Dua tahun menjadi bahan hinaan dan tertawaan seluruh kota, Zhao Yang, menantu tidak berguna dari kediaman Keluarga Gu kini telah menyelesaikan pelatihannya.
Selama ini dia diam bukan karena penakut. Dia tak melawan juga bukan karena pengecut. Itu tak lain karena pelatihan khusus yang mengharuskannya hidup tanpa Qi hingga ia mencapai syarat tertentu.
Sekarang, setelah pelatihannya selesai, dia tak lagi harus menahan semua hinaan itu. Dia dapat berdiri tegap dengan dada membusung, menunjukkan kepada semua orang siapa Zhao Yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch - 09 : Segel Klan Zhao
Tampaknya bukan hanya Zhao Yang yang menyadari segel di gulungan teknik bertarung itu. Beberapa orang di bilik Paviliun Pedang, tak terkecuali Hao Ming menyadari jika itu adalah segel Klan Zhao.
Hao Ming segera menoleh ke tempat Zhao Yang. Dengan tatapan yang rumit seperti ingin bertanya tentang pendapatnya.
"Dapatkan itu!" pesan dari Zhao Yang.
Meski tak mengatakannya secara langsung tapi Hao Ming paham dengan apa yang dimaksudnya. Dia berbisik ke dua pria di sampingnya, Tetua Zhao Weisheng dan Tetua Zhao Jinhai. Dua Ketua Paviliun Pedang yang sebenarnya adalah tetua Klan Zhao.
Keduanya ikut menoleh ke bilik Keluarga Gu, dan secara bersamaan mengangguk seperti memberitahu jika mereka tahu apa yang harus dilakukan.
"Kami akan mendapatkannya, Tuan Muda!" tanda dari mereka.
Mengerti dengan pesan yang disampaikan Zhao Yang mengangguk samar lalu kembali mengalihkan pandangannya ke atas panggung.
"Baiklah. Karena Tuan dan Nyonya telah melihat segelnya. Sekarang waktunya untuk penawaran." Han Feng diam sejenak sebelum memberitahukan harga awal gulungan teknik bertarung itu.
"Satu juta koin emas!" Telunjuknya terangkat sebagai simbol angka satu. "Setiap kenaikan tidak boleh kurang dari sepuluh ribu koin emas. Silakan! Lelang telah dibuka!"
Cukup lama tapi tidak ada yang membuka harga. Peserta di bawah tentu tidak akan menawar karena mereka tidak punya uang sebanyak itu. Sedangkan klan, sekte ataupun keluarga besar yang ada di bilik VIP juga harus berpikir dua kali sebelum mengangkat papan lelang mereka.
"Satu juta? Itu terlalu mahal. Bahkan jika itu adalah teknik bertarung tingkat emas, tapi gulungan itu tersegel, dan tidak semua orang bisa membukanya."
"Kau benar. Harganya harus diturunkan!"
Beberapa orang yang ada di kursi duduk tunggal berbisik satu sama lain. Mereka mungkin tak memiliki kualifikasi untuk mendapatkan teknik bertarung tingkat emas. Tapi apa yang mereka bicarakan tidak sepenuhnya salah. Terbukti dengan tidak adanya satu orang pun di antara peserta di bilik VIP yang mengajukan tawaran.
"Bagaimana Senior Guang He? Sekte Biru Delima terkenal memiliki cukup banyak ahli segel. Apa kau tidak ingin membuat penawaran?"
Guang He, ketua Sekte Biru Delima itu menautkan kedua alisnya dengan tajam mendengar perkataan tersebut. Dia melirik ke bilik samping, di mana seorang wanita tua duduk di antara tetua-tetua sekte nya.
"Dasar nenek peyot! Dia tidak melewatkan satu kesempatan pun untuk mengolok-olokku," batin Guang He yang kesal dengan perkataan Ketua Sekte Awan, Qin Yiran.
Meski hubungan dua sekte terbesar di Kota Hua Hen ini cukup baik, tapi tidak dengan dua ketua mereka. Seperti air dan api, mereka selalu berselisih ketika berada di satu tempat yang sama.
"Kau yakin tidak ada cara untuk membuka segel gulungan itu?" Guang He bertanya pada salah tetua yang merupakan ahli segel terbaik di sekte nya.
"Maaf Ketua. Segel itu berada di tingkat yang berbeda. Mustahil untuk membukanya."
Guang He menghembuskan nafas. Saat dia masih berpikir apakah harus membeli gulungan itu atau tidak, sebuah tawaran datang dari bilik Paviliun Pedang.
"Satu juta lima puluh ribu."
Suara Zhao Weisheng terdengar sangat jelas. Seluruh mata seketika tertuju ke biliknya.
"Paviliun Pedang? Mungkinkah mereka punya ahli segel yang bisa membongkar segel itu?"
Sekali lagi beberapa orang di kursi duduk tunggal saling berbisik. Keluarga Feng atau Kediaman Tuan Kota, Sekte Biru Delima, Sekte Awan, dan Keluarga Jian. Empat dari lima kekuatan teratas itu tampaknya juga cukup penasaran.
Pastinya mereka khawatir jika Paviliun Pedang memiliki ahli segel yang dapat membongkar segel di gulungan teknik bertarung tingkat emas itu. Karena walau bagaimanapun mereka tidak ingin kekuatan lain menjadi lebih kuat. Itu berarti sebuah ancaman bagi mereka.
"Satu juta enam puluh ribu!"
Guang He tiba-tiba mengangkat papan lelang nya dan menyebut harga. Dengan pemikiran kolotnya, bahkan jika tidak bisa membongkar segel itu paling tidak orang lain tidak boleh memilikinya.
"Satu juta seratus ..."
"Satu juta seratus dua puluh ribu!"
Belum selesai Zhao Weisheng bicara Guang He sudah memotong dengan kenaikan tawarannya. Tentu saja hal ini membuat Zhao Weisheng kesal. Dia melirik ke tempat Zhao Yang yang kemudian memberinya tanda agar kembali menaikkan tawaran.
"Satu juta seratus tiga puluh ...."
Namun Guang He tidak menyerah. Mereka terus bersaing harga, dan tak butuh waktu lama untuk menyentuh angka satu juta delapan ratus ribu.
"Apa sudah selesai?"
Keheningan membuat beberapa orang berpikir Paviliun Pedang sudah menyerah dan membiarkan Sekte Biru Delima mengambil gulungan tersebut.
Han Feng juga sudah bersiap untuk mengesahkannya, sampai suara dari bilik lain terdengar memecah keheningan.
"Dua juta!"
Semua orang yakin suara itu tidak berasal dari bilik Paviliun Pedang. Itu berasal dari bilik di sampingnya yang mana beberapa orang dari Keluarga Gu tampak duduk di sana.
"Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau menawar gulungan itu?"
Satu bilik menatap Zhao Yang dengan tatapan yang rumit. Gu Bei menjadi agak bingung, sedangkan Gu Yi terlihat sangat marah.
"Kau tidak waras! Cepat batalkan tawaranmu itu!"
Selain Gu Yi, Gu Bei dan Gu Xingyu juga meminta Zhao Yang agar segera membatalkan tawarannya. Namun Zhao Yang tidak melakukan apapun sehingga tawarannya sudah terlebih dulu diterima.
"..."
Gu Yi menggebrak meja. Sedangkan Gu Bei hanya memijat kepalanya.
"Masih ada cara. Kita hanya perlu menunggu Paviliun Pedang atau Sekte Biru Delima menaikkan harga. Setelah itu, biarkan semua jadi urusan mereka."
"..."
Satu menit. Dua menit. Tapi tidak ada penawaran dari Paviliun Pedang dan juga Sekte Biru Delima.
"Ketua Sekte. Kenapa- ...."
Guang He meletakkan papan lelang yang membuat tetua di samping tak melanjutkan ucapannya.
"Paviliun Pedang sudah menyerah. Itu artinya mereka juga tidak benar-benar yakin dapat membongkar segel gulungan itu. Aku tidak perlu repot-repot menaikkan harga lagi. Biarkan- ...."
"Zhao Yang. Menantu Keluarga Gu yang terkenal tidak memiliki basis budidaya," sahut tetua menjelaskan siapa yang terakhir menaikkan harga.
"Ya. Biarkan dia yang mendapatkannya. Lagipula apa yang bisa dilakukan pria muda tanpa basis budidaya? Tidak perlu membuang uang karena barang utamanya belum keluar."
....
"Selamat kepada Keluarga Gu karena memenangkan barang spesial pertama dengan harga dua juta. Mohon menyelesaikan pembayaran sebelum menerima barangnya."
Suara Han Feng membuat beberapa orang kembali menatap ke bilik Keluarga Gu. Tentu saja perhatian mereka tertuju kepada Zhao Yang yang duduk paling kanan di baris terdepan.
"Aku penasaran siapa yang pada akhirnya membayar harga itu. Aku dengar dia tidak punya latar belakang. Apa dia benar-benar punya uang sebanyak itu?"
Beberapa orang kemudian menimpali perkataan itu.
"Kau bercanda? Tidak mungkin dia punya uang sebanyak itu. Pasti yang membayar pada akhirnya adalah Tuan Besar Gu."
"Benar-benar sial Keluarga Gu punya menantu sepertinya."
Di bilik Keluarga Gu juga tidak jauh berbeda. Orang-orang di kursi belakang berbisik dengan suara yang terdengar jelas membicarakan sikap Zhao Yang.
Gu Xun yang ada di kursi paling kiri tak ingin ketinggalan. "Zhao Yang. Aku tahu kau ingin membuat Xingyu terkesan. Tapi yang kau lakukan ini benar-benar konyol. Dua juta untuk gulungan yang tersegel. Kau tidak waras!"
Saat itu pelayan datang mengantar gulungan, Gu Xun spontan tertawa mengejek. "Sekarang dengan apa kau mau membayar? Jangan bilang kau berharap Paman akan membayarnya untukmu?"
Zhao Yang berdiri saat pelayan datang. Dia menatap istri dan ayah mertuanya secara bergantian. "Xingyu. Ayah Mertua. Aku membawa uang sendiri untuk membayarnya."
Dengan itu Zhao Yang mengeluarkan satu gepok uang kertas dari balik pakaian. Tebalnya mungkin sekitar dua ruas jari telunjuk, dan langsung memberikannya pada pelayan.
"Baik. Jumlahnya pas. Ini gulungan Anda, terima kasih."
Pelayan sudah pergi setelah menyerahkan gulungan kepada Zhao Yang. Hal ini jelas di kuar perkiraan. Membuat Gu Xun dan beberapa orang lainnya sangat terkejut bahkan sampai berdiri dari kursi mereka.
"Kau- dari mana kau mendapatkan uang sebanyak itu?" tanya Gu Xun.
lanjutkan lg ceritanya thorrrr