Sebagai satu-satunya penerus keluarga Parker, Justin Midas Parker dikenal dengan sikap dingin dan kejamnya namun memiliki trauma terhadap sentuhan fisik. Haphephobia yang dialaminya sangat parah sehingga dia tidak bisa bersentuhan bahkan dengan keluarga nya sendiri.
Suatu hari, saat Justin sedang melakukan terapi pengobatan, ia tanpa sengaja bertemu dengan dokter wanita yang berhasil menyentuhnya tanpa membuat penyakitnya kambuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24-Merasa Senang
Hazel yang mendapat kabar bahwa Justin ingin bertemu dengan dirinya membuatnya sangat bahagia akhirnya dia bisa bertemu kembali kepada Justin.
Namun Hazel belum tau bahwa Justin sedang bersama Elora drngan cepat Hazel bersiap-siap dan berangkat.
Hanya butuh waktu 30 menit, akhirnya Hazel tiba di Perushaan Parker dengan raut yang sangat bahagia langkah kaki Hazel sangat cepat melangkahkan kakinya untuk menaik lift dan menuju ruangannya Justin.
Setelah beberapa menit tibalah Hazel dilantai paling atas yang bertepatan dengan ruangan Justin, sangking bahagianya Hazel tanpa mengetuk lagi pintu ruangan Justin.
Saat dia masuk, Hazel terkejut melihat Jonas, Joshua dan paling terfokusnya dengan Elora yang sedang duduk disampingnya Justin.
Elora hanya menatap Hazel dengan datar berbeda dengan Hazel dia menatap Elora dengan tatapan yang sangat tajam dan tidak suka.
" Ju " Panggil Hazel
Justin langsung mengangkat wajahnya dan menatap Hazel dengan tajam.
" Berhenti memanggilku dengan sebutan Ju"
Hazel terkejut" Apa yang kamu maksud Ju? Mengapa kamu menyuruhku untuk berhenti memanggilmu dengan sebutan Ju?"
" Karena kamu bukan Elle dimasa laluku, dan kamu adalah Sophia Easton"
Mata Hazel terbelalak saat Justin mengetahui bahwa dia adalah Sophia, namun Hazel masih tetap menyakinkan Justin agar dia percaya kepadanya.
" Apa maksudmu Ju? Aku adalah Elle dimasa lalumu"
Elora mengernyitkan keningnya saat mendengar perkataannya Hazel yang masih saja mengaku bahwa dia adalah masa lalunya Justin.
Merasa sangat tidak terima dan kesal Hazel menatap Elora dengan tatapan yang sangat dendam.
" Ini pasti gara-gara kamu kan Dokter?" Teriak Hazel membuat Elora menatapnya dengan datar
" Apa salahku?" Tanya Elora membuat Hazel semakin marah
" Kau masih bertanya apa salahmu? Kau menghasut Justin bukan dan mengatakan bahwa kamu adalah Elle di masa lalunya" Teriak Hazel
" Cukup!". Teriak Justin membuat Hazel terdiam
Jonas dan Joshua yang ada disana merasakan sangat ngeri saat melihat wajah Justin yang sudah benar-benar tidak bisa menahan emosinya lagi.
Elora memang terkejut, tetapi dia mencoba menenangkan Justin dengan mengelus-elus lengannya sehingga membuat Hazel benar-benar iri dan marah sekali melihat kedekatan Justin dan Elora.
" Elora memang Elleku di masa lalu, dia hanya mengalami amnesia permanen sehingga dia tidak mengingat semuanya, namun saat kemarin aku menyusulnya ke Kanada aku menemukan semuanya yang selama ini aku cari"
" B-bagaimana bisa?"
Justin mengernyitkan keningnya" Seharusnya aku yang bertanya begitu, bagaimana bisa kamu memalsukan datamu dan menyamar sebagai Elle di masa laluku?" Dengan nada tingginya Justin
" Karena aku mencintaimu Justin"
Seketika semua yang ada diruangan itu hanya terdiam saat mendengar jawabannya Hazel, begitu juga Elora raut wajahnya seketika menjadi seperti cemburu namun dia masih bisa mengontrolnya.
" Jangan bercanda Sophia, dari dulu kita tidak pernah dekat"
Air mata Hazel mengalir begitu saja namun tidak membuat Justin berekspresi hanya dengan tatapan datarnya saja.
Elora merasakan sedikit kasian namun dia tidak bisa juga untuk membela Hazel karena yang telah dilakukannya sebuah kesalahan yang fatal.
" Sekarang aku harap kamu jangan mengganggu kehidupanku dan Elora, karena sebentar lagi aku dan Elora akan menikah"
Dug
Jantung Hazel berdebar dengan cepat hatinya terasa sakit saat mendengar pengakuannya Justin.
" K-kau bercandakan?"
Justin mengernyitkan keningnya.
" Untuk apa aku bercanda?" Sahut Justin dengan nada seriusnya" Lihatlah, aku sudah melamar Elora kemarin saat tepat didepan kedua orang tuanya"
Hazel melihat kearah jarinya Elora, dan ternyata benar ada satu cincin yang melingkar dijarinya Elora sehingga Hazel menggelengkan kepalanya karena dia merasa untuk hanya bercanda.
" Tidak mungkin, kamu hanya bercanda bukan" Teriak Hazel dengan histeris" Seharusnya aku yang akan menikah dengan dirimu Ju bukan dia, dari dulu aku selalu menyukaimu Ju tapi mengapa kau hanya suka bersama Ellemu saja dibandingkan dengan yang lain"
Elora hanya terdiam dan menatap kearah Hazel yang sedang menangis itu, Justin menggenggam tangan Elora dengan sangat erat.
Justin tau Elora merasa tidak enak hati saat melihat Hazel yang sedang menangis itu.
" Tapi maaf aku hanya bisa bersama Elle saja tidak bisa bersama orang lain dan kamu juga pasti sudah mengetahui bukan tentang penyakitku, sekarang kamu lihat aku hanya bisa menyentuh Elleku dimasa lalu seperti sekarang ini"