Kisah satu keluarga yang memiliki ilmu spiritual dan memiliki khodam pendamping dari bangsa Jin. Namun tanpa diduga itu juga terus berlanjut hingga ke anak cucu mereka.
Lalu apakah yang terjadi pada anak cucu mereka? Apakah bisa terlepas dari perjanjian dengan bangsa Jin?
Simak terus ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ALAM GAIB PART 1
Aji kembali tidak sadarkan diri, membuat orang tuanya panik dan berlari kearahnya, Ustadz Rizal mencoba mengecek keadaan Aji.
Badanya dingin, namun nafas seperti orang yang tertidur pulas, Ustadz Rizal menyentuh denyut nadi Aji, setelah di cek semua terlihat normal, hanya badannya yang terasa dingin dan wajahnya pucat.
Ibu hanya bisa menangis melihat kondisi anaknya yang belum kunjung sadar juga, bagaimanapun seorang Ibu yang mengandung dan melahirkan pasti akan merasakan hal yang sama.
"Bagaimana ke adaan Aji, Ustadz?" Ibu yang melihat keadaan Aji kembali tidak sadarkan lagi, membuatnya merasakan ke khawatiran yang terlalu dalam, apalagi mendengar ucapan dari Jin yang kita tau bernama AL-SYABRU bahwa sukma Aji berada di Kerajaan Jin.
"Tenang Bu, kita tidak boleh percaya ucapan Jin, karena Jin itu pendusta Bu."
"Iyah Bu, bener kata Ustadz kita harus tenang, pasrahkan segala sesuatunya sama Allah Bu."
"Bagaimana Ibu bisa tenang Pak? anak kita sudah satu bulan belum kunjung sadar juga."
"Nak, bagun sayang, ini Ibu, huh... Aji mau makan apa? biar Ibu masakin makanan kesukaan Aji, Ayam goreng? Ibu akan masakin buat anak Ibu yang tampan, asal bangun yah sayang, Arrrrrghhhh, hiks.. hiks," Tangisan seorang Ibu pasti akan terdengar menyakitkan jika menyangkut tentang anak.
***
Di tempat lain...
𝙰𝙻𝙰𝙼 𝙶𝙰𝙸𝙱
Aji sedang berjalan melewati ruangan yang penuh kehampaan rasanya sudah satu jam dia berjalan, namun tak ada satu orang pun yang melintas. Aji terus berjalan seperti menelusuri lorong waktu, sampai pada akhirnya dia melihat ada cahaya yang begitu terang, dia akhirnya memasuki cahaya itu.
Betapa terkerjut nya Aji ketika melihat orang begitu banyak, tapi Aji kebingungan pasalnya orang-orang itu berwajah seram, banyak wajah-wajah yang hancur, dengan kaki yang terikat dengan rantai besi dan diikatkan satu sama lain.
Melihat disekitarnya yang banyak orang berlalu lalang di depannya, serta membawa batu bebatuan yang dipasangkan untuk membuat istana yang begitu megah.
Aji merasa ketakutan, pasalnya bukan cuma manusia berwajah seram, tapi juga ada yang berwajah seperti monyet.
Bahkan ada pula yang berbentuk ular dengan berkepala manusia, Aji mulai merasa gelisah akan nasib yang terjadi pada dirinya, Aji mencoba memperhatikan lagi di sekitarnya, banyak makhluk-makhluk yang berwajah aneh.
"HEIIII. Kamu anak kecil, kemari kamu!" Perintah salah satu orang yang seperti sedang mengawasi orang-orang itu.
"Kamu harus bekerja seperti yang lain, untuk membangun istana untuk Raja kamu,kamu disini itu budak untuk Raja Jin."
"Tapi saya ndak tau harus bagaimana."
CRACKKKK...
Aji terjatuh tersungkur, ketika cambukan itu mendarat di kakinya, kamu kesini itu harus bekerja dan patuh terhadap Raja kami.
Aji ketakutan dan mulai menangis, "Ayah.. Ibu, Aji takut Yah, hikss.. hikss, Ibuuuu, tolong Aji."
"Hei.. Kamu anak kecil, siapa suruh orang itu berbuat sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilakukan, hanya karena nafsu dan ambisi kalian begitu besar."
"Ayahhhhh.. Ibu.." Aji terus memanggil kedua orang tuanya.
"Kalian kesini, bawa rantai untuk mengikat anak ini, dia adalah sesembahan dari orang yang memiliki perjanjian dengan Raja kita." Aji akhirnya di ikat di kedua kakinya menggunakan Rantai.
Setelah di ikat, Aji disuruh bekerja untuk membangun Istana yang begitu besar,ketika Aji menangis atau sekedar berhenti, cambukan pasti mendarat di tubuhnya.
Aji memperhatikan orang-orang yang mengalami nasib yang sama denganya, dimana disana juga banyak anak-anak kecil, namun tubuh dan wajahnya sangat menyeramkan.
Aji berfikir bahwa dirinya sudah mati dan dia masuk kedalam Neraka sehingga di siksa, seketika Aji ingat akan doa yang diajarkan oleh Ibunya ketika dia merasakan ketakutan.
Aji berdoa, seperti yang Ibunya ajarkan untuk mengusir setan. "Allahuma Inny A'udzubika minasyaithoni rojiymi wa hamzahi wa nafakhihi wa naftsihi"
"Yang artinya "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk; dari goda, tiupan dan hembusannya."
WUSSSSHHH.. BRAKKKK.. BRAKKK
Istana bergetar dan terguncang setelah Aji mengucapkan Doa tersebut, membuat puing-puing istana sebagian berjatuhan lagi, dan Jin-jin yang berada disana murka akan apa yang Aji lakukan.
"Siapa yang berani melakukan Ini di Istanaku?" Suara yang mengerikan seperti cambukan yang bagaikan kilat, berhasil membuat yang ada disana ketakutan, bahkan Jin-jin yang lain ketakutan jika Rajanya marah.
"Bawa anak itu kesini," Ucap Raja Jin yang murka.
Aji, akhirnya diseret dan dibawa ke hadapan sang Raja, Serta di dorong nya tubuhnya agar mau berlutut di hadapan sang Raja Jin.
"Maaf kan saya, hiks.. hiks saya tidak tau paman, tolong jangan hukum Aji."
Aji yang anak kecil tidak tau apa-apa mencoba memohon kepada sang Raja untuk mengampuninya, karena melihat sang Raja yang begitu menyeramkan membuat Aji ketakutan.
"Siapa anak ini?" Tanya sang Raja kepada para Jin.
"Dia, anak keturunan Soedibjoe," Ucap salah satu anak buah Jin.
"Kenapa kalian tidak membunuhnya terlebih dahulu HUH?" Sang Raja sangat murka terhadap anak buahnya, sehingga dia mencekik dan membunuhnya.
"Dasar kalian tidak becus, hanya membunuh anak kecil saja kalian tidak mampu."
Aji beringsut ketakutan ketika Jin itu mendekatinya, Jin yang bertubuh besar, wajah mengerikan, terdapat dua tanduk di kepalanya, dia adalah Jin Ifrit.
"Ibuuuu.. Aji takut Bu," Jin itu semakin mendekati Aji, yang merasa ketakutan.
"Ya Allah tolong Aji." Aji mengucapkan kalimat itu, Tiba-tiba Jin itu mundur dari hadapan Aji.
"Kurang ajar, siapa yang membantu anak ini?" Jin itu mencari sumber yang mendorongnya.
Jin Ifrit itu mencoba mendekati Aji lagi, namun tiba-tiba istananya bergetar lagi, tapi dilihatnya Aji hanya berdiam tanpa melakukan hal apapun, lalu siapa yang melakukannya.
Jin Ifrit itu mulai menjauh dari Aji dan mengecek keadaan di luar istana, ternyata yang mendampingi Aji lah yang melakukannya, hingga membuat Istananya bergetar.
Siapakah yang mendampingi Aji?
***
Note
Jin ifrit adalah salah satu jenis makhluk yang disebut dalam Al-Quran . Salah satu ayat Alquran yang menerangkan mengenai jin ini adalah surah An-Naml ayat 39-40. Jin ifrit adalah golongan bangsa jin paling atas sehingga sering dianggap sebagai tuan atau raja dari bangsa jin.
"Qala 'ifritum minal-jinni ana atika bihi qabla an taquma mim maqamik, wa innu 'alaihi laqawiyyun amin"
Terjemahan
"Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya” ( An-Naml ayat 39 )
Jin ifrit lah yang menawarkan untuk membawa singgasana Ratu Balqis saat kerajaan Nabi Sulaiman.
Tapi ingat itu hanya di jaman Nabi Sulaiman, pada hakikatnya Jin itu Mengajak kita kedalam kemungkaran.
semangat
Subroto nampak dilema, entah harus membuang benda itu atau tidak. Tapi, jika di buang, dia sedikit tidak rela.
Kalau seperti kata-kata di atas, mungkin bisa sedikit baik
Itu mungkin sedikit lebih bagus
Setelah tanda titik, awali dengan huruf besar
Spasi
Mungkin ga perlu ada tanda , di kalimat (Ketika Subroto)
Itu bisa di gabung aja (Ketika Subroto mencari kunci lemari itu)
/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/......