Gadis manis berkulit putih, mata sipit dan hidung mancung Keynara maharani namanya, menjadi yatim piatu sejak kecil menjadikan sosok Key biasa dia sapa menjadi gadis yang tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, hingga kejadian disuatu malam yang mempertemukan nya dengan seorang CEO buta yang nyawanya tengah terancam. Key yang saat itu baru saja pulang dari bekerja menyaksikan seseorang yang tengah tidak berdaya dihajar habis habisan oleh beberapa oran berbadan besar berpakaian serba hitam, melihat orang itu tak berdaya dia memberanikan diri untuk menolong dengan sebuah ide terlintas dibenaknya dengan menyetel alarm sirine polisi diponselnya, dan berhasil orang orang berbadan besar itu langsung berlari meninggalkan orang yang tadi mereka keroyok.
bagaimana kelanjutan kisah Keynara dengan orang yang ditolongnya itu?
yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"selamat malam semua", sapa mama Andin pada keluarganya yang sudah berkumpul dimeja makan
"selamat malam sayang, ya ampun mama kangen banget anak sama kamu", ucap nenek Widya sambil memeluk erat putri tunggalnya itu.
"padahal aku baru 2 hari yang lalu dari sini ma", ucap mam Andin sambil terkekeh.
Mama Andin bergantian memeluk kakek Hadi Wijaya dan mencium pipinya, bergantian menyalami kedua kakak laki lakinya Dito dan Hendra beserta kakak iparnya Yunita dan Tia, dan ada juga beberapa keponakan mama Andin yang ikut bergabung disana.
Semua sudah masuk dan saling menyapa dan cipika cipiki, tapi key malah masih terdiam tidak berani berdekat, Al pun mengikuti key berdiri mematung.
"jadi dimana cucu perempuanku itu?", tanya nenek Widya yang begitu antusias,
Mam Andin dan yang lain pun jadi celingukan mencari key yang ternyata masih berdiri mematung bersama Al.
"nah itu dia, key sini nak kenapa jadi berdiri disitu?", panggil mama Andin.
"key katanya takut di makan nenek Widya dan kakek Hadi ma", ucap enteng Al yang memang key mendelikkan matanya, bisa bisanya dia yang sangat tegang malah al bicara seperti itu.
Seketika mereka semua tertawa mendenga ucapan Al itu, nenek Widya pun menghampiri key.
"hai gadis cantik cucu nenek, kenapa kamu takut, kami tidak akan menggigit mu", goda nenek Widya seraya tersenyum.
Key segera menyalimi tangan nenek Widya,
"selamat malam nek", sapa key santun,
"selamat malam juga sayang", ucap nenek Widya mengelus rambut key sayang,
"heh anak bandel, malah ingat kaku kamu punya nenek dan kakek?", ucap nenek Widya berubah menjadi sinis pada Al,
"aku sibuk nek, lagian tiap bulan kan Al kesini nek, ini malah sebulan dua kali", ucapnya tanpa dosa.
"dasar kamu Al, yuk cantik kita makan dulu semua juga ingin kenalan dengan kamu", ucap nenek Widya membawa key dan Al kemeja makan beserta Noah.
Key pun diperkenalkan satu persatu Anggota keluarga mama Andin dan dia pun menyalimi semuanya dengan takzim, dan kesan pertama yang key dapatkan dari mereka semua adalah mereka sangat ramah dan menerima key dengan baik, bahkan para sepupu Al pun sangat antusias menyambutnya.
makan malam selesai dan mereka kini berada ditaman samping rumah yang sangat luas dan memiliki gazebo yang lumayan besar.
Key duduk bersama para sepupu Al, sedang Al ikut bergabung bersama para orang tua.
"gimana rasanya tinggal bersama kulkas berjalan itu?", tanya kevan sepupu Al anak kedua om Dito yang seumuran dengan Al,
"wah, aku harap kamu betah ya key menghadapi sikap datar bin dinginnya si Al", sahut Revan anak pertama om Hendra yang tengah memangku anak perempuannya yang berusia 6 bulan yang terlihat sangat menggemaskan.
Key hanya tersenyum kikuk mendengar ucapan para sepupu Al yang ternyata juga merasakan sikap dingin Al.
"sebenarnya awalnya key juga takut sama kak Zee, tapi lama lama kak Zee baik kok kak", ucap key yang membuat para sepupu Al melongo.
"kak Zee?", beo Amel anak putri pertama om Dito Kakak dari kevan yang sudah memiliki 3 anak yang sudah besar.
"heheh key panggil kak Al dengan sebutan kak Zee", ucap key sambil nyengir membuat mereka semua tertawa.
"tapi apa loe gak salah key, Al bisa baik gitu sama loe, baiknya kayak gimana key?", tanya Tara adik Revan anak om Hendra.
"iya kak, kak Zee baik sama key cara bicaranya juga lembut gak kayak pertama ketemu", jelas key, mereka semua dibuat tidak percaya dengan ucapan key begitu saja.
mereka mengenal Alezio dari mereka kecil, bahkan saat mereka bermain bersama Al malah asyik dengan dunianya sendiri tidak mau diusik sama sekali dan dia juga sangat tidak suka bicara, lihat saja saat ini disaat para sepupunya berkumpul dia lebih memilih berkumpul bersama para orang tua.
bahkan menurut cerita mama Andin Al tidak pernah mau berdekatan lawan jenis, jangankan dekat bersentuhan sedikit saja Al pasti akan marah, tapi tadi saat masuk kedalam rumah Al malah menggandeng tangan key.
"kamu serius key, kamu gak lagi Belain si al kan?", tanah kevan,
"hah maksud kakak?",tanya key tak paham,
"kalian ini apa apaan sih, mungkin saja Al menyanyangi key seperti adiknya sendiri, kan kian tahu kalau Al dari kecil ingin adik perempuan tapi karena Tante Andin gak bisa hamil lagi jadi Al gak bisa dapetin itu", ucap Lisa istri dari Revan.
"iya bisa jadi sih, tapi aneh banget gak sih", sahut Amel,
"gak ada yang aneh sayang, Al sudah dewasa mengikuti saat ini dia merasa nyaman sama key kan", kata Tomi suami Amel.
"kamu sekolah dimana key?", tanya Tara,
"di SMA GANESHA kak", jawab key,
"wah itu SMA bonafit key, gak sembarang karang bisa masuk kesana meskipun anak orang berduit sekalipun", ucap Revan.
"key masuk kesana karena jalur beasiswa kak", ucap key,
"wah keren kamu key, bisa masuk kesana dengan jalur beasiswa pula, kamu pasti pintar banget ya key", kata kevan antusias.
"bias saja kak, tapi tuntutannya banyak kak", jawab key,
"tuntutan?", taya Tomi,
"iya kak, jadi key harus bisa mempertahankan prestasi key selama 3 tahun disana, tidak boleh turun sekali pun, dan key harus selalu mengikuti olimpiade dan perlombaan nasional maupun internasional, ya meskipun gak harus juara 1 yang penting harus dapat juara kak", cerita key,
"wah berat juga ya key, pasti hari hari kamu isinya belajar belajar dan belajar", kata Lisa.
"key Belajar seluangnya key aja kak, kan pulang sekolah key langsung kerja, jam 10 malam baru pulang kalau gak ngantuk ya belajar, kalau ngantuk ya langsung tidur pagi pagi baru belajar heheheh", ucap key sambil nyengir,
"kamu kerja key?", tanya Amel,
"iya kak aku kerja dikafe bunda Andin sejak SMP", jawab key.
"wah hebat banget kamu key, jarang belajar, kerja juga tapi tetap pintar", puji kevan.
Obrolan itu berlangsung begitu saja, key pun menikmati obrolan mereka, dengan diselingi canda dan tawa, para sepupu Al sangat baik dan juga menyukainya, mereka bersikap hangat pada key dan memperlakukan key seperti keluarga mereka sendiri.
ternyata apa yang dia takutkan tidak terjadi, semua menerimanya dengan sangat baik dan memperlakukannya dengan begitu hangat. Key merasa memiliki keluarga besar saat ini, keluarga yang dari dulu key inginkan karena dulu dia hanya tinggal ber 3 bersama ayah dan ibunya saja, entah kakek neneknya berada dimana karena orang tuanya tidak pernah mau menceritakannya.
,