Nibiru tidak menyangka akan diputuskan pacarnya setelah berjanji akan menikahinya. Padahal hubungan mereka sudah berjalan selama lima tahun, tetapi dengan mudahnya pria itu mengakhirinya.
Kalut akan sakit hati, Nibiru ditantang oleh seorang kuli bangunan tampan yang mempunyai identitas misterius untuk menikah dengannya. Berawal dari tantangan, berakhir di pelaminan, kisah cinta Nibiru dan Bumi dimulai saat ini.
Apakah pernikahan karena taruhan ini akan berjalan mulus ataukan justru berubah jadi petaka untuk keduanya ? Nantikan kisah Nibiru dan Bumi, dua planet yang seiras dan sama, memiliki makna yang sama sebagai tempat hidup manusia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Mama Linda
Wajah bahagia Devi tak bisa disembunyikan, kedatangan keluarga Nugroho sebagai pintu utama untuk dirinya mendapat kepastian sebagai nyonya baru keluarga Nugroho.
"Selamat datang Om, Tante," sapanya dengan sangat lembut dan manis, berbeda sekali dengan kulit ularnya yang dia sembunyikan selama ini.
Dia tersenyum begitu manis sambil menyalim tangan kedua orang itu, tuan besar Ardian Nugroho dan istrinya Nyonya Linda.
Mereka datang bersama Agus dan kedua kakak perempuan Agus.
Dengan wajah sinis nyonya Linda melirik Devi," siapa dia? Di mana Nibiru!? Putriku yang manis? kenapa dia tidak menyambut calon mertuanya ini? Mana dia Agus!?" ucap nyonya Linda sambil menarik tangannya dengan cepat dari genggaman Devi.
Mata Devi membulat sempurna, dia terlihat menegang kaku melemparkan tatapan tajam ke arah Agus yang terdiam dengan bodoh.
Agus tampak membeku, dia sampai kikuk tak tahu harus bilang apa.
Manik mata nyonya Linda mencari-cari keberadaan Nibiru hingga dia melihat Nibiru yang dirangkul erat oleh Bumi, hendak masuk ke dalam rumah.
Dengan wajah bahagia, nyonya Linda berlari dan segera menghampiri Nibiru," Nibiru sayang, kena nggak menyambut Mama nak? Ini Mama Linda! Kita sudah lama gak bertemu!" seru nyonya Linda dengan wajah sumringah.
Mereka memang pernah bertemu beberapa kali di masa lalu, saat Agus masih mencintai Nibiru demikian sebaliknya. Mereka bertemu dan berbincang di mall, dan nyonya Linda Sinaga menyukai Nibiru.
Ucapannya membuat Bumi merasa kesal, tetapi ditahan daripada bikin masalah malam-malam.
"Maaf nyonya, anda membuat tunangan saya terkejut," ucap Bumi dengan nada datar.
Nyonya Linda tergugu, dia sadar kalau kedua orang itu terlihat dekat,"Tu-tunggu dulu, kenapa..." dia menatap Nibiru, mencoba meminta penjelasan.
Gadis itu tersenyum dengan hangat ," Tante, senang bertemu dengan Tante," sapanya sambil menyalami nyonya Linda.
" Nibi dan Agus sudah tidak bersama, maaf ya, Nibi gak pernah mengubungi Tante," ucapnya dengan tenang. Tak ada alasan baginya untuk takut atau gugup, satu-satunya yang harus merasakan itu adalah pasangan gila di sudut sana.
Wajah nyonya Linda terlihat sangat kecewa, dia bukan tidak tahu kalau putranya putus, dia hanya ingin memastikan kalau semuanya itu adalah mimpi, tapi kenyataannya Nibiru dan Agus telah berakhir.
Wajah nyonya Linda yang hangat itu membelai kepala Nibiru dengan jemarinya yang lembut," Maaf ya sayang, Agus pasti bikin kamu lelah hati dan pikiran, semua salah Mama karena telah salah mendidik anak," lirihnya.
Nibiru terkadang heran dengan sifat Agus, jelas ibunya orang yang sangat lembut, baik hati dan ramah, tapi Agus bisa punya sifat yang kejam dan tidak tahu diri itu.
"Tan, nggak masalah kok, sekarang Nibi juga udah ketemu jodoh Nibi, tiga hari lagi kami akan menikah," jelasnya sambil menggenggam tangan wanita itu.
Bumi yang mengenal nyonya Linda terlihat kaget, bahkan seluruh keluarga Nugroho dan Subroto dibuat heran dengan sifat nyonya Linda yang berubah lunak saat bertemu Nibiru.
Padahal dia dikenal sebagai wanita yang kejam, tegas dan sulit dibujuk, tapi di depan Nibiru wanita itu terlihat begitu keibuan.
"Sayang sekali, padahal Mama mengharap kamu menjadi menantu Mama," lirihnya seraya melirik tak suka pada Bumi. Sejak tadi tatapan Bumi terasa sangat mengintimidasi dan jelas sangat familiar baginya, sepertinya dia pernah bertemu tapi sama sekali tidak ingat.
"Ekhmm... Nyonya? Saya cukup tersinggung," ucap Bumi yang mulai merasa gerah, dia tak mau calon istrinya itu direbut, apalagi seperti ucapan Nibiru, Bumi salah menilai kalau nyonya Linda itu orang yang kejam.
"Maaf, saya hanya kecewa saja, titip Nibiru ya, jangan bikin dia sedih, " ucapnya dengan senyuman hanya di wajahnya.
Agus menarik tangan ibunya dengan wajah masam, bahkan dia terlihat kesal melihat Nibi dan Bumi terlihat sangat dekat.
" Ma, ayo ke sana! bukankah Agus udah jelaskan semuanya!" kesal pria itu.
" Diam kau!" bentak nyonya Linda.
"Kamu pikir Mama gak tahu kebohongan yang kamu buat" kesalnya.
"Bertahun-tahun pacaran bahkan didukung pacar sendiri, tapi kamu bagai kacang lupa kulitnya. Teganya kamu membuang Nibiru setelah kamu berada di puncak, dia yang memodali kamu saat Mama memberimu hukuman, tapi kamu tinggalkan dia demi perempuan aneh yang memakai baju saja tidak benar!" sergah wanita itu.
Tidak ada yang akan menyangka kalau nyonya Linda, si kunci utama keluarga Nugroho akan semarah ini.
Selama Agus lepas dari keluarga Nugroho, nyonya Linda diam-diam mencaritahu semua kegiatannya, dan mengetahui kalau nibi yang membantu Agus dalam pendidikannya dan bahkan kerap meminjamkan uang pada putranya itu.
Dia sangat bahagia, karena ada yang menerima Agus di saat Agus tidak punya apa-apa, tapi berita mengecewakan tiba saat anak buahnya melaporkan kalau Agus telah putus dengan Nibiru dan berniat menikahi adik Nibiru.
Kecewa!
Dia kecewa berat atas kelakuan bejat putranya. Bahkan dia tahu, Agus dan Devi sudah tidur bersama, nasi sudah menjadi bubur, dia bisa apa? Hanya menerima apa yang digariskan takdir!
"Ma... Sudah Agus bilang, dia itu matre dan gak tahu di..." Agus terdiam kala suara keras menghampiri telinganya.
Plak!!
"Diam kau bocah sialan, jangan memotong ucapan Mamamu atau membantahnya, cukup sampai di sini kau bertingkah, kenapa kau malah berubah menjadi aib memalukan di keluarga ini!" tuan Adrian menampar pipi putranya dengan keras, membuat semua orang terdiam di tempat merek masing-masing.
Devi menahan tangisannya, belum apa-apa dia sudah tidak diakui, kenapa hidupnya seperti ini ? Bukankah seharusnya Nibiru yang mengalami ini!?
"Sialan!! kenapa begini!? Kenapa Nibiru lagi!!" pekiknya dalam hati.
Rasa iri dan cemburu membuat dadanya terbakar. Semua pada akhirnya selalu kembali pada Nibiru, selalu Nibiru!
"Lihat saja... Akan kubuat kau hancur sampai mampus Nibiru, akan ku rebut semuanya dari tanganmu, bahkan suamimu nanti pun akan ku renggut, lihat saja!" geramnya.
Malam itu, menjadi saksi bisu akan dendam kesumat dari gadis gila yang tidak tahu bersyukur. Entah taktik macam apa lagi yang akan dia lakukan untuk mengusik kehidupan Nibiru.
Pertemuan kedua keluarga pun dilaksanakan. Semuanya tampak canggung, bahkan nyonya Widia yang tadinya hendak pamer keanggunan hasil kredit malah jadi terintimidasi di hadapan nyonya Linda.
"Nibiru, dan kamu... Siapa namamu!" panggil nyonya Linda pada Nibi dan Bumi.
" Saya Bumi Nyonya," balasnya.
Nyonya Linda tersenyum," Nama kalian bahkan punya arti yang sama, wahh... Kalian benar-benar berjodoh!" puji wanita itu.
"Sini duduk, kita makan bersama, biar calon istri Agus yang menata meja, gak usah repot-repot, ini kan acaranya dia," ucap nyonya Linda dengan wajah berbinar.
"Loh Ma, jangan begitu dong, kan Devi yang mau nikah sama Agus, masa dia melayani tamu!" protes Agus.
" Agus, mending Lo diem deh, gak usah sok bela-bela calon istrimu, gue gak suka, biar dia belajar cara nata meja yang benar, Lo kira nikah ke keluarga Nugroho cuma mau ongkang-ongkang kaki, gak ada ya begitu, jangan sampai gue lihat meja makan gak rapi!" kesal Clara kakak pertama Agus yang sama kejamnya dengan sang ibu.
Agus merengut kesal, diliriknya Devi yang sudah berwajah masam di ujung sana, Niat mau leha-leha sambil pamer acara, nyatanya dia malah jadi babu di acaranya sendiri.
" Arkrhhh... Sial, kok begini!? Ini bukan apa yang aku minta!!" kesal Devi.
" Gimana sekarang? Enak gak merebut pacar orang? Kasihan ya, udah bayangin pengen hidup tenang, malah dapatnya cowok anak mami yang sok kegantengan!" sindir Emma yang sedang membawa nampan, dia tersenyum sinis melirik Devi yang menyendiri di balik pintu dapur.
Wajahnya semakin geram, dia tidak menyangka kalau semua ini akan datang padanya.
