NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Pesantren

Ketemu Jodoh Di Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fii Cholby

Seorang wanita cantik yang suka dengan kehidupan bebas hingga mendirikan geng motor sendiri. Dengan terpaksa harus masuk ke pesantren akibat pergaulannya yang bebas di ketahui oleh Abahnya yang merupakan Kyai di kompleks perumahan indah.

Di Pesantren Ta'mirul Mukminin wanita cantik ini akan memulai kehidupannya yang baru dan menemukan sosok imam untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Ummah Kulsum mengelus kepala putrinya. "Kalau kamu ingin menghafal Al-Qur'an. Niatkan dari hati, bukan dari orang lain. Jangan kamu kejar cinta hamba Allah, Nak. Kejarlah cinta Allah, jika Allah suka dengan hambanya yang taat kepadanya. Insyaa allah kamu akan mendapatkan jodoh yang baik dan sesuai keinginan mu. Ummah harap kamu mengerti, Sayang."

Fifia menghembuskan nafasnya panjang. Apa yang di katakan Ummah nya memang benar. "Maafkan Fia, Ummah. Fia akan menghafal Al-Qur'an dari hati nurani Fia. Fia akan coba ikhlaskan orang yang Fia cintai."

"Ummah ambil wudhu dulu yaa. Ummah akan sholat di sini." Ummah Kulsum hendak pergi namun tangannya di cekal oleh Fifia.

"Bantu Fia ambil wudhu, Mah. Fia ingin sholat juga. Fia mau berubah."

Ummah Kulsum tersenyum hangat dan mengangguk. Ia pun lantas memapah putri bungsunya.

Mereka berdua sholat berjamaah dengan Ummah Kulsum sebagai imamnya dan Fia sebagai makmumnya. Fia duduk di atas ranjang rumah sakit sembari melakukan gerakan sholat.

Setelah selesai, Ummah Kulsum berdoa dengan khusyuknya. 'Ya Allah, terima kasih engkau telah memberikan hidayah mu kepada putri hamba. Bimbinglah putri hamba di jalan yang benar. Berikanlah putri hamba kesabaran dan ketabahan untuk menghafal Al-Qur'an. Berikanlah kecerdasan kepada putri hamba untuk menghafal Al-Qur'an mu yang suci. Permudahkan lah segala urusan putri hamba maupun putra hamba, ya allah. Lindungi keluarga hamba dari segala macam bahaya. Hamba serahkan semua urusan keluarga hamba hanya dengan pasrah kepada mu, ya allah. Amiin.' ucap Ummah Kulsum dalam hati.

Sedangkan di pesantren, Nayla, Sherly dan juga Yulia. Mereka tampak lega mendengar kabar bahwa kondisi Fifia sudah membaik.

"Alhamdulillah... Mbak Fia sudah membaik. Semoga Mbak Fia lekas pulang dan kembali ke pesantren ini." ucap Sherly

"Iyaaa.. Mbak Fia orangnya baik. Orang baik pasti di beri kesembuhan sama Allah." ucap Nayla

"Sudah sudah, ayoo kita berangkat ke kelas masing-masing." peringat Yulia.

"Ohh iyaa, sampai lupa. Ayoo berangkat sekarang." Sherly berjalan lebih dulu.

Mereka bertiga berjalan berdampingan. "Aku masuk dulu." ucap Yulia saat sudah sampai di depan kelas mengajarnya.

Sherly dan Nayla mengangguk. Mereka pun lantas melangkahkan kakinya menuju kelasnya. "Aduuhh, Mbak. Aku kebelet pipis. Tolong bawain buku aku, Mbak. Aku mau ke kamar mandi dulu." Sherly berjalan terbirit-birit setelah menyerahkan buku-bukunya pada Nayla.

Nayla gegas melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang sudah dekat.

Tanpa Sherly sadari, Ulya dan Mila mengikutinya hingga di kamar mandi. "Ayoo Mbak, kita kerjain satu orang ini. Mumpung pelindungnya lagi sekarat dan tidak ada di sini." ucap Ulya dengan berbisik.

"Kamu benar.! Nihh, kamu bawa dulu buku ku." Mila mengambil tempat sampah yang ada di sampingnya. "Ambilin kursi itu." titah Mila menunjuk kursi yang ada di belakang Ulya.

Ulya hanya mengangguk lalu menarik kursi tersebut. Mila lantas naik di atas kursi tersebut dan membuang sampah itu ke dalam kamar mandi.

"Aaaaaa....." teriak Sherly dari dalam kamar mandi.

"Hihihi.... Syukurin. Makanya jangan suka cari masalah sama kita." ucap Mila cekikikan. "Ayoo kita pergi. Biarkan dia bau sampah."

"Ehh tunggu, Mbak." cegah Ulya.

"Apalagi?"

Ulya mengunci pintu kamar mandi dari luar dan mengambil kuncinya. "Biar sekalian nggak bisa ikut pelajaran malam ini." ujar Ulya.

"Bagus"

Mereka pun lantas pergi dari sana membiarkan Sherly yang masih ada di dalam kamar mandi alias terkurung di dalam kamar mandi.

"Iiiiihhhh.... Apa-apaan ini. Kenapa sampahnya di buang di dalam kamar mandi?" Sherly membersihkan pakaiannya.

"Harus ganti baju dulu ini. Bakalan telat nggak yaa kalau ganti baju dulu? Tapi kalau seperti ini terus ke kelas. Aaahhh... Ganti baju dulu aja deh, kotor juga." Sherly memutar knop pintu kamar mandi.

Berulang kali ia berusaha membukanya namun tidak bisa terbuka. "Kok nggak bisa di buka. Jangan jangan..." Sherly membelalakkan matanya. "Pintunya terkunci dari luar." pekiknya.

Door...

Door...

Door...

Sherly menggedor-gedor pintu kamar mandi. "Toloooong... Siapa pun yang ada di sana tolong bukain pintunya." teriak Sherly.

Door...

Door...

Door...

"Tolong bukain pintunya." Sherly terus menggedor-gedor pintu kamar mandi berharap ada orang yang membukakan pintu untuknya.

Aura dingin dari angin malam masuk ke dalam kamar mandi. Membuat tubuh Sherly perlahan kedinginan. "Toloooong.... Toloooong siapa pun di sana bukain pintunya." Sherly terus berteriak. Tubuhnya semakin menggigil kedinginan. Semakin lama Sherly tidak tahan dengan rasa dingin yang masuk hingga ke rongga-rongga tubuhnya.

Sherly terduduk lemah, ia masih menggedor-gedor pintu di sisa-sisa tenaganya yang semakin melemah. "Toloooong bukain pintunya. Siapa pun tolong bukain pintunya." ucapnya dengan lemah.

1
aca
ustad rehan suka fia tp fia suka ustad fari. ustad fari suka yulia/Curse/muter deh
Sriwahyuni
lanjut Thor cerita nya unik /Smile/
Rondhoh tul janah
semangat berjuang bagi santri2 ponpes dimanapun
Rondhoh tul janah
aku kasih bunga n kopi Ben tambah semangat nulise atau up nya Yo thoooor
Zuny Achmad
alhamdulillah bagus bnget critanya lanjut kak
Rangga Peppo
semangat thorrr
Rondhoh tul janah
bagus banget lanjut
Rondhoh tul janah
selalu semangat
Rondhoh tul janah
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!