ibu kandungnya mana nih thor
Yuda Suastika
thor...gimana kqbar orang tuanya MC kok gak kecerita
Rudolf Rudi
up up..
Dhewa Shaied
Luar biasa
Yuda Suastika
mammpuuusss
M Tharik
Luar biasa
Yuda Suastika
1 episode habis hanya utk membahas gurunya siapa? muridnya siapa? dan kultivasinya apa saja, tlng dibikin simple thor biar gak bertele"
Budi Manto
action nya kurang terlalu banyak cerita ngomongnya jadi malas mengikutinya.... by by....
Yuda Suastika
terus ranah kutivasi diulang" lagi
Yuda Suastika
tak gentarrrrr
YUDA SUASTIKA
msntaappp
YUDA SUASTIKA
pungli
YUDA SUASTIKA
kok lg diulang mengenai ras
YUDA SUASTIKA
njuuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!