Seorang pemuda yang berasal dari tanah bawah berpindah menuju ke tanah atas atau Alam Dewa.
Semua itu di lakukan selain karena peningkatan kekuatan nya, juga karena ingin membalas dan menaklukkan para Dewa yang selama ini telah memburu nya.
Pemuda itu berniat membalas para Dewa yang telah membuat nya tersiksa dalam pelarian selayaknya seorang kriminal.
Apakah pemuda itu mampu menaklukkan sembilan tanah Dewa dengan segala penguasa nya? ikuti terus kisah perjalanan pemuda bernama Yuang Fengying.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11.
Yuang Fengying sudah berada di ruang itu selama dua hari dua malam, menyerap kekuatan panas dan menyelaraskan diri dengan kebangkitan kekuatan elemen Api yang kini memasuki tingkatan sub Spacial Kuasa.
Dengan bangkitnya kekuatan Api membuat Yuang Fengying mampu merasakan lagi kekuatan itu di tubuh nya, setelah sebelumnya tertekan oleh kekuatan alam ini.
Yuang Fengying menjentikkan jarinya, memunculkan api di ujung jarinya seperti alat pemantik.
Bibir pemuda itu tersenyum dengan kemampuan itu.
Kembali pemuda itu memusatkan pikiran nya, menciptakan pedang api di telapak tangan nya, lalu menebaskan ke dinding ruangan itu.
Craaakkk...!
Ruangan tersebut tergores cukup dalam, hingga kedalaman beberapa meter.
Jika itu di alam bawah, serangan itu pasti sudah meledakkan gunung.
Dengan peningkatan kekuatan Kuasa atas Api, ranah kultivasi nya juga kembali naik tahapan nya, meski tingkatan nya masih di ranah Alam Transendensi Awal namun tahapan nya sudah naik ke tahap akhir.
Dengan ranah kultivasi itu tentu saja kekuatan tempur Yuang Fengying semakin meningkat kuat.
"Aku sudah membangkitkan kekuatan Api, menghadapi orang orang itu tak lagi menjadi masalah buat ku."
"Saatnya kembali dan melanjutkan perjalanan."
Yuang Fengying menelusuri lorong tersebut, cukup jauh dan berliku.
Membutuhkan waktu entah berapa jam hingga akhir tiba di mulut sebuah gua.
Ternyata itu adalah gua di mana dirinya pernah singgah sebelum nya.
Rupanya ada banyak saluran lorong gua yang mengarah ke ruang puncak gunung itu.
**
"Apakah ada berita tentang bajingan itu?."
"Belum ada, paling paling sudah mati jatuh ke dasar kawah."
"Bagus, semoga saja begitu, dan kita semua bisa kembali ke pos masing masing."
Beberapa orang dari kelompok Tudung Akar yang sudah turun dari bibir kawah terlihat masih menjaga wilayah puncak gunung tersebut.
Dari tiga tim dan kelompok tim Pembantai, hanya satu tim yang masih tersisa di bibir kawah, lainnya berjaga di lereng puncak gunung itu, termasuk di dekat gua gua sekitar nya.
"Eh..??." salah satu anggota Tudung Akar yang kebetulan melihat ke arah gua matanya membulat, di lihat nya seorang pemuda keluar dari gua itu.
"I..itu..??. Bukan kah itu bajingan keparat??."
"Mana..?."
"Mana..?."
Teman temannya langsung mengarahkan pandangan ke mulut gua yang cukup jauh.
"Hah..? Benar...! itu benar benar si keparat..!." sahut lainnya memastikan.
Kericuhan segera terjadi, Yuang Fengying yang muncul dari dalam gua langsung membuat kehebohan.
"Laporkan kepada tuan kapten.." beberapa pria langsung meloncat untuk melaporkan hal tersebut kepada kapten tim masing masing.
Suara terompet langsung terdengar, itu adalah kode isyarat pemberitahuan bagi seluruh tim.
Tak sampai beberapa helaan nafas akhirnya seluruh anggota tim sudah mengepung Yuang Fengying yang baru keluar dari gua.
"Ha..ha.. Akhirnya muncul juga kau bajingan.."
"Licin seperti belut juga keparaat ini.. Bisa menahan kita sejauh ini."
Yuang Fengying yang baru menyadari para pengepung nya masih ada di sekitar nya sedikit terkejut, namun pemuda itu tak terlihat gentar. "Kalian masih di sini?." dengan keheranan.
"Tentu saja kacung..!, memangnya kau bisa lolos begitu mudah di hadapan kami kelompok Tudung Akar?!."
"Kami akan menunggu mu untuk menangkap atau memastikan kematian mu."
"Jangan lagi kabur, Karena kali ini kau tak akan lolos begitu saja."
Orang orang itu sudah mengepung tempat tersebut dengan rapat, bahkan beberapa orang sudah menutup mulut gua dengan keberadaan anggota kelompok yang berpencar, agar buronan nya tak melarikan diri masuk ke dalam lagi.
Para pengepung yang berjumlah ratusan orang itu terlihat begitu antusias, mengurung dan membatasi ruang gerak, dan mereka mulai mengaktifkan kekuatan ke-Dewa-an nya serta unsur elemen nya.
"Hajaaar...!." seorang pria dengan penuh percaya diri meloncat dan mengayunkan kapak di tangannya.
Senjata itu sudah di suntik dengan unsur elemen petir sehingga melontarkan kekuatan petir yang menyambar nyambar dari senjata nyata itu.
Jika saja orang tersebut mengerahkan kekuatan ini di alam bawah dengan kekuatan yang sama tanpa ada pembatasan, maka akan menghancurkan gunung dengan sangat mudah.
Namun di sini berbeda, alamnya sangat kental dan kuat, dengan tekanan alam yang begitu mengerikan.
Slaaash...
Gelombang energi yang meletup letup berloncatan seiring dengan tebasan kapak tersebut.
Siapapun yang berjarak satu dua meter dari lintasan tebasan itu pasti akan tersambar petir dari serangan itu.
Namun...
DAAR...!!
Yuang Fengying menangkis tebasan itu dengan pedang Halilintar, unsur yang sama tentu saja tak mampu mencelakai nya.
Ledakan terjadi saat dua serangan itu bertemu, mendorong semua yang ada di sekeliling nya.
Penyerang Yuang Fengying adalah kultivator tingkatan Alam Transendensi Menengah tahap akhir, harusnya mudah untuk memenangkan pertukaran serangan tadi, karena Yuang Fengying hanya berada di ranah Alam Transendensi Awal tahap pertengahan.
Namun dalam pertukaran serangan itu justru pria bersenjata tombak itu yang terlihat kalah tenaga.
"Hah..??." semua:orang terkejut dengan kenyataan itu, termasuk pria penyerang itu.
"Transendensi Awal mampu menahan serangan Lu Tang?."
"Bukankah Lu Tang wakil kapten tim enam?, memiliki kekuatan sedikit di bawah kapten, bagaimana bisa begini?."
Namun belum hilang keterkejutan semua orang itu, Yuang Fengying kini balas menebaskan pedangnya dengan cepat.
Slaaash...
Tebasan dengan unsur petir namun di padu padankan dengan kekuatan cahaya, membuat serangan itu sungguh cepat dan berbahaya.
Craaakkk....
craaaasss...
Beberapa orang yang belum sempat mundur menjauh tersambar pedang Halilintar.
Sementara Lu Tang tak mampu mengantisipasi kecepatan serangan itu, dan tertebas dadanya.
"Aaghh." pria wakil kapten itu menjerit saat dadanya tertebas.
Meski sudah banyak merampok, nampak nya orang orang itu belum mampu membangkitkan kekuatan fisik Keabadian Dewa, jadi sekali dadanya terbelah Lu Tang langsung mati tanpa bisa pulih lagi.
Kecepatan dan kekuatan serangan Yuang Fengying membuat semua orang terkejut.
Pada pertemuan sebelumnya, buronan itu belum sekuat dan secepat sekarang.
Dengan kemampuan itu semakin membuat Yuang Fengying percaya diri.
Pemuda itu bergerak semakin liar dengan ayunan senjata nya.
Bahkan sekali kali pemuda itu menambahkan serangan nya dengan kekuatan api yang membakar.
"Bajingan ini memiliki tiga kristal jiwa..!."
"Tiga kristal jiwa Petir, Cahaya dan Api.."
Orang orang semakin gempar dengan kenyataan itu, namun Yuang Fengying tak membuang waktu, pemuda itu semakin mengganas dengan pedang Pelangi yang kini sudah di keluarkan nya.
Crasss...
Crasss..