Ling Ming Yue gadis cantik dan memiliki banyak bidang bakat harus meninggal karena terpeleset kulit pisang, setelah di selingkuhi oleh kekasih dan sahabat nya.
Ailin, sahabat dan saudara angkat dari Ming Yue, yang meninggal karena serangan jantung saat menangisi sang sahabat yang meninggal di depan matanya.
Kematian mereka bukan menuju akhirat tapi justru datang ke kehidupan lampao ke jaman dinasti, dan menepati tubuh dari putri pertama dan pelayan setia dari kerajaan merak,
Putri pertama adalah putri yang di buang oleh orang tuanya dan harus menikah dengan pangeran yang terbuang pula dari kekaisaran awan.
Yuk ikuti keseruan cerita selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.30 hadiah
Waktu berlalu begitu cepat, sudah satu bulan dari acara pembukaan Kekaisaran Kaili.
Saat ini Ming Yue sedang ada di dalam ruang kerjanya.
"Ini...milik ibu" ucap Baili sembari me
Tiba tiba Baili datang, "Yang mulia saya ingin memberi kabar, jika pangeran Sujin saat ini penyakitnya semakin parah, dan benar apa yang anda pikirkan orang itu akan datang melihat putra nya" ucap Baili
"Hehehe... Ternyata umpan kita berhasil membuat ikan besar keluar, suruh orang orang mu mengawasi mereka" ucap Ming Yue
"Baik yang mulia" jawab Baili
"Baili, setelah masalah ini selesai mari kita urus musuh mu" ucap Ming Yue membuat Baili sangat kaget
Melihat kekagetan itu membuat Ming Yue tersenyum,
"Tidak perlu kaget aku tau semua masalah kalian, maka kita akan selesai kan satu persatu" ucap Ming Yue sembari tersenyum
"Terima kasih yang mulia" ucap Baili terharu
"Iya sama sama, oh iya pergi ke ruangan Ai dan mintalah hadiah yang kusiapkan untuk mu, bukankah hari ini adalah hari ulang tahunmu" ucap Ming Yue
Baili yang mendengar biru sangat terharu, tuannya ini memang selalu mengejutkan setiap melakukan sesuatu. dan tanpa terasa air mata Baili terjatuh.
Melihat itu Ming Yue pun mendekati Baili dan memeluk Baili dan membuat Baili terkejut tapi juga bahagia.
Selama ini sebelum bertemu Ming Yue dan Ai, ia hidup sendiri tanpa orang yang perduli padanya.
Ayah ibunya di bunuh oleh sang paman yang ingin mengambil harta keluarga nya, sang adik sampai sekarang belum ia temukan.
Ia sangat bahagia bisa hidup bersama Ming Yue dan Ai yang menganggap mereka semua saudara.
"Sudah tidak Usah sedih lagi masih ada kami semua, sana ambil hadiah mu, kau pasti menyukainya" ucap Ming
"Baik lah yang mulia saya permisi dan terima kasih " ucap Baili
"Iya pergilah" ucap Ming Yue
Setelah kepergian Baili Dai Lu pun masuk,
"Istriku memang yang terbaik" ucap Dai Lu sembari memeluk Ming Yue
"Hehehe kau ingin merayuku untuk apa suamiku" ucap Ming Yue
"Tidak ada kau jangan berpikir aneh aneh istri ku" ucap Dai Lu
"Oh iya kapan kita akan bergerak?" tanya Dai Lu
"Pasukan ku sudah sampai di perbatasan dan mereka sudah siap, tinggal menunggumu kita datang saja" ucap Dai Lu
"Sabar suamiku, ia sudah keluar kita tunggu ia mendatangi jaring kita" ucap Ming Yue
"Baiklah, aku sudah tidak sabar menghabisi dia" ucap Dai Lu
"Ada saatnya nanti jadi sabarlah" Ming Yue
"Baik baik, istri aku mengikuti pengaturan mu" ucap Dai Lu
Sedangkan Baili saat ini sudah di depan ruang Ai
"Putri hamba Baili ingin bertemu" ucap Baili
"Masuklah, kau pasti di suruh Ming Yue kan" ucap Ai
"Benar putri" jawab Baili
"Lihatlah ini, ini adalah hadiah dari Ming Yue untuk mu" ucap Ai
"Putri ini.." ucap Baili
"Iya ini cambuk, kau lebih menyukai cambuk bukan. Jadi Ming Yue membuatkan mu ini dan hati hatilah disini terdapat racun mematikan dan ini penawarnya" ucap Ai
"Terima kasih putri" ucap Baili bahagia
"Jangan padaku tapi pada Ming Yue dia yang menyiapkan ini aku hanya menyimpan ya dan satu lagi, ini titipan dari Ming Yue juga untuk mu" ucap Ai
"Putri ini... Ini milik ibu ku" ucap Baili dan menangis tergugu
Bersambung
Nice story 👍🏻👍🏻👍🏻