Haris seorang pemuda tampan dan pembisnis sukses, Haris sangat bosan dengan wanita-wanita yang mendekati dirinya karena harta membuat Haris memutuskan untuk menyamar demi mendapatkan pasangan yang tidak mendekati dirinya karena harta, berhasilkah Haris mendapatkan cinta sejati yang tulus mencinta Haris apa adanya tanpa mempermasalahkan hidup sederhana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Sambil tunggu next episode bisa mampir ke karya-karya saya yang lain, terimakasih yang selalu baca karya-karya saya dan selamat membaca semuanya.
Haris jemput Karla untuk jalan-jalan sore barang, mumpung hari libur kerja apa lagi Haris merasa sudah tidak ada saingan untuk mendapatkan hatinya Karla setelah Dirly tidak ada di kampung lagi.
Haris samperin Karla dan kedua orang tuanya lagi duduk santai diteras rumah.
"Selamat sore semuanya, apa boleh saya ajak Karla jalan-jalan?" ijin Haris ramah.
"Tidak boleh, sorry iya Karla cuman boleh diajak jalan sama cowok-cowok yang bawa mobil tidak level naik motor kasihan dong anak saya yang cantik dan hebat ini harus panas dan kena debu." ucap Ayah nya Karla senyum sinis melihat Haris datang pakai motor tapi datang dengan percaya diri ajak Karla pergi.
"Ayah kok bicara seperti itu sih!" tegur Bunda nya Karla melihat suaminya, selalu saja seenaknya bicara merendahkan orang lain karena bawa motor.
"Belum tahu dia siapa gua sebenarnya, ternyata nih orang sombong juga terlalu memandang rendah orang lain, orang kaya kampung tidak ada apa-apanya sama gua." batin Haris, tidak menyangka ayah nya Karla sesombong ini dan mampu merendahkan orang lain yang mau deketin Karla.
"Ayah jangan bicara seperti itu dong, tidak enak didengar orang lain Ayah. Haris hayo kita jalan!" protes Karla tidak enak hati mendengar ucapan ayah nya, terlalu merendahkan orang lain cuman karena naik motor saja.
"Kamu boleh ajak Karla pergi kalo bawa mobil dan saya akui kerjaan kamu bagus selama ini, jadi saya tidak terlalu merendahkan kamu cuman karena bawa motor dan jabatan kamu bagus di perkebunan, jadi sekarang pergi lah Haris sebelum saya semakin merendahkan kamu karena kesini bawa motor oh satu lagi nabung lah supaya bisa beli mobil pakai gaji kamu jangan berbuat curang tapi iya." lanjut Ayah nya Karla sengaja, tahu gaji bendahara tidak akan mampu beli mobil dengan cepat kalo tidak curang.
"Ayah jangan keterlaluan tolong!" protes Karla semakin tidak enak, karena niat baik Haris justru mendapatkan respon tidak baik dari Ayah nya.
"Iya sudah saya pamit kalo begitu permisi." lanjut Haris langsung salim ke ayah nya Karla sebelum jalan ke motornya.
Haris berusaha tenang dan menahan emosi yang mulai kepancing, seumur hidup baru kali ini seorang Haris direndahkan cuman karena ajak perempuan jalan pakai motor, kalo tidak ingat misi awal datang ke kampung halaman Karla sudah dihajar habis-habisan karena belum tahu siapa Haris dan seberapa kaya Haris.
Karla bener-bener tidak enak dan merasa malu karena ucapan ayah nya yang terlalu jujur merendahkan Haris, padahal Karla tidak pernah memilih siapapun yang mau jadi temen asal bersikap baik dan bisa berbicara sopan pasti Karla jadikan temen.
**
Oki telefon Dayat kasih tahu kalo Haris habis direndahkan sama orang tuanya Karla, karena ajak Karla jalan membuat Dayat ketawa meremehkan sikap angkuhnya ayah nya Karla.
"Sekali Haris telefon jadi gelandangan mereka, gila sombong sekali laki-laki tua itu maunya anaknya dideketin cowok yang bawa mobil cih padahal harta keluarga Karla tidak ada setengahnya sama harta keluarga Haris!" ucap Dayat diseberang sana dengan emosi, merasa kasihan sama Haris yang harus menerima penghinaan.
"Terus mereka mau diapakan bos, tapi kalo pak Haris tahu bisa habis lah kita sama dia?" tanya Oki bingung.
"Biarkan saja dulu Oki, selama Haris biasa saja dan tidak minta saran biarkan saja apa lagi sebelum kasih perintah kita buat hancurkan laki-laki tua tidak tahu diri itu cih." perintah Dayat, Dayat sudah tahu dari mana orang tuanya Karla mendapatkan perkebunan yang sekarang menjadi milik keluarga Karla.
"Siap Bos, kapan pun dikasih tugas saya akan laksanakan." lanjut Oki sebenarnya belum puas, tapi mau bagaimana lagi laporannya tidak ada tindak lanjut yang seru.
Oki mematikan teleponnya saat melihat Haris jalan meninggalkan rumah Karla dengan wajah kelihatan marah, Haris juga bicara sendiri saking keselnya setelah direndahkan tadi.
**
Haris minta Dayat buat kirimin mobil baru, seolah-olah Haris habis credits mobil untuk kerja membuat Dayat langsung menolak permintaan Haris karena sudah tahu apa yang dialami Haris.
"Kalo Lo langsung beli mobil, ayah nya Karla pasti akan memanfaatkan Lo dengan menghina Lo demi keinginannya karena Lo pemarah dan bisa tunjukkan Lo mampu dan tidak bisa direndahkan begitu saja." saran Dayat, Dayat tidak mau Haris salah langkah karena tidak mau dihina sama calon mertuanya.
"Terus menurut lo harus diam saja, setiap gua direndahkan begitu saja cuman karena bawa motor dan mau ajak Karla jalan enak saja dia!" bentak Haris penuh emosi, karena pertama kalinya direndahkan.
"Sekarang Lo pilih saja bro, mau bertahan demi kejar cintanya Karla tapi harus siap sakit hati dan emosi atau Lo mundur dan kembali ke kehidupan mewah Lo mungkin bisa balas dendam ke orang sombong itu, pilihan Lo cuman dua bro tapi berakibat keperjalanan Lo selama ini!" tegas Dayat sengaja, mau melihat sejauh mana Haris mau berjuang demi cinta atau turutin egonya karena merasa direndahkan.
"Arggghhhh sial!" teriak Haris frustasi.
Haris matikan teleponnya merasa percuma bicara sama Dayat bukannya dikirimin mobil justru dikasih pilihan yang sulit.
Haris mulai mencinta Karla masa harus mundur setelah memantapkan hati untuk wanita incarannya, tapi tantangannya pasti berat dijalanin Haris selain sakit hati dan bikin emosi juga pasti malu didengar orang lain jika Haris dihina didepan banyak orang tentunya akan menguji kesabaran Haris selama bertahan.