Arya Bima

Hari ini alea bersiap untuk pergi ke ibukota, sesuai surat tugas yang ia dapat, dari dinas kesehatan yang bekerja sama dengan kemiliteran,ada kegiatan tes pisik terakhir dan rapat penetapan daerah tujuan.

cuma ada tas ransel kecil yang ia bawa,di karenakan hanya butuh satu hari saja di rumah dinas,,ayah Surya tidak bisa mengantarkan anak gadisnya,,di karenakan kemarin baru saja pulih dari mag yang di deritanya selama ini.

" cukup,,, ngga ada yang tertinggal" tanya ayah Surya

" ngga ada yah,,, udah Lea siapin sejak kemarin "

" trevel nya bisanya tempat waktu kalau kantor nya yang dekat pasar,, mobil nya juga bagus ,,naik Pajero kamu ntar " beritahu Bu Rita

" terserah deh naik apa aja" ungkap Lea

" ya jangan,,,ayah sengaja pilih trevel yang aman,, Karena kamu berangkat sendiri,,, kakak kamu juga ,,,sampe ngga bisa jemput,,cuma sehari Lo,,masa di biarin adik nya berangkat ngga ada temen nya"

" ya ampun yah,,, perjalanan paling lama 4 jam loh,,, ngga sampe nginep "

" ya tetep aja ayah khawatir,,, apalagi tengah perjalanan biasanya berhenti buat istirahat,,itu yang buat ayah was was "

" dah ah,,,kayak baru pertama kali aja aku pergi nya,,,udah sering loh ini "

" tetap harus hati hati nak,,,"

" iya mamaku,,"

" mama doang " sindir ayah Surya

" oh,,,papaku sayang " ucap Lea langsung memeluk papanya.

" janji jemput jam berapa tadi " tanya mama Rita kemudian

" jam sepuluh kan ,, bisanya juga gitu,," beritahu ayah Surya.

" ini masih setengah sembilan,,masih lama ,,kamu mau ada yang di beli lagi nak " mama Rita menawarkan sesuatu.

" ngga ahh,,Lea males bawa bawa gitu ma,,repot banget "

" ya udah,,mama cuma nawarin buat cemilan kamu di mobil "

" aku pengen nya tidur ma,, kalau udah naik tuh,,"

" biar cepat sampe ya,, ngga berasa tiba-tiba udah di tempat tujuan "

" tuh papa tau "

" dasar kamu nih,,,eeh,, suara mobil apa motor di depan " ungkap papa Surya menajamkan pendengarannya.

" mobil ngga kayak gitu suaranya,, motor deh kayaknya mas " jawab mama Rita, kemudian ia melanjutkan ucapannya,," biar mama liat ke depan" ucap nya kemudian.

Mama bergegas menuju ke sumber suara motor yang ia dengar,,membuka tirai jendela dekat pintu depan,, tampak memang sebuah motor sport hitam dengan pengendara seorang pria memakai pelindung kepala.

Mama Rita mengenal sosok itu,,bima memberhentikan motor milik nya tepat di depan pintu pagar masuk,,pria itu tampak memperhatikan keadaan rumah milik nya,,tak lama ,,bima turun dari motor dan bergerak berjalan menuju pagar, kemudian ia masuk, lalu mendorong pagar tersebut untuk menutup nya kembali.

" siapa ma " tanya ayah Surya

" bima mas,,,tuh ,,udah di depan"

" papa keluar dulu ya temuin dia "

" belum juga ketok pintu pa,,,udah mau di samperin aja " ucap Lea sewot.

Sebenarnya alea sudah menduga, suara deru motor pria itu begitu pamiliar, setelah penolakan nya kemarin di desa pesisir,, nyatanya bima tak kunjung mundur,,,malah cenderung tidak ada rasa gentar sedikitpun, terbukti pria itu datang tanpa pemberitahuan nya terlebih dahulu.

" assalamualaikum" suara salam terdengar dari luar rumah.

" wa'alaikum salam,,, sebentar" ucap papa Surya yang masih baru saja keluar dari ruang keluarga.

Pintu terbuka lebar,, tampak sosok pria gagah tengah berdiri di depan pintu masuk,,ia sosok pria yang papa Surya ketahui dan masih ia akui adalah kekasih dari sang putri tercinta.

" pagi om,,, maaf pagi pagi udah namu " sapa bima sambil mengulurkan tangannya untuk takzim.

" pagi juga,, ngga papa lah,,,bukan orang asing juga kan " bima terkekeh mendengar penuturan papa Surya.

" gimana kabar nya om"

" Alhamdulillah baik,,,ayo masuk dulu,,,kita ngobrol di dalam"

" baik om terimakasih,, ganggu ngga nih kira kira om "

" kamu ini,,,kayak sama siapa aja "

" siapa ini,,, Tante pangling liat nya " mama Rita datang dari ruang keluarga.

Sontak bima beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri mama Rita.

" apa kabar Tante" sapa bima sembari takzim.

" baik Alhamdulillah,,,kamu gimana,,dari tampilan sekarang ini ,, kayak nya lebih ganteng ya "

" Tante bisa aja " jawab bima,, namun mata elang nya sedikit melirik ke belakang,, mencari keberadaan seseorang yang sudah tentu kehadiran nya ingin ia temui.

" ayo silahkan duduk,,biar Tante buatin minum"

" ngga usah repot-repot Tan "

" ngga repot,,,cuma teh ko "

bima kembali duduk setelah mama Rita memilih pergi ke dapur, ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan,, rasanya ingin tau ,, dimana keberadaan gadis nya itu.

" kamu cari alea " ucap papa Surya tiba tiba,,dan itu membuat bima terlonjak sesaat,, namun,, sedetik itu juga ia bisa menguasai keterkejutannya.

" oh,,alea ada kan om "

" ada ko,,,dia lgi siap siap,,, ngomong ngomong,,kamu kapan datang ke kota ini"

" baru kemaren om " jawab bima bohong,,ia sudah beberapa hari ada di kota ini,, kegiatan nya tidak banyak,,, hanya mengintai segala kegiatan alea selama ini.

" ini teh nya ,,,di minum bim " sodor mama Rita.

" makasih Tan "

" ma,, sekalian alea ,, kenapa nggak langsung ke sini"

" mungkin lagi siap siap pa,,biar mama panggil"

Mama Rita kembali ke ruang keluarga,,di sana tampak hanya tas ransel kecil sang putri yang masih tergeletak di sofa,, mama Rita pun akhirnya memutuskan untuk melihat Lea ke kamar pribadi gadis itu.

dan benar saja, putri nya sedang sibuk menyiapkan sesuatu, tampak dari Lea yang sedang memegang selembar kertas.

" Lea,,bima tuh,, kenapa nggak langsung temuin dia "

" iya ma,,biar aja "

" kenapa gitu "

" ngga papa mama,,ntar sekalian pas Lea mau berangkat"

" jangan gitu nak,,, temuin dulu sebentar,, setelah itu,,,kamu boleh lanjut siap siap "

" ntar aja deh ma"

" Lea ,,, kenapa sih,,,ada apa "

Lea menarik nafas dalam-dalam,,ntah alasan apa yang akan ia berikan,, rasanya belum siap untuk menceritakan semua nya.

" ya udah deh,,,Lea temui"

Mama Rita mulai sedikit timbul kecurigaan,,pasal nya putri nya itu,, seakan akan enggan untuk menemui bima,,yang notabenenya adalah kekasih alea,,itu yang mama Rita tau.

Mama dan Lea berdampingan menuju ruang tamu,,ada papa Surya dan bima yang sedang berbincang serius,,namun alea tidak ada rasa penasaran dengan obrolan keduanya.

" kenapa di kamar,, padahal ada tamu jauh ini"

" lagi nyiapin surat pah "

bima melihat alea yang tampak dari wajah nya seakan enggan untuk menatap nya,namun bima tidak menghiraukan itu,,ia berusaha untuk tetap tenang,, walau hati nya sudah ketar ketir karena rasa khawatir.

Khawatir karena takut kedua orang tua alea membenci nya,,namun,, dari gerak gerik yang ia lihat,, sepertinya kedua orang tua alea belum mengetahui perihal hubungan mereka yang sedang buruk,, bukan kan ini peluang untuk bima,,dan ia harus bisa memanfaatkannya.

" nak,, kebetulan bima di sini,, dari pada papa khawatir Sepenjang perjalanan kamu,,mending berangkat bareng bima aja ke ibukota,, jadi papa bisa lega melepas kamu ke rumah dinas " ucap papa Surya tiba tiba.

" papa apaan sih,,udah pesen trevel juga,, ngga perlu lah,,,Lea tetap berangkat naik trevel pesanan papa "

" nak bima keberatan ngga kira kira nganter alea ke ibukota "

" ngga keberatan sama sekali om,,aku siap ko om"

" tapi aku yang ngga mau " ucap alea tegas ,, pandangan nya menatap bima tajam,,ayah dan mama Rita melihat itu seakan di berikan sinyal darurat,,ada sesuatu di antara anak dan kekasih putri nya itu.