NovelToon NovelToon
Satu Malam Bersama Sang Mafia

Satu Malam Bersama Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wahidah88

Alana Ketlovly seorang pengusaha yang harus menelan pil pahit karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Untuk itu Alana memutuskan untuk menghibur dirinya dengan pergi ke Bar, yang berakhir dengan sebuah malapetaka. Dimana dirinya menjalan hubungan cinta satu malam dengan seorang mafia bernama, Arthur Stanley.
Arthur Stanley sendiri merupakan seorang mafia yang memiliki kelainan dalam hubungan seksual. Banyak cewek yang ingin tidur dengannya namun dirinya hanya menginginkan teman tidur yang membuat nyaman dan tergila-gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahidah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

" Pesta dengan tema, teman dan sponsor tidak akan bisa dilaksanakan jika kita tidak memiliki ketuanya. Siapa lagi kalau bukan, Daniel Yudanta."

Arthur berdiri diantara para tamu untuk menyaksikan sambutan dari Daniel.

" Terima kasih banyak semuanya. Aku melaksanakan acara ini sebagai bentuk terima kasih kepada kalian semua yang selalu mendukung perusahaan ku. aku sudah menyiapkan hadiah untuk para tamu yang hadir, dan akan dibagikan oleh para staff. sekali lagi aku ucapkan terima kasih baik kepada semua orang yang bekerja bersama dengan perusahaan ku, termasuk aku sendiri dan aku menghargai semua bantuannya. Selamat menikmati pesta malam ini."

Arthur tersenyum ketika mendengar sambutan dari Daniel. Dia memandangi Daniel begitu pula sebaliknya. Arthur lalu mengangkat segelas wine yang dia minum sambil tersenyum memandangi Daniel.

Arthur meletakkan segelas wine itu di meja, dengan santai dia berjalan naik ke atas panggung. Dia berdiri disamping Daniel, dan merangkul Daniel layaknya teman dekatnya.

" Teman ku ini memang orang yang sangat bersyukur. Aku juga ingin memberikannya hadiah." ucap Arthur sambil tersenyum.

Kevin kemudian naik ke atas panggung memberikan kotak hadiah kepada Arthur. Arthur dengan wajah datar namun tenang, memberikan kotak hadiah itu kepada Daniel.

" Apa-apaan ini?" bisik Daniel merasa malu dengan sikap Arthur yang sok akrab padanya. namun dia tetap menerima kotak hadiah tersebut.

" Pegangnya harus hati-hati. Sebab aku tidak akan membantumu kalau ini meledak sebelum seharusnya." bisik Arthur dengan santainya.

" Apa maksudmu?" tanya Daniel raut wajahnya mulai takut dengan isi kotak hadiah yang Arthur berikan padanya.

" Dengarkan baik-baik. Isi kotak itu adalah apa yang kamu pikirkan."

Daniel mendekati kotak tersebut dengan telinganya, dia mendengar bunyi detak dalam kotak tersebut. Dengan raut wajah takut dia memandangi semua tamu yang hadir, terlihat para tamu memegangi kotak hadiah yang diberikannya, ada yang tersenyum, ada pula yang penasaran dengan isi kotak hadiah mereka.

Di pesta suasana cukup mencengangkan, namun Alana justru tidak menikmati pesta. Dia malah mengikuti Cintia menuju sebuah ruangan yang sepi.

" Kalau ada yang ingin dikatakan, cepat katakan." ucap Alana melihat Cintia mengajaknya pergi dari pesta menuju sebuah ruangan sepi.

Cintia berbalik dan tersenyum menatapi Alana. " Kamu ini mudah sekali percaya sama orang. Tangkap dia!"

Datang dua orang pria dari arah yang berbeda, mereka langsung menahan kedua tangan Alana. Alana terkejut dengan aksi tersebut. Alana memberontak untuk di lepaskan, namun tenaga sebagai perempuan begitu lemah.

" Lepaskan!" teriak Alana.

Cintia tersenyum, " Bukankah aku sudah memberitahumu. Untuk tidak melibatkan diri dengan Arthur. Tapi kamu tetap tidak mau pergi."

Sebuah tamparan melayang di pipi Alana. Cintia menamparnya dari pipi kanan hingga di pipi kiri Alana. Alana hanya bisa pasrah sebab dia tidak punya kekuatan untuk melawan. Kedua tangan dicekal oleh dua orang pria.

Cintia menarik rambut Alana, " Sebaiknya kamu ingat kalau Arthur itu milikku!"

Cintia menarik lalu mendorong kepala Alana. " Keluar dari kehidupan Arthur jika kamu ingin damai."

" Aku tidak ingin menjadi bagian dari hidupnya! Kamu seharusnya mengatakan itu padanya, agar dia membiarkan ku pergi." teriak Alana.

" Ck! Tidak usah membuang waktumu ini untukku, kalau kamu menginginkan tuan Arthur!" bentak Alana tidak merasa takut dengan ancaman Cintia padanya.

Di pesta Arthur masih berdiri dengan Daniel di atas panggung. Lalu datanglah Kevin yang berbisik, " Tuan, Nona Alana telah menghilang. Aku sudah menyuruh orang-orang untuk mencarinya."

Mendengar kabar tersebut, Arthur dengan geram mendorong Daniel menjauh. Dia lalu berdiri didepan mikrofon.

" Semuanya tolong pegang hadiah di tangan kalian itu dengan hati-hati. Aku tidak menjamin keselamatan anda jika anda menjatuhkannya."

Raut wajah Daniel begitu kesal ketika Arthur sabotase acara pesta yang ia adakan. Dilihat semua para tamu khawatir dengan hadiah yang mereka dapatkan. Ada yang bilang jika isinya adalah bom, namun ada yang juga menyangkal jika isinya hanya sebuah jam.

" Aku tidak ingin mendiskreditkan teman ku ini. Tapi di dalam kotak yang dipegang oleh kalian semua.. berisi bom."

Seketika semua para tamu terkejut, bahkan ada pula yang panik dan berteriak ketika mengetahui isi kotak hadiah yang dipegangi oleh mereka.

" Aku harap kalian semua tenang, aku akan membantu kalian."

Lalu Daniel berteriak, " Jangan dengarkan omongannya. Dia dalam kotak itu tidak ada bom! Aku mengisi kotak itu dengan uang tunai. Kalau kalian semua tidak percaya silakan dibuka kotaknya!"

" Jika kalian ingin membuka, silakan saja. Atau haruskah aku mencoba melemparkan kotaknya? Aku yakin itu akan meledak."

Semua tamu panik, bahkan ada pula yang berteriak, " Apa yang kamu lakukan! Tolong bantu aku, aku akan memberikan segalanya."

" Iya, kami ini adalah penjabat pemerintah. Kenapa kalian berani lakukan ini kepada kami. Jika kalian menolong dan melepaskan kami, kami akan lakukan apa yang kamu minta." ujar seorang tamu yang nampak panik.

" Simpan semuanya itu untuk diri kalian sendiri. Hanya satu hal yang aku ingin kalian semua lakukan. Letakkan kotak itu dan tinggalkan ruangan ini. Tinggalkan ruangan ini, satu persatu." ujar Arthur.

Semua tamu yang hadir mengikuti perintah Arthur. Sedangkan merasa geram, dia terus berteriak meminta para tamu untuk tidak meninggalkan ruangan, sebab dia tahu Arthur sengaja mengatakan hal itu untuk menakut-nakuti para tamu yang hadir. Setelah semua tamu keluar dari ruangan, Daniel menatap Arthur dengan geram.

" Apa yang kamu lakukan, hah!" bentak Daniel.

" Kamu sengaja membuat permainan strategi seperti ini, untuk mempersulit ku, hm?" tanya Arthur dengan santai.

" Kamu!!!" teriak Daniel namun takut jika kotak yang dipegangnya goyang.

" Bos." seru Kevin sambil berbisik.

" Kamu sudah menemukan keberadaan Alana?"

" Kami belum menemukannya." jawab Kevin.

" Denis! Kalau dia bertingkah, ledakkan saja bomnya." ucap Arthur memberikan sebuah tombol kepada Denis salah satu anak buahnya.

Arthur lalu pergi mengikuti Kevin untuk mencari keberadaan Alana.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!