Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Pentunjuk
Malam itu, di saat hujan masih rintik rintik dan si wanita sudah masuk ke dalam kamar yang biasa Rafi gunakan untuk istirahat, pemuda itu segera saja merapikan tempat kerjanya. Di saat Rafi sedang merapikan sisa gorengan, matanya melihat sebuah foto tergeletak di lantai. Rafi lantas memungutnya dan berpikiran kalau mungkin itu foto milik si wanita yang sedang terbaring di kamarnya.
Awalnya Rafi biasanya saja saat sekilas melihat foto tersebut. Foto itu seperti foto keluarga bahagia. Ada satu wanita dewasa, satu pria dewasa dan satu perempuan kecil dimana perempuan itu berdiri di depan pria dewasa dan tangan pria itu melingkar di leher si perempuan kecil.
Saat Rafi memperhatikan dengan jelas foto tiga orang tersebut, mata Rafi sempat membelalak begitu matanya melihat tanda yang ada di punggung tangan pria dalam foto. Mulut Rafi sempat ternganga dengan apa yang dia lihat dalam foto tersebut.
"Siapa laki laki ini? Kenapa tangannya memiliki tato yang sama dengan yang memasuki kamar Bapak di rumah sakit?" Rafi bermonolpog sendiri. Jelas saja dia menjadi sangat penasaran. Rafi mencoba untuk tidak berpikir macam macam karena bisa saja banyak orang memasang tato yang sama seperti itu.
"Bukankah itu fotoku, Mas?" suara si wanita tiba tiba terdengar dari arah belakang, sampai Rafi terlonjak saat mendengarnya.
"Ya ampun, kirain siapa!" pekik Rafi yang saat itu langsung bangkit dari duduknya karena terlalu kaget. "Tadi aku nemuin foto ini saat sedang beres beres di sana," sambungnya sambil memberikan foto tersebut ke pemiliknya. "Mereka siapa?"
Wanita itu tersenyum lalu menatap foto yang kini sudah berpindah tangan. "Ini foto terakhir adiku bersama ayahku."
"Ayah?" tanya Rafi dengan kening yang berkerut.
wanita itu mengangguk. "Anak kecil ini adalah adikku saat masih berumur lima tahun, dan laki laki ini adalah ayahku. Dia sudah meninggal."
"Meninggal? Meninggal kenapa?"
Wanita itu mengangkat kedua pundaknya. "Hilang di laut."
Meski masih heran tapi Rafi memutuskan untuk tidak bertanya lagi tentang apa yang terjadi karena raut wajah si wanita mendadak berubah sendu. Kini Rafi harus memutar otak, mencari info tentang tato yang ada pada laki laki di dalam foto. "Kamu pernah tanya enggak sama ibu kamu, Mbak? Tentang tato yang ada di punggung foto ayah kamu?"
Kini giliran wanita itu yang keningnya berkerut, lalu dia menatap lekat foto yang ada ditangannya. "Oh ini. Katanya sih simbol khusus."
"Simbol khusus?"
Wanita itu mengangguk. "Itu katanya sebuah simbol milik suatu kelompok. Hanya orang orang tertentu yang menjadi anggota dan bisa memiliki tato tersebut."
Kening Rafi kembali berkerut. Tentu saja Rafi cukup terkejut dengan apa yang baru dia dengar. Tapi meskipun penasaran, Rafi sebisa mungkin tidak terlalu memprlihatkan rasa penasarannya. mengingat kematian sang ayah yang tidak wajar dan kasusnya juga tidak jelas penanganannya, membuat Rafi bertekad akan berusaha mencari pelakunya sendiri.
Dengan adanya kabar yang baru saja dia dapatkan, itu merupakan tanda yang cukup baik. Sekarang tugas Rafi adalah mencari informasi lebih jauh tentang tato yang sama yang telah membuat ayahnya kehilangan nyawa.
"Darimana kamu tahu tentang simbol itu, Mbak?"
Nampak Wanita itu menghela nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan, lalu dia duduk di tembok yang tadi dia duduki. "Ibu yang cerita. katanya ayahku adalah anggota dari kelompok tersebut. Tapi entah karena apa, tiba tiba ibu mendapat kabar kalau ayah meninggal di tengah laut. waktu ibu dan aku berusaha mencari informasi, ternyata nggak ada yang tahu dimana markas dari kelompok itu berada."
Rafi nampak manggut manggut. Dilihat dari wajahnya, Rafi merasa kalau wanita itu sangat jujur. Otak Rafi pun terus berpikir, dia makin penasaran dengan tato tulang ikan dengan logo tulisan TGM di sisinya.
"Lebih baik mbaknya sekarang masuk, takutnya ada penghuni kost yang lihat, nanti malah menimbulkan salah paham."
"Iya, Mas. Aku cuma mau mengambil ponsel. Mungkin baterenya sudah terisi meski nggak penuh."
Rafi langsung menggerakkan tangannya ke arah bawah meja, mengambil ponsel milik si wanita. Begitu ponsel sudah ada di tangan, wanita itu segera pamit dan berlalu menuju kamar. Setelah wanita itu masuk, Rafi menatap lekat ke arah pintu gerbang. Otaknya msih berpikir mencari cara agar dia secepatnya mendapat informasi lebihh tentang TGM.
Di saat dia sedang berpikir keras, tak lama setelahnya, mata Rafi langsung berbinar dan sepertinya dia menemukan sebuah ide. Dia pun tersenyum miring dan bergumam dalam hati.
...@@@@@...
Ini kok Mc kyk babi gini yah.. Nolong tapi Ada tapinya.. G banget!
Kendaraan g punya...??? Sungguh membagongkan nich cerita..
Terlebih dapet 100 ember ngasih ke wanita ya Cmn puluhan juta... Puft
Kebanyakan bacot, adlh cowox pekoknya Dan bacot ya model an gitu