Aluna, gadis berusia delapan belas tahun dengan trauma masa lalu. Dia bahkan dijual oleh pamannya sendiri ke sebuah klub malam.
Hingga suatu ketika tempat dimana Aluna tinggal, diserang oleh sekelompok mafia. Menyebabkan tempat itu hancur tak bersisa.
Aluna terpaksa meminta tolong agar diizinkan tinggal di mansion mewah milik pimpinan mafia tersebut yang tak lain adalah Noah Federick. Tentu saja tanpa sepengetahuan pria dingin dan anti wanita itu.
Bagaimana kehidupan Aluna selanjutnya setelah tinggal bersama Noah?
Langsung baca aja kak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 012
Aluna ambruk di sisi ranjang sembari memegang dadanya. “Hah…hah…” dia mengatur nafasnya yang tersengal. “Bagaimana kalau aku dibuang lagi?” gumamnya.
Selama ini hidup bersama Hugo, Aluna begitu menderita. Hugo memperlakukannya seperti seorang pelayan. Sejak Aluna kecil, Hugo sama sekali tidak memberinya kasih sayang. Penyiksaan demi penyiksaan ia rasakan, hingga meninggalkan trauma yang mendalam untuk gadis itu.
Yang Aluna ingat hanyalah secuil ingatan dimana kebakaran itu terjadi, saat kedua orangtuanya dan kakaknya ikut masuk dalam kobaran api begitupun dengan dirinya. Dan entah kenapa Aluna masih bisa hidup sampai sekarang.
Cukup lama berpikir, Aluna memutuskan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
*****
Di luar mansion…
Seorang pria dengan setelan jas hitam, senada dengan celana yang dia pakai nampak keluar dari sebuah mobil. Pria itu kemudian merapikan pakaiannya yang terlihat kusut karena terlalu lama duduk di dalam mobil setelah menempuh perjalanan jauh.
Beberapa bodyguard dan pelayan berbaris seraya membungkukkan badannya, menyambut kedatangan pria itu tanpa berani menoleh sedikitpun ke arahnya.
“Selamat datang, Tuan Muda Noah,” ucap mereka serentak.
Noah melepaskan kacamata hitamnya dan melonggarkan dasinya lalu melewati mereka begitu saja dengan tatapan datar juga dingin.
“Selamat datang, Tuan Muda. Saya sudah menyiapkan air hangat dan juga sarapan pagi untuk anda,” ucap Yasmin.
Noah berhenti tepat di hadapan Yasmin dan membuang nafas kasar. “Terima kasih, Yasmin,” ucapnya.
Suara bariton yang keluar dari bibir Noah membuat para penghuni mansion merinding dibuatnya. Pasalnya, selama ini mereka hanya bertemu beberapa kali dengannya.
Noah banyak disibukkan dengan pekerjaannya. Itu yang membuatnya menghabiskan waktu di luar. Selain itu, Noah pernah diasingkan oleh kedua orangtuanya sendiri karena sebuah kesalahan yang tidak pernah dia lakukan.
Mereka lebih memihak pada Keanu—saudara kembar Noah. Dibandingkan dengan dirinya.
Di usianya yang masih terbilang muda, Noah harus hidup mandiri dan bekerja keras untuk mencapai tujuannya. Namun, tak dipungkiri semua tak luput dari bantuan sang kakek yang saat ini tinggal di luar negeri.
Pria dingin, kejam dan anti bersentuhan dengan wanita ini masih berstatus jomblo akut. Yang artinya Noah memilih jadi perjaka daripada harus menikah. Alasan kenapa ibunya terus berusaha menjodohkan Noah dengan anak sahabatnya.
Kehilangan cinta pertamanya saat dirinya masih kecil, membuat Noah trauma untuk kembali mencintai wanita manapun dan menutup rapat pintu hatinya.
“Vin!” teriak Noah.
Yang dipanggil langsung berlari menghampirinya. “Ya, Tuan.”
“Aku harap kamu selalu ingat ucapanku.”
Vin mengernyit bingung, ucapan mana yang harus ia ingat saat ini. Karena Noah selalu mengucapkan banyak hal yang membuat dirinya pusing.
“Maksud anda, Tuan?” tanya Vincent penasaran.
“Tidak pernah membawa seorang wanita atau gadis manapun dan membiarkan mereka menginjakkan kaki di mansion ku ini. Jika sampai itu terjadi, kamu akan menanggung akibatnya.”
Mendengar kalimat yang keluar dari bibir Noah , reflek Vincent tersedak air liurnya sediri. Kenapa tiba-tiba Noah mengatakan hal ini padanya? Atau jangan-jangan pria itu sudah tahu kalau dirinya membawa seorang gadis kemari?
“Mampus aku!” gumamnya dalam hati.
Padahal, Vincent sudah berusaha menyembunyikannya rapat-rapat dari penciuman tajam Noah dan anak buahnya yang lain. Tapi, siapa sangka jika Noah sudah lebih dulu mengendus kebohongannya.
“Ingat itu,” ucap Noah lagi seraya menepuk-nepuk punggung Vincent lalu pergi dari sana, menuju ke kamarnya.
“Vin, kamu baik-baik saja?” Yasmin memberikan satu gelas air pada Vincent dan pria itu langsung meneguknya.
“Iya, Yasmin aku baik-baik saja,” jawab Vincent. “Sial, bagaimana dia bisa tahu kalau aku membawa seorang gadis kemari?” gumamnya lirih.
Vincent menggigit bibir bawahnya sendiri dan berjalan mondar mandir di depan Yasmin.
Yasmin menggelengkan kepalanya. “Jangan pernah lupa siapa pemilik mansion ini, Vin. Dia adalah tuan Noah. Pria yang paling tidak bisa kamu anggap remeh!”
Setelah mengatakan itu pada Vincent, Yasmin kembali ke dapur melanjutkan pekerjaannya yang masih tertunda.
Sementara Vincent, dia masih terdiam sembari memegang lehernya sendiri dan menelan ludahnya kasar.
“Sial! Jangan sampai samurai yang biasanya aku gunakan untuk membabat habis para musuh jadi berbalik membabat diriku sendiri.” Vincent bergumam, mengumpat dirinya sendiri.
Visual bayangkan sendiri ya😁 Btw ini aku up gak setiap hari dan dobel, tp aku usahakan up ya, Kak.