Keluarga besar yang sangat berkuasa, namun memiliki beberapa pewaris yang saling bertikai untuk memperebutkan kekuasaan puncak.
Salah satu dari mereka tidak peduli bersaing dengan cara kotor sekalipun, karena di dasari dengan selalu kalah dalam hal kekuatan bertarung kelompok maupun individunya.
Keluarga berkuasa itu, adalah keluarga Button.
Keluarga ini menguasai politik, bisnis dan dunia bawah tanah.
Saking kuatnya keluarga Button yang menetap di ibukota negara Trukotan yaitu kota Katao, sehingga jika orang-orang dari keturunan keluarga besar dan kecil lainnya, mereka mendengar tentang keluarga Button langsung terkejut....
=
=
Yuk ikuti kisahnya..
Sengaja menggunakan nama negara maupun kota yang asal sebut agar imajinasi lebih liar...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
031 PORAK-PORANDA
Chapter 031. PORAK-PORANDA.
\=
Melihat keributan yang terjadi dengan tiba-tiba, orang-orang yang berada di dalam Club Bintang langsung melihatnya.
Mereka haran karena baru kali ini semenjak Club Bintang berdiri, ada yang berani membuat keributan karena biasanya Club Bintang sangat damai dan aman meskipun ada keributan hanya hal sepele saja.
Sehingga melihat hingga ruangan khusus saja menjadi porak-poranda seperti itu membuat orang yang senang akan pertarungan jalanan semakin semangat.
Sehingga di pojokan ruangan maupun di meja permainan lain dan di bar yang ada di sana mereka semua berbisik-bisik membicarakan apa yang akan terjadi pada mereka yang membuat keonaran.
"Sial, orang-orang itu sangat berani membuat ribut di Club Bintang ini! Apa mereka tidak tahu bahwa pemilik Club Bintang tidak bisa di remehkan, apa lagi penanggung jawab Club' ini kabarnya sangat mengerikan." Ucap orang di salah satu meja judi yang ada di Club Bintang ini.
"Biarkan saja, ini malah akan menjadi tontonan yang seru!" Jawab orang di sebelahnya.
"Kamu benar-benar sangat santai, bagaimana jika kita semua yang ada di sini terlibat?" Tanya orang itu kembali.
"Kamu sangat bodoh, bagaimana kita terlibat jika kita hanya diam dan menonton pertunjukan!" Temanya sangat menganggap enteng perselisihan antara mafia.
Dia pikir perselisihan mafia sangat sederhana seperti yang ada di film-film! Yang sering dia tonton di drama kesukaan emak-emak.
Tama bangun karena terjatuh, lalu dia mengusap bokongnya seperti kesakitan! Padahal itu di lakukan untuk bercanda.
"Bagaimana kamu begitu tega menyerang kakak mu ini?" Tanya Tama dengan raut wajah sedih.
"Kakak gundul mu, apa kamu tidak tahu sedang di permainkan oleh keluarga Sanggoro?" Tanya Riko sudah semakin kesal.
Karena di saat seperti ini, Tama masih saja sempat-sempatnya bercanda!.
Mendengar ucapan dari Riko Tama langsung bertanya.
"Apa yang di katakan Riko benar, kita sedang di permainkan oleh keluarga Sanggoro?" Tama bertanya kepada Dion.
"Ya, aku sudah tahu dari awal! Bahkan kemenangan kita di perjudian kartu ini juga sudah di setting bandar dan dua orang itu tentunya!" Jawab Dion sambil menunjuk dua orang yang ada di depannya.
"Ha-ha-ha, ternyata kalian tidak sebodoh yang aku kira!" Jawab salah satu kawan Dion dengan senyum mainan.
Tama mendengar ini langsung naik pitam, dia pikir karena main kartu dia sudah cukup ahli ternyata dia di permainkan oleh musuhnya dan bandar.
"Sial, aku di permainkan oleh kalian!" Bentak Tama saking kesalnya.
"Kamu sungguh bodoh!" Jawab orang yang satunya, mereka sangat berani karena berbeda di Club Bintang karena keduanya di juluki dewa judi di Club Bintang ini.
Sehingga dia cukup sombong dan tidak memandang tinggi orang-orang yang datang, namun jika dia orang yang peka akan pertarungan harusnya dia tahu bahwa kaca ruangan itu sangat tebal namun Riko dengan mudah menerobos masuk tanpa terluka sedikitpun.
Baammm...!
Baammm..!
Tama langsung melompati meja judi dan menendang keduanya dengan sangat keras hingga orang-orang itu terpental dan menabrak dinding ruangan itu lalu tak bergerak lagi, entah hanya sekarat atau langsung mati.
"Berani mempermainkan aku, mati saja sana!" Ucap Tama sangat marah.
Lalu dia berjalan melangkah dan mengangkat kerah baju Dion.
"Kenapa kamu tidak memberitahu ku bahwa ini hanya jebakan?" Dion yang di cengkram hanya diam saja, dia kemudian menggelengkan kepalanya kecil.
Karena dia tahu Tama hebat, namun dia sangat minim dalam hal mengamati situasi maupun keadaan, sehingga dia mudah terjebak oleh perangkap musuh.
Jika saja tubuh Tama yang bukan termasuk istimewa, pasti dia sudah mati dari dulu-dulu karena di kelabui oleh teman-temannya saat di gunung.
Alda masuk dan melerai Tama yang mencengkram Dion dengan keras." Sudah lah, jangan saling berseteru lagi seperti waktu di gunung! Kalau kamu marah maka lampiaskan ke orang yang menjebak mu, jangan marah pada Dion yang tidak mengingatkan."
Setelah mendapatkan pencerahan dari Alsa, Tama langsung melepaskan cengkraman kerah baju Dion! " Sial bagaimana aku lupa?" Keluh Tama.
Melihat keributan yang terjadi semakin tidak terkendali, Sugi keluarga dari ruang bawah tanah bersama orang-orangnya dan menuju ruangan di mana Alda dan yang lainnya berkumpul.
Dia melihat kaca pecah, dewa judi yang dia besarkan sudah terkapar entah mati atau belum lalu suasana tegang membuat dia sedikit tertegun.
Setelahnya langsung kembali ke pikirannya, dia merasa bahwa dia hebat karena sudah bertarung di daerah konflik saat dia masih kecil hingga remaja, sampai dia dewasa akhirnya pindah ke kota Emerald karena sebuah insiden.
Prok, prok, prok, prok...!
Sugi bertepuk tangan, karena suasana sepi dan menegangkan tepuk tangan itu terdengar sangat nyaring.
Tama, Dion, Alda, Riko dan Sinta menengok ke arah sumber suara! Mereka melihat puluhan orang yang terlihat kuat.
Bandar judi yang tadi sudah gemetar ketakutan karena suasana seperti di ujung maut, kini melihat Bos besar Club Bintang muncul hatinya sedikit tenang.
"Kau siapa?" Tama langsung bertanya, karena kemarahan tadi belum terlampiaskan.
"Ha-ha-ha, perkenalan! Aku Sugi orang yang mengundang kalian datang ke Club Bintang ini!" Ucap Sugi dengan senyum samar.
Suaranya berat, bagi orang lain Sugi sangat menakutkan! Namun bagi ke lima orang di depannya itu melihat Sugi seperti itu saja menurut mereka lucu.
Namun bagi Sugi dia merasa orang-orang ini sangat lucu karena ekspresinya tidak berubah saat dia menyebut namanya! Sehingga dia berpikir bahwa orang-orang ini pasti si idiot dari keluarga yang tidak tahu apa-apa tentang dunia bawah kota Emerald.
Jika mereka memiliki wawasan luas, pasti tahu julukan dari Sugi ini! Si kejam, banyak orang yang memberikan nama itu meskipun dia tidak menerima tuduhan itu.
"Ternyata kamu orangnya yang sudah mempermainkan aku seperti orang bodoh?" Keluh Tama.
"Ha-ha-ha, apa kamu tidak merasa bahwa ternyata kamu begitu bodoh?" Tanya Sugi .
"Sial, mati saja sana!" Bentak Tama.
Woooss..!
Tama langsung lari, dengan kecepatan tinggi dia bergerak sekarang! Orang-orang terkejut, karena gerakannya sangat cepat apa lagi hanya berjarak 8 meter dari Sugi berdiri saat ini.
Sehingga seperti jangkauan tangan belaka.
Baaammmm..!
Buk..buuk.!
"Uhuk..uhuk..!" Sugi terpental mundur ke belakang dan menabrak dua orang di belakangnya, sehingga dia tidak terpental terlalu jauh ke belakang.
Sugi sampai terbatuk hebat karena nafasnya saat ini saking sesaknya, di saat dia menerima tendangan cepat Tama! Meskipun dia sudah berusaha untuk memblokir dengan tangannya. Namun tekanan tendangan Tama masih mengenai dadanya dengan telak, setelah dia batuk dengan hebat lalu ada bercak darah di sudut mulutnya.
Sugi kaget, dia baru pertama merasakan tendangan yang sangat mengancam nyawanya ini setelah dia berkelana berkelahi dengan banyak petarung, baru Tama yang membuatnya merasa di ujung tanduk.
Jejak ke kengerian muncul di wajahnya yang sekarang sudah pucat pasif.
\=
...